Home / Romansa / Pria Bayaranku Ternyata Penguasa No. 1 / Bab 33. Apakah dia akan memaksaku?

Share

Bab 33. Apakah dia akan memaksaku?

Author: C.K.A Axio
last update Last Updated: 2025-07-30 23:09:28

“Karena menurut ramalan membawa keberuntungan untuk keluarga kita.” Tuan Romero menjawab dengan suara sedikit ragu.

Mendengar itu tentu saja membuat wajah Randy mengerut. Hampir tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

“Kakek menjodohkan aku dengan Avenna hanya karena ramalan?” Zaman sudah begitu modern, tapi Kakeknya malah percaya akan takhayul seperti ini.

“Sudahlah, apa alasannya, itu tidak penting karena yang penting sekarang, bagaimana kau bisa merayu kembali dia untuk tetap menjadi istrimu, karena jika tidak … Kakek pastikan kau akan sangat menyesal.” Tuan Romero menarik napasnya lalu meninggalkan Randy yang masih penuh dengan kekalutan di dalam dirinya.

Avenna! Aku tidak akan melepaskanmu semudah itu, sumpah Randy sambil mengepalkan tangannya dengan sangat erat.

Di lain sisi kediaman, Tuan Romero perlahan masuk ke dalam ruangan kerjanya yang cukup temaram, hanya cahaya matahari yang menerobos tirai di ujung ruangan. Langkahnya cukup tertatih, bertumpu dengan tongka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Sweet Candy🍭
udah sih Venna nurut aja, tinggal bareng sama adik kecil. lumayan kan dibuat tidur pulas. wkwkw
goodnovel comment avatar
Sweet Candy🍭
adik kecil yang tidak kecil. hihiihi
goodnovel comment avatar
Sweet Candy🍭
Roby jadi kacang. wkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pria Bayaranku Ternyata Penguasa No. 1   Bab 88. Masih Belum ada Kepastian.

    Udara pagi menjelang siang terasa menusuk, meskipun matahari sudah merayap naik di atas kanopi hutan. Sinar matahari tipis menembus pepohonan, menyinari debu yang beterbangan. Roby berjalan di belakang Avenna. Langkahnya berat, bukan karena lelah, tetapi karena kewaspadaan. “Nona, Anda membiarkan saja Raina seperti itu?” Pertanyaan Roby memecah keheningan yang kaku. Nadanya rendah, menunjukkan ketidaksetujuan. Avenna tidak membalikkan badan. Ia hanya melirik ke belakang. Matanya menyipit terhadap cahaya. “Kenapa? Kau khawatir padanya?” Ujung bibirnya bergerak sedikit, sebuah senyum sinis. Roby memperlambat langkah, memastikan suaranya tidak terdengar jauh. “Bukan begitu. Maafkan saya. Hanya saja, sepupu Anda itu. Dia licik.” Avenna menghentikan langkahnya, menghadap Roby sepenuhnya. “Kau tidak perlu minta maaf. Aku sudah tahu itu. Sejak dia membiarkan aku mendengar tentang asal-usulku. Aku merasa ada yang aneh, apalagi ketika aku tahu dia menjebakmu, aku langsung waspada. Dia ingi

  • Pria Bayaranku Ternyata Penguasa No. 1   Bab 87. Musuh dalam selimut.

    Ia segera membuka laptop yang memang dia bawa di ranselnya dan menghubungkan flash drive itu segera. "Bukankah kita ingin menghancurkannya?" tanya Avenna langsung saja. Ia melihat pergerakan Raina yang tidak sesuai rencana. Kenapa terlihat Raina malah seolah ingin mengaktifkannya? "Ya, tapi aku hanya..." Raina terdiam sesaat, mencari port untuk menyambungkannya. "Aku hanya ingin menghancurkannya secara keseluruhan dari laptopku. Kakak tidak akan mengerti." "Oh, baiklah.” Avenna menyipitkan matanya kala Raina membuka isi Flash Drive itu. Benar sekali, di sana tertulis Laviathan. “Benar ini dia!” Gadis itu langsung membukanya. “Raina! maaf, ponselku lupa dicas, jadi lowbat dan aku pinjam port USB-mu untuk mengisi daya. Aku ingin mengirimkan pesan pada Leander bahwa kita sudah menemukannya." Avenna tanpa persetujuan menyambungkan kabel datanya ke port USB laptop Raina, dia juga menunjukkan ponselnya, menampilkan layar chat online-nya. Raina tersenyum miring lalu mengangguk. Denga

  • Pria Bayaranku Ternyata Penguasa No. 1   Bab 86. Akhirnya Menemukannya!

    Keheningan hutan pinus kini hanya diisi oleh lengkingan pilu yang teredam dari balik kaca. Kematian mereka tidak datang dengan drama, melainkan dengan kelelahan yang mematikan. Wajah-wajah yang tadi penuh arogansi kini memucat, terdistorsi oleh sesak napas yang tak terlihat. Gandrio masih berdiri, tangannya mencengkeram rahang, batuk keras, menatap keluar dengan mata penuh kobaran kebencian. Para tetua yang lain sudah ambruk, tubuh mereka kejang-kejang di lantai baja. Bagi Leander dan Varnell, pemandangan itu terasa seperti tontonan yang harus mereka saksikan, sebuah akhir yang harus disajikan. Varnell tersenyum puas, menyeka sudut matanya seolah ada debu yang masuk. "Tontonan yang membosankan. Mereka mati terlalu cepat," desisnya, suaranya tajam. Leander tidak menjawab. Matanya yang dingin menatap Gandrio yang terus terbatuk. Kepuasan itu hanya sekejap, karena di balik dinding kaca yang tak tertembus itu, ada bayangan masa lalu yang terbunuh, dan ada pula masa depan yang harus dia

  • Pria Bayaranku Ternyata Penguasa No. 1   Bab 85. Flashback : Pengaturan Rencana.

    BEBERAPA JAM SEBELUM RENCANA PEMUSNAHAN DI HUTAN PINUS, TORONTO. Ruang pertemuan di kediaman Leander dipenuhi oleh ketegangan yang memadat, kaku, dan dingin. Udara terasa tipis, seolah setiap napas yang diambil adalah pertaruhan. Varnell masih duduk di seberang, mengulum cerutu sebelum cerutu itu dia jejalkan ke asbak di depannya. "Jadi, lebih baik kita memancing mereka semua." Suara berat Varnell memecah keheningan kembali, matanya menyapu wajah setiap orang, menilai reaksi mereka. Ia baru saja menjelaskan siapa saja yang menjadi target utama mereka, Gandrio dan para sesepuh keluarga Ramdone juga Vazinni. Avenna, dengan dahinya berkerut dalam, menyuarakan keraguannya. "Mereka tidak mungkin semudah itu masuk perangkap." Pikirannya berpacu, mencari celah dalam rencana yang terdengar terlalu sederhana. Ia tahu musuh mereka licik dan cerdas. "Karena itu, pancingannya harus meyakinkan," Leander menyambung, suaranya tenang, tetapi penuh otoritas. Matanya yang tajam menatap kosong ke

  • Pria Bayaranku Ternyata Penguasa No. 1   Bab 84. Kepuasan yang mereka impikan.

    Gandrio tersenyum remeh. "Tenang saja, orang pertama yang akan aku kendalikan adalah dirimu. Kau akan lupa dengan segalanya, dan aku akan membuatmu menjadi keturunanku yang baru." Gandrio dan keenam pria itu langsung masuk, menyerbu ke dalam ruangan itu seperti semut yang menemukan gula. Mereka bersemangat, mata mereka hanya melihat pada kotak yang berisi teknologi yang selama ini mereka buru. Hanya Varnell yang tetap tinggal di luar, bersama dengan Leander dan beberapa penjaganya. Pria itu melirik ke arah Leander, menaikkan kedua alisnya. Seolah berkata, 'Giliranmu.' Setelah itu, Leander yang tadinya terlihat sangat lemah, seketika berdiri tegak. Wajahnya masih pucat, tetapi langkahnya tegas. Aura dingin dan mematikan darinya kembali muncul, seolah ia tak pernah terluka. Meskipun darah membasahi tangannya, dia seolah tidak merasakan apa-apa. Dengan gerakan mantap, dia segera menekan tombol merah yang mencolok di dekat pintu utama. Dan seketika, dinding kaca anti peluru turun dar

  • Pria Bayaranku Ternyata Penguasa No. 1   Bab 83. Seharusnya aku yang menjadi pemimpin

    "Akhirnya kalian datang juga." Suara melengking Gandrio penuh keceriaan, bergema di antara pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi. Kehadirannya seperti badai yang membawa kekuasaan dan kengerian. Dia mengulurkan tangannya, menjabat satu per satu enam pria yang baru saja tiba. Mereka bergerak dalam formasi, aura kekuasaan yang kental menyelimuti setiap langkah mereka. Hawa dingin pagi seolah tak mampu menembus mantel mahal yang mereka kenakan. Leander berdiri di sana, mengamati mereka. Dua pria adalah anggota keluarganya, keturunan Vazinni yang paling setia pada Gandrio. Empat lainnya adalah tetua dari keluarga Ramdone, yang selama ini menjadi sekutu terdekat klan mereka dalam perburuan gila ini. Mereka semua memancarkan aura arogansi yang sama, seolah dunia berada di bawah telapak tangan mereka, dan kehadiran Leander hanya sekadar formalitas yang tak berarti. "Akhirnya kau mendapatkannya juga. Aku bahkan sudah ingin merelakannya karena aku rasa kita sulit untuk mendapatkannya," kat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status