Share

Bab 6 Sendirian di Rumah

Jam pelajaran terakhir akhirnya selesai juga. Semua siswa mulai berkemas-kemas dan bersiap untuk pulang. Aku mencari Daniel dan teman-temannya yang lain, tapi aku tidak berhasil menemukannya. Aku mengerucutkan bibirku kesal, mungkin mereka sudah pulang duluan.

Aku melangkahkan kakiku di jalan raya, berjalan menuju rumah baru itu. Jalanan ini dipenuhi pepohonan rindang di kedua sisinya sehingga udaranya tidak terasa panas meskipun matahari sedang terik. Dari kejauhan aku melihat rumah yang sudah beberapa hari kami tinggali. Apakah hanya aku yang merasa rumah itu terlihat seram? Sedangkan, Tante El merasa nyaman-nyaman saja tinggal di rumah itu.

Rasanya aku tak ingin memasuki rumah itu sendirian. Tapi, Tante El sedang bekerja, hari ini hari pertamanya bekerja. Tak ada pilihan lain, mau tak mau aku sendirian di rumah menyeramkan itu hari ini.

Perlahan aku melangkahkan kakiku menaiki tangga depan dan membuka kunci pintu. Aku bergegas ganti baju lalu kembali ke ruang tengah. 

Aku menjatuhkan tubuhku di sofa lalu menghidupkan televisi. Rumah ini terlalu sepi, aku mengeraskan volume televisi untuk membuang rasa takutku. Aku berharap Tante El akan segera pulang, agar aku tak sendirian di rumah ini.

Setelah cukup lama menonton televisi, aku mulai merasa bosan. Aku melirik jam dinding, sudah pukul 4 sore lewat, tapi Tante El belum pulang juga. Aku mematikan televisi lalu kembali ke kamar.

Aku duduk di tempat tidurku lalu mengeluarkan ponselku dari tas. Mungkin lebih baik kalau aku main ponsel agar tak merasa bosan. Perlahan aku berbaring sembari menggeser-geser layar ponselku.

Kriieeet...

Aku mendengar suara pintu kamarku berderit, seolah ada seseorang yang membukanya. Segera kutepis pikiran burukku, mungkin itu karena aku lupa mengunci pintu kamarku sehingga terbuka karena ada angin berhembus yang berasal dari jendela.

Tuk .. Tuk ..

Aku mendengar suara seperti, langkah kaki?

"Tante El?!" ucapku setengah berteriak, namun tak ada jawaban.

Aku bangkit dari tidurku lalu membuka pintu kamarku, namun tak ada siapa-siapa di sana. Aku kemudian mendengar deritan tangga reot yang mengarah ke basmen, seolah ada seseorang yang berjalan menuruni tangga itu. 

Bergegas aku berlari untuk melihat siapa di sana. Aku menuruni tangga itu secepat mungkin. Aku benar-benar mendengar langkah kaki di sini, namun aku tak melihat siapa-siapa.

Krieeett ...

Aku mendengar pintu di basmen tertutup. Aku bergegas ke sana lalu mencoba membuka pintu itu. Aku menarik gagang pintu sekuat tenaga, namun entah kenapa aku tak bisa membukanya seolah pintu itu terkunci dari dalam. Tiba-tiba aku mendengar pintu depan terbuka.

"Sella, Tante pulang!" Aku mendengar Tante El berteriak.

Perlahan aku melepaskan tanganku dari gagang pintu itu lalu beranjak ke ruang tamu. Aku melihat Tante El sudah berada di sana.

"Tan, kayaknya ada seseorang di basmen. Tadi aku denger suara-suara dari sana!" ucapku setengah berbisik, masih dengan napas yang tertahan.

"Masak sih? Coba Tante lihat," ucap Tante El. Ia sama sekali tak terlihat khawatir. Apakah ia pikir aku mengada-ada atau berhalusinasi? 

Tante El bergegas menuju basmen, aku mengekor di belakangnya. Tangannya perlahan meraih gagang pintu lalu menariknya dan terbuka begitu saja. Aneh, tadi aku tak bisa membukanya.

"Kamu di sini aja. Biar Tante yang meriksa," ucapnya kemudian ia turun ke basmen.

Setelah beberapa menit, Tante El kembali ke atas menemuiku.

"Nggak ada apa-apa kok, Sell. Ini rumah udah tua, mungkin tadi cuma suara pintu kena angin," ucapnya santai. Namun aku benar-benar mendengar suara itu!

Tante El mengajakku kembali ke ruang tengah, aku mengikutinya.

"Gimana hari pertamamu sekolah?" tanyanya sambil tersenyum.

"Lumayan, Tan. Aku udah kenalan sama beberapa temen di sekolah." Aku menghela napas.

"Itu bagus! Tante bangga sama kamu!" senyum Tante El mengembang seolah melihatku baru saja memenangkan suatu pertandingan. Mungkin karena selama ini aku tak pernah bicara dengan teman-temanku di sekolah lama.

"Kalau Tante gimana hari pertama kerjanya?" Aku balik bertanya.

"Ya lumayan juga. Semua orang di tempat kerja Tante baik-baik. Tapi kata mereka baru pertama kali ada karyawan baru dari luar daerah," jawab Tante El.

"Sama, di sekolahku juga. Aku murid pindahan pertama di sana."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status