หน้าหลัก / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Bab 44: Tak Sengaja Dengar Suara Musuh Besar..!

แชร์

Bab 44: Tak Sengaja Dengar Suara Musuh Besar..!

ผู้เขียน: mrd_bb
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-04-24 19:32:19
“Aku sengaja kabur untuk cari tahu siapa orang yang telah memfitnahku bu,” sahut Rey kalem, lalu duduk di kursi tamu sederhana, yang tak berubah sejak dulu.

“Waduhh…siapa yang kamu curigai Rey?” tanya Larissa sambil duduk di depan anaknya ini. Matanya menatap tajam wajah Rey.

“Inilah yang akan aku cari..!” sahut Rey pelan.

“Bagaimana kamu mencarinya, sedangkan orang yang kamu curigai saja tidak kamu ketahui?” bantah Larissa, sangsikan niat anaknya ini.

“Ahh sudahkan…nanti aku akan cari pelan-pelan.” sela Rey lagi.

Setelah berkata begitu Rey ambil 3 bebat uang, pecahan 100 ribuan dari tas ranselnya, mata Larissa langsung berbinar-binar.

Tapi saat tangannya ingin meraih uang itu, Rey langsung menahannya.

“Bu…aku mohon…usia ibu sudah lebih 50 tahun, tolonglah tobat, jangan lagi seperti kejadian lalu, uang ibu habis, tapi si laki-laki bangsat seperti si Asep itu malah pacaran dengan yang lain!” pinta Rey.

“Hmm…iya ibu akan tobat, kekasih ibu ini akan ajak ibu menikah kok!” sahut Larissa en
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 1
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 45: Godaan Pemilik Kost

    Tanpa mikir panjang Rey menendang kamar di sebelahnya, saat itulah wanita yang di cekik Asep sudah lunglai.Asep tentu saja kaget setengah mampus, saat aksinya mencekik wanita ini di lihat Rey. “Bangsat..!” tiba-tiba Asepmelepaska cekikan dan menerjang Rey, tujuannya adalah ingin kabur. Melihat aksi Asep ini secepat kilat Rey menggeser badannya di depan pintu penginapan ini, dan....bughhh…augghh!Sebuah hook keras Rey layangkan, Asep langsung terjungkal ke lantai dan kepalanya berkunang-kunang, karena terbentur dinding penginapan.Saat akan bangkit. Plakkk…sebuan tamparan keras kembali Rey lepaskan sehingga Asep kembali terkapar di lantai.Kemudian bertubi-tubi jotosan Rey layangkan, sehingga wajah Asep bonyok dan 4 gigi depannya patah, saking kerasnya Rey lakukan rentetan pukulan ke wajahnya.Melihat wajah Asep babak belur begitu, alih-alih merasa salah, Rey justru puas bukan main.“Lunas hutangku Sep, sekarang giliran kamu yang harus mempertanggung jawabkan perbuatan kamu sendiri

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-24
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 46: Beri Kenikmatan Buat Tante Ivon

    “Ahh kamu ambil aja semua uang yang ada di laci meja rias itu sayang," Tante Ivon yang sudah spanning tinggi benar-benar tak peduli lagi malam ini uang kostnya akan di gunakan bayar jasa…Rey sebagai gigolo.Tapi Rey cerdik, ia melepaskan pelukannya dan ujung kepala singkongnya yang tadi sudah tenggelam di lubang kenikmatan Tante Ivon tercabut.Plopp…!Tante Ivon tentu saja kecewa bukan main, kenapa Rey justru cabut senjatanya yang sudah bikin miliknya senat senut.Dia melihat Rey mengambil 5 bebat uangnya di laci, lalu memasukannya ke ransel.Dengan santai Rey mulai lepaskan satu persatu pakaiannya dan kini tubuh kokohnya terlihat jelas di mata Tante Ivon, yang kali ini matanya berubah jadi kucing liar melihat mangsa menggiurkan.'Wow...size Africa nekkk!" ceplos Tante Ivon saat melihat singkong Rey yang dalam posisi mode on ini.Kemudian…Tante Ivon terpekik manja, saat saat lubang pelepasannya yang sudah basah sejak tadi mulai di kuas secara lihai oleh Rey dengan lidahnya.“Aihh…kamu

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-25
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 47: Bertamu ke Rumah Chikita Todong Aparat!

    Malamnya...Rey mulai beraksi lagi, kali ini tujuanya untuk menemui Chikita!Rey langsung bersembunyi di deretan mobil yang berada di parkiran apartemen ini, saat melihat Chikita sedang bicara dengan seorang pria yang terlihat duduk di dalam mobil.Rey lalu mendekat dengan beringsut-ingsut, entah kenapa dia jadi penasaran untuk dengarkan percakapan ini. Pria ini belum terlalu tua, malah terlihat sangat tampan dan mata juga biru, bak orang bule saja.“Jadi Rey yang sudah kabur dari penjara belum ada muncul menemuimu sampai lebih setahunan ini?”“Nggak ada Bang…entahlah, mungkin dia sudah mati paling!” sahut Chikita cuek.“Hmm…kamu harus beri aku laporan kalau dia ke sini. Aku baru dapat laporan, katanya Rey terlihat di Bandung, dia kedapatan menghajar seorang preman yang baru saja membunuh selingkuhannya di sebuah hotel!”“Baik Bang, aku akan kasih tahu!”“Baiklah, terima kasih atas kerjasama kamu selama ini, nih uang 50 juta buatmu. Jangan sering foya-foya. Ingat kamu sudah mulai tua,

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-25
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 48: Nekat Todong Perwira Polisi

    Begitu sampai di parkiran, Rey minta Bungki masuk ke mobilnya. “Jalankan saja mobil ini, sampai aku bilang berhenti!”Bungki senyum saja dan sama sekali tidak gugup, melihat ketenangan pria ini, Rey berbalik kagum juga, sehingga timbul niatnya untuk tidak sembarangan menembak.Kini mereka sudah meluncur di jalan raya yang padat merayap.“Bung Rey, tak perlu todongkan senjata api itu ke aku, turunkan saja, aku janji tak bakal melawan kamu! dengan suara Bungki perlahan, sehingga Rey sesaat terdiam, tapi anehnya dia benar-benar menurunkan senjata tersebut. Bungki melirik wajah Rey yang terlihat termenung seakan ada yang dipikirkan.“Rey…aku sudah tahu soal kamu melalui Chikita, asal kamu tahu, aku memang sengaja dekati teman kamu itu, karena aku di tugaskan atasan untuk menyelidiki kasus kamu ini.”Mendengar suara Bungki, Rey refleks menoleh.“Sekarang kamu sudah bertemu aku, apakah akan menangkap aku dan membawaku kembali ke penjara?”Bungki tiba-tiba mengeleng, Rey antara percaya dan t

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-26
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 49: Mulai Akrab

    Saat bicara begitu keduanya saling tatap dan barulah Rey sadar, bola mata Bungki bak gunakan lensa kontak saja, berwarna biru terang.Walaupun kulit Bungkin tidak bule, tapi wajahnya sepintas seperti ada blasteran-blasterannya.Kalau Rey mengagumi Bungki, perwira polisi ini juga sama, dia kagum melihat tubuh Rey yang agak kurus tapi kokoh dan tegap. Ditambah lagi wajah Rey yang brewokan sangat tampan dan jantan, benar-benar laki habis!“Badan kamu bagus bung Rey, rajin olahraga yaa?” pancing Bungki sambil sodorkan minuman segar ke Rey.“Kenapa kamu malah jadi polisi, kalau ayah bung itu tajir” sahut Rey, ogah jawab pertanyaan Bungki tadi, hingga pria bermata biru ini kembali senyum maklum.“Panggilan nurani Bung Rey, saudara-saudaraku semuanya pebisnis, nah aku ambil jalan berbeda, jadi polisi!” sahut Bungki enteng.“Bung Bungki, terus terang saja, aku ke sini karena akan menemui dua orang yang dulu mendatangi di kost Tante Ivon, sebab merekalah yang dulu datang dan memukulaku hingga

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-26
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 50: Fakta Mengejutkan!

    “Ayo kita bergerak,” ajak Bungki, Rey pun ikutan turun dari mobil dan mengikuti langkah Bungki.Saat itu terlihat ada 3 preman yang sedang aseek merokok dan minum. Sambil memantau para jukir liar yang atur parkir mobil dan motor yang makan – minum di warteg pinggir jalan.Kawasan Tanah Abang kalau malam memang menjamur pedagang warteg dan banyak orang makan di sini, bukan hanya kalangan orang biasa, juga kalangan artis pun kadang suka makan di kawasan ini.Bungki tanpa ba-bi bu tiba-tiba jambak salah satu kepala preman yang agaknya jadi pimpinan di sini, dua rekannya yang kaget langsung bangkit dan ingin menyerang.Tapi keduanya kaget setengah mati, saat Bungki cabut pstolnya dan menodong ke arah mereka. “Kalian berdua diam di sana, kalau macam-macam aku tak segan dor kepala kalian,” bentak Bungki dengan wajah bengis, sehingga kedua preman itu keder.Hagu yang melihat gaya brangasan Bungki mendiamkan saja ulah polisi ini. Biarpun dalam hati kaget juga, baru kali ini dia melihat asl

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-27
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 51: Sang Dalang Kabur

    Kedua orang muda ini duduk berhadapan di sebuah kafe. Satu hari setelah Pahru dan Ijas mereka interogasi dan keluar pengakuan mengejutkan dari mulut kedua preman itu, dan kini keduanya sudah di tahan anak buah Bungki.Tak pernah se-ujung kuku pun Rey meyangka, kalau wanita yang pernah menyiksanya saat berkencan dahulu dan bayar mahal dirinya tega melakukan itu padanya.Rey juga sudah buka-bukaan ke Bungki di mana kenal Tante Neci, anehnya Bungki senyum saja, seolah tak aneh dengan kerjaan sampingan Rey yang jadi gigolo ini.Pertanyaan Rey sekarang…why, kenapa Tante Neci tega berbuat itu padanya dan kenapa Reni harus di bunuh?“Tim yang aku pimpin kini sedang buru Tante Neci. Tapi kamu tetap masih di anggap buronan, sampai Tante Neci berhasil di tangkap dan kelak pengadilan harus rehabilitasi namamu. Barulah kamu akan lepas dari cap buronan!” kali ini Bungki menatap wajah Rey.Bungki juga sebutkan, sudah 5 tempat yang di geledah anak buahnya sampai saat ini, tapi Tante Neci seakan tengg

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-27
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 52: Pemilik Kost Teman Bannon

    Rey tak mau buru-buru mendatangi kantor Raheem Sulaimin, sepupunya Bungki ini. Dia sengaja cari kost yang tentunya terjangkau isi kantongnya.Rey memutuskan akan tinggal di kota ini untuk menenangkan diri.Kost di sini pastinya tak semahal di Jakarta, juga mudah mencarinya, sopir taksi bandara langsung antar dia di kost di maksud, yang sewanya 1 juta perbulan dan isinya sudah komplet, pakai AC pula, kamarnya juga lumayan luas.“Tempatnya aman bang bos, boleh bawa 'istri', yang penting jangan bikin keributan dan jangan mabuk juga narkoba, pemiliknya mantan tentara soalnya,” kata si sopir taksi terkekeh. Rey hanya senyum saja tak menanggapi berlebihan.Ia paham apa makna bawa istri..?Rey kini duduk termangu di kamar kostnya, hatinya yang paling dalam kini justru ingin mencari ayah kandungnya.Ibunya anehnya tetap bersikukuh tak mau beri tahu siapa ayah kandungnya itu.Malah sumpah serapah yang di keluarkan ibunya, sehingga Rey makin bingung sendiri, sampai segitunya ibunya ini dendam de

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-28

บทล่าสุด

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 79: Harta Karun Tersembunyi

    “Setidaknya kini sudah jelas, isu bahwa ada emas berton-ton di sini hanya kabar burung saja. Ku rasa tulisan dari Mr F ini tak bohong. Buku harian ini semacam curhat saja...!” sahut Rey, sambil hirup kopi panas buatan Finai.“Benar juga Bang, lantas apa sekarang rencana kita?” Finai menetap Rey, kecewa juga dirinya, jauh-jauh ke sini, mereka malah zonk.“Apa boleh buat! Besok kita pulang, Lembah Bamuk hanya lembah biasa, tak ada emas di sini,” sahut Rey sambil hela nafas panjang.“Tunggu Bang, ini ada tulisan lainnya, coba Abang baca, soalnya di tulis dalam Bahasa Inggris. Aku nggak paham artinya?”Finai lalu serahkan buku tadi ke Rey lagi. Rey pun membacanya, dia tentu ngerti arti tulisan tangan ini.“Aku simpan emas hasil penggalian warga, yang upahnya sudah aku bayarkan. Ku pekirakan beratnya 100 kiloan, tempatnya ku aku simpan di sebuah gua…!”Rey terus membaca dan kini dia mengangguk-anggukan kepala. Senyumnya mengembang di bibir, akhirnya dia benar-benar akan dapatkan harta karun

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 78: Lembah Misterius

    Dengan langkah cepat keduanya kini mulai memasuki kawasan Lembah Bamuk yang mulai terang ini.Kadang mereka saling tarik atau saling membantu, kalau melewati jalan-jalan yang becek dan penuh semak belukar ini, juga kadang menanjak jalannya.Tanpa mereka sadari, semakin jauh mereka masuk Lembah Bamuk, secara cepat halimun yang tadi hilang, kembali selimuti kawasan ini, sehingga bayangan lembah ini lenyap dari pandangan.Inilah dulu yang membuat Brigjen Arnold dan Om Fransi gagal menemukan lembah ini. Biar pun mereka sampai gunakan alat teropong canggih. Tapi lembah misterius ini tetap tak mereka temukan.“Rey lihat…?” tunjuk Finai, antara takjub dan ngeri, apalagi cuaca terang tadi mendadak berubah jadi gelap.“Tak apa, itu halimunnya kembali menutupi kawasan ini, kita teruskan perjalanan,” ajak Rey sambil gandeng tangan Finai, agar tak ketakutan melihat perubahan cuaca yang mendadak gelap ini.Rey juga cerdik, dia sejak awal menyiapkan tali rapia warna terang dan di beberapa ranting d

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 77: Adu Gelut di 'Pondok Indah'

    Ritme permainan makin meningkat, Finai terbelalak sekaligus menahan malu, tapi membiarkan, saat perabotannyan dengan lahap di ‘makan’ sang pejantan tangguh ini.Finai justru merasakan sukmanya seolah terbang ke angkasa.Rey kini mulai berubah seleranya, kalau dulu-dulu lawan mainnya adalah wanita-wanita STW berkelas.Yang tubuhnya kencang karena perawatan di salon mahal, bahkan kadang ada saja kendur-kendurnya, karena faktor usia.Kini Rey lebih suka wanita muda dengan bau khas, yang tak pakai wewangian mehong. Rey candu dengan tubuh Finai yang alami dan bentuk tubuh yang padat menggairahkan.Setelah dengan Dayang, kini Rey menemukan kenikmatan dengan Finai, yang bahkan lebih cantik dari Dayang.Terus di lumat tiada henti, tubuh Finai tak pernah berhenti menggeliat, dia benar-benar di buat terbang oleh sang komandan muda ini.Tapi sejurus kemudian dia melonjak, saat sesuatu yang sejak lama di tahan-tahan akhirnya meledak juga.“Amboii…sedap niannnn sayanggg..!” desah Finai.Inilah klim

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 76: Gara-gara Cebok

    "Arnold, kita sudah hampir dua minggu keliling di sini, tapi petunjuk harta karun itu tak ada, sebaiknya kita bersiap kembali saja ke Jakarta, lain waktu kita cek lagi, kita kembali ke helikopter...!” Fransi berdiri dan Arnold pun menganguk.“Iya…agaknya harta itu sudah terkutuk dan terkubur bersama puluhan penambang liar di Lembah Bamuk itu!” sahut Arnold lagi.Frans lalu panggil 3 orang pengawal-nya dan mereka bersiap-siap balik lagi. Tak lama kemudian tempat ini sunyi, ke 5 orang itu pergi meninggalkan tempat ini.Rey kini duduk termangu, tak pernah dia sangka, akan menemukan sebuah fakta yang sangat mengejukannya tentang jati dirnya.“Jadi Om Frans mantan tunangan ibuku dan ini rupanya sebabnya ibu sangat dendam dengan ayah kandungku, yang mengecewakannya. Kelewatan kamu Bannon, ibu sampai tak beres hidupnya sampai tua…” batin Rey analisa sendiri, sekaligus marah besar dengan ayah kandungnya itu.Rey tentu saja tak tahu sejarah percintaan ayah kandung dan ibunya tersebut. Makin sak

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 75: Jati Diri Ayah Kandung Terkuak Tak Sengaja

    Rey dan Finai kembali lanjutkan perjalanan, walaupun sudah pukul 7.30 pagi, tapi halimun tetap terlihat tebal. Sehingga mereka agak hati-hati jalan,karena cuaca masih agak gelap.“Ini kenapa Lembah Bamuk itu menghilang Finai, bukan karena lenyap,” cetus Rey, Finai pun mengangguk dan mulai paham.Semakin jauh mereka berjalan, cuaca makin dingin saja, tapi juga makin terang.“Finai, stop…aku lihat ada asap di sana, artinya ada orang selain kita,” bisik Rey, hampir menyentuh kuping Finai, hingga wanita ini sempat kaget.Kini mereka melangkah lebih hati-hati menuju asap itu, yang agaknya berasal dari sebuah api unggun yang di buat seseorang.Setelah berjalan hampir 45 menitan, mereka kini bersembunyi sambil melihat sebuah kemah dan ada 5 orang di sana.“Jenderal Arnold dan Frans,” gumam Rey tanpa sadar.“Siapa itu Jenderal Arnold dan Frans itu?” bisik Finai, karena dia memang tak tahu dua orang tersebut.“Dia kaki tangannya perusahaan tambang ilegal itu dan si Frans itu pemilik tambangnya!

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 74: Berpetualang dengan Finai

    Rey senyum kecil, dengan gemas dia langsung melumat bibir merah alami si denok ini dan meremas-remas dada Finai yang ukurannya lebih gede dari milik Dayang.Nafas Finai langsung mendesah lirih.Tangan nakal Rey langsung bergerak ke paha Finai dan…Rey kaget, karena tempat ini tertutup pembalut, Finai terkekeh dan bilang dia sudah empat hari datang bulan.“Maaf ya, apem-nya lagi merah, tunggu sampai bersih...!” desah Finai dan tanpa malu-malu dia melumat bibir Rey lagi dan setelahnya kamar ini sunyi, mereka memutuskan untuk beristirahat malam ini, karena besok akan segera berpetualang.Besoknya Bacong sang kepala adat tanpa ragu izinkan Finai menemani Rey menuju ke tempat yang dikatakan penuh misteri itu.“Kalau perlu pulangnya kamu bunting yaa, biar cucuku ganteng kayak pa komandan,” seloroh Bacong, hingga Rey antara kaget dan ingin tertawa, dipikirnya ‘Om Bacong’ ini hanya bercanda doang.Bacong memang beda, sang kepala adat ini ternyata suka bercanda, padahal ucapannya tadi aslinya…se

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 73: Makin Dekat dengan Janda Punai

    “Sebenar-nya aku tertipu Tuan Komandan, si Punai bilang kampungnya lebih bagus dari sini, makanya aku mau-mau saja ikut dia, eh tak tahunya selain istrinya banyak, kampungnya juga begitu. Sejak saat itulah aku berusaha kabur dari sana, tapi selalu gagal, nah setelah kejadian itu, aku pun bisa pergi dari kampung tersebut, lagian si Punai juga bakalan cacat biarpun sembuh setelah di keroyok warganya sendiri!” ceplos Finai apa adanya.Rey pun senyum, Finai ternyata lebih supel dari Dayang, pikirnya.“Jadi si Punai selama banyak di bantu perusahaan batubara ilegal itu ya?” pancing Rey lagi, sengaja ign korek keterangan dari mulut wanita cantik ini.“Iya, uangnya ada terus, aku juga heran awalnya, darimana dia dapat duit sebanyak itu. Setelah tinggal di sana, barulah aku tahu, dia sudah jual Kampung Halai dan terima duit hingga 500 juta, dan rencananya akan dapat lagi yang banyak setelah seluruh warga kampung itu pergi dari sana!” aku Finai blak-blakan.“Hmm…tak aneh, wajar akhirnya dia bis

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 72: Tak Sengaja Bertemu Mantan Istri Punai

    Berdasarkan petunjuk Kulo, Rey benar-benar berangkat ke esokan harinya, Kulo tak bisa menemani, dia harus membenahi Kampung Halai sebagai kepala adat yang baru."Hati-hati Bang Rey, secepatnya balik ke sini," pesan Kulo, Rey pun tersenyum, dia dan Kulo kini bak dengan Tanggui dulu, makin dekat saat ini.Rey tak masalah jalan kaki, selama pendidikan militer di Magelang, Rey sudah biasa jalan kaki seharian bahkan berhari-hari dengan medan yang sulit, bahkan dengan beban berat.Rey justru menikmati jalan kaki di hutan.“Someday moga aku di tugaskan ke Papua, ingin rasa-nya bertempur habis-habisan dengan kelompok pemberontak itu. Tuh aku tak punya saudara dekat, atau keluarga…kalaupun tewas tak ada yang menangisi!” batin Rey.Sampai di sebuah lereng bukit, Rey kaget ada sinyal ponsel, tanpa ragu dia pun menelpon anak buahnya, kalau masih berada di Kampung Halai dan Kampung Matus untuk selesaikan misi-nya.Rey memang sengaja pakai ponsel ‘jadul’ yang baterainya kuat sampai 2 mingguan lebih.

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 71: Misteri Bekas Tambang Emas

    Bukk…bukkhh…ampunnn…ampunnnn..!”Rey terkaget-kaget, Punai di keroyok puluhan warganya sendiri. “Gawat bisa mati konyol ni orang!” batin Rey.Dorrr…!Sekali tembakan ke udara pengeroyokan itu seketika berhenti, dengan tubuh sang kepala adat bonyok parah, darah mengucur dari wajah dan tubuhnya, Punai kini setengah mampus.Padahal kata Kulo, si Punai ini kebal bacok, rupanya warganya sudah tahu kelemahannya ini, Punai di pukuli menggunakan kayu ulin dan ruwah-lah (jebol-lah) kekebalannya tersebut.“Sudah cukup, lihat si Punai setengah mampus!” tegur Rey dan otomatis pengeroyokan benar-benar total berhenti, tidak ada lagi yang memukulinya.Tak lama keluar tiga wanita dari rumah Punai, ternyata mereka ini entah istri atau gundik Punai, ketiganya terlihat ketakutan melihat Punai babak bundas begitu.“Bawa dia ke dalam dan rawat. Hei kalian bantu, jangan diam saja!” kata Rey, sehingga 3 lelaki muda yang tadi mempermak Punai mengangkat tubuh si kepala adat ini ke rumahnya.Tak lama Kulo yang

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status