Beranda / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Bab 174: Berawal dari Tak Sengaja

Share

Bab 174: Berawal dari Tak Sengaja

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-11 07:52:46
Kontan Aldi kaget sendiri, padahal dia memang suka minum susu sejak kecil, tapi jawaban Leni bikin dia kebingungan.

“So-soalnya saya memang doyan susu bu polwan, sejak kecil suka susu,” sahut Aldi polos. Leni akhirnya tertawa, baru nyadar Aldi hanyalah remaja tanggung dan memang polos.

“Iya deeh, eh kamu langsung ke dapur saja, aku mau mandi dulu, gerah soalnya, kamu bikin saja sendiri, semua ada di sana, nggak usah malu-malu,” tanpa menunggu jawaban Aldi, Leni masuk ke kamarnya, lalu keluar lagi dan masuk ke kamar mandi yang letaknya bersebelahan dengan dapur minimalisnya.

Merasa di suruh begitu, Aldi tanpa ragu ke dapur dan dia pun kagum juga, di dapur komplet apa saja ada. Aldi benar-benar bikin susu panas kesukaannya dan kini merem melek ke enakan minum di dapur.

Bahkan dia tak malu-malu makan buah-buahan yang ada di meja makan, sekalis anteng saja duduk di sana. Kadang ia senyum sendiri mendengar Leni berdendang sendiri di kamar mandi.

“Aneh, kok si ibu polisi ini nggak punya suam
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 4
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 498: Belum Saatnya

    Melihat siapa yang datang, si satpam ini langsung tergopoh – gopoh ambilkan kunci. Salman senyum saja dan dengan isyarat mata, minta si satpam balik lagi ke tempat pos-nya.Prilly yang masih bengong hanya mandah saat jari lentiknya di tarik Salman untuk masuk ke lift dan menuju ke lantai 17. Begitu masuk ruang apartemen ini, makin melongolah Prllly.Karena ruangan di sini selain mewah, juga sangat luas, ada dua kamar tersedia di sini, lengkap dengan ruang tamu, dapur, balkon luas buat tempat santai dan juga ada ruang gym pribadi.“Gimana…suka tinggal di sini?” pancing Salman.“Gilaaa kamu Salman eh pa CEO, siapa sih yang nggak suka tinggal di tempat beginian, udah mewah, indahnya kota Jakarta juga terlihat dari balkon!” ceplos Prilly dan kini melihat kota Jakarta dari lantai 17 ini.“Ya udah, mulai malam ini kamu boleh tinggal di sini, discount alias gratis selamanya!”Salman ini berdiri di sisi Prilly sambil menatap si cantik ini yang tertiup angin dan wanginya menembus hidungnya.

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 497: Malam yang Romantis

    “Met ultah ke 25 yaa, semoga senang dengan hadiahnya”. Sebuah chat masuk ke ponselnya.Prilly berbinar-binar bahagia, Salman ucapin ultah padanya dan berikan hadiah mobil yang indentik dengan warna H made in Jepang, jenis terbaru dan hybrid pula.mobil idamannya sejak pertama kali launching.“Malam minggu nanti ini mau nggak makan di kost aku, aku masakin yang spesial, datang yaa pukul 19.30 malam,” balas chat Prilly dan tak lama ada balasan “yaa” dari Salman.Malam minggu...atau 2 hari kemudian.Prilly kaget Salman datang dengan…motor gede-nya.“Macet dan masuk gang kamu ini harus hati-hati agar tak senggolan dengan mobil lain,” alasan Salman. “Maaf…soalnya inilah kost yang enak dan murah, tau sendiri kan kost d Jakarta, mana ada yang murah!” alasan Prilly, sambil persilahkan sang CEO -nya ini masuk.“Ada, kamu mau pindah? Ada tempat parkirnya pula, sehingga nyaman kalau ingin parkir?” Salman ceritakan juga lokasinya nyaman dan akses kemana - mana dekat.“Oh yaa di mana pa CEO? Pin

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 496: Bantu Tante Elisa

    Agar tak jadi pusat perhatian rekan – rekan kostnya yang lain, Prilly buru - buru ajak Salman dan ibunya masuk ke dalam kost-nya.Kost ini sedang saja, ada ruang kecil buat terima tamu dan ruang tidur serta dapur kecil. Saking syoknya mengetahui Salman kini bos-nya Prilly, Tante Elisa tak banyak tanya lagi, dia memang kurang tahu perkembangan, semenjak bangkrut dan bukan lagi jadi pejabat.Sikapnya juga berubah total dan ini juga menimpa Prilly, yang dulu sangat pemilih...!“Maaf tante…jadi berapa yang tante butuhkan, buat pengobatan Om Aji?” Salman ulangi lagi pertanyaanya,sambil menatap senyum ke wanita yang dulu canti, menor dan berkelas ini.“Ee…lumayan Salman, hampir 70 jutaan plus pengobatannya, karena papa-nya Prilly perlu segera di operasi, untuk angkat gumpalan darah di otaknya, operasi yang berisiko sebenarnya, tapi tak ada pilihan lain…!”Dengan suara bergetar Tante Elisa yang agaknya sudah tobat ini jelaskan kondisi Om Aji, suaminya tersebut.“Baiklah, tolong tante tulis

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 495: Bertemu Tante Elisa Lagi

    “Hmm…jadi Karakhan Ocai minta satu pertandingan lagi, untuk rebut kembali 3 sabuk di kelas berbeda miliknya dulu, yang kini di pegang petarung senegaranya, dan meminta melawan sang juara dunia di tunda?”“Begitulah mas Bos, si Kalakhan Ocai tetap ngotot, dengan alasan mudah di kalahkan!” cetus Koh Kong Tang dengan suara cadelnya.“Ya sudah, kalau memang begitu keinginannya, loloskan saja, anggap menambah semangat dia sebelum bertarung dengan lawan hebatnya itu, Mike Mohan sang juara dunia tersebut,” sahut Salman.Akhirnya 2,5 bulan lagi Karakhan Ocai kembali naik ring untuk rebut 2 sabuk juara dari sang juara bertahan yang baru saja 2X naik ring dan berhasil kawinkan dua gelar itu, pertandingan ini kelak sekaligus penggabungan 3 sabuk yang salah satunya sudah Karakhan Ocai rebut dari lawannya.Salman lalu ikut sibuk persiapkan pertandingan 'pemanasan' anak asuhnya, sebelum kelak bertarung dengan sang juga dunia, Mike Mohan Prlly benar-benar kerja dengan serius, apalagi Salman termasu

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 494: Cerita Prilly Soal Keluarganya

    “Yahh…begitulah, aku bangun usaha kecil-kecilan,” Salman merendah dan kini menatap Prilly yang tentu saja makin dewasa dan cantik sekali.Apalagi dia pernah jadi reporter sebuah TV swasta, rambutnya pun masih ada cat coklat ke kuningan, Prilly bak model berjalan saja dengan penampilannya saat ini.“Hmm…ini bukan kecil-kecilan Salman, usaha kamu sudah gede,” puji Prilly, gadis cantik ini-pun sama, diam-diam makin kagum dengan 'cinta' masalalunya ini.Tubuh Salman kini makin kokoh dan kekar, wajahnya juga makin macho dengan brewok tipis yang 3 harian lalu di cukur.“Jadi…kamu sekarang benaran udah nggak jadi petarung bebas lagi?” tanya Prilly lagi, sebagai aslinya dia diam - diam terus amati perkembangan Salman ini.“Hmm…iyah begitulah, keluargaku tak lagi beri izin,” sahut Salman apa adanya.“Keluarga…jadi kamu diam - diam sudah punya…istri?” Rona wajah Prilly terlihat agak kaget. Tapi Salman senyum kecil lalu sanderkan tubuhnya ke jok kursinya.“Kamu sendiri bagaimana Prilly, di usia

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 493: Malam yang Romantis

    Salman menawarkan minuman ke Yaya Ocai, kini keduanya bersantai di balkon hotel lantai 27 ini, sambil menikmati kota Bangkok di malam hari yang sangat indah dan megah.Hotel ini komplet, ada club malam higthclass-nya juga ada tempat judinya, hal yang Salman haramkan menginjaknya, karena sejak dulu dia paling benci main judi.Lampu balkon sengaja Salman redupkan, hingga suasana jadi romantis.“Indah banget ya Bangkok malam hari,” puji Salman sambil berdiri dan menatap kota ini. Yaya ikut berdiri dan sengaja mepetkan tubuhhnya ke tubuh Salman, karena angin berhembus lumayan kencang.“Ada yang lebih indah dari ini?”“Apa itu?” Salman langsung berpaling dan menatap Yaya. Walaupu saat ini Yaya hanya kenakan kaos dan jeans, tapi kecantikannya tetap terpancar, dengan kulit putih mulus serta bulu - bulu di lengannya. Yaya juga menatap wajah pemuda yang menarik hatinya ini.Seakan paham kemana arah angin, Salmaan langsung menarik tubuh denok semampai gadis jelita ini, merekapun saling lumat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status