Share

Perjuangan Seorang Ayah

Menir Hank menatap Derya dengan super serius. Tak dibiarkannya lepas dari pagutan sorot matanya meskipun hanya satu detik. Ini bukan lagi perkara memisahkan Seika dari Kama tapi membuat Seika pulang kembali ke rumah, bagaimanapun caranya.

"Saya bersedia, Menir." tukas Derya menciptakan sebentuk kelegaan dalam hati Menir Hank. "Saya akan buktikan pada Menir, kalau saya tak sebodoh yang Menir kira!"

Menir Hank tersenyum masam. Mencebik, lalu menghisap pipa rokoknya lagi. "Bagus. Kadang-kadang rasa sakit hati justru lebih berenergi dari pada semangat diri, Derya. Saya pegang kata-kata kamu, jangan sampai tak berbuah. Karena jika itu terjadi, saya tidak akan segan-segan mengeluarkan kamu dari Real Publishing. Paham?"

Mantap, Derya menjawab, "Paham, Menir."

Menir Hank memberikan standing applause untuk Derya, tentu saja. Tidak hanya itu, dengan jumawa dia menarik laci meja kerja, mengambil amplop coklat besar yang sudah diisi dengan sejumlah uang yang cukup fantastis, tiga ribu Euro. B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status