Home / Romansa / Istri Palsu Presdir / 259. Kedatangan Pria Itu

Share

259. Kedatangan Pria Itu

Author: Velmoria
last update Last Updated: 2025-12-22 01:29:56

Isla tidak menjawab dengan kata-kata. Ia mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Adrian dengan lapar. Lidahnya menyusup masuk dengan berani, menari liar dengan lidah Adrian yang segera membalas dengan keintiman yang sama.

Tubuh mereka menekan erat. Payudara telanjang Isla menempel pada dada Adrian, sementara putingnya yang mengeras bergesekan dengan kain kemeja pria itu, membuatnya mendesah di sela ciuman.

“Adrian ...” Isla memutus tautan bibir mereka sejenak, napasnya tersengal dan matanya menggenang karena gairah. “Sentuh aku lagi. Aku masih basah untukmu ... aku ingin merasakan jari-jarimu di dalam diriku lagi, sekarang.”

“Isla ...” Adrian menggeram pelan, sisa kendali dirinya terbakar habis. Ia membalikkan tubuh Isla hingga gadis itu terlentang di bawahnya. Selimut yang tersingkap memperlihatkan kulit Isla yang merona di bawah cahaya pagi.

Tatapan Adrian menyapu setiap inci tubuh di bawahnya—dari dada yang naik-turun cepat hingga bagian intim yang sudah berkilau karena cairan alami
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Palsu Presdir   260. Sangat Jauh dan Dalam

    Isla terpaku. Tertegun mendapati keberanian Kairos yang sangat kontras dengan keragu-raguan Adrian.Kairos melangkah satu tindak lebih dekat, tidak sampai melewati ambang pintu, menghormati privasi Isla namun tetap terasa mendominasi.​“Kau terlihat lelah, Isla,” lanjut Kairos. Ia menyebut namanya tanpa embel-embel apa pun, menciptakan keintiman instan yang membuat Isla merinding. “Keluarga Harrington adalah tempat yang keras. Aku tidak datang untuk menambah bebanmu. Aku datang untuk menawarkan jalan keluar.”​Isla menelan ludah. “Jalan keluar?” ​“Kebebasan. Perlindungan yang tidak mengharuskanmu bersembunyi atau belajar menjadi orang lain ...” Kairos tersenyum tipis, sebuah senyum yang terasa sangat hangat dan dewasa. “Aku mendengar kau banyak belajar mengenai perusahaan. Jika kau bersamaku, kau tidak perlu menggantikan Ivy. Kau cukup menjadi Isla.”​Tepat saat itu, Isla melihat siluet di ujung koridor. Adrian.​Pria itu berdiri di kegelapan, membeku melihat Kairos berada di depan k

  • Istri Palsu Presdir   259. Kedatangan Pria Itu

    Isla tidak menjawab dengan kata-kata. Ia mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Adrian dengan lapar. Lidahnya menyusup masuk dengan berani, menari liar dengan lidah Adrian yang segera membalas dengan keintiman yang sama.Tubuh mereka menekan erat. Payudara telanjang Isla menempel pada dada Adrian, sementara putingnya yang mengeras bergesekan dengan kain kemeja pria itu, membuatnya mendesah di sela ciuman.“Adrian ...” Isla memutus tautan bibir mereka sejenak, napasnya tersengal dan matanya menggenang karena gairah. “Sentuh aku lagi. Aku masih basah untukmu ... aku ingin merasakan jari-jarimu di dalam diriku lagi, sekarang.”“Isla ...” Adrian menggeram pelan, sisa kendali dirinya terbakar habis. Ia membalikkan tubuh Isla hingga gadis itu terlentang di bawahnya. Selimut yang tersingkap memperlihatkan kulit Isla yang merona di bawah cahaya pagi.Tatapan Adrian menyapu setiap inci tubuh di bawahnya—dari dada yang naik-turun cepat hingga bagian intim yang sudah berkilau karena cairan alami

  • Istri Palsu Presdir   258. Ingin Membalas

    Adrian membeku lagi. Napasnya terdengar berat di keheningan. Ia tahu ini salah, tahu besok pagi segalanya akan kembali rumit. Karena ia harus menjadi Adrian yang netral, tenang, dan terkendali. Tapi, melihat Isla berdiri di sana dengan gaun tidur yang masih kusut, rambut terurai lembut, dan pipi merona karena sisa gairah ... seketila pertahanan Adrian runtuh total. Seolah saat ia menegaskan bahwa tidak akan berhenti menyentuh Isla adalah ini. Ini inti dari semua sentuhan kecil yang ia berikan—balasan yang lebih keras dari wanita di hadapannya itu. Akhirnya, dengan gerakan pelan, ia melangkah masuk dan menutup pintu di belakangnya. Klik kunci pintu terdengar kecil, tapi terasa begitu dramatis. Seperti segel atas keputusan yang tidak bisa dibalik malam itu. Dan Isla langsung melangkah mendekat. Memeluk Adrian erat. Wajahnya terkubur di dada Adrian yang bidang. Tubuhnya masih bergetar halus, panas dari tadi belum benar-benar reda, membuatnya merasa kosong dan haus akan sentuhan ya

  • Istri Palsu Presdir   257. Jangan Pergi

    Adrian membeku sesaat. Matanya yang gelap menatap Isla dalam-dalam, mencari apakah ini benar-benar yang mereka inginkan.Ia teringat bagaimana Ivy tidak menuntutnya jujur mengenai perasaannya terhadap Isla, seolah tahu apa yang ia simpan dan rasakan.Ivy hanya memintanya untuk terus menjaga Isla. Memastikan Isla baik-baik saja, setelah mendengarkan penjelasan tentang apa yang ia dan dua tetua Harrington bicarakan di ruang kerja tadi sore.Dan terakhir, Ivy memintanya melaporkan semua yang terjadi pada Isla, tanpa terkecuali.Adrian masih menatap Isla. Sudah jelas untuk momen yang satu ini, tidak akan pernah ia laporkan pada siapa-siapa, termasuk Ivy sekalipun.Ia melihat Isla mulai menangis pelan, tangan wanita itu gemetar saat meraih tangannya dan membawa ke pinggang sendiri, lalu perlahan menggeser lebih ke bawah, menuntun ke pinggul.“Aku takut ... tapi aku ingin merasakanmu. Hanya malam ini saja ... tolong.” Suara Isla begitu lembut, penuh kerapuhan, seperti gadis kecil yang memoh

  • Istri Palsu Presdir   256. Ciuman Pertama

    Senyum Isla memudar, digantikan oleh rasa sesak yang kembali menghantam dadanya. Di ujung koridor yang remang, pintu ruang kerja Arthur baru saja terbuka.​Adrian berdiri di sana.Pria itu ​tidak sendirian. Ia keluar bersama Arthur. Namun langkahnya terhenti saat melihat Isla dan Ivy berdiri bersisian di dekat jendela.Tatapan Adrian jatuh tepat pada mata Isla yang masih sedikit kemerahan dan basah.Sesaat, tapi cukup jelas, a​da jeda yang menyakitkan di antara mereka.​Adrian tidak menunjukkan keterkejutan. Wajahnya tetap tenang, persis seperti nada suaranya saat mengatakan pada Arthur bahwa Kairos adalah pilihan yang aman untuk dipertimbangkan.Namun, bagi Isla, tatapan tenang itu kini terasa seperti dinding tinggi yang mustahil ia panjat. Pria itu sendiri yang telah membangun penghalang di antara mereka.​“Nona Ivy ... Isla,” sapa Adrian dengan sopan santun yang sempurna.Sopan santun yang kini dibenci Isla karena terasa begitu berjarak, meski Adrian tetap memanggil namanya tanpa s

  • Istri Palsu Presdir   255. Belahan Jiwa

    Alexander tidak langsung menjawab. Ia menatap meja kerja, bukan ke wajah sang ayah. “Tidak,” katanya akhirnya. Singkat.Arthur mengangkat alis. “Tidak apa?” Rahangnya mengencang.“Tidak menikah sekarang,” jawab Alexander. Nadanya tetap datar. “Dan tidak langsung masuk ke perusahaan sebagai pengganti Ivy.”Arthur menyandarkan tubuhnya. “Kau menyarankan kita menunda dua hal sekaligus?”“Aku menyarankan kita tidak memaksanya memilih,” balas Alexander, tenang, namun tegas. “Isla baru kembali ke Norwick setelah sekian lama,” lanjutnya. “Dia baru mengenal kembali keluarga ini, mau tidak mau ia terus mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan kita.”Ia berhenti sebentar. “Kalau Kairos serius, dia bisa menunggu. Kalau Harrington butuh Isla, dia juga bisa disiapkan—bukan dengan cara terburu-buru seperti yang Ayah rencanakan.”Ruangan itu hening beberapa detik.Arthur menghela napas pelan. “Aku tidak terburu-buru. Cepat atau lambat, Isla memang harus menjadi bagian dari Harrington Company.”“T

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status