Home / Pendekar / Putra Langit Tak Tertandingi / Bab 90. Hati, Jiwa Dan Raga Kita Hanya Milik Kakak Tian Seorang.

Share

Bab 90. Hati, Jiwa Dan Raga Kita Hanya Milik Kakak Tian Seorang.

last update Last Updated: 2025-08-22 02:42:28

Sanji mengangguk dan berkata, "Baik tuan Tian, mohon bantuan anda."

Setelah itu Tian Fan mulai melakukan akupuntur pada tangan dan kaki San Ji.

...

Kediaman keluarga Ming.

Ming Yuan dan yang lainnya sudah pulang bersama Fan Mo Jun.

"Silahkan master Mo Jun." Kata Ming Yuan sopan.

Setelah itu, seorang wanita paruh baya dengan paras yang cukup cantik dan penampilan cukup menggoda muncul dari dalam ruangan.

Mata Mo Jun, tidak bisa tidak melirik wanita itu, hingga membuat tenggorokannya kering dan memaksanya menelan ludah.

"Master Mo Jun, Selamat datang di keluarga Ming kami. Namaku Ming Lan, aku adalah menantu tertua keluarga Bai, aku ingin bekerja sama dengan anda untuk menghasilkan keuntungan untuk kita berdua." Kata Ming Lan, tampa berbasa-basi.

"Tentu saja nyonya, bisakah kita berbicara tentang kerja sama itu secara pribadi?" Ajak Mo Jun dengan seringai licik.

Ming Lan sendiri sudah menyadari maksud Mo Jun. Sebenarnya ia ingin menolak, namun saat ia mengingat dirin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 130. Gerbang Waktu, Awal Sebuah Legenda

    Tiga hari telah berlalu sejak Tian Fan, Huang Yi Lin, dan Fan Shishi kembali ke Kota Xia. Namun malam penuh cinta itu... masih membekas hangat di hati semua orang. Kini, seluruh keluarga besar Tian Fan telah berkumpul di halaman utama vila Gunung Ganbu. Sepuluh istrinya berdiri di sisi kanan, masing-masing tampak anggun dalam jubah kultivasi baru mereka yang disesuaikan dengan energi Tian Fan. Empat Kakek Nenek Tian Fan, Shu Tian Dao, Yu Lie Shan, Gu Shin Tian, dan Jiang Lian Nie, berdiri di sisi kiri, wajah mereka tenang namun penuh tekad. Mereka kini telah mengakui Tian Fan bukan hanya sebagai murid penerus takdir, tapi sebagai Cucu mereka, dan juga calon pemimpin sekte. Tian Fan sudah memberitahukan semuanya pada mereka. Membuat mereka berempat cukup kaget, tertarik dan sangat bersemangat. Di belakang mereka, berdiri empat murid utama Tian Fan: Lin Jia, Bao Zhang, Bao Jie, dan Bai Guan Xing. Bersama keempat cucu murid: Ram Shi, Sam Shi, Tam Shi, dan Yam Shi. Formasi lengkap

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 129. Sepuluh Pelukan, Satu Cinta

    Langit Kota Xia saat itu membentang biru tanpa awan, seolah turut bersuka cita atas kepulangan sang Putra Langit. Sebuah Kapal besar datang, membawa serta pria tampan yang sudah setahun penuh mereka rindukan siang dan malam, Tian Fan berjalan di depan, matanya tajam dan bersinar tenang. Di sisi kirinya, Huang Yi Lin tampil anggun mengenakan pakaian kultivator putih bersulam perak. Di sisi kanan, Fan Shishi berjalan ringan, senyum cerahnya mengalahkan sinar matahari sore itu. Mereka semua langsung berangkat kembali ke vila, Tian Fan duduk semobil bersama Fan shishi dan Huang Yi Lin. Delapan istrinya yang lain berangkat lebih dulu, untuk menyiapkan penyambutan meriah untuk Tian Fan. ... Belasan menit kemudian. Tepat di depan vila megah mereka, delapan wanita cantik telah menunggu. Mereka mengenakan pakaian terbaik masing-masing. Campuran antara kebaya tradisional, gaun modern, hingga jubah kultivasi elegan. Mereka semua langsung berlari ke arah Tian Fan begitu Pintu mobil

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 128. Tiba Saatnya Pulang

    Di sisi lain, Lin Xiao Yu dan Bai Lu Qian telah lulus dari sekolah mereka dengan nilai sempurna. Meskipun keduanya dikenal sebagai pasangan sahabat yang kerap membolos demi menghabiskan waktu bersama para saudarinya di vila Nomor Satu Ganbu Mountain, mereka kini lebih dewasa dan sudah bersiap masuk ke universitas. Namun tiap malam tetap berceloteh tentang kerinduan mereka pada sang suami tercinta. Dan Mixue... si pemalas itu ternyata menyelesaikan kuliahnya lebih awal bahkan dengan nilai yang sangat mencengangkan. Dia berhasil membuat semua orang mengakui bahwa karena dia malas, bukan berarti dia adalah seorang gadis bodoh yang bisa diremehkan. Di sela kesibukan mereka, terkadang mereka berdelapan juga berlatih dasar-dasar bela diri dan kultivasi pada Kakek Shu, Nenek Yu, Kakek Gu, dan juga Nenek Jiang. Hal serupa juga berlaku pada delapan pria yang ikut tinggal di belakang vila itu. Mereka tentu saja adalah Wu Lin Jia, Bao Zhang, Bao Jie, Bai Guan Xing, Ram Shi, Sam Shi, Tam Sh

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 127. Tangisan Tengah Malam, Sang Ratu Menuntut Hak

    "Sudahlah, itu pasti mode anak-anaknya. Shishi tidak akan tahu apa yang sedang kita lakukan. Cepatlah, dia sudah sangat takut." Desak Yi Lin. Naluri keibuannya mendorongnya untuk segera menenangkan tangisan putrinya. Dengan sedikit terpaksa, Tian Fan membuka formasi penghalang, dengan tubuh mereka berdua masih polos dan menyatu. "Sayang, tenanglah. Kami di sini," kata Yi Lin menenangkan. "Ibu, kenapa Ibu ada di atas Paman Tampan dan kenapa, eh..." Tiba-tiba mode Sang Ratu aktif dan ia langsung mengerti apa yang sedang terjadi. "Suamiku, aku juga mau. Sudah tiga tahun sejak kita bertemu kembali dan kau sama sekali belum memberikan hakku." Tegur Shishi dalam mode Sang Ratu. Selama ini Tian Fan memang tidak pernah menyentuhnya. Ia selalu merasa Shishi masih anak-anak. "Tapi kan Shishi..." "Apa? Kau mau bilang aku anak kecil, Paman Tampan? Jiwaku juga sudah menyatu dengan jiwa Sang Ratu, jadi aku bukan Shishi kecil lagi. Meskipun aku bersikap manja pada Paman dan Ibu, bukan

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 126. Kenikmatan Dalam Formasi

    Pagoda Tianjing, Lantai Kedua. Waktu berjalan enam puluh kali lebih cepat dari dunia luar. Dalam setahun kultivasi di sini, baru enam hari berlalu di dunia luar. Bagi Tian Fan, setiap detik adalah berkah, apalagi ia kini harus mengasuh seorang Ratu Langit dalam tubuh Fan Shishi yang meskipun tubuhnya tinggi langsing dan sangat menggoda, tapi tetap saja… suka ngambek seperti gadis kecil. "Ayo cepat, Paman Tampan! Kamu lambat sekali!" seru Shishi sambil berlari memutar di antara batu kristal mengambang, rambut panjangnya melambai seperti cahaya bintang. Tian Fan menghela napas. "Kau ini, sebentar bilang aku suamimu, sebentar Paman Tampan... jadi sebenarnya aku ini siapa?" Fan Shishi mendekat, lalu mencubit pipinya dengan gemas. "Kamu dua-duanya! Tapi kalau aku lagi ngambek, kamu tetap harus jadi Paman Tampan... supaya aku bisa marah dengan manis!" Huang Yi Lin yang duduk bersila di atas altar meditasi tak bisa menahan tawa. "Kalau begitu, kau harus bersiap punya dua identitas,

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 125. Kebenaran yang Terungkap, Ingatan yang Kembali

    Setelah memastikan Fan Shishi berpakaian rapi dan tenang, Tian Fan menggandeng tangannya, sementara Huang Yi Lin berjalan di samping mereka. Tiga sosok itu melangkah menyusuri tangga batu menuju lantai kedua Pagoda Tianjing. Aura yang menyelimuti tangga itu terasa jauh lebih padat dari sebelumnya, menekan tubuh seperti lapisan udara berat yang menembus kulit hingga ke jiwa. Begitu kaki mereka menginjak lantai dua, dunia seakan berubah. Kabut keperakan menyelimuti segala penjuru, dan udara dipenuhi gemerincing suara lonceng jiwa yang tak terlihat. "Tempat apa ini...?" bisik Fan Shishi pelan. Matanya menatap sekeliling dengan penuh rasa penasaran. Tian Fan mempererat genggaman tangannya. "Lantai kedua Pagoda Tianjing... tempat Ujian Bayangan Jiwa." Mereka melangkah lebih dalam. Tiba-tiba, cahaya putih terang melesat dari langit-langit dan membentuk lingkaran spiritual yang mengelilingi mereka bertiga. Sebuah suara menggema, dalam, megah, dan kuno: "Darah Kaisar Langit... dan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status