Share

Bab 4.1 | Canggung

Wong edan, nyari di mana?” tanya Tyas saat Asri membujuknya untuk mencarikan tempat kos baru. “Tempat kosmu itu sudah cukup bagus loh, bahkan letaknya nggak mudah dilacak orang. Baru juga satu malam kamu nginep situ.”

Asri sedari tadi menutupi wajah dengan kedua lengannya. Mereka sedang berada di salah satu gazebo yang ada di area kampus. “Aku kan cuma penasaran saja tadi. Soalnya aku itu paling gatel kalau lihat ada cowok mau baca buku, semacam seksi gitu,” ujar Asri jujur.

Sompret! Kadang aku nggak ngerti sih jalan pikiranmu,” ucap Tyas sambil memutar bola matanya.

Yah, dia ngingetin aku ama mantanku.”

Mantanmu yang penipu brengsek itu? Yang bikin kamu nekat sampai minggat dari rumah? Sadar dong, emangnya kita tahu dia orang baik?”

Asri mengangkat wajahnya lalu menggeleng. Matanya tampak mengiba.

Nah, situ tahu sendiri. Ya udah, nikmati aja sementara. Nyari kos itu nggak gampang loh. Lagian say, fokus kuliah aja. Udah deh, lupain yang kemarin!” ucap Tyas menasihati sahabatnya.

Iya, kalau mudah. Masalahnya aku ketemuan ama dia tiap hari pastinya,” gerutu Asri sambil mengerucutkan bibirnya. “Dah ah, aku mau kerja. Sampai besok.”

Pulangnya kamu gimana?”

Ntar coba naik taksi online aja.”

* * *

Asri bekerja sebagai tenaga paruh waktu di sebuah perusahaan media entertainment. Pekerjaannya, menjadi penulis berita dan menjadi admin sosial media. Jam kerjanya 8 jam sehari dengan waktu shift sore. Pekerjaannya cukup mudah dan dengan skill menulis yang dia miliki membuatnya cukup cekatan untuk menulis berita. Dia sampai di kantor tepat jam 17.00 saat shift sore dimulai.

Kantor tempat ia bekerja merupakan sebuah rumah gedung yang cukup besar. Ada halaman kecil dengan rumput yang cukup rapi. Ruangan kerjanya cukup besar. Ada dinding kaca yang mana ketika ada orang datang langsung semua mata bisa melihatnya dari dalam. Kantornya ada bersekat-sekat. Bagian IT ada di bagian timur, sedangkan bagian barat dan selatan diisi oleh para editor. Ruangan manajer ada di sebelah utara dengan kaca besar yang langsung menghadap ke meja karyawan. Sebenarnya kantornya tak begitu besar, tetapi kinerja mereka tidak main-main kalau memburu berita. Bukan kaleng-kaleng istilahnya.

Pekerjaan Asri membutuhkan ketelitian dan juga kejelian dalam membangun bahasa yang mudah agar dipahami oleh para pembaca. Bahasa-bahasa gaul terkadang harus dipakai agar konten yang dia pakai lebih menarik. Asri menyukai pekerjaannya ini, paling tidak dia sudah menghabiskan waktu lebih dari dua tahun menjadi editor.

Sore semua,” sapa Asri ketika masuk ke ruangannya. Dia menaruh ranselnya, setelah itu menyalakan komputer tempatnya bekerja.

Eh, Asri udah datang,” sahut Wulan. Dia salah satu rekannya.

As, kemarin kamu kemana?” tanya Dwi.

Aku ada keperluan kemarin,” jawab Asri.

Itu si bos menggerutu terus kemarin gara-gara kamu nggak ada,” celetuk Fajar.

Fajar, Dwi, Wulan dan Asri adalah tim editor yang menangani berita-berita tentang gosip-gosip selebritis. Kalau soal gosip selebritis, mereka jagonya. Dari mulai selebritis lahiran, nikahan, pacar, selingkuhan bahkan sampai ukuran sepatu dan koleksi keong pun mereka harus tahu. Asri belajar dari kehidupan para selebritis. Mereka mirip dengannya, tapi dalam level yang berbeda.

Asri!?” tetiba terdengar suara berat yang mengejutkan. Dia adalah Romi, editor manajer. Pria paruh baya bertubuh sedikit gemuk ini yang menjadi penanggung jawab dari semua ketikan yang masuk ke meja redaksi. Dia juga orang yang sangat teliti. Kata-kata mutiaranya yang akan selalu diingat para karyawan adalah “Typo is our big enemy”.

Yes, Bos?!” sahut Asri.

Kemarin ada berita masuk dari tim kita. Itu berita Si Miriam kawin ama Sultan. Ini berita eksklusif, aku nggak mau didahului oleh media lain. Trus kita nanti akan langsung mewawancarainya. Aku ingin kamu yang mewawancarai Miriam,” ujar Romi.

Hah? Saya, Pak?”

Iya, aku percaya ama kamu. Kita sudah saling berbalas email dan besok Minggu orangnya akan datang ke kantor. Jadi aku ingin hari Minggu nanti kamu yang akan berada di garis depan.”

Di dalam otak Asri langsung memikirkan semua jadwal yang sudah ia susun. Hari minggu sebenarnya hari di mana ia bisa beristirahat setelah lelahnya beraktivitas selama enam hari penuh, bahkan hari minggu juga ia biasa gunakan untuk mengerjakan tugas, selain me time temtu saja.

Apa nggak ada orang lain pak? Misalnya Dwi atau Wulan gitu?”

Romi mengernyit. “Mereka kemarin sudah meng-handle pekerjaanmu, apa harus aku ingatkan kalau kamu kemarin izin mendadak?”

Asri menelan ludah. “Tapi pak, kemarin saya memang ada urusan pindahan kos, jadi harus angkat-angkat barang dan lain-lain.”

Sekarang apa masih pindahan?” tanya pria paruh baya tersebut.

Sudah kemarin,” jawab Asri.

Ya sudah, karena kamu nggak pindahan hari ini kamu berarti bisa kan?”

Lho, bukan begitu maksudnya.”

Si bos menatap mata Asri dengan tatapan aneh. Seperti mengintimidasi, tetapi juga seperti menakut-nakuti. Asri jadi keder sendiri, biasanya kalau bosnya sudah ada maunya bakalan lebih panjang urusannya.

Baiklah, aku bisa,” ujar Asri.

Jangan khawatir, nanti aku akan kasih bonus lemburan,” ucap Romi sambil menepuk pundaknya. Setelah itu pria tersebut pergi meninggalkan meja anak buahnya tersebut.

Teman-teman satu timnya langsung menghela napas setelah kepergian atasannya tersebut.

Anjay, enak banget kamu dapat bonus lemburan. Ingat yah, bonus lemburan. Bukan lemburan biasa,” ucap Wulan.

Eh, kenapa tadi tidak diserahkan ke kita aja ya?” celetuk Dwi.

Kayak nggak tahu saja, si Asri ini kan emang anak emasnya Pak Bos,” kata Wulan.

Udah, udah, kerja aja!” ucap Fajar. “Ntar orangnya balik mampus kau lihat kita masih ngerumpi.”

As, mau makan malam apa ntar? Kita barengan yak?!” ajak Dwi.

Terserah deh. Ngikut aja,” jawab Asri.

Asri memijat-mijat kepalanya. Ia agak pusing mendengar tugasnya tadi. Itu berarti ia harus mengatur ulang jadwal, mempersiapkan materi-materi yang akan dia gunakan untuk wawancara dan yang tidak kalah pentingnya adalah mempersiapkan stamina. Dia mendengkus kesal. Dia lalu beranjak dari meja kerjanya.

Aku mau bikin kopi dulu,” ucapnya.

* * *

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status