Home / Romansa / Istri Palsu Presdir / 127. Sungguh Takut Kehilangan?

Share

127. Sungguh Takut Kehilangan?

Author: Velmoria
last update Last Updated: 2025-09-03 23:13:30

Bulu kuduk Ivy meremang mendengar janji Ethan. Ada rasa lega, tapi juga gelisah. Karena ia tahu, setiap kata Ethan selalu dibuktikan dengan tindakan.

Ethan melepas pelukan sejenak, menundukkan kepalanya hingga sejajar dengan tatapan Ivy.

“Kita pulang, Sayang,” ucapnya lembut. “Kau sanggup berboncengan sampai ke mansion?”

Ivy mengangguk mantap. “Aku bisa, Ethan. Aku baik-baik saja.”

Ethan mengangguk singkat, tangannya tetap melingkari pinggang Ivy. “Baiklah … nanti peluk aku erat-erat. Jangan lepaskan aku sedetik pun.”

Ia menunduk lagi, menangkup wajah Ivy dengan telapak tangannya. “Kau dengar aku, Sayang?”

Ivy menatap mata Ethan, melihat kekhawatiran yang jelas terbaca. Ia mengangguk pelan.

Ethan menempelkan beberapa kecupan singkat. Di kening, pipi, dan bibir.

Seketika membuat Ivy tersenyum tipis, setengah lega, setengah malu.

Lalu Ethan menurunkan tatapannya pada gaun pesta Ivy yang ketat di bagian lutut. “Karena gaun ini, kau tidak akan bisa duduk nyaman di motor.”

Tanpa menunggu r
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Palsu Presdir   192. Harus Bagaimana?

    “Aku mencarimu di kamarku, tapi sepertinya kau lebih suka di kamar ini, ya?” Ethan melangkah masuk, menutup pintu di belakangnya.Ivy segera berdiri menyambut Ethan, tapi tidak langsung menjawab pertanyaan pria itu. Ia mendadak gugup seperti orang yang berbuat salah.Saat Ethan menghampirinya, ia justru melihat pria itu menghela napas panjang.“Aku sangat membutuhkan ini,” gumamnya, dan sebelum Ivy sempat bertanya apa maksudnya, Ethan sudah memeluk wanita itu dari belakang.Pelukan yang hangat, berat, membuat jantung Ivy berdebar kencang seketika.“Baru jam empat sore, Ethan ...” tegurnya pelan, mencoba terdengar tenang. “Kenapa kau pulang secepat ini?”“Karena aku tidak ingin menunggu malam untuk bisa melihatmu,” balas Ethan tanpa melepas pelukannya.Ivy tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya karena ucapan Ethan, namun kegelisahannya tentang Isla dan Anastasia ​masih terlalu menguasainya. Sehingga akhirnya membuat senyumnya urung terukir. Ia cuma mengusap lembut lengan Ethan yang

  • Istri Palsu Presdir   191. Terungkap

    Ivy dan Ethan bercinta dengan penuh perasaan. Sejenak, Ivy melupakan kegelisahan hatinya, namun meluapkannya lewat seks mereka yang intens dan berulang.Ivy terus menikmati, sambil tetap diliputi oleh rasa sesak di dada. Dari senja sampai paginya, ia hampir tidak ingin Ethan berhenti berada di dalam dirinya.Ia merasa seperti hilang akal. Sampai akhirnya tertidur nyenyak dalam dekapan hangat Ethan.***Dua hari setelahnya.Langit siang itu mendung tipis. Udara di sekitar mansion terasa lebih lembap dan tampak muram, membuat Ivy memilih untuk minum teh lebih cepat hari ini.Setelah teh disajikan, Ivy membiarkannya sejenak sebelum diminum. Ia memilih membaca buku untuk menenangkan pikirannya yang masih saja kacau pasca kabar sadarnya Isla. Karena tidak bisa berkonsentrasi penuh, Ivy berniat melanjutkan membaca buku di balkon. Udara di sana pasti lebih menyenangkan. Rasanya agak pengap di sini. Mungkin itu disebabkan oleh kegelisahan hatinya yang masih saja belum mereda.Meletakkan cang

  • Istri Palsu Presdir   190. Resah Saat Bersamamu

    Sore harinya, Ivy duduk di sofa, memandangi cangkir teh yang mengepul di tangannya dengan tatapan kosong.Pikirannya masih penuh oleh gambaran saudara kembarnya yang sudah sadar.Ia sudah mencoba menenangkan diri, tapi pikirannya terus berputar ke arah yang sama.Tanpa sadar, ia menyesap teh yang baru saja diseduh pelayan beberapa menit lalu.Panasnya langsung menyambar lidah.Ivy tersentak kecil, hampir menjatuhkan cangkir dari tangannya. “A—ah!”Belum sempat ia bereaksi lebih jauh, suara langkah berat terdengar cepat dari arah pintu.Ethan baru saja pulang. Jasnya masih melekat di bahu, dan tanpa berpikir, ia melempar tas kerja di sofa lalu segera mendekat.“Sayang!” Suaranya terdengar sedikit panik ketika melihat wajah istrinya memerah.Ia langsung merebut cangkir itu dari tangan Ivy, meletakkannya terburu di meja, lalu meraih dagu sang wanita. Tanpa memberi kesempatan untuk bertanya, ia menunduk dan menempelkan bibirnya pada bibir istrinya.Sentuhan itu spontan, bukan lembut sepen

  • Istri Palsu Presdir   189. Cemas yang Samar

    Ivy mencoba memastikan sekali lagi. Ia memiringkan kepala, menatap lama inisial samar di pojok halaman itu.Huruf pertama tampak seperti ... huruf A? Tapi bagian lainnya tertutup tinta hitam tebal. Dari sisa guratan di bawahnya, samar-samar seperti membentuk nama.“... Voss?” gumam Ivy pelan, hampir tidak yakin dengan dugaannya sendiri.Ia mencoba menggeser kertas lain di bawahnya, berharap ada tembusan tulisan dari tekanan pena, tapi nihil.Dan anehnya, catatan itu seperti sengaja disembunyikan di antara berkas lama—bukan dokumen utama, melainkan salinan yang terlipat di balik map.Ivy menggigit bibir, memandangi catatan kecil itu sekali lagi.Ia tahu Ethan tidak akan melewatkan detail sekecil ini. Perlahan ia memahami cara kerja pria itu. Dan kalau pun Ethan berniat menyembunyikan darinya, tidak akan mungkin mudah ditemukan seperti ini di ruang kerja.Berarti, tulisan ini masih tersisa. Yang artinya memang ada sesuatu yang Ethan simpan untuk sementara waktu.Bukan karena Ethan tidak

  • Istri Palsu Presdir   188. Seseorang Selain Stella

    Ivy memajukan wajah dengan spontan, dan bibir mengecup bibir Ethan. “Ya, aku puas. Sangat puas, Sayang. Terima kasih,” bisiknya, setengah terengah.Ethan kembali menatap sang istri dalam-dalam. “Kau menikmatinya?”“Sangat,” angguk Ivy. “Bagaimana denganmu?”Ethan tersenyum. Senyum yang membuat Ivy terpana. Dalam situasi seperti apa pun, Ethan tetap selalu terlihat sempurna, tanpa cela.“Aku juga, Sayang ...” Lalu ujung jarinya mencolek hidung Ivy. “Justru aku nyaris kewalahan menghadapimu yang sangat ‘lapar’ hari ini.”Ivy tertawa, tanpa rasa canggung, tapi tetap saja tersipu.Mereka mulai mengenakan pakaian secara bergantian. Ivy dibantu oleh Ethan, begitu pun sebaliknya.Saat mereka sudah berpakaian lengkap kembali, Ivy menawarkan bantuan, ketika melihat segaris lelah di raut Ethan. “Mau aku yang menyetir kali ini?”Sedetik hening, lalu Ivy tersentak begitu ia sadar bahwa dirinya masihlah ‘Isla’ di mata semua orang, termasuk pria di sampingnya itu.“Kau ... bisa menyetir—”“Hahaha,

  • Istri Palsu Presdir   187. Apa Kau Puas? (21+)

    Tangan Ethan mencengkeram bokong Ivy, mengangkat dari pangkuannya dengan mudah. “Pergilah ke belakang, sekarang.” Ia segera membantu Ivy memanjat ke kursi belakang.Rok Ivy yang nyaris tersingkap, ditarik oleh Ethan dengan sengaja.“Aww!” Ivy memekik pelan, lalu tertawa bersama Ethan saat menyadari bahwa roknya sudah terjatuh ke lantai mobil.Hanya blus terbuka kancing depan seluruhnya dan celana dalamnya yang tertinggal di tubuh. Dan Ivy tidak merasa khawatir sama sekali, karena jendela mobil Ethan sepenuhnya berkaca gelap, tidak tembus keluar.Ivy langsung berbaring di kursi belakang, kulit hitam kursi terasa dingin di punggungnya, mengantarkan sensasi sampai membuat putingnya mengeras lebih jelas.Ia membuka kakinya lebar-lebar. Seketika vaginanya berkilau dari kelembapan, dan matanya terkunci pada Ethan yang mengikuti. Tubuh pria itu kini telanjang. Memamerkan tubuh yang berotot. Terlihat kuat dan gagah di bawah cahaya senja yang redup.“Ayo, Ethan, bercintalah denganku,” desah Iv

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status