Share

29. TOPENG

Johan yang sudah dalam posisi setengah berbaring dengan ranjang rumah sakit yang telah di tinggikan itu tertegun. Wajah nya menunjukkan ekspresi syok, dan sesaat kemudian air mata nya luruh.

"Kakak..." Lira langsung memeluk nya. Ia ikut menangis.

"Ini salah ku, harusnya aku tak minum obat saat akan mengemudi." ia memeluk  Lira semakin erat, mendekap nya lebih dalam seolah ingin menyatukan tubuh Lira ke dalam diri nya.

"Ini bukan salah Kakak, ini musibah." Lira mencoba menguat kan.

Tanpa ia tahu, suara Kakak nya yang seperti tangis dan air mata nya yang mengalir itu palsu. Karna lihat lah, Johan yang sedang mendekap Lira dan menyandarkan wajah nya pada bahu kecil Adik nya itu tengah tersenyum penuh kengerian.

"Anya sampai meninggal..." Johan terisak, air matanya benar-benar mengalir, tapi ekspresi nya ganjil.

"Itu takdir Kak, Kakak harus tabah." Lira mele

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status