BERSAMBUNG
Sudah sebulan semenjak Aldi balik ke Banjarmasin, dia belum bisa bertemu Laura, kadang ada rasa kangen menyeruak di hatinya.Tapi dia tak punya keberanian menemui Laura di rumahnya. Aldi masih ingat, keluarga itu pasti masih berduka, apalagi Basnur anak laki-laki satu-satunya di keluarga Laura.“Laura…kamu wanita yang aneh, ponsel kamu jarang aktif. Kemana aku menghubungimu…?” keluh Aldi.Aldi tak peduli jarak usia mereka 8 tahun. Ini soal hati, batinnya.Kalau dulu dia memang mencintai Dara, tapi baginya cinta itu hanya cinta monyet, tapi perasaannya kepada Laura tak dia sangka, justaru datangnya dari hati.Hari ini Aldi ‘terpaksa’ naik mobil SUV-nya ke sekolah, karena sejak malam hujan deras dan masih hujan sampai paginya.SUV LC Prado Kakadu warisan Om Frans Haruna ini bukan SUV kaleng-kaleng, Aldi baru nyadar, harganya bukan 600 jutaan, tapi secondnya saja lebih dari 2 miliaran.“Pantas mewah banget,mana 4x4 dan KM -nya baru 15 ribuan, bau tokok lagi…!” batinnnya. Mobil ini tentu
Di depan kuburan Om Frans yang baru saja di kebumikan, Bik Uroh dan salah satu anaknya mendengarkan pesan Om Frans dari mulut Aldi.Untuk perkuat ucapannya, karena Bi Uroh terlhat tak percaya. Aldi pun perlihatkan rekaman percakapannya sebelum Om Frans meninggal dunia, hingga Bik Uroh dan anaknya terkaget-kaget dan keduanya kini peraya 100 persen.“Bik Uroh, saya serahkan rumah berikut isinya buat bibik, saya hanya orang luar, bukan anak beliau. Sebab selama ini bibi yang memelihara beliau. Aku sendiri punya rencana akan cari siapa suami ibuku setelah dengan Om Frans. …!” cetus Aldi tiba-tiba.Tapi Bik Uroh langsung menggelengkan kepala.“Mas Aldi, pesan atau wasiat Om Frans harus di laksanakan, kamu tetap harus dapat bagian dari penjualan rumah itu, kita bagi rata sesuai wasiatnya. Aku tak berani kangkangi harta itu sendirian, nanti kualat, pamali kata orang tua dulu…!” cetus Bik Uroh.Aldi terdiam dan setelah ambil nafas, mau tak mau Aldi pun mengangguk, dia tak bisa menolak ucapan
Namun nasi sudah jadi bubur, Aldi harus menerima fakta menyakitkan sekaligus memalukan, terkait masalalu ibunya ini.Dia pun berkali-kali menarik nafas panjang, anehnya tak ada keinginannya untuk pergi meninggalkan Om Frans.Entah kenapa dia jadi iba melihat kondisi Om Frans yang di masa tuanya sebatang kara. Apalagi pria ini pernah di tinggalkan ibunya, walaupun itu semua karena kelakuan Om Frans juga.“Setidaknya aku ingin mengurangi dosa ibu, biarlah aku membantu Bik Uroh, merawat beliau selama di rumah sakit ini,” batin Aldi.Dia kembali 1,5 jam kemudian dan tubuh Om Frans sudah dipindahkan ke ruangan perawatan.Dia aslinya iba melihat Bik Uroh, ART Om Frans yang sendirian menemani tuannya ini, akhirnya ia pun menemani di rumah sakit ini.Om Frans di tempatkan di ruangan VIP, dengan slang pernafasan yang di pasang di mulutnya.Om Frans yang kini mulai baikan, terlihat senang melihat Aldi bersama Bik Uroh, dengan suara terbata dan kadang bahasa isyarat dia ungkapkan rasa senangnya
“Ange…dia wanita yang gatal…lalu cari kehangatan di luar, entah siapa ayah kamu ini,” dengus Om Frans Haruna, lepaskan kemarahannya dengan suara terbata-bata.Seakan ingin lampiaskan kemangkelaa hatinya pada keturunan manta istrinya ini.Akibatnya Aldi syok mendengar ini, apalagi ia pun ingat semasa hidup, ibunya bahkan berselingkuh dengan Sekdes Imron dan Arson, si bos karet dan sawit, yang punya 3 istri, padahal sudah punya suami, Kades Kabul.Sesaat Aldi tak bisa berkata-kata lagi, fakta ini benar-benar di luar prediksinya, ini bahkan menghantam hatinya.Aldi ambil nafas panjang, tiba-tiba ia ingat soal misinya dengan Laura. Kini dengan wajah berubah dingin menahan emosional di hati, Aldi menatap tajam Om Frans.“Baiklah Om, lupakan soal ibuku, aku ke sini mau bahas soal…uang milik Basnur. Sahabatku itu baru saja meninggal dunia, dan aku ke sini mau mengambil uang miliknya!” cetus Aldi blak-blakan, lalu ceritakan penyebab Basnur tewas.Om Frans terlihat kaget, dia bahkan melongo ta
Aldi pun masuk melewati pintu gerbang itu dan kini melihat-lihat yang mana blok F, saat masuk ke blok A.Aldi melihat sebuah rumah yang besar dan agaknya ini yang paling besar dan paling mewah di blok A ini dan bernomor 17 tersebut, ada 2 tentara yang berjaga di pos satpam itu.Tanpa Aldi sadari, inilah rumah Letnan Jenderal Reynaldy Sulaimin dan istrinya Mitsuko Burhan, ortu-nya si bocil Langga Kasela Sulaimin, yang saat ini menjabat sebagai Pangkostrad.Kini Aldi sampai juga di Blok F, dia tak merasa capek, karena sudah terbiasa berolahraga dan sampai kini masih rutin latihan beladiri di sanggar Paman Birin sekaligus jadi asisten pelatihnya itu.Walaupun saat ini berjalan kaki hampir 1 kilometeran dari hotel tempatnya menginap, tapi karena hatinya lagi 'riang' bisa jalan-jalan di ibukota ini, juga karena ada misi besar...!“Itu rupanya nomor 106, rumahnya Om Frans Haruna, apakah ini orang yang sama, yang dikatakan bik Ira mantan suami mendiang ibu, atau hanya sama nama saja…?” batin
Kalau boleh jujur, Aldi mengakui dalam hati melihat wajah Laura, dia sudah move on sepenuhnya dari Dara.Namun tentu saja rasa suka itu dia pendam hati, apalagi dia masih berusia 18 tahun, sedangkan Laura 26 tahun. Perbedaan usia 8 tahun membuatnya tahu diri, di samping jomplangnya status sosial mereka.Laura sejak lahir punya ortu yang mapan dan komplet. Sedangkan dirinya…?Ibu kandung saja tak beres kelakuan semasa hidup dan tewas mengenaskan, dan ayah kandung tak tahu siapa?Om Frans Haruna? Aldi saja masih ragu, apakah mantan suami ibunya itu ayah kandungnya."Ahh...punguk merindukan bulan...!" batinnya lalu tertawa pahit.Seminggu kemudian…Aldi sudah berada berada di Bandara Syamsudinor sejak pagi-pagi sekali, padahal sesuai tiket yang di pesan Laura, penerbangan pukul 9.45 pagi.Ketika melihat Laura datang naik taksi tepat pukul 8, Aldi langsung menyongsongnya dengan tas ranselnya, yang berisi beberapa lembar pakaian.“Jadi kamu di sini sejak pukul 5.30 pagi, usai sholat subuh?