Share

Bagai di sambar petir disiang bolong

Fatih bagai disambar petir disiang bolong. Rasanya baru tadi malam ia menikmati surga dunia bersama Eva. Kini dirinya harus menerima kenyataan pahit yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.

"Apakah ini sebuah karma karena aku telah mengkhianati Wulan?" Seketika pikiran itu terlintas di benak Fatih.

Ia terduduk lesu di kursi kebesarannya. Memikirnya apa yang akan terjadi kedepannya. "jika aku hanya bekerja sebagai karyawan biasa di perusahaan ini, bagaimana caranya aku membayar semua cicilanku? Apakah gajiku akan cukup untuk membiayai semuanya?" batin Fatih resah.

"Permisi, Pak! Pak Brata meminta laporan keuangan bulan ini, beliau ingin memeriksanya," ucap Yesa, suaranya membangunkan Fatih yang tengah melamun.

"Saat ini juga?" tanya Fatih memastikan. Pasalnya laporan keuangan itu tertinggal di rumahnya.

"Iya, Pak. Saat ini juga Pak Brata ingin memeriksanya," jelas Yesa membuat Fatih menarik nafas dan membuangnya dengan kasar.

"Tolong bilang kepada Pak Brata, nanti siang laporannya akan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status