แชร์

BAB 136: Berkemas

ผู้เขียน: Nareswari
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-09-25 22:51:41

Klek!

Bunyi pintu dibuka. Sasha masih memejamkan matanya. Membiarkan kepalanya diguyur shower.

Jade masuk dan mengecup bibir Sasha perlahan. Sasha terkejut dan membuka mata.

Di hadapannya, Jade menatapnya sambil membungkuk. Tak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya.

Jade tersenyum manis. Lalu, ia kembali mengecup bibir Sasha. Melumatnya. Begitu lembut.

Perlahan, Jade masuk ke dalam bathtub. Memeluk tubuh mungil Sasha dan bercumbu di bawah guyuran air hangat dari shower.

Bukan hanya sekali. Bahkan beberapa kali di tempat yang berbeda. Semua rasa cemas, takut, dan sedih mereka tumpahkan bersama.

Sambil menikmati kehangatan yang cukup lama tidak mereka rasakan berdua.

“Ayo, sini, Honey. Filmnya sudah mau mulai!” teriak Jade dari ruang keluarga.

Di meja sudah berjajar rapi makanan dan minuman yang tadi mereka beli di jalan.

Sasha datang sambil merapikan rambutnya yang baru saja dikeringkan hair dryer. Ia kemudian duduk bersandar di dada Jade.

Jade mengecup ubun-ubun Sasha. L
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 136: Berkemas

    Klek!Bunyi pintu dibuka. Sasha masih memejamkan matanya. Membiarkan kepalanya diguyur shower. Jade masuk dan mengecup bibir Sasha perlahan. Sasha terkejut dan membuka mata.Di hadapannya, Jade menatapnya sambil membungkuk. Tak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya. Jade tersenyum manis. Lalu, ia kembali mengecup bibir Sasha. Melumatnya. Begitu lembut. Perlahan, Jade masuk ke dalam bathtub. Memeluk tubuh mungil Sasha dan bercumbu di bawah guyuran air hangat dari shower. Bukan hanya sekali. Bahkan beberapa kali di tempat yang berbeda. Semua rasa cemas, takut, dan sedih mereka tumpahkan bersama.Sambil menikmati kehangatan yang cukup lama tidak mereka rasakan berdua. “Ayo, sini, Honey. Filmnya sudah mau mulai!” teriak Jade dari ruang keluarga.Di meja sudah berjajar rapi makanan dan minuman yang tadi mereka beli di jalan.Sasha datang sambil merapikan rambutnya yang baru saja dikeringkan hair dryer. Ia kemudian duduk bersandar di dada Jade. Jade mengecup ubun-ubun Sasha. L

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 135: Kecemasan dan Kemarahan

    “Honey, aku akan ikut Nona Berthold ke rumah sakit ya. Kamu nggak apa-apa kan ke kantor sendiri?” tanya Jade. Sasha merasa bingung kenapa Jade harus ikut ke rumah sakit. Tapi ia merasa tidak enak jika ia melarangnya. Ia juga merasa kasihan kepada Nona Berthold meskipun setelah apa yang dia perbuat kepada Sasha. “Baiklah, tapi ikuti saja ambulans-nya dari belakang. Jangan ikut naik,” pinta Sasha. Jade mengangguk. Lalu ia menghentikan sebuah taksi dan mengikuti ambulans. Setelah ambulans dan polisi pergi, kerumunan pun bubar. Sasha bergegas menuju ke kantor. Begitu masuk ke gedung De Lune Blanc, tampak beberapa karyawan yang juga mengenal Julie sedang membahas kejadian tadi. Melihat Sasha masuk, Eva dan Clara segera berlari menghampirinya. Wajah mereka tampak cemas. “Kamu sendiri?” tanya Eva sambil celingukan. “Mana Pak CEO?”“Ikut Nona Berthold ke rumah sakit,” jawab Sasha datar. Mata Clara membelalak. “Jadi benar Nona Berthold jadi korban begal?”Sasha menggeleng. “Aku nggak

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 134: Kesepakatan Damai

    “Papa, dulu waktu Mama hamil, ribet kayak aku nggak?”Sasha memandangi foto orang tuanya di meja. Tiba-tiba ia merasa muram. Emosinya yang sering berganti dengan cepat membuatnya cepat merasa lelah. Sasha kemudian mengalihkan perhatiannya pada berkas-berkas yang masih menumpuk di mejanya. Terlalu banyak pekerjaan yang tertunda karena kondisi tubuhnya yang sering tiba-tiba drop. Tidak terasa waktu telah berlalu. Jam makan siang tiba dan Jade sudah melenggang masuk ke dalam ruangan Sasha. Di tangannya terdapat satu box kacang mede. Dengan susah payah Jade menurunkan box tersebut. Napasnya ngos-ngosan. Mata Sasha berbinar ketika melihat isi box tersebut. “Terima kasih, Hubby! Kamu memang yang terbaik!” pekik Sasha. “Makanya, disayang-sayang dong punya suami yang bucin banget sama istrinya,” ucap Jade. Ia merebahkan tubuhnya di sofa. Sasha mengambilkan minuman dingin dari dalam kulkas. “Iya, maaf. Kata Eva aku lagi ngidam, jadi kamu harus maafin aku.”Sasha memberikan minuman itu k

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 133: Aku Kenapa Ya?

    “Janji, ya!”Roland mengedipkan sebelah matanya dan mengacungkan jari kelingkingnya dari kejauhan.Sasha ikut mengacungan tangannya dan menggerakkan kelingkingnya seperti sedang menautkan janji pada kelingking Roland. Roland tertawa kecil dan berlari menuju ibunya. Ibunya tersenyum dan bertanya pada Roland. Namun Roland menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Pun dari kejauhan, Jade ternyata sedang memperhatikan Sasha. Sasha tampak senang menggigit-gigit kacang mede yang dia dapat dari Roland. Jade menghampiri Sasha. “Kelihatan bahagia banget. Kamu dapat kacang itu dari mana?”Wajah Sasha berubah masam. Lalu ia memalingkan wajahnya dan lanjut menggigit kacang. “Masih kesal ya?” lanjut Jade. Ia kemudian duduk di samping Sasha. Merangkul bahunya. “Nanti aku belikan kamu kacang sebox deh, mau?” rayu Jade. Sasha tampak berpikir. Ia kemudian menoleh. “Dengan banyak varian ya!”Jade tersenyum. Lalu mengangguk pasti. “Tapi kamu jangan kesal lagi ya!”Sasha mengangguk. “Ayo kita beran

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 132: Mengidam

    “Ini adalah siklus bulanan wanita,” ucap Clara. Semua memperhatikan dengan seksama penjelasan Clara. Clara menjelaskan tentang hubungan antara siklus bulanan, hormon, dan juga mood wanita. Presentasi kali ini lebih mirip perkuliahan biologi. Namun, dikemas dengan gaya yang cukup menarik. “Warna sangat mewakili perasaan wanita. Oleh karena itu, beberapa gaya fashion berikut akan sangat cocok dipadu-padankan dengan Lunatic Lunaire,” papar Clara. Clara kemudian memperlihatkan beberapa gaya berpakaian hasil desainnya dengan tim. Youssef mengamati dengan serius. Beberapa desain tidak sesuai dengan seleranya. Ia kemudian mencatat beberapa hal di dalam tabletnya. “Baik, mungkin untuk desain pakaian ada beberapa yang harus mengalami penyesuaian. Karena ini juga akan membawa nama perusahaan kami,” sahut Youssef. Clara mengangguk setuju. “Tentu saja, Pak. Kami sangat terbuka untuk desain ini.”“Monica,” panggil Youssef. “Bisa kamu perlihatkan hasil diskusi kita semalam?”Clara duduk di k

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 131: Lunatic Lunaire

    “Hubby, aku takut!” Sasha memeluk Jade erat. Keringat dingin mengalir dari pelipisnya. Jade mengusap kepala Sasha lembut. “Kamu aman di sini bersamaku, Honey. Tenanglah.”Jade kemudian mengajak Sasha pulang. Namun, sepanjang perjalanan, Sasha tampak sangat ketakutan. Ia selalu terlihat waspada setiap ada orang yang berjalan dari belakang. Sesampainya di hotel, Sasha segera mengunci pintu. Ia bahkan menutup semua tirai dan menyalakan lampu di semua ruangan. “Honey, kenapa semuanya dinyalakan?” tanya Jade penasaran. “Aku nggak suka gelap. Aku ingin semuanya terlihat jelas, Hubby. Aku nggak mau ternyata ada yang sembunyi di sini,” jawab Sasha. Matanya bergerak cepat, memastikan tidak ada yang luput dari pandangannya. Jade jadi semakin khawatir dengan keadaan Sasha. Ia yakin, Sasha pasti terlalu lelah dengan pekerjaannya sehingga ia seperti ini. Jade mengambilkan air putih dan vitamin untuk Sasha. “Diminum dulu, Honey.”Sasha meminum vitaminnya.“Sekarang kamu istirahat, ya, Honey,

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status