Home / Urban / Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku / BAB 72: Insiden Setelah Makan Siang

Share

BAB 72: Insiden Setelah Makan Siang

Author: Nareswari
last update Last Updated: 2025-08-04 22:48:36

“Ssssttt, malu ih!”

Jade terkekeh. Sasha jadi ikut tertawa. Mereka berdua masuk ke restoran Sushi Wa Suki di lantai 1.

Mereka menikmati makanan mereka sambil mengobrol.

“Jadi gini, kamu ingat nggak pembicaraan kita waktu di Lezzetli Yemek Restoran? Hubby bilang kalau kita harus membuat desain perhiasan bertemakan rempah dari seluruh dunia?” tanya Sasha.

Jade berpikir sejenak. “Ya, aku ingat. Memangnya kenapa?”

Sasha melahap sushi tuna-nya. “Itulah yang diinginkan Nyonya Romanoff.”

“Oh ya? Unik sekali seleranya ya,” sahut Jade.

“Begitulah. Dia bilang kalau dia ingin mengenakan perhiasan dengan desain yang belum pernah ada sebelumnya,” ucap Sasha.

Jade mengangguk-anggukkan kepala. “Lalu, kenapa dia bisa tercetus ide itu?”

Sasha mencelupkan daginya ke dalam hot pot. “Waktu pertama kerja di workshop, aku iseng-iseng bikin desain bunga pala. Ternyata kertas kerjanya terbawa, dan Nyonya Romanoff melihatnya.”

“Ya sudah, eksekusi saja. Sekalian kamu buat desain lainnya untuk acara ulang ta
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 76: Kebenaran yang Harus Terungkap

    “Apa bisa seperti itu, Hubby?” tanya Sasha. Sasha merasa perselingkuhan mereka tidak perlu diangkat. Media akan semakin senang dengan pemberitaan ini. “Tentu saja. Memangnya apa yang kamu cemaskan, Honey?” tanya Jade. Sasha menggeleng. “Entahlah, aku hanya takut akibatnya bisa sangat fatal bagi mereka. Apalagi jika media sudah ikut menggoreng kasus ini.”Grace menatap Sasha yakin. “Sasha, apapun yang terjadi, bagaimanapun hasil keputusan hakim, kamu tidak perlu khawatir. Yang harus kita lakukan sekarang adalah mencari celah untuk menang di pengadilan. Untuk menarik simpati semua orang.”Tiba-tiba Gryason datang dan langsung mengikuti obrolan. “Betul sekali. Kecuali, jika kamu ingin mundur, ya kita tinggal tarik gugatannya dan kamu relakan hak milik kamu atas semua desain kamu selama lima tahun.”Jade mengelus kepala Sasha. “Aku tahu apa yang kamu khawatirkan. Aku tahu betul bagaimana perasaan kamu saat ini. Tapi kamu harus tahu, bahwa Val harus menuai apa yang sudah selama ini ia t

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 75: Mencari Celah

    “Ada apa sih sebenarnya?” tanya Eva. Semua staf juga ikut melihat Sasha. Mereka menuntut rasa penasarannya terpuaskan. Sasha celingukan bingung. Dia menggerakkan bibirnya tanpa suara. “Aku nggak tahu.”Mereka saling berbisik membicarakan hipotesis mereka sendiri. Saat jam makan siang, Eva pamit karena harus mengisi seminar di almamaternya dulu, Université de luxe. Setelah semua staf pergi, tinggallah Sasha yang sedang mengamankan semua desainnya untuk dibawa nanti. Tiba-tiba Anthony keluar dari ruangan Julie dan menghampiri Sasha. “Nona Blanc, tidak seharusnya Anda seperti itu kepada kami.”Sasha mengerutkan dahi. “Ada apa, Pak Marco?”“Tidak ada apa-apa. Beruntung sekali nasib Anda, dari upik abu sekarang menjadi istri seorang konglomerat!” sindir Anthony sambil berlalu. Sasha menatap kepergian Anthony dengan penuh keheranan. “Ada apa sih sebenarnya?”Sasha hendak pergi membeli makan siang. Namun, Julie memanggilnya untuk segera ke ruangannya. “Silakan masuk,” ucap Julie saat

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 74: Keheningan yang Menegangkan

    “Sebentar, aku cek pesan dulu, ya,” ucap Jade. Jade menjauh dari Sasha. Sasha menunggu di dalam mobil. Sasha melihat dari kejauhan Jade begitu serius melihat ponselnya. “Nggak biasanya Hubby mengecek ponselnya sampai harus menjauh,” ucap Sasha kepada dirinya sendiri. Tidak lama kemudian, Jade masuk ke dalam mobil dan menyalakan mobilnya. “Kamu terlihat serius banget sih, Hubby. Ada masalah?” tanya Sasha penasaran. Jade tersenyum getir. “Ya, biasa lah ada masalah sedikit.”Sasha mengangguk. Ia melihat jalan di depan. Perasaannya terasa tidak enak. Tapi ia tidak berani bertanya lebih jauh. Sesampainya di hotel, Sasha dan Jade segera membersihkan diri dan langsung tidur. Mereka tampak terlalu lelah untuk makan malam. Namun, di tengah malam, Jade terbangun. Ia beranjak menuju ruang kerjanya dan memeriksa laptopnya. Tampak Jade sedang melihat sesuatu di layar itu. Ia terlihat sangat serius. Tidak lama kemudian, ia mematikan laptop dan kembali tidur di kamarnya. Keesokan paginya,

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 73: Lembur yang Menenangkan

    “Sudah lah, tak apa. Paling malam ini aku lembur lagi,” ucap Sasha lemas. Sasha kembali menggambar liontin bunga pala dengan dua lembar daun masih menempel di rantingnya. “Mau aku temanin?” tanya Eva. Sasha menggeleng. “Nggak usah. Nanti kamu tidur lagi pas jam kerja kayak kemarin.”Sasha terkekeh. Eva merengut. “Habis ga kira-kira banget Pak Marco kasih revisi ngedadak banget!” rutuk Eva. Sasha menoleh kepada Eva. “Makanya, kamu nggak usah tungguin aku lembur. Kalau aku kan besok ada janji temu dengan Nyonya Romanoff lagi, jadi aku bisa kabur dulu buat tidur.”Sasha menempelkan telunjuknya di bibir. “Ssstt, rahasia ya!”Eva melingkarkan jempol dan telunjuknya. “Oke!”Sasha dan Eva kembali bekerja. Hingga jam kerja pun selesai. Eva langsung pamit pulang. Dan Sasha melambaikan tangannya. Setelah sepi, Sasha menelepon Jade. Ia memberitahu bahwa malam itu ia akan lembur. Jadi, Sasha meminta Jade untuk pulang duluan. Tidak lama kemudian, Jade masuk ke ruang desainer. Sasha kaget. I

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 72: Insiden Setelah Makan Siang

    “Ssssttt, malu ih!”Jade terkekeh. Sasha jadi ikut tertawa. Mereka berdua masuk ke restoran Sushi Wa Suki di lantai 1.Mereka menikmati makanan mereka sambil mengobrol.“Jadi gini, kamu ingat nggak pembicaraan kita waktu di Lezzetli Yemek Restoran? Hubby bilang kalau kita harus membuat desain perhiasan bertemakan rempah dari seluruh dunia?” tanya Sasha. Jade berpikir sejenak. “Ya, aku ingat. Memangnya kenapa?”Sasha melahap sushi tuna-nya. “Itulah yang diinginkan Nyonya Romanoff.”“Oh ya? Unik sekali seleranya ya,” sahut Jade. “Begitulah. Dia bilang kalau dia ingin mengenakan perhiasan dengan desain yang belum pernah ada sebelumnya,” ucap Sasha. Jade mengangguk-anggukkan kepala. “Lalu, kenapa dia bisa tercetus ide itu?”Sasha mencelupkan daginya ke dalam hot pot. “Waktu pertama kerja di workshop, aku iseng-iseng bikin desain bunga pala. Ternyata kertas kerjanya terbawa, dan Nyonya Romanoff melihatnya.”“Ya sudah, eksekusi saja. Sekalian kamu buat desain lainnya untuk acara ulang ta

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 71: Rempah Membawa Berkah

    “Hmm …”Nyonya Romanoff memegang kertas kerja Sasha. Membandingkan desain satu dengan yang lainnya. Dahinya berkerut. Sasha harap-harap cemas. Keringat dingin mulai menetes di tengkuknya. Padahal hari itu cuaca sedang dingin. “Ini terlalu biasa,” ucap Nyonya Romanoff. Bahkan saya bisa menemukan perhiasan dengan desain yang hampir serupa di toko manapun yang kukunjungi.”Jantung Sasha terasa berhenti berdetak.“Saya ingin sesuatu yang lebih unik tapi menarik. Modern tapi antik. Dan mungkin di seluruh dunia belum ada yang memakainya kecuali saya,” ujar Nyonya Romanoff. Sasha mencatat setiap detail yang dikatakan Nyonya Romanoff.Tiba-tiba selembar kertas jatuh dari tumpukan kertas kerja yang dipegang Nyonya Romanoff. Nyonya Romanoff melihat kertas itu. “Ini gambar apa?”Sasha menghampirinya. Lalu ia mengambil kertas itu. “Oh, ini gambar bunga pala, Nyonya,” ucap Sasha. “Bunga pala?” tanya Nyonya Romanoff. Sasha kemudian menjelaskan. “Iya, Nyonya, pala merupakan rempah yang berasa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status