Home / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Bab 42: Malah di Bantu

Share

Bab 42: Malah di Bantu

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2025-04-23 17:42:24
Rey kini menatap lebih jelas, wanita lalu bergerak dan klik menyalakan lampu kamar, baru Rey kaget, ternyata benar, wanita ini bukan Ange, walapun perawakan mereka sepintas sama.

Tapi ada perbedaannya, Ange berwajah agak lembut, wanita ini bahkan wajahnya lebih mirip Reni, matanya cerah dan bibirnya dikit lebih tebal dari Ange.

Rey tentu saja masih ingat, sebab dulu mereka pernah bercinta dan merasakan bibir Ange. Bibir Samira lebih seksi dengan tebal dan merah karena lipstik.

“Maaf tuan Rey, aku tak kenal dengan orang yang kamu sebut itu,” sahut wanita bernama Samira ini.

Rey pun diam sebentar, seakan menimbang-nimbang.

“Baiklah, aku mau tanya, apa hubunganmu dengan si Frans itu?” kali ini Rey mulai melunak, sebab orang yang dia cari memang bukan wanita ini.

“Aku hanya salah satu orang kepercayaanya dan saat ini sedang sibuk untuk kapalkan batubara kami itu, tugas aku memantau batubara-batubara itu!”

“Batubara ilegal..! Ahh sudalah itu urusan kalian, urusanku adalah dengan wanita yang
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 3
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 309: Menuju Irak

    Langga matikan rokoknya dan tutup jendela, tak enak juga merokok karena ada anak beranak ini.“Sekarang mau kemana kalian mengungsi?” tanya Langga lagi.“Entahlah tuan Langga, aku hanya berharap perang di Palestina segera berakhir dan kami bisa kembali ke sana,” sahut Umini sendu, sambil hela nafas.Langga diam sejenak, lalu ikutan hela nafas, dia tahu sudah puluhan ribu warga Palestina yang tewas oleh kekejaman pasukan zionis.“Agaknya harapan kamu berat Umini, negeri zionis itu tak bakal berhenti sampai warga kalian habis,” kata Langga perlahan.Umini mengangguk dan bilang pasukan negeri itu memang biadab, saat ini anak-anak dan wanita seperti dia jadi sasaran empuk untuk di habisi.“Kurasa…langkah aman buat kamu dan Aliyah, bertahan dulu di sini, kalau pulang saat ini ke sana, sama juga bunuh diri,” sahut Langga.“Iyahh…tapi…kami tak punya apa-apa, bertahan di sini paling tinggal di lorong jembatan dan menunggu uluran bantuan dari pemerintah Turki, agar memberi kami makan,” sahut

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 308: Umini dan Aliyah

    Aliyah dan ibunya terlihat mengkeret ketakutan, ini yang bikin Langga mulai marah. “Hmm…kalau aku tak mau menyerahkannya, kalian mau apa?” sahut Langga kalem.Tiba-tiba salah seorang dari 5 orang ini melayangkan pukulan, Langga yang sudah siap sejak tadi, hanya miringkan kepalanya."Ngeeeek....augghhh!" Sebuah tendangan gledek keras ia layangkan, akibatnya orang ini langsung terjungkal ke tanah.Empat rekannya terkejut bukan main, mereka tanpa basa-basi keroyok Langga dari semua posisi.Langga yang sudah marah bergerak sangat cepat semua serangan ini hanya dia elakan tanpa pindah dari posisinya.Bukk….bukk..plak…plakk!Tamparan dan tendangan keras dia layangkan, Langga benar-benar ingin praktekan ilmu-ilmu beladirinya yang sudah sangat matang dia latih.Bahkan kakaknya Aldi Sulaimin harus akui kelebihan Langga, adiknya ini justru lebih hebat dari dia. Aldi bahkan saat itu berseloroh, agar adiknya ini ikut lomba pertarungan bebas saja.Akibatnyaa dalam waktu hanya kurang dari 15 menit,

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 307: Gadis Kecil di Turki

    Begitu mendarat di Bandar Udara Atatürk, Istanbul hari sudah malam, Langga tak langsung ke Baghdad, sebab penerbangan ke sana adanyaa besok siang dan sore.“Mending aku jalan-jalan dulu di Istanbul, nanti saja ke Baghdad,” pikir Langga dan dia pun minta taksi untuk antar dia ke pusat kota dan cari hotel.Langga tak mau menyolok, dia hanya pilih hotel bintang 3 saja, tidak ambil hotel mewah bintang 4 atau 5, walaupun baginya hotel begituan tak masalah baginya.Turki tak beda dengan Indonesia, negara ini menganut paham sekulerisme, jadi yang namanya kafe dan pub bertebaran di ibukota negeri ini.Setelah sampai di hotel, Langga taruh ranselnya dan kini dia sengaja jalan-jalan tak jauh dari hotelnya untuk cari makan malam.Dia sengaja kenakan jaket kulit hitamnya, karena Istanbul mulai masuki musim dingin, Langga memang ke Turki saat ini akhir Oktober dan biasanya masuk bulan November - Desember salju akan turun di Turki.Ia pun jalan kaki menuju ke sebuah kafe yang jual beragam makanan,

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 306: Mulai Jadi Pemuda

    Waktu memang sangat cepat berlalu, kini Langga Cs sudah lulus SMU, Toni, Anca dan Kuya memutuskan masuk jadi aparat.Toni dan Kuya kepingin jadi tentara, Anca masuk polisi. Jawaban mereka simple saja saat di tanya Langga kenapa milih jadi aparat."Jadi aparat langsung kerja dan di gaji, sedangkan kuliah belum tentu dapat kerja, walaupun lulus cumlaude," ceplos Toni tertawa.Harapan mereka terkabul, berkat rajin latihan fisik, sekaligus dampingi Langga berlatih fisik saban hari, kini ketiganya lulus.Hebatnya semuanya calon perwira, karena mereka masuk Akmil dan Akpol.Langga-lah yang sarankan begitu, yang minta ketiganya jangan masuk tamtama atau bintara, langsung saja ke akademi. Pelicinnya…dengan enteng Langga iyakan!“Kalau bisa jadi komandan, kenapa harus jadi anak buah,” cetus Langga dan ketiganya langsung setuju dengan pendapat Langga.Susi Ngondek sesuai dengan cita-citanya dulu, ingin jadi desainer, dia pun ambil D-3 di Jakarta.Jenni…ternyata ingin jadi dokter dan dia pindah

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 305: Pesan Khusus Nenek Qawiya

    Walaupun anak kandung, cucu dan cicit-nya langsung berdatangan dari mana-mana bahkan dari luar negeri, tapi Langga-lah yang di tunggu nenek Qawiya.Begitu si tampan ini muncul, yang lain menyingkir dan ia langsung masuk ruangan setelah pasang baju serba putih dan si nenek ceria…namun setelah sampaikan sebuah ‘pesan khusus’ buat Langga, si Nenek yang merupakan asli Irak ini pun meninggal dunia sambil berzikir.Nenek yang sangat cantik saat muda ini akhirnya berkumpul dengan suami tercintanya, Kendra Sulaimin serta dua madunya yang sudah lama berpulang.Nenek Qawiya kembali di pulangkan ke Banjarmasin, karena dia ingin di makamkan berdampingan dengan suami dan ke 2 madunya.Tentu saja Langga kaget bukan main mendengar pesan khusus mendiang nenek uyutnya ini. Tapi ini sengaja ia rahasiakan pada keluarganya besarnya.Setelah peringatan 7 hari meninggalnya neneknya dan ayah serta ibunya bersiap pulang kembali ke Jakarta, sementara keluarga lainnya rata-rata sudah pulang.Langga pun sengaja

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 304: Ditawari Jadi Selebriti

    Begitu menyeruput kopi hitam bikinan Langga, kepala Alysa yang puyeng jadi berkurang.“Maaf Langga, bikin repot kamu,” kata Alysa, beda dengan tadi, intonasi suaranya terlihat normal dan malah elegan, tidak lagi ngaco seperti saat mabuk.“Eh saat mabuk tadi aku ngomong yaahh? Kok kamu malah ada di sini?” Alysa terlihat bingung sendiri.Langga senyum kecil dan dia ceritakan bagaimana Alysa curhat dan malah nantangan Langga untuk bercinta.“OMG…malu-maluinnya, kok aku kayak wanita open BO saja kalau sudah mabuk,” ceplos Alysa kini malah malu sendiri dan buru-buru bilang maaf ke Langga.Nah, sikap inilah yang bikin Langga berbalik kagum, Alysa kalau normal ternyata pribadi yang pemalu, dia malah terlihat kurang nyaman Langga ada di kamarnya.“Oke Alysa, aku pamit dulu, silahkan kalau mau istirahat, aku dah lupakan ucapan kamu saat mabuk tadi, kamu wanita cantik yang elegan dan baik,” kata Langga tulus memuji.Alysa malah diam saat Langga berjalan ke pintu dan terdengar bunyi klik. Alysa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status