Share

Ibu mau menampar Wulan?

"Damar?? Kamu Damar' kan?" tanya Wulan mengarahkan jari telunjuknya. Dan si pria pun langsung mengangguk mengiyakan. Mereka berdua tersenyum, tidak menyangka jika akan bertemu di rumah sakit ini.

Damar Vadim Diningrat, sahabat Wulan sejak duduk d bangku SMP. Pria blasteran Indonesia-Rusia ini nampak begitu senang bisa bertemu dengan gadis incarannya sejak SMP.

"Apa kabar, Wulan? Akhirnya kita bertemu lagi," ucap Damar mengulurkan tangannya.

"Alhamdulillah, kabarku baik. Kamu sendiri bagaimana?" sahut Wulan sambil menyerahkan berkas-berkas milik Damar yang tadi terjatuh karenanya.

"Seperti yang kamu liat, aku selalu baik," sahutnya. "Hmm tapi–sepertinya kamu sedang tidak baik-baik saja, kamu lagi sakit? Wajahmu pucat sekali. Kenapa pergi ke rumah sakit sendiri? Mana suamimu?" ucap Damar mencecar pertanyaan pada Wulan, ia pun mengedarkan pandangannya. Pria ini tidak percaya dengan jawaban Wulan.

"Itu ingusmu! Di lap dulu," ucap Damar mengejek Wulan. Seketika Wulan pun langsung meraba hi
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status