Share

Ikrar Cinta

Tubuhku menegang. Aku menatapnya lekat.

“Kamu juga mengingat wajah gadis itu?” tanyaku dengan laju jantung yang berdetak kencang.

Daffar menggeser posisi duduknya hingga menghadap ke arahku, ia menatap tajam dan penuh arti.

Aku menahan napas.

“Ya. Aku mengingatnya,” jawabnya dengan suara yang dalam.

Ah?!

“Gadis itu adalah Kamu,” ungkapnya dengan wajah yang terlihat serius.

Aah ....

Aku menunduk lesu, memejamkan mata dan menutup wajahku dengan telapak tangan.

Sunyi menyela kami berdua.

“Anneth,” ucap Daffar sambil menyentuh bahu ku.

Aku nggak sanggup menatap wajahnya. Mata ini merebak.

“Aku juga mengingat hal lain,” sambung Daffar masih dengan suara yang dalam.

Pelan-pelan, aku mengangkat kepala dan memberanikan menatap matanya.

“Awalnya, aku merasa sakit sekali begitu mengingat apa yang Kamu lakukan ketika itu. Tapi, kesakitan itu mengundang ingatan lain. Aku mengingat ada kekuatan kegelapan yang mengejarmu,” jelasnya dengan serius.

Dia mengingat Anbar?!

Lalu, Daffar mengembuskan napa
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status