Pungguk Merindukan Bulan

Pungguk Merindukan Bulan

last updateLast Updated : 2022-08-23
By:  Humairah SamuderaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
6 ratings. 6 reviews
115Chapters
4.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Seika dan Kama saling mencintai bahkan sejak pandangan pertama di Real Publishing, tempat mereka bekerja. Sayang, Papa tidak merestui hubungan mereka karena posisi Kama yang dianggap rendah. Seika berkeras dengan cintanya hingga suatu hari, dia keluar dari pekerjaannya sebagai editor di Real Publishing yang notabene milik Papa. Bersama Kama, Seika merintis perusahaan penerbitan sendiri. Semua berjalan lancar, sampai di tahun ke tiga Seikamara Publishing berhasil membuka cabang di beberapa kota besar di Tanah Air. Tentu saja, Seika merahasiakan usahanya dari Papa. Mengapa? Dia ingin Kama menjadi orang berhasil dulu baru kemudian melamarnya. "Kita harus terus bersabar ya, Kama? Kita harus terus berjuang. Pantang menyerah, demi cinta kita." "Ya, Seika. Atas nama cinta, aku nggak akan pernah menyerah. Kita pasti bisa mendapatkan restu Papa. Aku yakin itu." "Ya, Kama. Semoga Tuhan merestui cinta kita, ya?" "Ya, Seika. Jangan pernah lelah untuk melangitkan doa-doa." Sayang, Derya (staf keuangan di Real Publishing) memergoki usahanya. Tak urung jua, dia melancarkan banyak intrik demi bisa mendapatkan cinta Seika yang selama ini didambakan dalam diam. Jahatnya, Derya melaporkan hubungan Seika dan Kama pada Papa. "Asal kamu tahu saja ya, Seika? Kalau aku nggak bisa mendapatkan kamu, maka tak seorang pun bisa. Tanpa kecuali, termasuk si Supir sialan itu, Kama! Kamu paham?" Apa yang akan terjadi setelah Papa tahu sepak terjang Seika? Siapakah yang akhirnya berhasil mendapatkan cinta Seika, Kama si Baik Hati atau Derya si Jahat? #jatuhbangunkejarrestu

View More

Chapter 1

Restu Menir Hank

"Saya minta, kamu segera mengatasi masalah ini, Derya!" tandas Menir Hank pada Derya yang duduk gelisah di depannya, "Saya tidak mau Seika sampai terjatuh ke tangan  Kama yang tidak berkelas itu. Kalau perlu singkirkan dia dari muka bumi ini!"

Sampai di sini Menir Hank memandang Derya dengan mata terpicing penuh kemarahan. Dahinya berkerut-kerut seperti kulit cakar ayam. 

Derya semakin gelisah. Benar, dia mendambakan cinta Seika tapi kalau sampai harus menghilangkan nyawa seseorang, sama sekali tak memiliki nyali. Kalaupun ada, sangat kecil persentasenya. Tak lebih dari lima persen. 

"Ta tapi, Menir?" tanya Derya di puncak tertinggi kegelisahannya, "Sa saya …?" 

"Tapi apa, Derya?" tanpa ampun Menir Hank menyudutkan Derya. Dia tak mau tahu. Karena Derya yang membawa informasi super penting ini maka dialah yang harus membantu menyelesaikan. Lagi pula, Menir Hank juga perlu tahu, apakah informasi ini valid atau tidak. Masalahnya selama ini dia tak pernah menangkap sesuatu yang aneh dalam diri Seika. Kecuali waktu tiba-tiba resign dari Real Publishing beberapa tahun yang lalu. 'Ya, ya. Papa tahu sekarang.  Rupanya kamu sudah  menciptakan game untuk kita mainkan bersama ya, Lieverd?'

Detik-detik begitu cepat berlalu. Ruang kerja Menir Hank semakin sepi oleh karena Derya tak juga memberikan kesanggupan. Bibirnya terkatup rapat, seolah-olah baru saja tersentuh oleh lem kayu. Wajah pucat, berkeringat tak sedikit pun berani memandang ke arah pimpinannya. 

Oleh karenanya lah, Menir Hank mengibaskan tangan. Senyum di wajahnya terlihat lebih masam dari pada bulir-bulir jeruk lemon matang. "Tidak masalah Derya, tak perlu risau. Saya bisa membayar orang yang profesional dalam hal ini. Tapi ingat, jangan selangkah pun kamu mendekati putri saya, Seika Eline. Apa kamu sudah mengerti, Derya?"

Di tempat duduknya, Derya benar-benar terhimpit kuat-kuat. Seluruh rongga dada terasa sakit dan sesak. Namun meskipun terasa sangat berat, dia berusaha untuk menggetarkan bibir, memberikan sebuah kesanggupan. Dari pada gagal mendapatkan cinta Seika? Baru membayangkan saja hatinya sudah patah menjadi seribu bagian.  "Sa saya ber bersedia, Menir."

Serta merta Menir Hank berubah gembira. Sebentuk tawa lega sekaligus puas penuh kemenangan terdengar menggema di seluruh ruangan bercat blue tosca itu. Entah mengapa, Derya semakin mengkerut di tempat duduknya yang terasa lembab. Menyusut selayaknya seekor siput yang ditaburi garam.

"Kalau begitu, tak perlu mengulur waktu lagi, Derya!" cakap Menir Hank memberikan  efek kejut tersendiri dalam diri Derya, "Segera selesaikan tugas kamu. Ingat, jangan sampai putri saya terluka dalam bentuk apa pun!" 

Tanpa menggetarkan secuil kata pun, Derya mengangguk. Sekarang dia bisa menarik napas lega. Sedikit lega. Walaupun sebenarnya masih belum tahu harus bagaimana memulai tugas super beratnya itu, Derya berusaha menyuguhkan senyum sopan untuk Menir Hank. 'Wah, gawat. Kalau sampai gagal, bisa-bisa aku yang lenyap dari muka bumi ini. Bukan si Supir buluk yang belagu itu. Menir Hank kan, nggak pernah main-main orangnya?'

Sebagai penutup, Menir Hank bertepuk tangan sambil berjalan mengelilingi meja kerja termasuk Derya. "Saya tunggu kabar baik dari kamu, Derya. Setelah ini saya akan mentransfer seribu Euro ke rekening kamu. Hahahaha, itu belum seberapa seberapa Derya. Kamu akan mendapatkan berlipat-lipat dari pada itu kalau berhasil." 

Prok, prok, prok! 

Melihat keseriusan Menir Hank untuk memisahkan Seika dari Kama, membuat Derya membeku. Masalahnya dia tahu, bagaimana dua insan itu saling mencintai dari sejak masih bekerja di Real Publishing dulu. Tak sesederhana memisahkan lebah madu dari setangkai bunga, tentu saja. Satu lagi, Derya juga tahu betapa kerasnya Seika terhadap sesuatu yang dicintainya. Cinta sampai mati lah, pokoknya. 

***

Cerah ceria, Seika berjalan ke ruang kerja Kama. Di sini, dia bukan lagi supir seperti waktu bekerja di Real Publishing, melainkan owner merangkap sebagai editor sama seperti dirinya. Benar-benar bukan perjuangan yang mudah tetapi sekarang mereka sudah mulai bisa menikmati hasilnya. Banyak penulis yang mempercayakan naskah mereka pada Seikamara Publishing. Puluhan, bahkan ratusan penulis. Wow, angka yang fantastis, bukan?

Tok, tok, tok! 

"Kama?" Seika memanggil sambil mengetuk pintu, "Aku boleh masuk?"

Gadis berdarah Indonesia - Belanda itu menggambar senyum manis. Di hatinya bermekaran bunga-bunga indah nan wangi. Seperti itulah yang dirasakannya setiap kali berdekatan dengan sang Pujaan Hati, Kama Nismara. Sampai-sampai seluruh aliran darah dalam tubuh menghangat, membuatnya panas dingin. 

"Ya, El!" sahut Kama gembira dari dalam ruang kerjanya, "Masuk, El!" 

Sembari menyimpulkan kebahagiaan dalam senyumannya, Seika membuka pintu. Mencoba untuk menurunkan kadar hangat dalam darahnya dengan menghela napas panjang. Memastikan anak rambutnya masih rapi, meskipun sudah mengikal secara alami. Demikianlah karakter rambut panjang pirangnya, ikal di bagian ujung dan anak rambut sedangkan yang lainnya lurus. Mata biru jernihnya tergenang air hangat untuk beberapa detik lamanya. Tak kuasa dia mencegah keharuan yang mengisi penuh ceruk hati.

"Hai, Kama!"

"Hai, El. Bagaimana … Kamu bahagia, kan?"

"Iya, Kama dan kamu?"

"Bahagia ,El. Seperti yang kamu lihat. Hehehehe, aku selalu bahagia El, kamu yang buat aku bahagia."

"Ah, kamu! Bisa saja? Kita saling membahagiakan kok, Kama. Aku juga bahagia karena kamu setia dalam perjuangan cinta kita."

"Oh, benarkah itu El?" 

"Ya, pindai dusta di mataku, Kama?"

Kama menggeleng-gelengkan kepala. Untuk apa dia memindai mata Seika, kekasih hatinya itu? Rasa percaya begitu besar, bulat dan utuh padanya. Tak pernah berkurang meskipun hanya sekecil debu. 

"Nggak, nggak perlu El!" tukas Kama mengutuhkan kembali keyakinan dalam hati Seika, "Oh ya, jadi kita makan siang di luar?" 

Manja, Seika mengangguk mengiyakan. "Jadi dong, Kama. Di mana enaknya kita makan? Tapi aku ingin makan selain roti."

"Selain roti?" kening Kama berkerut-kerut, "Nasi padang? Hehehehe … Memangnya kamu pingin makan apa, El?"

Giliran Seika yang menggeleng-gelengkan kepala, bingung. Tapi kemudian mengatakan ini setelah berpikir sekian detik lamanya. "Sepertinya, asyik juga kalau kita makan nasi Padang ya, Kama? Kamu juga pasti senang, kan? Gantian, hehe … Selama ini kan, kamu sudah mengikuti aku makan roti, pizza, zupparella, waffle … Bagaimana?" 

Hampir saja Kama mencuil pucuk hidung blangir Seika yang terlihat berkeringat karena gemas. Sadar, itu tidak boleh terjadi. Bagaimanapun, segemas apa pun Kama mewajibkan diri untuk bisa menahan. Karena apa? Dia berprinsip, kalau seorang pria mencintai seorang wanita maka tidak akan menyentuh barang seujung kuku pun kecuali sesudah menikah. Itu dan dia sudah berjanji untuk tidak pernah melanggarnya.

"Oke, aku tahu rumah makan Padang yang asyik buat makan siang. Spot fotonya juga keren-keren kalau kamu pingin swafoto. Ada juga terapi ikannya." Kama membeberkan perihal rumah makan Padang favoritnya di kota Yogyakarta ini, "Ada kolam untuk terapi ikan juga, El. Kamu mau?"

Seika Eline, gadis cantik berkulit seputih susu dengan rambut panjang pirang dan mata biru jernih itu tersenyum lebar. Kegembiraan memancar di wajah cantik alaminya. "Mau, yuk?"

Ting … Twiwing!

Dengan perasaan tak enak, Seika meminta izin memeriksa pesan masuk di chat room. Tentu saja Kama memberikan waktu sepenuhnya. Lagi pula dia juga harus membereskan meja kerja dulu sebelum berangkat makan siang di Rumah Makan Padang Sedap Lestari. Cukup lah, sambil menunggu Seika memeriksa pesan masuk.

"Oh, Kama!" tanpa sadar Seika terpekik, nyaris menjerit,  "Kamu …?"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Bach Rony
Haha Derya pening sendiri!
2022-02-10 18:20:43
1
user avatar
Bach Rony
Derya, William dan Kama. Akhirnya Seika jatuh ke tangan siapa? Thor up yang banyak!
2022-01-24 07:37:46
1
user avatar
Selene21
Jarang2 ada yang mengangkat bisnis penerbitan. Idenya menarik thor. Semoga Seika dan Kama ya.
2021-11-25 17:37:35
1
user avatar
Arsenerka
Nice idea. Cinta tak direstui. Tentang penerbitan. Keren dan narasinya juga apik. Cinta ditak direstui. moga ga ada dukun yng turun tangan hahahahay semangat thor.
2021-11-20 14:35:55
1
user avatar
Anura Su
Si Derya ga laki bgt ya, dia ngadu ke Menir tapi ga bisa ngapa2in juga wkek dia ga cocok bgt sama Seika deh.. lanjuut kak, cinta ke si Kama harus diperjuangkan sih ini
2021-11-16 10:00:49
1
user avatar
Tanty Longa
Aku berharapnya Seika jadian sama Kama, semoga diaminkan
2021-11-12 17:19:18
2
115 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status