Raffa begitu terkejut saat Siska menciumnya mendadak dan dia mengucapkan kata "I Love you" pada dirinya malam itu. Raffa mendorong Siska yang masih telanjang, Siska duduk dikursi dengan diikat tali. Akibat Raffa mendorongnya, Siska jatuh ke belakang dengan kursi itu. Siska jatuh pingsan, lalu Raffa dia mengendong Siska yang pingsan ke kamar yang ada di villa itu.
"Kamu kok pingsan sih, Siska. Bangun dong, Sis. Jangan pingsan begini, gak seru nih! Aku tidak mau kamu tidur di villa ini. Ini villa Tante Janeeta bisa gawat juga, tapi kenapa rasa sakitku berkurang melihat kamu menangis? Kenapa juga rasa cinta ini masih tersisa untuk kamu?" tanya Raffa yang bicara saat Siska masih pingsan."Kamu kenapa bawa aku ke masuk ke kamar ini? Kepalaku sakit karena kamu dorong, aku pingsan ya? Kamu masih cintakan ke aku, Raff?" tanya Siska yang baru sadar dan tangannya masih di genggam oleh Raffa."Aku tidak tahu Sis, kamu tega sekali waktu itu dan kamu buat aku hampir mati. Melihat kamu menangis rasanya puas itu ada, tetapi hati ini tetap berdetak kencang saat melihatmu," jawab Raffa yang memalingkan mukanya dihadapan Siska."Kamu marah sama aku ya? Saat aku pacaran sama Rico. Tolong saat ini lupakan Rico! Buatlah aku jadi milikmu saat ini, lampiaskan semua amarah kamu ke aku malam ini. Aku akan menyerah saat ini, setelah itu aku mohon kamu lepaskan aku, kamu boleh memiliki tubuhku malam ini," ucap Siska yang langsung memeluk Raffa."Baiklah! Mungkin dengan cara ini rasa sakit di hatiku akan hilang. Aku akan tetap balas dendam meski rasa sakit ini hilang Siska. Siap-siap kamu akan aku buat malam ini tidak bisa tidur sampai pagi," kata Raffa yang memeluk Siska saat itu.Malam itu Raffa memandikan Siska dan seolah sepasang kekasih yang dimabuk asmara. Siska dan Raffa bercinta sampai pagi. Raffa begitu puas bisa memiliki tubuh Siska yang telah menolak cintanya waktu dulu dan membuat dirinya dulu hampir mati. Saat ini Raffa bisa bercinta sampai puas dengan Siska. Siska juga menikmati malam yang penuh gairah itu dengan Raffa."Kamu puaskan Sis? Si miskin ini bisa memuaskan kamu di ranjang dari pada Rico pacar kamu sekarang?" bisik Raffa ditelinga Siska."Aku puas, lebih baik bercinta dengan kamu dari pada Rico. Dia hanya menjadikan aku budak seksnya saja, aku bukan cewek yang dicintainya," jawab Siska."Aku mau lagi, Sis. Jangan tidur sampai pagi! Aku akan buat kamu bahagia malam ini," ujar Raffa yang memeluk Siska melanjutkan malam yang penuh gairah itu.Mereka bercinta sampai pagi buta. Saat itu Rico curiga, satu hari penuh Siska tidak pulang ke rumahnya. Papa Siska menelpon Rico untuk mencari Siska. Rico khawatir dan dia mulai melacak ponsel Siska yang sudah dipasangi GPS. Rico mengikuti petunjuk GPS di ponsel milik Siska dan dia berhasil ke villa tempat Siska berada, lalu dia menyelinap masuk tanpa ada yang tahu."Brengsek! Kamu tidur dengan Raffa yang cupu ini," teriak Rico yang masuk ke kamar villa itu dan melihat Siska di pelukkan Raffa."Apa? Kenapa kamu bisa kesini?" Kata Raffa dan Siska yang bangun karena teriakkan Rico."Rasakan ini! Berani sekali kamu tidur dengan pacarku. Kamu juga Siska ternyata kamu itu pacar murahan dan cewek kurang ajar. Aku memang benar telah jadikan kamu budak nafsuku, tetapi aku tidak pernah selingkuh dari kamu dan malah kamu tidur dengan pria cupu ini," kata Rico yang memukul Raffa dengan kuat dan tanpa ampun."Tolong, jangan hajar dia! Semua ini salahku, Rico. Aku yang mau dengan dia," teriak Siska yang membela Raffa."Aku tidak akan memukul Raffa. Cuma akan aku kasih tontonan gratis untuk kamu dan si cupu hari ini," sahut Rico yang emosi."Aku tetap kalah denganmu Rico. Aku lega bisa tidur dengan Siska yang pacarmu saat ini. Aku sangat puas, kenapa heh? Kamu marah dan tidak terimah?" balas Raffa saat itu."Kamu diam! Saat ini aku bawa pisau. Kalau pisau ini kena perut kamu. Kamu tahu sendiri akan bagaimana akhirnya," kata Rico yang mengancam Raffa.Rico mengikat tangan Raffa dan saat itu juga Rico memaksa Siska untuk bercinta dengan dirinya. Dia lebih dulu memandikan Siska. Selesai dimandikan olehnya Siska, Rico mulai bercumbu dengan Siska dihadapan Raffa. Siska lebih menikmati berhubungan dengan Rico. Rico memang sengaja berbuat seperti itu, biar Raffa sadar kalau Siska hanya miliknya."Cukup hentikan ini, Rico. Aku tidak mau lagi! Aku malu ada Raffa yang melihat ini. Aku menikmati bercinta dengan kamu dan kamu menang dapatkan hatiku juga tubuhku. Semalam aku tidak pernah menikmati hubungan itu dengan Raffa, aku hanya diculiknya dan hentikan ini aku sudah lelah," ucap Siska yang memelas sambil menangis karena ada Raffa yang melihat itu."Dasar cewek jalang! Diam saja kamu! Kamu itu hanya milikku, buktinya kamu menikmati bercinta denganku dari pada dengannya." Rico yang masih melanjutkan perbuatan yang tak pantas itu didepan Raffa."Cukup hentikan kegilaamu, Rico. Aku tidak bisa melihat kamu menikmati tubuh wanita yang pernah aku cintai begitu kasar. Dia itu manusia Rico. Hentikan kalau tidak aku benar-benar marah, aku benci dia tapi aku tidak tega kalau dia kamu begitukan, Rico." teriak Raffa yang berusaha melepaskan tangan dan kakinya diikat Rico, dia juga tidak sanggup melihat Siska yang dipaksa Rico bercinta dihadapannya."Kamu selamanya hanya jadi cupu dan gak akan dapatkan Siska, Raffa," ujar Rico yang tertawa melihat Raffa yang begitu emosi.Raffa berusaha melepaskan ikatan tangan dan kakinya. Dia mencoba lalu dia berhasil melepaskan diri, dia langsung memukul Rico saat itu juga. Dia marah dan dia membuat Rico babak belur hingga pingsan sama seperti waktu dia dulu. Raffa dulu juga dihajar sampai pingsan oleh Rico. Raffa cemburu dan marah melihat Rico yang bercinta dengan Siska dihadapannya."Aku datang sayangku, Raffa. Kamu lagi tidur ya? Kok sepi sih," kata Tante Janeeta yang masuk tiba-tiba masuk ke kamar di villa saat itu."Apa? Tante kenapa bisa ke sini pagi-pagi?" sahut Raffa yang habis memukul Rico."Apa-apaan ini Raffa? Siska kamu kenapa telanjang? Cowok ini juga siapa Raffa?" tanya Tante Janneta yang masuk ke kamar itu dan begitu kaget melihat apa yang ada di depan matanya."Maaf Tante, aku bisa jelaskan," jawab Raffa yang saat itu dia juga telanjang bulat dan kaget melihat Tante Janeeta yang langsung masuk ke kamar di villa itu."Kurang ajar kamu! Itu ranjang kita dan ini villa kita. Kamu mulai berselingkuh dan tidur dengan Siska ya? Apa lagi ditambah cowok ini, benar-benar gila kalian, keluar kalian semua dari villaku ini," geram Tante Janeeta yang melihat itu semua nyata dihadapannya sendiri."Maafkan aku,Tante Jeneeta. Ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Aku korban di sini," jawab Siksa yang memelas."Wanita murahan! Bisa-bisanya kamu dengan modelku. Kamu juga tidur dengan cowok lain. Kamu pergi juga dan pakai baju kalian," kata Tante Janeeta yang sudah tersulut emosinya dan menjambak juga memukul Siska."Aku saat ini sudah menjadi Ibu dan punya anak. Aku ada tiga anak juga dan aku akan besarkan anakku juga dia anak yang lainnya. Mereka akan jadi anakku juga.""Bagus, Istriku Sayang. Aku harap kamu dan Siska bisa rukun. Kita akan tinggal bersama selamanya."Tiba-tiba Siska datang dan dia membawa makanan juga buah untuk Diana. Siska saat itu menyuruh Raffa menjauh dari Diana karena dia ingin menyuapi Ibu baru itu. Siska membuang semua rasa cemburunya karena dia ingin hidup aman dan bahagia bersama keluarganya saat ini."Siska, kamu datang bawa makanan?""Aku datang bawa buah dan makanan. Aku tadi senang Diana kamu melahirkan anak laki-laki karena bisa jadi teman anakku. Ya anak kita bertiga nantinya kita akan sayang sama mereka adil.""Mbak Siska, terimah kasih ya selalu baik ke aku.""Siska, aku tidak sangka kamu yang pencemburu dan bisa melakukan apa saja demi balas dendam saat ini kamu berusaha baik juga kamu jadi jadi ibu yang baik."Raffa memeluk Siska saat itu dihadapan Diana. Set
Siska masih begitu mencintai Raffa, tapi Raffa memilih Diana karena Diana itu adalah gadis yang paling setia dan polos. Setelah pernikahan Raffa dan Diana mereka akhirnya memutuskan untuk bulan madu, mereka berangkat bulan madu dan menghabiskan waktu bersama sampai 2 Minggu di Eropa.Siska hanya di tinggal sendirian di rumah Anggara untuk mengahabiskan waktu dengan kedua anaknya. Raffa berkeliling Eropa dengan Diana. "Raffa, aku sudah tidak masalah jika Diana yang ada di hatimu tapi kenapa hatiku sakit. Kamu sudah seminggu di Eropa tapi belum pulang." kata Siska. Raffa sebenarnya masih ada rasa dengan Siska meskipun dia telah mengkhianatinya menikahi Diana hanya untuk menyakiti Siska saja. Kalau dia kuat di madu tandanya dia tulis mencintai dirinya."Siska, maafakan aku. Setelah aku bukan madu dengan Diana di Eropa ini, aku akan adil ke kamu dan Diana." Raffa bicara sendiri saat akan tidur dengan Diana di kamar hotel Eropa."Tenanglah sayang kita akan bersama, insya Alla aku akan ber
"Maaf ya Diana, aku sudah gak tahan ingin sekali ingin kamu jadi istriku dan ingin kamu dekat denganku terus," ucap Raffa."Maaf! Aku mendorong kamu dan kamu tolong jangan dekat-dekat kita ini bukan muhrim mas Raffa," Diana mendorong Raffa hingga dia jatuh ke belakang karena posisi saat itu dia berdiri dan Diana saking kagetnya dia mendorong Raffa dengan sangat kencang hingga dia jatuh ke lantai restoran.Diana malu karena Raffa selalu pintar menggoda dan bicaranya manis ke dirinya. Diana sering tersipu malu karena Raffa selalu romantis. Diana mulai suka dengan perlakuan Raffa dan memang benar sosok Raffa saat ini adalah sosok pria yang begitu banyak dikagumi oleh beberapa gadis dan wanita diluar sana, tapi Raffa sudah bosan main dengan banyak wanita karena ada Siska.Raffa makan malam romantis dengan Diana. Raffa juga mengajak Diana ke sebuah Taman kota untuk kencan bagi dirinya, tapi bagi Diana hanya jalan-jalan malam hari saja. Raffa memegang tangan Diana dan dia masih malu jadi di
"Aku ingin kamu jadi istri kedua suamiku. Dia jatuh cinta padamu, Diana.""Mbak! Tolong jangan buat aku kaget dan ini seperti aneh sekali. Mbak itu istrinya apa Mbak rela berbagi suami? Aku tidak mau merebut suami orang lain.""Diana, suamiku dulu itu sudah ada dua istri ya g dia cintai tapi meninggal. Kamu tahu juga kita ada dua anak juga dan kamu tahu mereka begitu lucu dan dekat dengan kamu. Aku butuh kamu jadi istri kedua suamiku karena kamu wanita yang baik-baik."Siska mengungkapkan keinginannya kepada Diana untuk meminta Diana menjadi istri kedua Raffa. Diana tidak sangka kalau Siska begitu baik dan mau berkorban agar suaminya bahagia. Siska menceritakan semua tentang Raffa karena keluarganya telah dibunuh oleh musuh bebuyutan keluarganya. Begitu kejam cerita Siska tentang pembunuhan kedua orang tuanya, hingga Diana menangis."Mbak, aku tidak sangka orang kaya sepeti Raffa Anggara begitu pahit hidupnya.'"Aku dulu juga mengkhianatinya karena dendam dan aku dulu begitu cinta ke d
"Maaf! Aku baru saja lama jabat tangannya dan tidak sopan ya?" tanya Raffa."Tidak apa-apa Mas Raffa," jawab Diana."Aku Siska, panggil kakak ya jangan Tante kita beda 10 tahunan," Siska sambil berjabat tangan dengan Diana.Raffa masih tetap saja melihat Diana. Senyumnya yang indah dan bibirnya yang begitu ranum seperti daya tarik sendiri untuk Raffa. Raffa seolah dia jatuh cinta lagi untuk pertama kalinya. Raffa seolah di pikirannya berbisik harus miliki gadis cantik berhijab itu.'Apa yang aku pikirkan? Aku jatuh cinta pada gadis yang usianya lebih muda 10 tahun dariku'Raffa hanya merasa aneh dalam hatinya.Raffa dan Siska menginap dan memang benar Raffa istirahat total selama satu bulan di panti asuhan. Raffa sering ke makam Ibu Panti yang dulu merawat dia pada waktu dia masih bayi. Siska tidak tahu Raffa mencoba mendekati Diana karena dia itu guru ngaji dan guru sekolah dasar.Raffa sering pergi ke rumah Ibu Panti pengganti Ibu Panti yang membesarkan Raffa. Dia rumahnya yang deka
"Dia meninggal meminum racun, Dokter? Balas dendam dan siksaan belum selesai. Sudahlah! Dia harus di makamkan juga," ucap Raffa."Tuan Raffa anda masih punya hati nurani, meksipun Edward ini telah menghabisi seluruh keluarga anda. Anda tetap mau memakamkan dia dengan layak," jawab Dokter."Dokter, tolong urusi jenazah dia dan aku akan umumkan kematian dia karena bunuh diri di media sosial. Soalnya dia juga banyak musuh yang mengincarnya. Aku akan kasih kejelasan juga kalau dia tertekan singa buas di wilayah hutan agar semua orang percaya dan nanti ada bukti." Raffa pergi saat itu."Siap Tuan Raffa! Aku akan urus jenazah orang ini dan aku akan kabari anda setelah dia di makamkan," jawab Dokter."Siska, ayo pulang dan kamu sudah puas melihat dia. Dia musuhku dan aku sudah balas dendam kematian orang tuaku dan aku tidak perlu mengotori tanganku," ajak Raffa sambil memegang tangan Siska."Sayang, hari ini aku ingin ke tempat yang aku mau dan aku ingin kamu menghibur diri karena habis meme