"Raffa, cukup aku tidak mau bercinta dengan cowok miskin sepertimu. Saat ini memang kamu jadi model pria yang tampan tapi aku malas kamu mesum." Siska mencoba menghela tangan Raffa yang saat itu telah melepaskan baju Siska.
"Sayang, aku akan buat kamu puas di tempat kotor. Jangan teriak nanti ketahuan," ucap Raffa yang telah menciumi Siska dan melepaskan Siska juga sudah mencumbuinya dengan sangat ganas.Raffa memaksa Siska saat pertama kalinya bertemu dengannya di Agency model itu. Raffa melakukan itu karena dari dulu ingin sekali memiliki Siska. Raffa setelah bercinta dengan Siska, dia langsung meninggalkan Siska yang menangis karena dipaksa bercinta dengannya.Hari itu berlalu begitu saja, pagi harinya Raffa dan Siska mereka seperti melupakan kejadian kemarin. Mereka menjadi pasangan model yang serasi dan prosesional meksipun dendam di hati Raffa masih membara. Saat itu Raffa saat istirahat makan siang, dia langsung menarik Siska ke ruangan kosong di gedung agency itu tanpa ketahuan siapapun untuk melakukan serangan balas dendamnya lagi."Hey, wanita jalang. Saat ini kamu akan jadi pemuas nafsuku saat keraj di Agency ini. Kamu memang berniat untuk satu agency model denganku. Aku tidak sudi melihat wajahmu, hukumannya terimah ini." Raffa memaksa Siska lagi dan mencium dengan ganas juga memeluknya dengan sangat erat."Hey, aku tidak sudi satu agency denganmu. Kenapa kamu kemarin memaksaku bercinta denganmu kalau kamu benci denganku," jawab Siska yang berusaha melepaskan pelukkan Raffa."Rasakan ini balas dendamku! Aku akan nikmati kamu hingga sampai kamu tidak bisa jalan lagi." Raffa melanjutkan dengan merobek baju Siska saat itu."Cukup Raffa! Dasar pria cupu gila. Hentikan! Kalau tidak aku teriak, kamu kenapa merobek bajuku?" Siska berteriak saat dilecehkan lagi oleh Raffa dan dia tidak sangka kalau Raffa bisa sekasar itu sampai merobek bajunya.Siska saat itu menangis tapi sebenarnya dalam hatinya dulu dia sempat menaruh hati ke Raffa tapi karena Raffa miskin dia tidak mau menerima cinta Raffa. Siska pergi sambil memakai Jaz Raffa karena baju atasannya dirobek Raffa.Siska tidak bisa keluar dan berhenti begitu saja, meksipun saat itu dia harus menuruti kemauan Raffa karena sudah terikat kontrak dengan agency Tante Janeeta. Siska dan Raffa berkerja seperti biasanya dan tiap hari juga bertemu. Siska cemburu karena Raffa lebih peduli dengan Tante Janeeta meksipun dia manager Raffa, padahal 2 hari itu dia telah bercinta dengannya tapi di lokasi pemotretan Raffa dingin dan ketua padanya."Dasar cari muka! Aku tahu dia model yang bagus saat ini. Aku tidak suka dia perhatian ke Tante-tante tua itu." Siska memanyunkan bibirnya dan saat itu Raffa mendengarkan ucapan Siska dan dia tahu Siska cemburu."Dasar, kamu cemburu ke aku ya? Bilang saja, sampai bibirmu manyun dan kamu cemberut gitu? Tenanglah kita bisa bertahan lagi?" tanya Raffa yang berbisik ke telinga Siksa."Percaya diri banget ya kamu, Raffa. Sudahlah! Aku mau pergi saja dan aku malas meladeni kamu. Pergi sana kamu jangan dekat aku lagi, aku malas sama pira mesum sepertimu," sahut Siska yang memasang muka juteknya lalu pergi meninggalkan Raffa.3 hari kemudian mereka sudah selesai pemotretan untuk majalah agency lain dan mereka telah sukses besar. Pemotretan majalah Raffa semakin sukses dan dia dikenal sebagai model pria paling tampan. Raffa diundang ke acara model paling bergengsi di Jakarta. Siska juga kadang hadir karena satu agency dengan Raffa. Berkat Tante Janeeta Raffa sukses dengan cepat dan dia begitu bahagia bisa pamer ke Siska.Raffa mulai melakukan rencana untuk balas dendam ke Siska. Dia berencana untuk menculik Siska dan memberi pelajaran untuknya. Dia menyewa beberapa preman untuk memberi pelajaran pada Siska. Raffa saat ini sudah jadi Top Model Pria papan atas dan jauh lebih sukses dari Siska. Baginya uang bukan masalah, apa lagi sumber sokongan uang Raffa yang besar dan dia dapatkan dengan mudah dari Tante Janeeta. Raffa bisa melakukan apa saja dan menyewa seorang preman."Kalian dengarkan aku, culik wanita ini dan bawah ke villa yang ada di tempatku. Takuti dia tapi jangan sentuh tubuhnya. Aku ingin wanita yang ada di foto ini." suruh Raffa pada preman suruhannya yang menunjukkan foto Siska di ponsel miliknya ke preman suruhannya itu."Kamu itu model terkenal ya? Baiklah, asal uangnya sesuai dengan kesepakatna kita. Kita dengan dengan hati melaksanakan apa yang kamu suruh dengan tuntas," jawab ke 4 preman."Bagus kalau gitu. Uang DP sudah aku transfer, kalau sudah selesai kerjaan kalian. Aku bakal kirim sisa uangnya sesuai kesepakatannya," ujar Raffa."Baik bos! Kita pergi sekarang," jawab ke 4 preman.Raffa senarnya masih kuliah sambil menjadi model. Dia tetap jadi mahasiswa yang berprestasi. Dia bisa membuat gadis satu kampus menjadi fansnya karena Raffa saat itu dia sudah jadi model pria terkenal. Raffa menyuruh preman untuk menculik Siska, tidak ada yang curiga dibalik sikap pendiam Raffa tersimpan dendam yang membara untuk Siska.Siska ternyata satu kampus dengan Raffa tapi beda kejuruan. Saat Siska pulang dari kampus dan melewati jalan yang sepi preman itu mengikutinya dari belakang dan membius juga membekap mulut Siska. Siska pingsan akibat obat bius itu, ke 4 preman itu langsung membawanya ke villa yang di sebutkan oleh Raffa. Raffa juga sudah di villa tersebut dan ke 4 preman itu telah sampai di villa itu."Bagus sekali, kalian sudah berhasil membawa Siska kemari. Uangnya akan aku transfer malam hari. Bantu aku siram air ini ke wanita cantik yang kalian bawa itu, setelah dia sadar baru aku yang sendiri yang kana mengerjainya. Kalian juga jangan pergi dulu," suruh Raffa."Siap Boss! Beres," jawab ke 4 preman itu."Aduhh... Aku dimana? Kepalaku kenapa kepalaku pusing sekali? Raffa, tolong aku dan lepasin ikatan ini. Siapa mereka Raffa?" tanya Siska yang sudah sadar dan tahu kalau di depannya itu ada Raffa."Dasar jalang, murahan! Rasakan ini untuk kamu, hadiah selamat datang dari kita semua," kata ke 4 preman itu."Selamat datang Siska! Enak ya diguyur air satu ember sambil diikat tangan dan kakimu?" tanya Raffa yang tersenyum jahat dihadapan Siska."Dasar lelaki gila! Apa mau kamu, Raffa? Tolong lepasin aku! Aku akan telpon Papaku agar buat perhitungan sama kamu. Awas kamu Raffa, jangan macam-macam denganku." ujar Siska yang memelas sambil mengancam Raffa."Aku akan balas dendam ke kamu. Kamu buat malu aku dulu, aku hampir mati dan sampai dipermalukan di sekolah kita dulu. Ibu panti juga lumpuh karena ulah Rico. Aku tidak takut sama Papa kamu yang kabarnya perusahaannya akan bangkrut?" ejek Raffa membalas ancaman Siska."Bos, kita apakan wanita ini? Apa kita buat dia merasa nikmat saja?" tanya ke 4 preman itu."Lepas bajunya sekarang! Lalu kalian pergi tinggalin aku sama dia sendiri, suruh Raffa.Ke 4 preman itu merobek baju Siska karena suruhan Raffa. Siska menangis ketakutan karena dia tidak pernah merasa di permalukan seperti saat itu dan ada Raffa di depannya sambil tertawa senang. Siska menangis meminta di lepaskan Raffa, tetapi Raffa tidak peduli sama sekali. Rasa sakit Raffa pada Siska seperti berkurang melihat Siska yang menangis ketakutan dan dipermalukan hari itu."Stop Raffa! Tolong hentikan! Cukup jangan buat aku seperti ini! Aku minta maaf karena membuat kamu hampir mati dan bahkan Rico juga menyebar video kamu seluruh sekolah. Membuat Ibu Panti kamu lumpuh juga dan maaf juga karena menolak cinta kamu," ucap Siska yang menangis."Kamu tahu saat itu aku malu setengah mati dan aku babak belur. Kamu itu teman terdekatku sakit banget Siska hatiku ini," kata Raffa yang memegang tangan Siska dan mengarahkan ke dadanya."Kamu jangan mendekat! Bajuku mana? Tolong aku minta bajunya. Aku kedinginan dan aku malu," pinta Siska yang memelas."Kamu sangat cantik dan lebih menggoda. Apa lagi tanpa baju." kata Raffa yang tertawa jahat sambil menatap tajam ke mata Siska."Jangan lakukan aku sepeti pelacur murahan. Aku itu cinta ke kamu, Raffa. Raffa I Love You, tolong jangan kasar ke aku dan jujur hatiku sakit saat ini. Kamu telah berubah," jawab Siska yang saat itu langsung mencium Raffa."Aku saat ini sudah menjadi Ibu dan punya anak. Aku ada tiga anak juga dan aku akan besarkan anakku juga dia anak yang lainnya. Mereka akan jadi anakku juga.""Bagus, Istriku Sayang. Aku harap kamu dan Siska bisa rukun. Kita akan tinggal bersama selamanya."Tiba-tiba Siska datang dan dia membawa makanan juga buah untuk Diana. Siska saat itu menyuruh Raffa menjauh dari Diana karena dia ingin menyuapi Ibu baru itu. Siska membuang semua rasa cemburunya karena dia ingin hidup aman dan bahagia bersama keluarganya saat ini."Siska, kamu datang bawa makanan?""Aku datang bawa buah dan makanan. Aku tadi senang Diana kamu melahirkan anak laki-laki karena bisa jadi teman anakku. Ya anak kita bertiga nantinya kita akan sayang sama mereka adil.""Mbak Siska, terimah kasih ya selalu baik ke aku.""Siska, aku tidak sangka kamu yang pencemburu dan bisa melakukan apa saja demi balas dendam saat ini kamu berusaha baik juga kamu jadi jadi ibu yang baik."Raffa memeluk Siska saat itu dihadapan Diana. Set
Siska masih begitu mencintai Raffa, tapi Raffa memilih Diana karena Diana itu adalah gadis yang paling setia dan polos. Setelah pernikahan Raffa dan Diana mereka akhirnya memutuskan untuk bulan madu, mereka berangkat bulan madu dan menghabiskan waktu bersama sampai 2 Minggu di Eropa.Siska hanya di tinggal sendirian di rumah Anggara untuk mengahabiskan waktu dengan kedua anaknya. Raffa berkeliling Eropa dengan Diana. "Raffa, aku sudah tidak masalah jika Diana yang ada di hatimu tapi kenapa hatiku sakit. Kamu sudah seminggu di Eropa tapi belum pulang." kata Siska. Raffa sebenarnya masih ada rasa dengan Siska meskipun dia telah mengkhianatinya menikahi Diana hanya untuk menyakiti Siska saja. Kalau dia kuat di madu tandanya dia tulis mencintai dirinya."Siska, maafakan aku. Setelah aku bukan madu dengan Diana di Eropa ini, aku akan adil ke kamu dan Diana." Raffa bicara sendiri saat akan tidur dengan Diana di kamar hotel Eropa."Tenanglah sayang kita akan bersama, insya Alla aku akan ber
"Maaf ya Diana, aku sudah gak tahan ingin sekali ingin kamu jadi istriku dan ingin kamu dekat denganku terus," ucap Raffa."Maaf! Aku mendorong kamu dan kamu tolong jangan dekat-dekat kita ini bukan muhrim mas Raffa," Diana mendorong Raffa hingga dia jatuh ke belakang karena posisi saat itu dia berdiri dan Diana saking kagetnya dia mendorong Raffa dengan sangat kencang hingga dia jatuh ke lantai restoran.Diana malu karena Raffa selalu pintar menggoda dan bicaranya manis ke dirinya. Diana sering tersipu malu karena Raffa selalu romantis. Diana mulai suka dengan perlakuan Raffa dan memang benar sosok Raffa saat ini adalah sosok pria yang begitu banyak dikagumi oleh beberapa gadis dan wanita diluar sana, tapi Raffa sudah bosan main dengan banyak wanita karena ada Siska.Raffa makan malam romantis dengan Diana. Raffa juga mengajak Diana ke sebuah Taman kota untuk kencan bagi dirinya, tapi bagi Diana hanya jalan-jalan malam hari saja. Raffa memegang tangan Diana dan dia masih malu jadi di
"Aku ingin kamu jadi istri kedua suamiku. Dia jatuh cinta padamu, Diana.""Mbak! Tolong jangan buat aku kaget dan ini seperti aneh sekali. Mbak itu istrinya apa Mbak rela berbagi suami? Aku tidak mau merebut suami orang lain.""Diana, suamiku dulu itu sudah ada dua istri ya g dia cintai tapi meninggal. Kamu tahu juga kita ada dua anak juga dan kamu tahu mereka begitu lucu dan dekat dengan kamu. Aku butuh kamu jadi istri kedua suamiku karena kamu wanita yang baik-baik."Siska mengungkapkan keinginannya kepada Diana untuk meminta Diana menjadi istri kedua Raffa. Diana tidak sangka kalau Siska begitu baik dan mau berkorban agar suaminya bahagia. Siska menceritakan semua tentang Raffa karena keluarganya telah dibunuh oleh musuh bebuyutan keluarganya. Begitu kejam cerita Siska tentang pembunuhan kedua orang tuanya, hingga Diana menangis."Mbak, aku tidak sangka orang kaya sepeti Raffa Anggara begitu pahit hidupnya.'"Aku dulu juga mengkhianatinya karena dendam dan aku dulu begitu cinta ke d
"Maaf! Aku baru saja lama jabat tangannya dan tidak sopan ya?" tanya Raffa."Tidak apa-apa Mas Raffa," jawab Diana."Aku Siska, panggil kakak ya jangan Tante kita beda 10 tahunan," Siska sambil berjabat tangan dengan Diana.Raffa masih tetap saja melihat Diana. Senyumnya yang indah dan bibirnya yang begitu ranum seperti daya tarik sendiri untuk Raffa. Raffa seolah dia jatuh cinta lagi untuk pertama kalinya. Raffa seolah di pikirannya berbisik harus miliki gadis cantik berhijab itu.'Apa yang aku pikirkan? Aku jatuh cinta pada gadis yang usianya lebih muda 10 tahun dariku'Raffa hanya merasa aneh dalam hatinya.Raffa dan Siska menginap dan memang benar Raffa istirahat total selama satu bulan di panti asuhan. Raffa sering ke makam Ibu Panti yang dulu merawat dia pada waktu dia masih bayi. Siska tidak tahu Raffa mencoba mendekati Diana karena dia itu guru ngaji dan guru sekolah dasar.Raffa sering pergi ke rumah Ibu Panti pengganti Ibu Panti yang membesarkan Raffa. Dia rumahnya yang deka
"Dia meninggal meminum racun, Dokter? Balas dendam dan siksaan belum selesai. Sudahlah! Dia harus di makamkan juga," ucap Raffa."Tuan Raffa anda masih punya hati nurani, meksipun Edward ini telah menghabisi seluruh keluarga anda. Anda tetap mau memakamkan dia dengan layak," jawab Dokter."Dokter, tolong urusi jenazah dia dan aku akan umumkan kematian dia karena bunuh diri di media sosial. Soalnya dia juga banyak musuh yang mengincarnya. Aku akan kasih kejelasan juga kalau dia tertekan singa buas di wilayah hutan agar semua orang percaya dan nanti ada bukti." Raffa pergi saat itu."Siap Tuan Raffa! Aku akan urus jenazah orang ini dan aku akan kabari anda setelah dia di makamkan," jawab Dokter."Siska, ayo pulang dan kamu sudah puas melihat dia. Dia musuhku dan aku sudah balas dendam kematian orang tuaku dan aku tidak perlu mengotori tanganku," ajak Raffa sambil memegang tangan Siska."Sayang, hari ini aku ingin ke tempat yang aku mau dan aku ingin kamu menghibur diri karena habis meme