Beranda / Lainnya / Pria Super Kaya / Dihina Habis-habisan

Share

Pria Super Kaya
Pria Super Kaya
Penulis: Megumi

Dihina Habis-habisan

Penulis: Megumi
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-15 06:15:38

“Permisi …,” ucap seorang pria berpenampilan kucel, dia adalah Aldo Eduard, hendak mengamen di sebuah warung pecel lele. Pemilik warung menoleh padanya, menatapnya intens. Tepatnya sang pemilik warung seperti mengenal Aldo, dia sedang berusaha mengingat siapa Aldo.

Aldo menyadarinya, tapi dia tidak terlalu memedulikannya. Saat ini yang dia pikirkan hanya soal perutnya yang sangat lapar, jadi dia harus segera mendapatkan uang. Aldo tetap memantapkan pendiriannya untuk mengamen di warung yang cukup ramai itu.

Ketika Aldo baru akan membuka mulutnya, pria pemilik warung tiba-tiba menghentikannya.

“Heh, kamu kan Aldo Eduard, anak pembawa sial yang sudah bikin keluarganya bangkrut,” terka pria itu menghampirinya.

Aldo menelan saliva, tertegun mendengar tuduhan tersebut, kejadian itu sudah lama berlalu, sialnya orang-orang belum melupakannya. Bahkan dia dan keluarganya sudah lama berpindah dari kota ini, orang-orang masih saja mengenali wajahnya.

Suara pemilik warung yang lantang ternyata mengundang perhatian para pengunjung. Mereka juga pastinya mengetahui gosip yang sempat menjadi trending topik pada masanya itu.

“Dia memang Aldo Eduard yang itu,” sambung seorang pelanggan perempuan melirik Aldo. “Kalau nggak salah waktu itu dia pernah membuka warung bakso juga kan, terus pakai jin penglaris gitu. Akhirnya ketahuan warga dan keluarganya diusir. Kasian banget ya. Sekarang dia jadi pengamen ternyata.”

Teman perempuan itu nampak mengangguk setuju.

“Ish, ngapain kasian … aku justru kasian sama keluarganya, harus hidup susah gara-gara dia,” tanggap perempuan ketiga.

“Iya ya, bener juga katamu.”

Ketiga perempuan itu menatap hina Aldo. Melihat Aldo yang hanya diam saja, pemilik warung semakin yakin terkaan mereka semua benar.

“Pergi! Pergi!” usir pemilik warung seketika. “Tidak boleh ngamen di sini. Nanti warungku ini jadi ketimpal sial lagi.”

Wajah Aldo nampak memerah, ia marah diperlakukan seperti ini. Namun karena tak ingin mencari masalah, ia memilih menyingkir.

Dengan perasaan tak karuan, Aldo terpaksa melangkah pergi dari warung tersebut mencari tempat lain untuk ia mengais rejeki. Aldo melirik kesana kemari, warung seberang sana menjadi target berikutnya.

TIN!

Suara klakson berkumandang mengejutkan Aldo yang hendak menyeberangi jalan. Ia tidak memperhatikan jalan pada saat sedang menyeberang hingga sebuah mobil hitam hampir menabraknya. Pemilik mobil nampak menurunkan kaca mobil dan meneriakinya dengan kepala melongo keluar.

“Heh … cari mampus lo?! Atau mau gue mampusin sekalian?”

Suara pria itu mengingatkan Aldo pada seseorang yang sudah lama sekali tidak dia dengar. Ia reflek menoleh ke kanan dimana mobil tersebut berada. Benar saja, dia memang mengenal orang itu, begitupun dengan sang pemilik mobil yang terlihat seperti mendapatkan kejutan saat melihat wajahnya.

Pria berbalut pakaian mewah tersebut lalu keluar dari dalam mobil sedan miliknya. Seorang perempuan juga keluar dari pintu seberang. Selanjutnya Aldo hanya diam memperhatikan pergerakan pasangan itu yang melangkah mendekatinya. Pandangan Aldo lebih kepada tertuju pada si pria dengan tatapan penuh dendam.

“Lihat kelakuan OB perusahaan kalian, apa menurutmu dia tidak mempermalukan Royal Morgan?” sinis pria yang tak lain adalah Recky. Salah satu sahabat Aldo yang dulunya pernah mengkhianati Aldo sekaligus menjadi penyebab perusahaannya bangkrut beberapa tahun silam.

“Banget,” sahut kekasihnya Recky yang bernama Resti. Perempuan yang dulunya pernah tergila-gila pada Aldo sewaktu Aldo masih kaya dulu. “Bagaimana bisa OB di perusahaan Royal Morgan juga seorang pengemis di malam hari?”

Recky terkekeh kecil, “apa dia begitu kekurangan uang?” cibirnya.  

Pasangan itu menatap Aldo dengan tatapan hina, mereka menyimpulkan Aldo berprofesi sebagai pengemis setelah melihat tangan Aldo yang sedang memegangi sebuah kantong bekas permen yang akan digunakan Aldo untuk memungut uang sehabis mengamen. Sementara itu, Aldo nampak kalem saja, walaupun tatapannya itu sirat akan dendam membara.

Sejenak kemudian, Resti merogoh sakunya, hal itu menarik perhatian Recky.

“Kamu mau apa?” tanyanya.

“Ini, aku mau ngasih dia duit,” jawab Resti mengeluarkan selembar uang kertas sebesar 10 ribu rupiah dari saku celananya.

“Ini terlalu banyak,” rebut Recky. Ia lalu kembali ke arah mobil, dan balik lagi menuju titik kumpul dengan 2 buah koin di tangannya. “Segini saja cukup buat gembel macam dia!” ujar pria itu sambil melempar 2 buah koin tersebut ke wajah Aldo.

Aldo terlihat memejamkan matanya ketika itu. Kedua tangannya terkepal erat. Ia sedang menahan emosinya yang hendak meledak. Ekspresi Aldo yang demikian justru membuat Recky semakin bersemangat membullynya.

“Apa, lo? Mau nantangin gue, lo? Huh! Hadapi gue kalau berani!” tantang Recky seraya mendorong kedua bahu bagian depan Aldo yang tidak siap menerima serangan darinya hingga mundur beberapa langkah.

Di saat yang bersamaan, ketika Aldo hampir terjatuh, dua pria bertuksido muncul entah darimana menopang tubuh pria kekar itu dari belakang sambil salah satunya bersuara, “Anda tidak apa-apa, Tuan Muda?”

Bersambung ….

Hallo ... salam kenal dari megumi. Ini buku pertamaku di GN. Semoga bisa menghibur kalian ya. Jangan lupa masukin rak untuk mendapatkan pemberitahuan update buku ini ya, minta dukungan votenya juga. Makasih kakak-kakak.  

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Frissca Siti
salken rahmat. megumi = rahmat
goodnovel comment avatar
Bustanul Arifin
lumayan bagus cerita awal nya
goodnovel comment avatar
inung nuget
intinya dari smua cerita itu yg penting..." koin nya jgn mahal2 "
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pria Super Kaya   Bab 311

    “Anda tidak terlihat seperti badut, Nona … tapi sangat cantik, gaun ini benar-benar cocok untuk Anda,” puji si perias. “Ayo Nona kita turun sekarang!”“Tapi aku nggak mungkin berpenampilan begini, apa yang akan dikatakan orang-orang? Di rumah sakit tapi mengenakan pakaian begini.”“Tidak perlu menghiraukan ucapan orang lain, karena mau seperti apapun kita tetap saja akan ada yang nyiyirin hidup kita, kayak saya,” lirih sang perias yang merupakan janda itu. Dia telah menceritakan semuanya pada Dyta selama prosesi berdandan berlangsung, Dyta jadi ikut prihatin.“Mbak benar, jangan dengarkan nyinyiran orang lain, toh mereka juga tidak menghidupimu. Semangat ya, Mbak!”Si perias tersenyum mendengarnya, lain yang dipikirkan Dyta lain pula yang dipikirkan sang perias, “Kalau begitu ayo kita turun sekarang!”Ia bergegas menarik tangan Dyta agar beranjak dari posisi duduk.

  • Pria Super Kaya   Bab 310

    Sekuat apapun Aldo berusaha menahan diri untuk tidak terlihat lemah di hadapan Dyta, tetap saja dia tidak dapat melakukannya. Terlalu sulit melewatinya, Aldo tak sanggup. Keadaan Dyta sangat mengkhawatirkan, bagaimana bisa dia menyembunyikan perasaannya itu.Akhirnya tetap meledak, Aldo justru menangis histeris di hadapan Dyta yang terbaring lemah, menangisi kekasihnya itu sambil sesekali melontarkan kalimat berikut secara berulang-ulang."Dyta … kamu nggak boleh ninggalin aku, aku nggak akan bisa hidup tanpamu. Kamu harus bangun, Dyt! Bangun!""Bangunlah, aku mohon, Dyt!"Siapapun jika mengalami kondisi demikian kemungkinan besar akan seperti Aldo pastinya, ini merupakan cobaan paling berat seumur hidupnya, terancam kehilangan separuh napas adalah yang paling menyakitkan. Jika ditinggal selingkuh saja mampu membuat Aldo hampir gila, apalagi ditinggal pergi selamanya, rasanya jauh lebih menyakitkan. Aldo tak siap, dia benar-benar tidak siap.

  • Pria Super Kaya   Bab 309

    Para tim medis saja dibuat terkejut bukan main, barusan keadaan Dyta masih stabil, tapi dalam sekejap sudah seperti ini jelas sangat membingungkan.“Gimana, Dok? Apa yang terjadi dengan Dyta?”“Entahlah … tapi kondisinya benar-benar menurun sekarang.”“Sus, tolong pasangkan lagi semua peralatan tadi!” alih sang sang dokter pada timnya.Perasaan Aldo jangan ditanya lagi, ketakutan dan kepanikannya bertambah berkali-kali lipat sekarang ini.“Tolong, Dok … tolong selamatkan Dyta! Lakukan apa saja, yang penting Dyta harus selamat!” cecarnya.“Kami pasti akan melakukan yang terbaik, itu sudah bagian dari tugas kami.”Sang dokter juga memerintahkan agar Aldo keluar dari ruangan tersebut, para tim medis tentu tidak akan dapat bekerja maksimal jika dia terus-terusan bersikap panik seperti tadi. Pasien pun akan merasa terganggu.“Nggak, Dok! Aku harus menema

  • Pria Super Kaya   Bab 308

    Tanpa disangka sedikitpun, ternyata Cecep bukanlah lawan yang bisa diremehkan. Kemampuannya melebihi Recky dan Robert, apalagi Aldo sudah sangat kelelahan saat ini jelas membutuhkan perjuangan luar biasa dalam menumbangkan lawannya ini. Aldo sendiri telah babak belur, barulah berhasil menjatuhkan Cecep.“Sekarang terima kematianmu, Bangsat!”Aldo yang awalnya cukup lega berhasil menumbangkan Cecep harus kembali dibuat terkejut, pria itu memang belum mati, Aldo masih harus membereskannya, hanya saja ia membutuhkan jeda untuk mengambil napas. Hal tak terduga lainnya justru terjadi.Pria itu tiba-tiba mendapatkan senjata, dan sedang mengarahkannya ke arah Aldo. Matanya hampir meloncat keluar saking terkejutnya dia. Bagaimana tidak, nyawanya sungguh sedang terancam.Aldo benar-benar kelelahan sampai tidak dapat mengelak saat ini, beranjak dari posisi tersungkur bahkan agak sulit dia lakukan. Dia benar-benar kehabisan tenaga buat menumbangkan Cecep

  • Pria Super Kaya   Bab 307

    Suasana di sana saat ini lumayan mengerikan, mayat tergeletak dimana-mana, baik itu anak buah Aldo maupun para musuh, jumlah mereka hampir sama banyaknya. Ada yang tewas karena luka tembak, maupun baku hantam.Aldo pun baru menyadari ternyata yang satu-satunya yang tersisa hanya dia seorang, tentunya cukup mengejutkan dia. Akan tetapi dia tidak akan mundur, satu lawan satu mana mungkin dia akan menyerah.Aldo baru akan melanjutkan langkahnya, suara tembakan membuatnya seketika mundur. Kurang seinci lagi dia hampir tertembak.“Aku seperti mengenal tembakan ini!” batin Aldo agak panik. Ia juga mengingat sesuatu, “Sniper handal itu!”Yah, dia orang yang terlibat pada kejadian di penjara beberapa waktu lalu. Drama penembakan Recky dan Robert saat itu.“Sial! Jadi dia ada disini!Jelas merupakan sebuah kegawatan. Aldo bergegas mencari tempat persembunyian dan bersikap waspada. Namun hal ini tetap tidak akan mengurung

  • Pria Super Kaya   Bab 306

    Ketika mereka berdua tiba di hadapannya, Aldo justru berhasil menangkap tangan Robert yang hendak menyerang bagian perut, mematahkan tangannya itu tanpa ampun. Suara erangan mengaum keras.Sementara saat tendangan Recky yang mengincar kepalanya hampir menyentuhnya, Aldo juga dengan gesit menangkap kaki bajingan satu ini, lalu turut melayangkan sebuah tendangan mematikan tepat ke arah junior Recky.Sesaat Robert bangkit lagi, awalnya dia hendak menembak Aldo, tapi segera digagalkan Aldo dengan menendang senjata di tangannya hingga terhempas. Selanjutnya pertarungan sengit sempat menghiasi pertempuran seakan mereka seperti tandingan yang seimbang, hingga Aldo kembali berhasil menjatuhkan lawannya itu. Bagaimanapun dia tidak mungkin menang, dia bukanlah lawan Aldo, apalagi tangannya sedang terluka.Aldo bahkan menghajarnya cukup fatal kali ini, melampiaskan seluruh emosi yang menguasai jiwanya, sampai pria itu tak mampu bangkit lagi.Sambut-menyambut silih b

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status