Share

Bab 15. Mengungkit Pahit

"Apa yang ingin kau bicarakan?". Yoga kini membuka suaranya.

"Tapi, pak Yoga harus mengatakan hal yang sebenarnya". Clara mengajukan syarat.

"Kau mengajukan syarat kepadaku?". Yoga mengkerutkan dahinya.

"Iya, perkataanku sangat jelas". Clara masih tetap tak bergeming dengan pendiriannya.

"Baiklah, aku setuju. Lalu, apa yang ingin kau ketahui?".

"Laura Chyntia, siapa dia sebenarnya?". Aku langsung mengajukan pertanyaanku kepada Yoga.

Alih-alih menjawab pertanyaanku, wajah Yoga malah meregang seperti menahan kemarahan. Aku sontak merasa sedikit takut akan aura Yoga sekarang. Apakah Yoga menbenci Laura karena pengkhianatannya dulu.

"Duduklah, aku akan ceritakan". Yoga berusaha bersikap normal saat ini walaupun hatinya kacau.

Aku dengan sedikit ragu melangkahkan kaki ke sofa di depan Yoga. Apakah aku harus duduk atau berjalan ke arah pintu?. Aku sedikit menimbang apa yang harus sebaiknya aku lakukan sekarang.

"Duduklah. Aku tidak akan memakanmu". Yoga berkata lagi.

"Eh, iya". Aku lantas m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status