BERSAMBUNG
Teng…ronde kedua berakhir dan Salman nyatakan masih sanggup ladeni kebutralan Karakhan Ocai.“Kamu mainkan gulat dan hajar wajahnya, tubuhnya kebal pukulan, kamu harus bidik wajahnya,” bisik Bara Hasibuan, pelatihnya yang dari Rusia juga minta Salman waspada dengan tandukan dan tendangan licik musuhnya ini. Bel ronde ke dua pun kembali berdentang...Tahu Salman sudah terluka di alis bagian kanan, Karakhan Ocai kembali dengan ganas menyasar wajah Salman, tapi kali Salman main cerdik, walaupun tak urung beberapa kali wajahnya kena bogem juga, hingga darah makin bercucuran di wajahnya.Saat kembali Karakhan Ocai menyerangnya, dan akibatnya alis Salman tak henti kucurkan darah, saat sebuah pukulan telak masuk ke wajahnya.Salman yang kadung murka secara kilat merebahkan diri, lalu kedua kakinya sekuatnya menyapu kaki Karakhan Ocai.Bummmm…musuhnya ini terkapar, belum bangkit dari jatuhnya, Salman secepat kilat bangkit duluan dan melompat sambil kakinya menuju ke arah wajah Karakhan Ocai
Duel bertajuk ‘The Fight of the Century’ atau Pertarungan Abad Ini tentu saja menarik perhatian semua kalangan penggemar tinju bebas.Tapi pasar taruhan 90 persen menjagokan si juara ASEAN Karakhan Ocai, hanya 10 persen yang unggulkan Salman.Namun Salman justru senang tak di unggulkan, sehingga persiapannya makin matang.Alasan simple saja, Karakhan Ocai sudah 14X pertahankan gelar dan pemegang 4 sabuk di kelas berbeda, semua musuhnya terkapar KO dia hajar, rekornya pun kini 29-0 dan tak pernah telan kekalahan.Menatap pertarungan ke 30 nya, Karakhan Ocai ingin kilapkan rekornya dan berencana akan naik kelas, yakni bakalan nantang juara dunia di kelas yang sama kelak di Amerika, usai berhadapan dengan Salman.Sedangkan Salman, baru 16 kali naik ring dan sudah menelan kekalahan 1X atau rekornya adalah 15X menang dan 1X kalah.Biarpun baru beberapa bulan lalu hempaskan Joni Hoak, musuhnya yang kalahkah dia dahulu dengan kemenangan KO ronde ke 2, sekaligus rebut kembali juara nasional,
Adu gulat Salman dan Zara lanjut lagi hingga jelang pukul 10 pagi. Sebagai wanita yang pernah muda, bahkan diam-diam juga sempat nakal, ibunya Zara tutup kuping saja dengan kelakuan anaknya bersama Salman di kamar depan ini.Desahan dan erangan manja Zara baginya tak aneh. “Genjot terus, sampai hamil juga tak apa,” batinnya, tapi bibirnya senyum-senyum saja.Nurani dia sudah tertutupi dengan uang bejibun yang kini tersimpan rapi lemari di kamarnya. Puluhan rencana juga tersusun di otaknya.“Sampai koit juga tak bakalan dapat laki-laki setajir si Salman itu, yang enteng banget ngasih ke Zara dokat yang segini banyaknya,” gumamnya kembali senyum-senyum sendiri.Kini di temani Salman, Zara mendatangi rumah Badol untuk bayar hutang.Wajah Badol keruh bukan main, apalagi saat melihat ‘kekasih’ Zara sangat tampan dan berbodi kokoh pula lihat kekar tubuh Salman saja Badol sudah mengkeret.Dengan ogah-ogahan dia tanda tangani kwitansi pelunasan dan mengambil sertifikat rumah milik ibunya Zara
Ibunya terbangun saat mendengar suara Zara yang bercakap dengan Salman, mata si ibu setengah tua ini terbelalak melihat tumpukan duit bergepu-gepuk di atas mejatamu ini dan terlihat Zara sibuk mengangkutnya.“Malam bu, maaf tengah malam membangunkan ibu!” Salman yang punya etika tentu saja tahu diri dan beri hormat.“Bu, besok hutang kita ke Badol akan Zara lunasi, dan sisa uang ini kata Bang Salman jadi milik kita!” kata Zara, tangannya sampai kerepotan bawa tumpukan dokat sejibun ini.“Hahh…j-jadi temanmu ini membantu kita?” sahut ibunya masih tak percaya dan terus kucek-kucek matanya, nggak pernah lihat dokat segitu banyaknya.“Iya bu, namanya Salman, temanin dong bawa duit—duit ini, kita simpan di kamar ibu saja dulu sebagian,” sahut Zara, dengan semangat 45 si ibu ini tentu ikutan membawa duit-duit ini dan menyimpan di lemarinya.Salman tertawa kecil saja melihat kebahagian keluarga Zara ini, dia justru tengah membayangkan betapa ramainya di rumah Badol.Saat si lintah darat tenga
Salman lalu cari akal untuk masuk ke rumah ini, dia amati rumah ada CCVT, dengan perlahan dia mendekati CCTV tersebut. Untung saja CCTV ini gunakan kabel, sekali sentak kabelnya putus.Begitu juga dua CCTV lainnya, semua dengan mudah mampu Salman putus kabelnya.Kini dia memikirkan untuk lumpuhkan dua centeng Badol, dia berindap-indap dekati bagian samping rumah ini, di mana kedua centeng ini bersantai sambil merokok dan menikmati kopi panas.Salman mengerutu dalam hati, saat kedua centeng ini asyik ngbrol bahkan saling raba dengan…dua orang wanita.Penasaran siapa kedua wanita itu, Salman lalu curi dengar apa yang mereka obrolin berempat.“Huhh dasar si bandot tua, dapat istri baru yang lebih muda dan cantik, kami istri pertama dan kedua di lupakan,” terdengar salah satu wanita ini mengumpat.“Jangan khawatir Neng Ici cantik, aku siap kok jadi penghangat ranjang kamu saban malam, biarpun nggak seganteng Nicolas Saputra, tapi belalaiku lebih perkasa dari juragan,” bisik salah satu cent
“Mengikutiku…apakah kamu masih dendam atau marah dengan kelakuanku dulu?” sahut Zara wajahnya berubah pias.Zara langsung paham dan pastinya ingat kelakuannya dulu, yang membuat Salman keok secara mengejutkan dari Joni Hoak, yang barusan dia KO di ronde ke 2.Tentu saja dia lebih takut dengan Salman saat ini di bandingkan si Badol lintah darat.“Nggak…aku nggak pernah marah kok apalagi dendam…nggak ada itu? Aku justru heran, kenapa ibumu sampai banyak berhutang pada lintah darat itu. Sorry Zara, aku tadi tak sengaja curi dengar percakapan kamu dengan si Badol itu!” sahut Salman.Dalam hati yang paling dalam Salman aslinya malah senang, berkat kekalahannya dulu yang mana Zara punya andil, justru kini bikin dia jadi biliuner, tanpa bantuan orang tuanya yang justru lebih tajir melintir.Imbasnya lagi, pastinya bikin dia makin hebat di ring setelah lihai gulat berkata berlatih dengan anak buah Letkol Abbas, setelah diam – diam ayahnya turun tangan, yang sekaligus membuat Salman makin horm