Share

16. SATU SISI

"Itu bukannya Lira, adiknya Kak Johan...?" Rendy berkata setelah dekat.

Andreas tak begitu menanggapi, ia masih sibuk membuka pembungkus permen pemberian Lira tadi, dan segera mengulumnya sambil memegangi tangkai plastiknya.

"Anda tidak berbuat macam-macan lagi kan..?" Rendy menatap khawatir pada Lelaki bermata sipit yang masih santai memainkan permen dalam mulutnya, membuat pipi nya mengelembung sebelah.

"Macam-macam apa..?" keningnya berkerut menatap Lelaki yang berdiri di sampingnya.

Kening Rendy ikut berkerut dalam menatap orang yang selalu ia panggil Tuan Muda itu.

"Ayo ikut aku !" Andreas turun dari kap mobil sport nya.

"Biar saya yang menyetir." Rendy sudah menodongkan tangannya meminta kunci.

 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status