"Kamu? Suamiku, kenapa bisa kamu datang ke villa ini?" tanya Tante Janeeta ke sosok lelaki yang ada di hadapannya dan telah menjadi suaminya.
"Bagus ya? kemarin kita baru saja menikah, tapi kamu sekarang dipeluk mesra oleh pria muda yang juga masih model di agency-mu. Kamu itu perawan tua gak tahu diri," kata Setyo yang melihat Raffa dan Tante Janeeta seolah mereka berpelukkan dan menarik Tante Janeeta dengan kasar."Sakit tahu lepaskan tanganku! Bukan seperti yang kamu pikirkan, Suamiku," sahut Tante Janeeta yang khawatir akan ketangkap basah ketahuan kalau dia dan Raffa ada hubungan yang lebih dari model dan manager."Sayang! Raffa ayo pulang, aku sudah ke kamar kecil," panggil Siska yang keluar dari dalam arah villa."Kamu tahu kan mereka berdua modelku," kata Raffa."Aku tahu wanita dan pria itu ada di sampul majalah terkenal kepunyaanmu waktu dulu. Kenapa kamu peluk pria muda itu?" tanya Setyo."Maaf Pak! Aku hanya menolong istri anda yang jatuh kepeleset. Itu bukti ya kakinya berdarah dan jangan menuduh sembarangan," ucap Raffa yang membela diri agar tidak ketangkap basah."Suamiku, Raffa itu modelku dan dia sama Siska karena tanda tangan kontrak. Mereka juga menyiapkan surprise di Agency Bintangku untuk pernikahan kita. Raffa dan Siska itu pacaran," jelas Tante Janeeta sambil melotot ke arah Raff dan Siska."Iya, kita pacaran. Hanya kita merahasiakan. selamat ya atas pernikahannya," jawab Siska dan Raffa bersamaan."Kapan acara Surprise pernikahan kita diadakan?" tanya Setyo."Besok malam. Aku harap kamu dan aku bisa hadir," jawab Tante Janeeta."Maaf! Permisi kita mau pergi dulu," pamit Raffa dan Siska."Baiklah! Dasar anak muda, mereka senang sekali ganggu kamu dan kenapa kamu pergi malam hari tadi?" kata Setyo."Kamu juga semalam kemana? Aku cari kamu dan kebetulan aku ada urusan sama mereka berdua tadi. Ayo pulang sekarang! Aku mau mandi dan tunggu aku sebentar," ucap Tante Janeeta.Saat itu Raffa dan Siska pergi ke rumah Sakit Rico.Raffa menghela nafas panjang karena hampir saja ketahuan kalau mereka dekat lebih dari manager dan model. Siska juga senang karena Raffa mau menemaninya melihat Rico."Kenapa kamu senyum-senyum sendiri, Sis?" tanya Siska."Kita pacaran yuk? Kamu tadi ajak aku pacaran?" ungkap Siska."Sudahlah, jangan membuat aku tidak enak hati hari ini," jawab Raffa yang wajahnya tetap datar."Kamu itu tampan bak oppa-oppa Korea loe, Raffa. Jangan munafik juga, kalau kamu cinta ke aku. Tanyakan pada diri kamu sendiri kamu cinta aku atau benci ke aku," ucap Siska membuat Raffa terkejut karena sebenarnya dia juga bimbang dengan perasaanya ke Siska dan Tante Janeeta.'Aku bingung, kenapa ya sama Siska juga jantungku ini masih seperti gendrang yang ditabuh. Sudahlah, pikiran gila macam apa ini.' Raffa bimbang dengan perasaanya.Pagi hari itu telah berlalu, berganti malam yang begitu sepi dan sunyi. Waktu sudah menunjukkan jam 10 malam. Raffa ke Apartemennya dan hasil dari pemberian Tante Janeeta, dia sendirian dan pintu apartemennya tiba-tiba ada yang mengetuknya."Raffa, ini aku. Bisa tidak bukakan pintunya?" tanya Tante Janeeta yang mengetuk pintu kamar Raffa."Tante, kenapa bisa ke apartemenku jam segini?" tanya Raffa sambil menyuruh Tante Janeet masuk ke dalam Apartemennya."Aku tidur di sini ya? Suamiku baru saja ke luar kota, ada urusan mendadak dan besok pagi akan pulang," kata Tante Janeeta."Boleh! Tante aku kesepian," ucap Raffa dan dia mulai mencium Tante Janeeta dengan sangat brutal.Saat itu ketukkan pintu apartemen Raffa membuyarkan ciuman panjang Tante Janeeta dan Raffa. Mereka bergegas keluar bersama dan tidak sangka itu Setyo suami Tante Janeeta.Raffa dan Tante Janeeta hampir ketangkap basah lagi mau bercinta seperti biasanya dan untungnya tidak sampai ketahuan."Kamu kenapa ke apartemen Raffa? aku tadi ikutin kamu karena katanya kamu mau keluar, aku batal ke luar kota," tanya Setyo."Aku kesini karena chat mendadak! Ini kalau gak percaya dan lusa Raffa pemotretan di luar kota," Jelas Tante Janeeta yang saat itu menyodorkan ponselnya dan untunya itu benar mereka selamat."Ya sudah! Kalau gitu ayo pulang. Apa kamu sering ke Apartemen Raffa?" tanya Setyo."Sering sekali suamiku. Aku biasahya kalau suntuk main ke apartemen Raffa karena dia anak didikku yang dekat denganku. Kadang sama Siska dan dulu pernah pacaran sama orang lain juga, Salah kalau dekat manager dan model?" tanya Tante Janeeta."Ya, tidak masalah juga," jawab Setyo."Pak, masuklah! Bos sering kesini dan dia managerku paling baik. Siska juga mau kesini karena masih macet jadi lama sampainya," jelas Raffa agar Setyo tidak curiga."Kita pulang duluan Raffa," panti Tante Janeeta dan Setyo lalu pergi meninggalkan Apartemen Raffa.'Syukur hampir ketahuan, ketangkap basah pas main dengan Tante Janeeta apa dikata orang nanti. Emang kerjaan jadi gigolo tante-tange memalukan. Aku mau sukses dulu dan tinggalkan ini semua,' Raffa membatin.malam itu berganti pagi dan acara suprise Tante Janeeta sudah disiapkan oleh seluruh anak buah Tante Janeeta. Tante Janeeta dan suamianya menjadi sangat tampan dan cantik meskipun mereka sudah memasukki umur 40 tahun.Raffa dan Siska juga hadir karena Siska sudah kembali berkerja di agency Tante Janeeta."Selamat Pak dan Ibu. Kita semua dari agency Bintang senang dan selalu mendo'kan pernikahan kalian sakinah, mawadaah dan warommah," ucap anak buah Tante Janeeta."Kalian kerja bagus sekali," puji Tante Janeeta.Mereka makan bersama di jamuan itu. Ada juga yang minum Wine tapi di ruangan khusus. Tante Janeeta di tarik kerunangan khusus oleh Raffa. Raffa menarik Tante Janeeta dan melancarkan aksinya. Raffa bercinta dengan cepat di ruangan itu.Tante Janeeta tidak bisa menolak Raffa. Degup jantung Tante Janeeta yang terdengar oleh Raffa membuat Raffa semakin bersemangat. Tante Janeeta dibuat keenakkan dan menikmatinya. Setyo mencari Tante Janeeta dan tidak ditmukan di manapun. Hingga dia mendengarkan suara orang bercinta diruangan kosong paling ujung di gedung agency itu."Raffa, aku puas sekali. Kamu semakin mahir saja. Suamiku gak pernah nyentuh aku, Raffa," ucap Tante Janeeta."Berarti kamu akan selalu jadi milikku ya?" tanya Raffa yang telah melanjutkan permainan gilanya dengan Tante Janeeta."Kamu akan selalu jadi pacar rahasiaku dan priaku," sahut Tante Janeeta.Raffa semakin terbiasa dengan tubuh Tante Janeeta dan dia juga selalu nyaman dengan Tante Janeeta. Semua orang makan dan minum tempat yang di sediakan. Setyo mendengar suara orang bercinta yang telah berhenti saat itu dan dia penasaran lalu menghampiri ruangan itu."Siapa yang berani bermain gila di tempat istriku ini? Hey kalian, keluarlah," teriak Setyo yang akan membuka pintu ruangan kosong itu.Raffa dan Tante Janeeta kaget karena mereka tahu suara siapa itu. Raffa dan Tante Janeeta langsung memakai baju. Setyo masih di depan pintu ruangan kosong itu."Keluar kalian! Siapa berani bercinta di kantor istriku," teriak Setyo lagi."Auhh... Raffa cukup. Kamu dengar itu suamiku. Pakai baju kamu, keluar dari cendela itu," kata Tante Janeeta."Baik Tan. Ayo cepat Tan. Hati-hati awas jatuh," kata Raffa."Bapak ada apa? Kenapa berteriak-teriak?" tanya anak buah Tante Janeeta."Aku dengar ada suara orang yang bercinta di ruangan ini. Cepat buka, sepertinya mereka tidak keluar takut Kena di labrak kita," jawab Setyo."Siap ya, kita doblak bareng-bareng," jawab anak buah yang membantu Setyo. Mereka model-model di Agency Bintang milik Tante Janeeta itu."Cepat cari dan temukan mereka! Mereka ada dimaa?" suruh Setyo."Kosong Pak! Cendela terbuka dan mereka lari," jawba satu karyawan."Hey ada apa? Kok berisik sekali di sini?" Tante Janeeta ya bertanya."Tadi di sini ada orang yang bercinta
Tante Janeeta bertemu Raffa di depan meja resepsionis hotel suaminya. Tante Janeeta meyapa Raffa tapi dia hanya diam Saja. Tante Dessy yang menjawab Tante Janeeta karena Raffa mengacuhkannya."Gawat! Bukannya itu Tante Janeeta, kenaap ada di hotel ini juga ya?" tanya Raffa saat akan melarikan diri. Raffa tidak mau Tante Janeeta tahu kalau dirinya saat itu menjadi pria simpanan wanita lain."Di tanya hanya diam saja? Raffa, ini kamu kan?" tanya Tante Janeeta."Maaf! Anda siapa? Itu keponakan saya loh Bu? Apa kalian saling kenal? Namanya Reihan bukan Raffa," jawab Tante Dessy."Oh! Ternyata hanya mirip bentuk badan dan rambutnya, tapi gaya berpakaiannya bukan dia. Maaf ya! Salah orang," ucap Tante Janeeta lalu pergi meninggalkan Raffa dan Tante Dessy."Wanita tadi siapa, Raffa? Dia mengaku manager kamu? Janeeta dia dulu teman sekolahku tapi dia cantik dan sexsy, aku jadi lupa dan dia juga tidak kenal aku," tanya Tante Dessy."Itu Tante Janeeta dan dia managerku, Tan. Untung tadi dibantu
"Raffa! Buka pintunya, awas kamu. Buat aku menunggu lama," teriak Tante Janeeta yang saat itu kondisinya mabuk."Raffa! Aku sembunyi dimana? Baru ganti baju ini, untung sudah kita bercinta tadi, pinjam baju. Kamu tega ya, aku keluar dengan hanya pakai baju renang begini. Kalau aku keluar dari hotel ini, kamu tahukan banyak yang curiga," ucap Siska yang baru saja memakai baju renang sexsy itu."Pakailah kemeja ini! Cepat sembunyi di toilet. Jangan keluar! Tante Janeeta bisa buat kita dikeluarkan dari agency-nya." kata Raffa sambil langsung membuka pintu berlari menghampiri Tante Janeeta."Tante, kamu mabuk! Masuklah! Kamu kenapa bisa masih sore begini mabuk? Dasar tidak tahu diri. Sudah umur segini ada-ada saja," ucap Raffa sambil memapah Tante Janeeta."Bayanganmu ada 4, Raffa. Aku minum tadi karena yang punya majalah mengajak aku mabuk. Kalian tampil bagus di pemotretan kali ini. Aku jadinya ikut happy dan mabuk juga," jelas Tante Janeeta yang masih mabuk."Ya, tidur saja di sini." su
"Siska! Kamu jangan jadi pemalas ya. Ayo keluar kamu," teriak Tante Janeeta."Siska! Bangunlah! Ini waktunya pemotretan." kata Raffa yang berbisik di telinga Siska dan dia masih ingin membelainya lagi itu."Raffa, kamu itu ya. Aku sampai pingsan dan jam berapa ini? Keterlaluan kamu kemarin," ucap Siska."Aku puas! Jam 8 dan dengar siapa yang teriak di depan kamar hotel. Aku mandi dan bukukan pintu wanita tua itu. Lalu jangan sampai ketahuan kalau aku ini ada di sini," suruh Raffa."Waduh! Kenapa Tante Janeeta ada di depan kamar hotelku? Gawat juga, mandi sana. Kenapa masih melototi aku?" tanya Siska yang mulai takut dengan tatapan tajam Raffa ke dirinya."Siska! Kamu lebih menggoda setelah bangun di pagi hari ini. Persetan dengan pemotretan. Jam 9 masih kurang 1 jam lagi. Ayo ke kamar mandi dan mandi bersama. Jangan pedulikan Tante Janeeta, kirim pesan saja 30 menit lagi, kamu akan menyusulnya ke tempat pemotretan," ucap Raffa. "Oke, cuma Kamu jangan buat aneh-aneh. Hanya mandi saja,"
"Cukup! Jangan pukul aku lagi! Sakit tahu, jangan main berdua begitu ! Satu lawan satu kalau mau,." ucap Raffa yang kesakitan karena di hajar Rico dan Brian."Hentikan! Itu anakku, jangan pukul lagi. kalau tidak aku teriak," ancam Ibu Panti yang saat lewat jalan itu."Wanita itu, tangkap dia! Dia Ibu Inayah, Ibu Panti Asuhan yang dekat dengan Raffa." suruh Rico ke Brian."Cukup, tolong ampuni aku. Jangan pukul IIbu Panti lagi. kalau dia meninggal kalian akan di penjara," kata Raffa."Jangan pernah bilang siapapun. Hukum bisa kita beli dengan uang. Jauhi Siska dan jangan pernah satu kampus nantinya," ancam Rico lalu pergi meninggalkan Raffa yang pingsan saat itu. 'Ahhh... Sakit. Ya Tuhan! Baru saja itu mimpi, Aku tidur dengan wanita yang gara-gara dia, aku dan Ibu Panti hampir mati. Ibu Panti lumpuh saat ini. Maafkan aku ibu Panti, aku tidak bisa balas dendam malah aku tidur satu ranjang dengan wanita ini." batin Raffa yang melihat Siska ada di sampingnya."Bangun! Jangan tidur di ranj
Tante Janeeta membuka pintu kamar hotel Raffa. Dia tidak sangka suara Raffa yang mendesah itu karena sedang bercinta dengan Siska. Raffa yang melihat saat itu langsung berhenti dan menutupi dirinya dengan Siska. Dia tidak pernah bilang ke Tante Janeeta kalau dirinya ada hubungan dengan wanita manapun, sama Siska pun hanya sebatas teman."Kurang ajar! Selama ini kalian bercinta dan sudah pacaran. Aku sudah bilang sama-sama model satu agency, tidak boleh pacaran. Siska sudah aku peringatkan jauhi Raffa. Sungguh kalian sangat memalukan sekali," teriak Tante Janeeta."Tante Janeeta, maaf ya kita ini akan jadi model yang baik meskipun pacaran," jawab Siska."Diam kamu, Siska. Ini sekedar hubungan suka sama suka tapi kita tidak pacaran. Tante, maaf jangan pergi," jawab Raffa."Lanjutkan saja! Aku sudah tidak peduli lagi, kalau kerja yang profesional. Itu urusan kalian, hanya saja aku terkejut. Ya sudah, aku akan kembali ke kamarku," ujar Tante Janeeta yang tidak peduli lalu keluar menutup pi
Tante Janeeta saat itu bertengkar hebat dengan suaminya. Dia pergi dari rumah suaminya untuk menenangkan diri, dia pergi ke villa yang biasanya Tante Janeeta habiskan waktu dengan Raffa. Tante Janeeta menelpon Raffa untuk menemaninya."Hallo! Aku sedih! Kamu ke villaku saja ya? Aku butuh kamu, Raffa." suruh Tante Janeeta yang dalam kondisi menangis."Tante, kenapa menangis? Kalau begitu aku cepat kesana, sekarang juga," jawab Raffa sambil khawatir karena biasanya tidak pernah mendengar Tante Janeeta menangis."Terimah kasih," kata Tante Janeeta saat itu dia pingsan karena dipukul oleh suaminya dan memar wajahnya juga berdarah.Raffa 60 menit kemudian sampailah di villa itu. Dia masuk dan mencari keberadaan Tante Janeeta. Raffa melihat Tante Janeeta pingsan dan menggendongnya ke sofa."Bangun! Tante, jangan buat aku takut, kenapa bisa pingsan?" kata Raffa sambil menggendong Tante Janeeta ke dalam mobilnya dan membawanya ke rumah sakit.Raffa khawatir karena muka Tante Janeeta lebam dan
Raffa dan Linda bercinta mereka ketahuan oleh Siska. Raffa saat itu malu, Linda juga."Kok bisa kamu buka pintu itu?" tanya Raffa."Kamu, wanita yang dekat dengan Raffa? Kenapa ganggu kita? Malu tahu," teriak Linda."Jalang juga tidak perlu berteriak. Diam saja, Raffa pakai baju kamu, kita ke rumah sakit Rico. Kamu tetap harus tanggung jawab ke Rico," seret Siska yang saat itu Raffa masih belum pakai baju dan langsung memakaikan baju atas Raffa."Gila ini kamu ya! Kamu yang tidak tahu malu, itu keinginan Raffa sendiri, jangan bawa Raffa pergi," pekik Linda yang marah."Siska! Lepaskan, kamu ini yang aneh. Aku suka dia masih perawan dari pada kamu," ucap Raffa yang saat itu mendorong Siska."Kamu tega ke aku, Raffa." Siska menangis sambil memeluknya lagi."Raffa, aku cinta sama kamu. Kita pacarankan? Aku tidak masalah, kalau aku harus berbagi sama Siska?" tanya Linda yang tidak mau Raffa pergi dia juga memeluk Raffa."Kamu! Lepaskan Raffa. Aku ini cinta pertama Raffa dan dia akan selama