Share

Tanpa Petunjuk

Tarikan ini terasa makin kencang, aku memejamkan mata dan membiarkan daya tarik ini membawa ku ke satu arah.

Entah berapa lama aku merasa diriku tertarik ke satu arah sampai pada akhirnya kaki ini merasa menapak pada rumput yang rimbun. Bau yang padang rumput yang kukenali tercium hidung.

Aku yakin sekali beberapa meter dari sini ada sebuah danau yang terlihat tenang dan indah.

“Anneth!”

Panggilan itu membuatku dengan cepat membuka mata.

“Eldona!” balas ku riang.

Wanita berpipi gembul itu mendekat dengan gerakan terburu, di belakangnya seekeor rusa mengikutinya.

“Aku tahu Kamu akan kembali lagi ke sini setelah peperangan di tanah perbatasan, meskipun, pintu gerbang ke dunia manusia nggak lagi bisa dibuka,” sambutnya antusias.

“Maksudnya?” tanyaku cepat, penasaran.

Aku memandang penjaga perbatasan Ardasyr itu dengan nggak sabar.

“Kamu pasti tahu bagaimana rekatan Anbar terlepas dari kota-kota manusia seperti Shrim,” jelasnya mengawali.

Aku mengangguk dengan cepat dan tak sabar menunggu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status