Beranda / Romansa / Istri Palsu Presdir / 253. Sesak dan Tidak Nyaman

Share

253. Sesak dan Tidak Nyaman

Penulis: Velmoria
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-16 17:48:28

“Aku tidak pernah merasa itu kesabaran,” katanya pelan. “Aku hanya … terbiasa menjelaskan.”

“Tapi kau tidak pernah berhenti, meski aku lambat,” Isla menimpali, hampir seperti gumaman.

Adrian mengangkat wajahnya lagi. Kali ini lebih serius. “Aku tidak merasa kau lambat.”

Isla tersenyum kecil. Bukan lagi gugup atau panik seperti tadi, melainkan hangat.

Beberapa detik mereka berdiri begitu saja. Cukup dekat untuk orang yang hanya berinteraksi sebagai pengajar dan murid, sangat tenang bagi orang yang tidak peduli. Mereka seperti berada di tengah-tengah perasaan dekat, tenang, dan nyaman.

“Terima kasih karena sudah bilang begitu, Adrian.” Setengah tertawa pelan, Isla menatap Adrian yang tenang, namun justru membuatnya gelisah. Tatapan pria itu hangat, tapi rumit dalam waktu bersamaan.

Adrian mengangguk pelan. Melirik Isla yang masih tetap berdiri di sisinya. “Sekarang aku akan mengantarkan teh ini untuk kakekmu. Kau ingin tetap duduk di sini atau—”

“Oh, aku akan kembali ke kamar,” sela Isl
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Palsu Presdir   262. Kau Keberatan? (21+)

    Adrian terdiam sejenak. Bukan sedang memikirkan jawaban, namun memastikan bahwa jawabannya tidak memberi efek yang tidak diinginkan terhadap Isla yang rentan.“Ya, aku menikmatinya. Dan kuharap, kau pun begitu.”Isla tidak membalas, ia cuma memberi reaksi dengan semakin menempelkan telinganya ke dada Adrian.Suara detak jantung Adrian yang liar di telinganya menjadi satu-satunya kenyataan yang ia percayai. Bahwa pria itu jujur mengenai apa yang dirasakan—menikmati seks mereka sampai sejauh ini.Mereka terus bergerak. Gerakan Adrian memang pelan, tapi sentakannya sangat dalam, menghadirkan gelombang menuju ke p​uncak yang kali ini datang dengan perlahan.“Haaaa ...” Isla merintih lembut, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Adrian saat kepuasan itu menjalar pelan namun dalam.Adrian pun tidak lama kemudian menyusul, ia membenamkan wajahnya di rambut Isla, menghirup aromanya, lalu mendekap wanita itu seerat mungkin seolah-olah jika ia melepaskan, Isla akan benar-benar pergi dan tidak

  • Istri Palsu Presdir   261. Untuk yang Pertama Kalinya (21+)

    Isla tidak menjawab dengan kata-kata. Ia justru menarik tengkuk Adrian dan menciumnya dengan sisa tenaganya, sebuah jawaban bisu yang penuh kepasrahan. Dengan satu dorongan yang dalam dan mantap, Adrian masuk sepenuhnya. Ia merasakan hambatan fisik yang nyata. Sebuah konfirmasi final atas kemurnian Isla yang sebelumnya hanya ia rasakan lewat ujung jari dan mulutnya. ​Adrian menggeram pelan saat merasakan sensasi ketat yang luar biasa, seolah tubuh Isla menjepitnya dari segala arah, menolak sekaligus memuja kehadirannya. ​Isla tersentak, tubuhnya menegang hebat dan kuku-kukunya mencengkeram bahu Adrian hingga meninggalkan bekas. Sekali, dua kali, sampai berkali-kali ia memberi tanda garis kasar memerah di punggung Adrian untuk melampiaskan segalanya. Ia memejamkan mata rapat-rapat saat rasa sakit yang tajam, namun panas menyebar di perut bawahnya. Air mata yang sejak tadi menggenang akhirnya jatuh begitu saja. Tidak. Ini bukan air mata kesedihan, apalagi penyesalan. Lebih tepat jik

  • Istri Palsu Presdir   260. Sangat Jauh dan Dalam

    Isla terpaku. Tertegun mendapati keberanian Kairos yang sangat kontras dengan keragu-raguan Adrian.Kairos melangkah satu tindak lebih dekat, tidak sampai melewati ambang pintu, menghormati privasi Isla namun tetap terasa mendominasi.​“Kau terlihat lelah, Isla,” lanjut Kairos. Ia menyebut namanya tanpa embel-embel apa pun, menciptakan keintiman instan yang membuat Isla merinding. “Keluarga Harrington adalah tempat yang keras. Aku tidak datang untuk menambah bebanmu. Aku datang untuk menawarkan jalan keluar.”​Isla menelan ludah. “Jalan keluar?” ​“Kebebasan. Perlindungan yang tidak mengharuskanmu bersembunyi atau belajar menjadi orang lain ...” Kairos tersenyum tipis, sebuah senyum yang terasa sangat hangat dan dewasa. “Aku mendengar kau banyak belajar mengenai perusahaan. Jika kau bersamaku, kau tidak perlu menggantikan Ivy. Kau cukup menjadi Isla.”​Tepat saat itu, Isla melihat siluet di ujung koridor. Adrian.​Pria itu berdiri di kegelapan, membeku melihat Kairos berada di depan k

  • Istri Palsu Presdir   259. Kedatangan Pria Itu

    Isla tidak menjawab dengan kata-kata. Ia mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Adrian dengan lapar. Lidahnya menyusup masuk dengan berani, menari liar dengan lidah Adrian yang segera membalas dengan keintiman yang sama.Tubuh mereka menekan erat. Payudara telanjang Isla menempel pada dada Adrian, sementara putingnya yang mengeras bergesekan dengan kain kemeja pria itu, membuatnya mendesah di sela ciuman.“Adrian ...” Isla memutus tautan bibir mereka sejenak, napasnya tersengal dan matanya menggenang karena gairah. “Sentuh aku lagi. Aku masih basah untukmu ... aku ingin merasakan jari-jarimu di dalam diriku lagi, sekarang.”“Isla ...” Adrian menggeram pelan, sisa kendali dirinya terbakar habis. Ia membalikkan tubuh Isla hingga gadis itu terlentang di bawahnya. Selimut yang tersingkap memperlihatkan kulit Isla yang merona di bawah cahaya pagi.Tatapan Adrian menyapu setiap inci tubuh di bawahnya—dari dada yang naik-turun cepat hingga bagian intim yang sudah berkilau karena cairan alami

  • Istri Palsu Presdir   258. Ingin Membalas

    Adrian membeku lagi. Napasnya terdengar berat di keheningan. Ia tahu ini salah, tahu besok pagi segalanya akan kembali rumit. Karena ia harus menjadi Adrian yang netral, tenang, dan terkendali. Tapi, melihat Isla berdiri di sana dengan gaun tidur yang masih kusut, rambut terurai lembut, dan pipi merona karena sisa gairah ... seketila pertahanan Adrian runtuh total. Seolah saat ia menegaskan bahwa tidak akan berhenti menyentuh Isla adalah ini. Ini inti dari semua sentuhan kecil yang ia berikan—balasan yang lebih keras dari wanita di hadapannya itu. Akhirnya, dengan gerakan pelan, ia melangkah masuk dan menutup pintu di belakangnya. Klik kunci pintu terdengar kecil, tapi terasa begitu dramatis. Seperti segel atas keputusan yang tidak bisa dibalik malam itu. Dan Isla langsung melangkah mendekat. Memeluk Adrian erat. Wajahnya terkubur di dada Adrian yang bidang. Tubuhnya masih bergetar halus, panas dari tadi belum benar-benar reda, membuatnya merasa kosong dan haus akan sentuhan ya

  • Istri Palsu Presdir   257. Jangan Pergi

    Adrian membeku sesaat. Matanya yang gelap menatap Isla dalam-dalam, mencari apakah ini benar-benar yang mereka inginkan.Ia teringat bagaimana Ivy tidak menuntutnya jujur mengenai perasaannya terhadap Isla, seolah tahu apa yang ia simpan dan rasakan.Ivy hanya memintanya untuk terus menjaga Isla. Memastikan Isla baik-baik saja, setelah mendengarkan penjelasan tentang apa yang ia dan dua tetua Harrington bicarakan di ruang kerja tadi sore.Dan terakhir, Ivy memintanya melaporkan semua yang terjadi pada Isla, tanpa terkecuali.Adrian masih menatap Isla. Sudah jelas untuk momen yang satu ini, tidak akan pernah ia laporkan pada siapa-siapa, termasuk Ivy sekalipun.Ia melihat Isla mulai menangis pelan, tangan wanita itu gemetar saat meraih tangannya dan membawa ke pinggang sendiri, lalu perlahan menggeser lebih ke bawah, menuntun ke pinggul.“Aku takut ... tapi aku ingin merasakanmu. Hanya malam ini saja ... tolong.” Suara Isla begitu lembut, penuh kerapuhan, seperti gadis kecil yang memoh

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status