Share

BAB 1 - Raizel Harrison de Haltz (Bagian 2)

"ALBERT!" teriak Rai yang sekarang sudah duduk di singgasananya.

Albert yang baru saja tiba langsung menjawab panggilan tersebut, "Ya, Rai?"

"Besok pagi, bawa wanita itu. Kembalikan dia ke tempat kau menemukannya," perintahnya dingin.

"Baik. Saya mengerti."

Albert pun pergi dengan menghela napas sangat dalam. Dia sangat tahu, pasti wanita ini tidak akan selamat. Rai memang terkenal kejam dan sadis, dia tidak akan segan-segan menghisap darah korbannya sampai habis.

Padahal hal tersebut sangat tabu dilakukan oleh seorang vampir. Vampir tidak boleh membunuh manusia. Jika kejadian ini ketahuan oleh pihak manusia, keberadaan mereka akan terancam.

Mereka akan diburu lalu dibinasakan. Kekuatan vampir tentu jauh lebih kuat dibandingkan manusia, tapi manusia tetap tidak bisa diremehkan. Mereka memiliki berbagai senjata canggih yang dapat menyamai kekuatan para vampir, dan jangan lupa bahwa manusia adalah makhluk yang sangat licik.

Namun, terlepas dari hal tersebut. Rai tidak peduli. Baginya, membiarkan korbannya hidup sama saja mencoreng namanya sebagai pemimpin Klan Haltz, klan vampir terkuat. Hal ini tentu akan membuatnya terlihat lemah karena berbelas kasih memberikan kesempatan hidup kepada korbannya.

***

Esok paginya, Al sudah melangkahkan kaki menuju kamar tempat wanita itu berada. Dibukanya pintu tersebut dengan perlahan. Terlihat tubuh wanita ini sudah terbujur kaku, luka gigitan di lehernya pun sudah menghilang.

Al kemudian merapikan tampilannya seperti semula, sama seperti saat dia menemukannya. Lalu membawanya ke tempat dia menemukannya yakni di tengah hutan dan menaruh tubuh kakunya di sana.

"Semoga kau bisa tidur dengan tenang," kata Al dengan wajah yang terlihat kusut.

Melihat tubuh kaku wanita ini membuatnya menjadi simpati. Bukan tanpa alasan, karena di dalam tubuhnya masih mengalir darah manusia. Al memang seorang vampir, namun lebih tepatnya vampir hibrida. Setengah darah yang mengalir di tubuhnya adalah darah vampir dan setengahnya lagi adalah darah manusia.

Walaupun ia adalah vampir hibrida, Al adalah orang kepercayaan Rai, seorang tangan kanan dan juga sahabatnya. Selama hidupnya, dia tidak pernah dianggap oleh para vampir lainnya karena statusnya ini.

Dia adalah satu-satunya vampir hibrida yang ada. Ibunya diperkosa oleh seorang vampir yang sedang patah hati, dan vampir ini menjadikan ibunya sebagai pelampiasan kekecewaan.

Hasil dari hubungan yang tidak diinginkan ini tentu saja adalah ibunya mengandung Albert. Dibandingkan menggugurkannya, ibunya lebih memilih merawat kandungannya dan melahirkan Al. Karena baginya, janin tidak pernah bersalah, yang bersalah adalah orang yang membuat janin tersebut.

Namun, ada hal yang tidak diketahui Ibu Al. Seorang manusia yang mengandung anak vampir memiliki konsekuensi yang sangat tinggi. Kekuatan yang tidak seimbang antara janin vampir dan ibunya akan membuat fisik ibunya menjadi lemah, karena vampir memiliki kekuatan tujuh kali lebih kuat dibandingkan manusia.

Konsekuensi inilah yang terjadi pada Ibu Al. Setelah melahirkan, kondisi fisiknya terus saja menurun, dan membuatnya hanya mampu bertahan selama lima belas tahun saja sebelum akhirnya dia menghembuskan napas untuk terakhir kalinya.

Hari saat ibunya meninggal, Albert yang saat ini berumur lima belas tahun pergi ke Hutan Silver. Di sebuah danau yang terletak di pedalaman Hutan Silver, tempat yang biasa dia datangi, Al menumpahkan semua kesedihannya.

Ia menangis pilu atas kematian ibunya. Tangisan yang cukup kencang, hingga Rai yang sedang berada tidak jauh dari sana mendengarnya. Al mengenang hari ini dan juga peristiwa yang terjadi. Hari ini adalah hari saat ibunya meninggal, hari saat ia bertemu dengan Rai, dan juga hari saat ia menjadi anggota Klan Haltz sekaligus tangan kanan Rai.

#bersambung ke BAB 1 - Raizel Harrison de Haltz (Bagian 3)

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status