Beranda / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Bab 14: Dugaan Buruk Chikita

Share

Bab 14: Dugaan Buruk Chikita

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-14 08:45:23
Rey jalan kaki ke kampus, setelah mobil di serahkan ke Reni, Rey kembali ke setelan awal. Uangnya juga habis buat kirimin ibunya.

Walaupun jarak kampus dan kosnya lumayan, tapi dia lebih suka jalan kaki. Naik bus atau ojek tetap saja ke jebak macet.

Rey memang hanya ambil diploma alias 3 tahun, kalau lulus ia berkesempatan melamar sebagai anchor di TV-TV swasta dan kini tinggal satu semester lagi dia selesai pendidikannya.

Profesi yang sama dengan ibunya dahulu, sebelum mundur dan pulang ke Bandung.

Chiittt…!

“Sommm….?”

Mulut Rey yang ingin keluarkan sumpah serapah tertahan, saat kaca mobil di buka, seraut wajah cantik nongol.

Si jelita ini tampil dengan kacamata hitamnya yang kekinian serta senyum khas-nya yang memang manis.

“Ayo masuk, kita bicara di mobil,” ternyata wanita ini adalah Chikita dan kini memanggilnya, agar masuk ke mobil. Rey pun mengangguk dan tak banyak cincong masuk ke mobil ini.

“Kamu benaran kini sudah putus dengan Reni dan mobil kamu di tariknya lagi?” Chikita lan
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 3
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 146: Kecerdikan Irina dan Rey

    “Ahh iya benar juga,” sahut Rey.Lagi-lagi nasib baik bagi keduanya, kunci mobil ini ada dua dan salah satunya rupanya kunci box-nya.Begitu di buka, di dalamnya mereka melihat ada kotak-kotak yang menindih karung-karung hitam, begitu di singkirkan, keduanya saling pandang.Senyum manis terlihat di bibir Irina dan Rey.Lalu keduanya buru-buru menutup pintu bak mobil box ini dan tanpa buang waktu Rey langsung hidupkan mesih mobil dan brummmm….mobil box ini langsung meluncur keluar dari garasi ini.Setelah sampai di mobil SUV tempat halaman parkir hotel sebelunya, Irina turun dari mobil box dan setir SUV ini mengikuti mobil box jenis pick up tersebut.Kini kedua mobil itu sudah jauh meninggalkan Kota Halabah dan nun jauh di atas perbukitan, Abu Jaharu dengan teropong canggihnya melihat semua itu, senyumnya mengembang di bibir.“Hebat...hebat…si Rey dan Irina berhasil juga, benar-benar tu Letkol luar biasa hebat dan nekatnya,” gumamnya, tak adar memuji aksi keduanya, terutama Rey.Sete

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 145: Hajar Sang Letkol

    “Cepat berpakaian, nanti kita ulangi lagi,” bisik Levi sambil buru-buru ambil celanannya dan si prajurit wanita ini buru-buru ambil seragam dinasnya dan berpakaian dengan cepat, lalu ngeloyor pergi.Saking terburu-burunya, karena ulah mereka kepergok, si serdadu wanita ini lupa pakai CD-nya.Rey dan Irina sampai menahan tawa, sebab Letkol Levi berkali-kali salah masukin celananya. Burung pelatuknya yang tadi masih ngaceng terlihat mengkerut tiba-tiba."Letoy ni yeeee....!" ejek Rey. Irina yang biasa serius ikutan tertawa-tawa kecil yang di tahan-tahan, tak mampu menahan diri sejak tadi.Begitu celana dan baju seragam militernya sudah terpasang, Rey langsung todongkan pistolnya ke wajah Levi Barak. Hingga si Letkol ini terbelalak bukan main, untung jantungnya kuat, sudah 2X dia terkejut-kejut.Barulah sang Letkol ini nyadar, dua orang ini bukan anak buahnya, tapi dua orang asing yang menyamar.“Jangan berteriak Letkol Levi Barak, atau pistolku ini akan bungkam mulut kamu selamanya,” de

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 144: Sikat Dua Serdadu

    Begitu masuk kamar, keduanya kembali atur strategi, tak lama kemudian room service datang, Rey sengaja pesan minuman dan makanan ringan.Inilah salah satu bagian dari strategi mereka.“Tukk…maaf...!” sekali pukul, si room service ini pingsan dan di tahan Rey dengan cepat tubuhnya, agar tak jatuh. Tanpa buang waktu Rey pun ambil pakaiannya dan dengan cepat memasangkan ke badannya.Irina senyum saja lalu Rey beri kode agar si agen Rusia ini mengikutinya.Kini Rey yang berpakaian room service tadi bersama Irina menuju ke kamar di mana dua pasang serdadu zionis tadi masuk. Mereka sudah tahu nomor kamarnya, si resepsionest sebelmnya tanpa curiga beri tahu nomor kamarnya.“Tok…tok…room service!” ceplos Rey sambil ketuk kamar ini.Terdengar suara menggerutu, agaknya mereka terganggu oleh ketukan ini, apalagi keduanya tak memanggil room service. “Saya tidak memanggil room service kenapa ka….?!!” hardik si serdadu yang hanya pakai handuk ini marah, tapi setelahnya suaranya kontan terdiam, dia

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 143: Kolaborasi dengan Irina

    Sampai kini Rey belum ada rencana menemui kakeknya, apalagi ayah kandungnya, Bannon Sulaimin, yang diam-diam terus melacak keberadaannya.Bahkan tanpa setahu Rey, Bannon kirim seorang agen khusus melacak Rey, setelah dapat kabar, anaknya menghilang...!“Aku berencana, setelah antar Kahini dan Abini, akan pulang kembli ke Indonesia, terlalu lama di sini dan di anggap sudah tewas pula oleh kesatuanku…!” cetus Rey, akhiri kisahnya.“Negerimu sangat indah, aku sering sekali search di internet, moga someday di tugaskan ke sana, sekalian bisa berlibur,” dan untuk pertama kalinya Irina senyum kecil.Sehingga wajah cantiknya yang sangat mirip mantan istri seorang Sultan di Malaysia makin cantik saja.Saat malam hari jelang tengah malam, mereka kini sudah berada di pinggiran Kota Halabah, tujuan mereka saat ini hanya 30 kilometeran lagi.Rey sama sekali tak sadar, di kota inilah dahulu kakeknya Kendra Sulaimin menemukan harta karun yang luar biasa banyaknya.Setelah di rebut Israel, wilayah pe

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 142: Irina Ternyata…?

    Tanpa banyak tanya lagi, Rey nyatakan sanggup mengambil harta-harta itu, demi selamatkan Kahini dan Abini.“Tapi aku ajukan syarat, sebelum aku berangkat, pertemukan aku dengan kedua temanku itu, kalau tidak, kalian tembak pun sekarang aku tak masalah,” cetus Rey.Abu Jaharu tak banyak cincong setuju dan Rey-pun bisa bertemu keduanya satu hari kemudian, dan berbisik dia pasti kembali untuk jemput keduanya.Kahini dan Abini mengangguk, mereka percaya dengan janji Rey. Andai tak di pantau dan di jaga ketat, Rey hampir saja ingin geluti keduanya,kangen juga dia."Sabar ya sayang, selesaikan misi dulu," bisik Abini, hingga Rey senyum kecil. Si kalem ini memang lebih dewasa pemikirannya.Rey juga lega, keduanya tidak di kurung di sel atau ruangan kotor, tapi di tempatkan di sebuah kamar, walaupun di jaga ketat, lebih tepatnya Kahini dan Abini tawanan rumah.Setidaknya, Abu Jaharu pegang janjinya, untuk memperlakukan keduanya layaknya 'tamu', bukana tawanan.Rey hanya minta satu orang untuk

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 141: Rey Diminta Curi Harta Zionis

    Begitu penutup wajahnya di buka, Rey melihat dirinya sudah berada di sebuah ruangan yang terang. Di depannya berdiri seorang pria dengan brewok lebat dan memandangnya dengan tajam.Ada 10 anak buahnya dengan senjata terkokang berada di kiri dan kanannya. Pakaianya ala-ala pasukan khusus saja, denga pistol di pinggang, nampak gagah, tapi terlihat licik wajahnya.“Hmm…jadi kamukah orangnya yang sudah hancur leburkan kelompok Red Blue 2? Muda…tampan dan selalu senyum, benar-benar seorang ‘Algojo’ berdarah dingin dan berpangkat Letnan Kolonel dari Indonesia…!” cetus Abu Jaharu, sang pemimpin kelompok ini.Rey terdiam sesaat, kaget juga jati dirinya dengan komplet sudah di ketahui orang ini. Termasuk asal negaranya, artinya dirinya sudah di pantau lama kelompok ini.Tapi Rey bukan tipikal laki-laki pengecut, Rey sudah siap dengan segala resiko, matipun baginya adalah resiko terburuk yang dia hadapi saat ini. Dia pun tetap tenang dan tidak menunjukan sikap takut.“Begitulah tuan…mereka send

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status