Home / Romansa / Istri Palsu Presdir / 66. Benar-Benar Tampan Sempurna

Share

66. Benar-Benar Tampan Sempurna

Author: Velmoria
last update Last Updated: 2025-07-17 20:21:40

Ivy membuka pintu kamarnya pelan, sementara Ethan berdiri di belakangnya.

Begitu Ivy melangkah masuk, pria itu menyusul kemudian.

Cahaya dari lorong perlahan memudar saat pintu ditutup oleh Ethan.

Ivy berjalan ke arah ranjang, berdiri di sisi tempat tidurnya. Tidak tahu harus melakukan apa terlebih dulu.

Haruskah ia mengambil selimut tambahan? Atau meminta Ethan tidur di sofa saja? Atau … membiarkan pria itu tidur di sisi kanan kasurnya?

Selagi Ivy sibuk dengan pikirannya, Ethan berjalan mendekat, tepat berhenti di sisi Ivy.

Ia hanya meletakkan jam tangannya di meja kecil dekat sofa, lalu membuka kancing atas kemejanya perlahan.

Menyadari hal itu, Ivy langsung menunduk, pura-pura sibuk merapikan bantal.

“Apa aku harus tidur di sini?” tanya Ethan.

Ia sudah duduk di sofa. Tatapannya tenang dan suaranya terdengar santai.

Ivy langsung menggeleng. “Tidak perlu. Seperti kataku tadi, asal kau tahu batasanmu, tidak masalah kita tidur seranjang.”

Bantal yang dirapikannya, diletakkan satu ke
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Palsu Presdir   66. Benar-Benar Tampan Sempurna

    Ivy membuka pintu kamarnya pelan, sementara Ethan berdiri di belakangnya. Begitu Ivy melangkah masuk, pria itu menyusul kemudian.Cahaya dari lorong perlahan memudar saat pintu ditutup oleh Ethan.Ivy berjalan ke arah ranjang, berdiri di sisi tempat tidurnya. Tidak tahu harus melakukan apa terlebih dulu.Haruskah ia mengambil selimut tambahan? Atau meminta Ethan tidur di sofa saja? Atau … membiarkan pria itu tidur di sisi kanan kasurnya?Selagi Ivy sibuk dengan pikirannya, Ethan berjalan mendekat, tepat berhenti di sisi Ivy.Ia hanya meletakkan jam tangannya di meja kecil dekat sofa, lalu membuka kancing atas kemejanya perlahan.Menyadari hal itu, Ivy langsung menunduk, pura-pura sibuk merapikan bantal.“Apa aku harus tidur di sini?” tanya Ethan.Ia sudah duduk di sofa. Tatapannya tenang dan suaranya terdengar santai.Ivy langsung menggeleng. “Tidak perlu. Seperti kataku tadi, asal kau tahu batasanmu, tidak masalah kita tidur seranjang.” Bantal yang dirapikannya, diletakkan satu ke

  • Istri Palsu Presdir   65. Apa Kau Keberatan Sekamar Malam Ini?

    Leonard meletakkan sendoknya perlahan di sela makan malamnya. Wajahnya menegang sesaat sebelum akhirnya ia berkata, “Aku baru sadar ... aku belum menanyakan keadaanmu, Isla.”Nada suaranya tak lagi setegas tadi. Lebih pelan. “Maafkan aku. Seharusnya itu jadi pertanyaan pertama saat kita bertemu tadi.”Ivy langsung menoleh, sedikit terkejut. “Tidak apa-apa, Kakek,” jawabnya lembut.Leonard tersenyum tipis, “Kuharap kau memaklumiku. Ingatanku tidak terlalu bagus di usiaku sekarang ini.”Ivy menggeleng dengan senyum hangat. “Tidak masalah, Kakek. Lagipula, aku baik-baik saja.”Leonard menatap Ivy dengan raut serius. “Ya, kau memang terlihat baik-baik saja sekarang, tapi yang kudengar, dua kali kau mengalami insiden yang hampir membuatmu kehilangan nyawa.”Ivy tidak terkejut Leonard mengetahui dua kecelakaan yang menimpanya.Wajar saja. Apa pun yang terjadi pada keluarga nomor satu di Alden pasti jadi sorotan.“Begitulah, Kek, tapi aku beruntung masih di sini sekarang.” Ia tersenyum lagi,

  • Istri Palsu Presdir   64. Penyesuaian Diri

    Beberapa menit diam, tatapan Ethan yang lurus ke depan, kini menatap Ivy. Menyadari sedang ditatap, Ivy menoleh sekilas. Pelan-pelan rasanya tidak secanggung sebelumnya. “Kau tidak dingin?” Sambil bertanya, ia menggosok lengannya ringan, menahan dingin yang mulai terasa.Tanpa menjawab pertanyaan Ivy, Ethan langsung berdiri dan berkata, “Ayo masuk.”Posisinya tepat di samping Ivy. Menunggu sampai wanita itu berdiri, barulah ia melangkah menuju tangga.Satu anak tangga baru dipijak Ivy, tangannya langsung ditarik pelan, digenggam oleh Ethan.Meski sempat terkejut, tapi Ivy mulai terbiasa. Ia sudah menyesuaikan diri. Namun, walau tangannya digenggam, ia tidak membalas. Cuma membiarkan.Mereka terus berjalan menuruni tangga batu kecil yang menghubungkan balkon ke sisi dalam mansion.Tapi tidak bersisian. Ethan di depan, memimpin jalan seolah bukan menuruni tangga biasa. Lalu tiba-tiba bertanya, “Masih dingin?” Ia menoleh melewati bahunya, sekilas.“Sudah tidak lagi,” jawab Ivy cepat.

  • Istri Palsu Presdir   63. Bingung dan Serba Salah

    Kenapa Ethan tidak langsung menuntut penjelasan, atau memaksa Ivy mengaku?Sepertinya tidak mungkin Ethan mencurigai sesuatu, apalagi sampai tahu sesuatu. Kalau Ethan tahu, pria itu tidak akan setenang ini. Tidak akan … bersikap sehangat tadi dan seperti sebelum-sebelumnya. Tapi bagaimana jika Ethan memang tahu dan hanya sedang menunggu waktu yang tepat?Apa itu mungkin?Ivy mengalihkan pandangannya cepat, seolah takut pikirannya bisa terbaca. Tapi dalam dadanya, jantung terus berdetak tak terkendali.Ia kembali meneguk tehnya. Kali ini lebih lambat, tapi tak terasa hangatnya.Ia hanya butuh alasan untuk tetap sibuk. Lalu diam sebentar, sebelum akhirnya meletakkan cangkir ke nampan perak dengan pelan.“Kalau begitu, aku ke atas dulu,” katanya singkat, menahan intonasi agar terdengar biasa.Baru saja ia berbalik, suara Ethan terdengar. “Ada yang ingin kau lakukan?”Ivy berhenti. Ia menoleh, perlahan. “Tidak. Hanya ingin istirahat lagi,” jawabnya, menjaga nada tetap netral. Matanya tida

  • Istri Palsu Presdir   62. Apa Dia Tahu Siapa Aku?

    Begitu duduk di balik kemudi, tangannya gemetar sedikit saat menyalakan mobil.Bukan karena rasa bersalah, tapi karena ledakan adrenalin yang belum reda.Mobil melaju keluar dari kawasan industri yang sunyi, meninggalkan gedung tua itu dan mayat yang nantinya tidak akan ditemukan oleh siapa pun.Bukti lenyap. Bahkan tidak ada kamera CCTV di lokasi kejadian. Stella menyusuri jalanan menuju kantor.Ia mengetuk layar dashboard, menyambungkan panggilan ke Anastasia lewat sistem suara mobil.Beberapa detik kemudian, suara dingin terdengar dari speaker.“Ya? Jadi bagaimana hasilnya?”Stella menelan ludah kecil, lalu berbicara dengan suara serendah dan selembut mungkin. “Maafkan aku, Nyonya. Rencana kita kemarin gagal. Isla diselamatkan oleh Ethan.”Hening.Hanya suara mesin mobil dan dentingan kecil dari dashboard yang terdengar, sebelum Anastasia di seberang sana akhirnya menjawab.“Rupanya kemarin kau terlalu percaya diri ya, Stella,” sindir Anastasia sambil memijat kening.Stella mengg

  • Istri Palsu Presdir   61. Tidak Ada Kesempatan Kedua

    Di waktu yang sama, di tempat yang berbeda.Sebelum ke kantor, Stella memutar kemudi menuju bangunan tua yang berada di ujung kawasan industri yang sudah lama mati.Tersembunyi di balik pagar tinggi dan deretan kontainer kosong, tempat itu nyaris tak terlihat dari jalan utama.Dulunya hotel kecil milik keluarga Roswell, kini hanya gedung kosong berlapis debu.Ayahnya bahkan sudah lupa pernah mendirikan bangunan itu di sana.Stella memanfaatkan tempat itu selama ini sebagai ruang pertemuan, mengatur rencana dan memberi perintah pada orang-orang suruhannya. Dan tidak ada siapa pun yang tahu ia sering datang ke sini.Semalam, Stella menerima kabar kegagalan itu tepat setelah makan malam usai di kediaman utama Roswell.Suara notifikasi masuk ke ponselnya begitu ia duduk rapi di ruang tamu rumah keluarganya, yang dikelilingi oleh orang tua dan satu-dua tamu yang tengah berbasa-basi soal bisnis.Ia membaca laporan singkat di bawah meja, wajahnya tetap tenang.Bibirnya tersenyum tipis, tapi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status