Raffa membawa Tante Janeeta ke villa kosong milik Tante Janeeta sendiri. Raffa membius Tante Janeeta dan dia tidak sadarkan diri. Raffa saat itu tidak ingin Tante Janeeta bermalam dengan suaminya.
"Akhrinya, aku bisa juga bawa Tante Janeeta dan pergi dari hotel itu. Tunggu Tante sadar dulu, aku tidak akan paksa dia," ucap Raffa dalam hati.Beberapa menit kemudian Tante Janeeta sadar."Raffa! Ternyata kamu yang membungkam dan membiusku tadi, kurang ajar sekali kamu. Kamu sadar diri dong! kamu itu hanya pria simpananku. Jangan ganggu pernikahanku, nanti Papaku marah ke aku, Raffa." ketus Tante Janeeta lalu menampar Raffa."Maaf, Tante. Aku khilaf karena cemburu. I Love You Tante Janeeta," jawab Raffa."kamu! Sudah terlanjur disini kamu tidur sana di kamar kamu. Aku tidur disini," suruh Tante Janeeta mengusir Raffa dari kamar yang ada di villa itu."Bodoh! Kamu itu cintanya sama siapa? Kok bisa kamu ungkapin langsung cintamu ke Tante Janeeta. Kamu juga habis menculiknya, jelas dia marah dan semakin benci ke aku," kata Raffa yang berteriak di luar kamar Tante Janeeta."Tidak mungkin dia itu mencintaiku? Aku hanya wanita yang beda jauh umurnya dengannya dan dia itu hanya pria muda pemuas nafsuku saja. Sudahlah! Aku tidur saja," kata Tante Janeeta yang menarik dalam-dalam nafasnya karena kaget mendengar ungkapan cinta Raffa.Malam semakin larut dan udara semakin dingin. Malam hari itu hujan dan dinginnya sampai menusuk tulang. Denting jam berbunyi membuat suasana malam itu semakin sepi, Tante Janeeta tidak bisa memejamkan Matanya. Raffa hanya memandang langit-langit kamarnya di villa itu dan dia masih ingin melihat Tante Janeeta. Dia memberanikan diri melangkahkan kakinya ke kamar Tante Janeeta dan membuka pintu kamar Tante itu."Maaf, Tante. Aku hanya ingin bisa tidur denganmu dan aku tidak bisa tidur sendiri. Aku bayangkan kamu dengan suamimu, andai aku bisa aku hajar dia sampai mati," kata Raffa yang berbicara sendiri di samping ranjang Tante Janeeta yang dia berpura-pura tidur."Kamu, Raffa. Kamu itu jangan cinta ke aku. Aku hanya wanita yang lebih tua umurnya dari kamu. Kamu tahu kan, aku sudah menikah dengan Setyo." jawab Tante Janeeta yang langsung dia memeluk Raffa."Apa salah aku cinta kamu? Biarkan aku yang ada rasa ini, Tan." jawab Raffa sambil memeluk Tante Janeeta semakin erat."Malam ini aku mau Tante yang turuti aku. Selama ini aku saja yang turuti kemauan Tante," jawab Raffa yang langsung mendadak mencium Tante Janeeta."Baiklah! Aku akan turuti maumu. Buat aku nikamt malam ini dan setelah ini aku panggil akmu saat kamu butuh. Uangmu juga banyak kan saat ini dan kamu kerja jadi model, jadi aku gak perlu biayai kamu. Kamu bole cari pelanggan lain, Tante-tante lain atau gadis yang umurnya sama denganmu. Kamu tampan dan bisa laku jadi pria simpanan. Aku tidak bisa cinta ke kamu karena status dan kamu hanya buat Tante senang saja," jawab Tante Janeeta.Malam itu Raffa menikmati bercinta dengan Tante Janeeta sampai pagi tiba. Fajar telah terbit dan suara Kokok ayam mulai terdengar dari desa yang dekat villa Tante Janeeta. Suami Tante Janeeta tidak pulang dan dia juga tidur dengan wanita simpanannya yang masih sekolah SMA. mereka menikah karena pernikahan bisnis dan tidak ada cinta.Jam dinding telah menunjukkan jam 7 pagi. Raffa bangun dari tempat tidur dan menyiapkan makan untuk Tante Janeeta. Dia ingin mengungkapkan cintanya ke Tante Janeeta dengan memasak makanan spesial untuknya."Kamu pintar masak ya, Raffa. Terimah kasih, makan pagi ini enak," puji Tante Janeeta."Aku masak untuk Tante Janeeta. I Love You Tan, aku kasih bunga mawar untuk Tante Janeeta. Jangan jawab dan aku tahu diri," jawab Raffa yang saat itu langsung pergi dan ganti baju meninggalkan Tante Janeeta keluar rumah.Pagi itu Siska ingin berteman Raffa karena ingin memberi tahukan Rico belum sadar juga. Papanya Rico curiga dan meminta Raffa datang ke rumah sakit untuk menjelaskan aoabyang terjadi. Siska saat itu ke villa Tante Janeeta karena kemarin malam Raffa bilang tidak pulang ke apartemennya miliknya, ingin ke villa Tante Janeeta."Raffa! Aku ada perlu sama kamu," kata Siska yang memeluk Raffa dari belakang."Kamu! Lepaskakan Sis. Pagi-pagi kenapa ke villa ini?" tanya Raffa dengan wajah dingin dan datar."Aku kangen kamu, kamu kan temanku di kota ini dan kamu juga sering bercinta denganku," jawab Siska dengan senyum menggoda."Dasar kamu ini, Gila ya?" jawab Raffa yang semakin di peluk Siska denga erat."Raffa, ayo ke rumah sakit dan setelah itu mampir ke apartemen rumah kamu," kata Siska yang langsung mencium Raffa."Siska! ehmz... kamu Kok agresif sekali ya? Cukup Sis," kata Raffa yang masih menikmati ciuman itu."Raffa! Tunggu kamu mau pergi kemana? Agency sekarang libur kerja karena aku menikah kemarin," kata Tante Janeeta yang keluar mengejar Raffa dan melihat Siska dan Raffa berpelukkan mesra dan berciuman di halaman villa itu."What? Tante Janeeta datang. Siska, lepaskan aku," jawab Raffa yang sedikit melepas pelukkan Siska."Dasar! Buaya darat! Tadi bilang I Love You sekarang sama Siska. Sekarang kalian ciuman dan pelukkan didepan villaku, dasar gak tahu diri dan gak punya malu! Pergi kalian dan kamu Siska terimah tamparan ini dariku," kata Tante Janeeta yang mengumpat sambil menampar Siska karena cemburu."Sakit, Tante. Kamu sudah menikahkan kemarin, kenapa sekarang ada disini?" tany Siska."Dasar tidak tahu diri kamu Sis. Aku jambak rambut kamu dan aku pukul kamu, biar Akku puas," kata Tante Janeeta."Kurang ajar kamu! Aku cakar muka kamu juga. Rasakan ini," kata Siska yang membas Tante Janeeta, mereka memperebutkan Raffa."Cukup! Aku akan pergi dan jangan bertengkar," kata Raffa saat itu."Oke, kita berhenti dan tidak berkelahi," jawab Tante Janeeta dan Siska kompak berbarengan."Aku bantu mengoles obat di muka kalian! Sudah dewasa berantem cuma gara-gara aku. Sekarang kalian dengar ya, aku tidak mau pacaran dan aku akan fokus kerja. Boleh kalian dekat denganku." ucap Raffa sambil mengobati Tante Janeeta dan Siska yang wajahnya terluka karena sama-sama berkelahi.Malam itu suami Tante Janeeta tidak pulang dan pulang jam 5 pagi. Dia menyuruh anak buahnya untuk mencari tahu lokasi Tante Janeeta dan mereka menemukan Tante Janeeta di villa peribandinya. Setyo suami Tante Janeeta ke villa itu dan melihat Raffa juga Tante Janeeta."Aduhh! Maaf! Aku terpeleset di halaman rumah yang licin dan kakiku terkilir. Makanya kamu sampai gendong aku, Raffa," ucap Tante Janeeta."Mereka kok dekat? Bukannya Raffa itu model di agency istriku ini?" tanya Setyo suami Tante Janeeta yang penasaran.""Aku saat ini sudah menjadi Ibu dan punya anak. Aku ada tiga anak juga dan aku akan besarkan anakku juga dia anak yang lainnya. Mereka akan jadi anakku juga.""Bagus, Istriku Sayang. Aku harap kamu dan Siska bisa rukun. Kita akan tinggal bersama selamanya."Tiba-tiba Siska datang dan dia membawa makanan juga buah untuk Diana. Siska saat itu menyuruh Raffa menjauh dari Diana karena dia ingin menyuapi Ibu baru itu. Siska membuang semua rasa cemburunya karena dia ingin hidup aman dan bahagia bersama keluarganya saat ini."Siska, kamu datang bawa makanan?""Aku datang bawa buah dan makanan. Aku tadi senang Diana kamu melahirkan anak laki-laki karena bisa jadi teman anakku. Ya anak kita bertiga nantinya kita akan sayang sama mereka adil.""Mbak Siska, terimah kasih ya selalu baik ke aku.""Siska, aku tidak sangka kamu yang pencemburu dan bisa melakukan apa saja demi balas dendam saat ini kamu berusaha baik juga kamu jadi jadi ibu yang baik."Raffa memeluk Siska saat itu dihadapan Diana. Set
Siska masih begitu mencintai Raffa, tapi Raffa memilih Diana karena Diana itu adalah gadis yang paling setia dan polos. Setelah pernikahan Raffa dan Diana mereka akhirnya memutuskan untuk bulan madu, mereka berangkat bulan madu dan menghabiskan waktu bersama sampai 2 Minggu di Eropa.Siska hanya di tinggal sendirian di rumah Anggara untuk mengahabiskan waktu dengan kedua anaknya. Raffa berkeliling Eropa dengan Diana. "Raffa, aku sudah tidak masalah jika Diana yang ada di hatimu tapi kenapa hatiku sakit. Kamu sudah seminggu di Eropa tapi belum pulang." kata Siska. Raffa sebenarnya masih ada rasa dengan Siska meskipun dia telah mengkhianatinya menikahi Diana hanya untuk menyakiti Siska saja. Kalau dia kuat di madu tandanya dia tulis mencintai dirinya."Siska, maafakan aku. Setelah aku bukan madu dengan Diana di Eropa ini, aku akan adil ke kamu dan Diana." Raffa bicara sendiri saat akan tidur dengan Diana di kamar hotel Eropa."Tenanglah sayang kita akan bersama, insya Alla aku akan ber
"Maaf ya Diana, aku sudah gak tahan ingin sekali ingin kamu jadi istriku dan ingin kamu dekat denganku terus," ucap Raffa."Maaf! Aku mendorong kamu dan kamu tolong jangan dekat-dekat kita ini bukan muhrim mas Raffa," Diana mendorong Raffa hingga dia jatuh ke belakang karena posisi saat itu dia berdiri dan Diana saking kagetnya dia mendorong Raffa dengan sangat kencang hingga dia jatuh ke lantai restoran.Diana malu karena Raffa selalu pintar menggoda dan bicaranya manis ke dirinya. Diana sering tersipu malu karena Raffa selalu romantis. Diana mulai suka dengan perlakuan Raffa dan memang benar sosok Raffa saat ini adalah sosok pria yang begitu banyak dikagumi oleh beberapa gadis dan wanita diluar sana, tapi Raffa sudah bosan main dengan banyak wanita karena ada Siska.Raffa makan malam romantis dengan Diana. Raffa juga mengajak Diana ke sebuah Taman kota untuk kencan bagi dirinya, tapi bagi Diana hanya jalan-jalan malam hari saja. Raffa memegang tangan Diana dan dia masih malu jadi di
"Aku ingin kamu jadi istri kedua suamiku. Dia jatuh cinta padamu, Diana.""Mbak! Tolong jangan buat aku kaget dan ini seperti aneh sekali. Mbak itu istrinya apa Mbak rela berbagi suami? Aku tidak mau merebut suami orang lain.""Diana, suamiku dulu itu sudah ada dua istri ya g dia cintai tapi meninggal. Kamu tahu juga kita ada dua anak juga dan kamu tahu mereka begitu lucu dan dekat dengan kamu. Aku butuh kamu jadi istri kedua suamiku karena kamu wanita yang baik-baik."Siska mengungkapkan keinginannya kepada Diana untuk meminta Diana menjadi istri kedua Raffa. Diana tidak sangka kalau Siska begitu baik dan mau berkorban agar suaminya bahagia. Siska menceritakan semua tentang Raffa karena keluarganya telah dibunuh oleh musuh bebuyutan keluarganya. Begitu kejam cerita Siska tentang pembunuhan kedua orang tuanya, hingga Diana menangis."Mbak, aku tidak sangka orang kaya sepeti Raffa Anggara begitu pahit hidupnya.'"Aku dulu juga mengkhianatinya karena dendam dan aku dulu begitu cinta ke d
"Maaf! Aku baru saja lama jabat tangannya dan tidak sopan ya?" tanya Raffa."Tidak apa-apa Mas Raffa," jawab Diana."Aku Siska, panggil kakak ya jangan Tante kita beda 10 tahunan," Siska sambil berjabat tangan dengan Diana.Raffa masih tetap saja melihat Diana. Senyumnya yang indah dan bibirnya yang begitu ranum seperti daya tarik sendiri untuk Raffa. Raffa seolah dia jatuh cinta lagi untuk pertama kalinya. Raffa seolah di pikirannya berbisik harus miliki gadis cantik berhijab itu.'Apa yang aku pikirkan? Aku jatuh cinta pada gadis yang usianya lebih muda 10 tahun dariku'Raffa hanya merasa aneh dalam hatinya.Raffa dan Siska menginap dan memang benar Raffa istirahat total selama satu bulan di panti asuhan. Raffa sering ke makam Ibu Panti yang dulu merawat dia pada waktu dia masih bayi. Siska tidak tahu Raffa mencoba mendekati Diana karena dia itu guru ngaji dan guru sekolah dasar.Raffa sering pergi ke rumah Ibu Panti pengganti Ibu Panti yang membesarkan Raffa. Dia rumahnya yang deka
"Dia meninggal meminum racun, Dokter? Balas dendam dan siksaan belum selesai. Sudahlah! Dia harus di makamkan juga," ucap Raffa."Tuan Raffa anda masih punya hati nurani, meksipun Edward ini telah menghabisi seluruh keluarga anda. Anda tetap mau memakamkan dia dengan layak," jawab Dokter."Dokter, tolong urusi jenazah dia dan aku akan umumkan kematian dia karena bunuh diri di media sosial. Soalnya dia juga banyak musuh yang mengincarnya. Aku akan kasih kejelasan juga kalau dia tertekan singa buas di wilayah hutan agar semua orang percaya dan nanti ada bukti." Raffa pergi saat itu."Siap Tuan Raffa! Aku akan urus jenazah orang ini dan aku akan kabari anda setelah dia di makamkan," jawab Dokter."Siska, ayo pulang dan kamu sudah puas melihat dia. Dia musuhku dan aku sudah balas dendam kematian orang tuaku dan aku tidak perlu mengotori tanganku," ajak Raffa sambil memegang tangan Siska."Sayang, hari ini aku ingin ke tempat yang aku mau dan aku ingin kamu menghibur diri karena habis meme