Share

3. Kelsey Lieven

Penulis: Zila Aicha
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-10 19:57:34

Kelsey yang agak linglung setelah bertemu dengan tidak sengaja dengan penari pria aneh itu tidak dapat menemukan teman-temannya setelah mencari mereka selama hampir satu jam penuh.

Dia sebelumnya tidak pernah berpikir bahwa dia akan ditinggalkan sendirian oleh mereka.

Akan tetapi, ketika dia ingat bahwa teman-temannya bersama sedang pria dan dengan cepat dia menyadari bahwa sahabatnya benar-benar meninggalkan dirinya untuk para pria.

Dengan perasaan jengkel dia kemudian pulang dengan taksi. Dia sampai di rumah pukul satu dini hari dan ini adalah untuk pertama kalinya gadis itu pulang selarut ini.

Orang tuanya sedang menunggunya di ruang tamu mereka.

"Kenapa kamu tidak menjawab telepon Ayah?" Andrew Lieven menatap putri tunggalnya.

"Bateraiku hampir habis."

"Apa kau sekarang cukup berani untuk berbohong padaku?"

Kelsey langsung memeluk ayahnya dan mencium pipinya.

"Ayah, tolong. Aku tidak ingin membuatmu marah padaku. Tapi aku hanya ingin bersenang-senang dengan teman-temanku sebelum aku bertemu dengannya."

Andrew terkejut. Seingat dirinya, putrinya tidak setuju dengan keputusannya untuk mengatur pernikahan antara dia dan putra temannya. Tapi kenapa sepertinya dia sekarang berubah?

"Kamu setuju, sayang?"

"Apakah aku punya pilihan, Ayah? Tanpa persetujuan anakmu ini, Ayah pasti masih memaksa aku untuk menikahi orang itu, kan? Jadi mengapa aku harus melawan? Tidak ada kesempatan bagi aku, percuma saja."

Kelsey sebenarnya sangat sedih tapi dia berpura-pura tegar.

Andrew tidak bisa menjawab karena bingung bagaimana menjawabnya.

Leana Lieven baru saja membawakan cokelat panas untuk putri tunggalnya.

"Minumlah! Ibu pikir kamu membutuhkannya. Tapi mengapa aku tidak mencium bau alkohol dari kamu, Nak? Apakah kamu tidak meminumnya?"

Kelsey menggelengkan kepalanya.

"Bu, aku tidak suka meminumnya. Aku benci menjadi orang bodoh ketika aku mabuk."

Kelsey baru saja ingat kejadian beberapa tahun yang lalu yang membekas dalam ingatannya. Saat itu ketika dia mabuk, dia membicarakan semua yang ada di kepalanya itu.

Gadis itu membuat dirinya putus dengan pacarnya saat itu. Itu karena Kelsey berbicara tentang pacarnya yang tidak pernah membayar tagihan saat mereka keluar. Tapi itu tidak bohong. Itu benar.

Pria itu benar-benar malu karena Kelsey melakukan itu di depan teman-temannya.

Dia langsung memutuskan hubungan mereka dan memintanya untuk menjauh darinya. Itu terakhir kalinya Kelsey mabuk dan dia tidak akan menyentuh alkohol untuk kebaikannya.

"Itu bagus, Sayang. Tapi kenapa kamu pulang menggunakan taksi? Kamu kan pergi bersama Emily dan Samantha. Di mana mereka sekarang?" tanya Leana.

"Mereka punya hal lain untuk dilakukan."

Kelsey mengambil cokelat panas dan membawanya ke kamarnya.

Dia langsung menutup pintu dan meminumnya. Dia ingin tidur sebentar tapi dia tidak bisa memejamkan mata. Perlahan dia menyibakkan selimutnya.

Dia baru ingat tentang pria misterius itu lagi.

"Siapa dia? Kenapa dia menyembunyikan wajahnya?"

Kelsey lalu mengambil laptopnya dan mulai melakukan sebuah pencarian di internet. Dia lalu mengetikkan kata kunci "M" from Sweet Heaven.

Kelsey hampir saja bertepuk tangan ketika ada banyak hasil yang muncul dalam pencarian itu.

Dia kemudian membuka satu per satu tautan itu. Dia mendapatkan banyak foto dan juga berita tentangnya.

Namun sayangnya, dia tidak dapat menemukan foto yang diinginkannya. Semua foto hampir sama. Artinya dia memakai topeng setiap kali tampil, tetapi topeng yang berbeda.

Kemudian Kelsey mencoba menonton video tentang penampilannya dan tetap tidak mendapatkan apa-apa. Dia tidak bisa mengetahui wajah aslinya.

"Kenapa kau begitu misterius?" gumam Kelsey.

***

Kelsey pura-pura marah dengan sahabatnya karena mereka melupakannya hanya demi pria di klub itu dan meninggalkannya sendirian.

Dia sebenarnya tidak menganggapnya serius tetapi melihat sahabatnya terlihat menyesal dengan kesalahan mereka, itu benar-benar menghiburnya.

"Maafkan kami ya, sayang!" Emily memeluknya.

"Ya. Mohon maafkan kami! Kami tidak akan melakukannya lagi. Maafkan aku. Dia terlalu seksi jadi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak pergi bersamanya."

Kelsey tiba-tiba ingin menutup telinganya karena takut jika temannya itu mulai menceritakan pengalaman bercintanya dengan pria itu semalam.

Samantha juga memeluknya.

Kelsey lalu tersenyum.

"Oke. Aku akan memaafkan kalian. Tapi jika kalian melakukannya lagi, aku bersumpah aku tidak ingin berbicara dengan kalian lagi."

Kelsey lalu memeluk dua sahabatnya lagi.

"Kamu memang yang terbaik, Kels." Emily mencium pipinya dan Kelsey langsung melepaskan tangan Emily.

"Oh, itu sangat menggelikan. Astaga, Emily. Jangan lakukan itu lagi," tegur Kelsey.

Mereka tertawa bersama. Kelsey Lieven adalah seorang akuntan di perusahaan Lazardo.

Dia telah bekerja di sana sejak dia berusia dua puluh tiga tahun. Jadi, sudah empat tahun dia di sana.

Dia termasuk salah satu karyawan teladan dan berprestasi jadi wajar saja jika dia sering mendapat pekerjaan yang lebih berat.

Tapi kali ini, pikirannya sedang terbelah karena memikirkan sesuatu. Dia pun dengan ragu akhirnya bertanya, "Bolehkah aku menanyakan sesuatu?" tanya Kelsey.

"Apa?"

Emily duduk di kursinya.

"Ceritakan lebih banyak tentang 'M'!" jawab Kelsey.

Samantha yang sedang makan biskuit, sekarang tersedak. Kelsey memberinya sebotol air mineral.

Samantha meminumnya dengan cepat lalu menatap temannya seraya berkata, "M? Maksudnya penari di Sweet Heaven?"

Kelsey mengangguk antusias. Samantha hampir tersedak lagi.

"Kenapa? Apakah itu aneh? Aku hanya ingin tahu mengapa seorang pria menjadi penari dan mengapa dia menyembunyikan identitasnya?"

Emily memutar kursinya dan membawanya lebih dekat ke Kelsey.

"Ini jelas aneh. Mengapa kau bertanya tentang dia?"

Kelsey menghela napas.

"Aku sudah memberitahumu. Aku hanya ingin tahu."

"Lebih baik tidak usah penasaran dengan laki-laki itu. Itu karena tidak ada yang bisa mengetahui identitas aslinya. Dia tak tersentuh," jelas Samantha.

Tidak tersentuh? ulang Kelsey dalam hatinya.

"Katakan padaku! Apakah kamu tertarik dengan pria itu? Tidak mungkin kan? Kamu baru saja melihatnya tadi malam," kata Emily.

Kelsey ingin menendang sahabat-sahabatnya itu ke planet Mars jika dia bisa. Mengapa mereka berpikir sejauh itu?

"Aku tidak tertarik pada pria berhati dingin itu. Dia terlalu arogan."

"Arogan? Bagaimana kau bisa tahu?" Samantha menyipitkan matanya. Kelsey menghela napas lagi.

"Yah, aku bertemu dengannya di toilet tadi malam. Dan kau tahu, dia sangat arogan. Jadi, aku hanya ingin tahu siapa dia. Bagaimana dia bisa begitu sombong seperti itu?"

Emily kemudian memikirkan ide yang membuat Kelsey terkejut.

"Ayo pergi ke Sweet Heaven Club besok? Dia akan menari pada Jumat malam." Emily mengatakannya dengan bersemangat.

Kelsey terdiam.

Apakah baik pergi ke tempat itu lagi? Pikir Kelsey.

"Jangan terlalu banyak berpikir. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang dia, kamu harus pergi ke klub itu dan mencari tahu. Kamu tidak menemukan apa-apa jika kamu hanya duduk di sini,” ujar Samantha.

Kelsey berpikir sejenak dan kemudian dia mengangguk setuju.

Dia akan pergi ke klub.

"Gadis yang baik," kata Emily.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
aslinya juga arogan Kels wkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Putra Sang CEO Dingin    Cuap-Cuap Penulis

    Halo, readers. Kita ketemu lagi di sini. Lega sekali rasanya bisa menyelesaikan cerita ini. Zila ucapkan banyak terima kasih yang sudah antusias membaca cerita Kelsey Lieven dan Weylin Malachy dan mengikutinya sampai akhir. Semoga ceritanya tidak mengecewakan ya dan kalian puas dengan cerita ini. Endingnya semoga juga memuaskan bagi para readers ya dan nggak ada yang kecewa. Zila harap kisah mereka ini semoga bisa diingat oleh para pembaca. Maaf jika memang tidak sesuai yang diharapkan oleh para readers sekalian. Akhir kata, Zila harap bisa membuat cerita lain yang juga disukai para pembaca. Salam hangat dari Zila Aicha, sampai ketemu di karya Zila berikutnya.

  • Putra Sang CEO Dingin    43. Terungkap

    Kelsey sedang linglung berjalan di jalan raya sambil menggandeng tangan mungil Aiden.Wanita itu pun mengajak Aiden untuk duduk di halte bus tanpa mengetahui bus akan datang. Aiden kecil tidak berani bertanya, dia hanya menebak jika mamanya dan orang tua Gerald tadi bertengkar.Aiden bahkan hanya bisa menghapus air mata yang jatuh membasahi pipi mamanya tanpa banyak bertanya. Anak kecil yang dua hari lagi akan segera berusia lima tahun itu menatap wajah sang mama yang mulai terlihat pucat. Dan semakin kaget ketika melihat tubuh mamanya roboh dan jatuh ke lantai. Kelsey tak sadarkan diri. Aiden berteriak, "Mama. Mama kenapa? Mama, bangun, Ma. Mama." Aiden melongok ke semua arah dan tak ada orang yang kebetulan lewat sana. Aiden langsung saja meraung-raung sambil masih berusaha membangunkan mamanya. "Kenapa Mama tak mau bangun? Mama, bangun. Aiden takut, Ma," ujar Aiden dengan terisak-isak. Tiba-tiba saja, dia teringat tentang pesan Paman Weylin dan langsung mengambil inisiatif

  • Putra Sang CEO Dingin    42. Rumah Keluarga How

    "Menurut saya masih belum cukup, Tuan. Mungkin Anda harus lebih tegas membatasi hubungan dengan Nona Danielle agar dia tidak lagi mengganggu Anda," ucap Darren. Weylin terlihat berpikir sebentar, dia lalu berkata, "Menurutmu apa yang harus aku katakan?" "Akan lebih baik jika Anda mengatakan saja jika Anda sudah memiliki orang yang menarik hati Anda, sehingga dia akan berpikir jika dia tidak memiliki kesempatan lagi," jelas Darren. Weylin mengangguk mantap, "Baiklah. Akan aku lakukan. Aku tidak mau jika dia mengganggu hubunganku dengan Kelsey." Darren, "..." Weylin menggaruk telinganya yang tidak gatal, "Maksudku, hubunganku dengan Aiden." Darren pun hanya bisa tersenyum. Keesokan harinya, sebelum dia menjemput Aiden untuk mengantarkannya ke sekolah, Weylin benar-benar menemui Danielle setelah sebelumnya dia menghubunginya terlebih dahulu untuk mengetahui di mana posisi wanita itu. Danielle langsung saja menyambut Weylin dengan senyum ramahnya, "Aku tahu kau pasti akan ke sini.

  • Putra Sang CEO Dingin    41. Kepribadian Gandakah?

    "Sialan, apa maksudmu?" ucap Danielle dengan tatapan merah menyala. "Sadar diri jika Tuan Weylin tak akan pernah menyukai Anda meskipun Anda berulang kali naik ke ranjang Tuan Muda," ujar Darren santai. "BAJINGAN!" bentak Danielle kembali melayangkan tangannya tapi dengan mudahnya ditepis oleh Darren. Wanita yang juga pengusaha muda itu sudah tak bisa lagi menahan dirinya hingga rasanya dia ingin merobek mulut Darren, sopir kepercayaan Weylin. Dia sudah tidak peduli lagi akan pendapat Weylin jika dia tahu mengenai tingkahnya itu. Toh, Weylin tadi sudah mengusirnya. Dan ini pertama kali weylin menolaknya. Harga dirinya terasa terinjak-injak, tidak hanya oleh Weylin tapi juga Darren. "Sopir kurang ajar. Pergilah ke neraka!" ucap Danielle sebelum dia menendang Darren di bagian lututnya.Kali ini Darren tak bisa mengantisipasi dan terpaksa harus meringis karena tendangan itu mengenai lututnya yang pernah cedera saat kecelakaan beberapa tahun silam. Namun, pria itu tak sampai terjatu

  • Putra Sang CEO Dingin    40. Sadar Diri

    "Apapun yang terjadi aku harus siap, Bibi. Lagi pula aku tidak mungkin bisa menyembunyikan Aiden lama-lama kan, Bi?" ucap Kelsey. Adriana menghela napas, tak mungkin dia mengkonfontasi Kelsey. Dia sudah cukup membuat keponakan tersayangnya itu kebingungan dengan sikapnya. Dia merasa bersalah. Dia seharusnya tidak menyalahkan Kelsey seperti tadi. Kalau dia mempertanyakan keputusan yang Kelsey buat, dia hanya akan mempersulit keponakannya dan juga cucunya itu kan? Sedangkan selama ini dia tahu mengenai perjuangan Kelsey sejak dia tiba di Leeds. Adriana yang menyadari jika dia telah melakukan kesalahan besar itu akhirnya berkata dengan suara pelan, "Maaflkan, Bibi." Kelsey terkejut mendengarnya, tak menyangka mendengar permintaan maaf dari sang Bibi.Dia pun membalas, "Aku yang harusnya meminta maaf pada Bibi. Aku yang membuat keputusan mendadak dan aku tahu pasti Bibi sangat kaget. Aku paham jika Bibi marah padaku." Adriana menggeleng pelan, benar-benar merasa bodoh karena telah m

  • Putra Sang CEO Dingin    39. Pertengkaran Kecil

    Weylin berjongkok untuk mensejajarkan badannya dengan sang Putra. Aiden kecil menunggu penjelasan dua orang dewasa itu. "Aiden, kami tidak bertengkar. Kami hanya berbeda pendapat saja. Sekarang maukah Aiden masuk dulu ke dalam?" ucap Weylin lembut. Adriana terkejut, tak mengira jika Weylin akan bersikap seperti itu. "Baiklah, Paman. Aiden akan masuk lagi," jawab Aiden patuh. Setelah Weylin melihat Sang Putra sudah masuk ke dalam, pria itu langsung berkata, "Saya mohon. Anda sudah salah paham. Saya hanya ingin memperbaiki semuanya. Saya tahu memang saya sangat bersalah di sini. Jadi, izinkan saya untuk membuat semuanya kembali menjadi lebih baik." Adriana menghela napas dan menjawab, "Terserah kau saja. Tapi ingat, jangan sampai kau menyakiti Aiden." "Tidak akan, Nona Lieven," sahut Weylin. "Baiklah, mungkin saya lebih baik pulang dulu saja. Besok saya akan datang untuk menjemput Aiden," ucap Weylin lagi. Adriana membalas, "Hm." Weylin tak bisa memprotes, dia memang telah mela

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status