Rania masih duduk di dalam mobil dengan sangat marah, dia melihat anjing aneh yang berbulu hitam itu menerkam ke tubuh Aaron.Tetapi sebelum menyentuh celana hitamnya, Aaron mengangkat satu tangannya lalu anjing yang sedang sangat bersemangat itu langsung menuruti dan duduk di depannya sambil memuntahkan liur yang besar dan sok imut.Aaron membungkukkan badannya, tangannya memegang kepalanya kemudian mereka pergi ke belakang rumah.Rania menggunakan kesempatan ini untuk turun dari mobil, lalu berlari dengan cepat masuk ke dalam rumah.Aaron membawa Blacky masuk ke kandangnya, kemudian mengambil rantai dan mengikat ke lehernya, lalu sisi lain rantainya diikat ke tiang. Setelah itu baru dia membalikkan badan dan pergi."Guk!" Blacky terdengar marah.Dia seperti ingin berkata, mengapa setiap kali wanita itu pulang, dia selalu dimasukkan ke dalam sini? "Apa salahku!"Aaron berhenti lalu membalikkan kepala untuk melihat sepasang mata anjing itu yang terlihat sedih lalu berkata, "Ibumu tida
"Aku pagi hari harus ke kantor, kalau ada apa-apa telepon aku ya." Setelah Aaron selesai merapikan dasinya, dia berjalan dan ingin memegang kepala kecilnya.Rania dengan cepat bersembunyi dan memperlihatkan bagian belakang kepalanya.Belakangan ini suasana hati Aaron sangat senang, bukan hanya tidak marah, dia malah tersenyum lalu masih ingin memperlakukan Rania dengan baik, "Baiklah, nanti malam aku akan membawamu pergi untuk memilih gaun."Rania dengan cepat mengangkat kepala dan membalikkan wajahnya, ia menatapnya dengan sepasang mata yang indah lalu berkata dengan menegaskan setiap kata, "Aku! Tidak! Perlu!"Kakek Sanjaya sudah membuatkan gaun khusus untuknya, tapi karena kemarin malam suasana terlalu kacau jadi dia lupa bawanya pulang.Dia tidak mau mendapatkan kebaikan palsu dari pria ini!"Kalau begitu temani suamimu untuk mencoba ya." Setelah selesai berbicara, Aaron baru pergi.Rania mendesah dan menatap ke arah pintu, mengepalkan tinjunya dan mengambil hp untuk menelepon kel
Dia sangat bersemangat mengetahui semua hal tentangnya.Tetapi hasil yang dia dapatkan tidak begitu banyak, dia hanya mendapatkan berita tentang Aaron yang pulang ke China untuk meneruskan perusahaan Widjaja Yuan, lalu juga ada berita tentangnya yang memegang perusahaan Yunda di Inggris.Media massa di Eropa semua menyebutnya sebagai Pebisnis Jenius, bersama dengan partnernya Fu Jihan, di dunia investasi mereka disebut sebagai Gemini Asia!Mereka berdua memiliki selera yang unik, kepintaran dan ambisi yang sangat hebat.Setelah mereka masuk dunia investasi, mereka memegang beberapa proyek yang terlihat tidak memiliki harapan lagi, tetapi hanya dalam beberapa tahun malah berubah menjadi proyek yang sangat menguntungkan. Dia baru berumur sekitar 20 tahun tapi sudah menjadi bos dari perusahaan terbuka, kemudian sebelum berumur 30 tahun dia sudah memiliki kekayaan melampaui 10 miliar, dan masuk peringkat atas daftar Forbes orang terkaya.Bisa dikatakan, di usia muda ini dia sudah memiliki
Dengan cepat dia berdiri dan mencari baju tidurnya.Siang tadi Bibi Lili membawakan koper miliknya, Rania berjalan dan berjongkok di lantai, kemudian mengulurkan tangan untuk mengambil baju tidurnya di dalam koper.Rania tidak tahan dengan aroma rokok yang semakin menyengat, dia langsung berdiri lalu menutup koper dengan erat,"Apa kamu tidak bisa merokok di luar, kamu ini tidak punya etika ya?"Setelah mengatakan itu, Rania melambaikan baju tidur yang akan ia pakai,"Cepat kamu mandi saja, sekujur tubuh bau rokok!""Baiklah." Aaron mengangkat alisnya dan mematikan rokoknya,"Jangan pakai baju tidur dulu, tunggu aku, biar nanti aku bantu kamu mengoleskan obat."Rania hanya terdiam, "...."Rania benar-benar mengaku kalah dengan cara bicara pria ini yang kalau tidak cocok langsung tidak berbicara, raut wajahnya tidak berubah, malah pipi Rania yang jadi merah merona.Dalam permainan ekspresi ini, Rania benar-benar mengaku kalah!Akhirnya Aaron tertawa, dia tidak lagi bercanda dengannya k
Tahun ini ayahnya itu berumur 40 tahun lebih, wajahnya tegas dan serius, ketika tidak berbicara dia terlihat sangat galak."Ayah." Mirna berhenti dan menyapa Ayahnya dengan manis.Rudi Harmoko melihat putrinya dengan tidak senang dan marah lalu berkata,"Lain kali dengarkan perkataan Rio, kalau masih berani membuat onar maka aku akan membawamu pindah ke rumah Kakek keluarga Harmoko!""Iya aku tahu Ayah." Jawab Mirna dengan manja,"Ayah sudah ke luar negeri begitu lama, saat pulang tidak memberikan aku hadiah apapun, sekarang malah memarahi aku!"Rudi Harmoko mengerutkan kening melihat putrinya yang polos dan manja itu tanpa menjawab."Baiklah Ayah, kalau tidak ada masalah aku masuk dulu ya?" Tanya Mirna lalu melambaikan tangan kecilnya.Rudi Harmoko menggeleng kepala melihatnya pergi begitu cepat.Mirna dengan cepat menarik pintu ruang belajar dan memanggil,"Rio!"Ruangan itu penuh dengan bau asap yang menusuk.Hanya satu cahaya lampu yang dinyalakan di ruang belajar, lampu kuning ya
Makan malam itu akhirnya selesai, Kimy meletakkan sumpit dan menjadi yang pertama pergi dari ruang makan.Kakek Widjaja berkata dengan suara yang dalam, "Aaron, nanti kamu ikut aku ke ruang belajar.""Sudah aku katakan, jangan berdiskusi tentang bisnis di dalam rumah, ini sudah begitu malam, kamu ini bisa lihat keadaan tidak?" Nenek Widjaja jadi sangat tidak senang.Kakek Widjaja benar-benar salut dengan istrinya ini, di depan begitu banyak cucunya dia tidak bisa mengatakan apapun, dia hanya menatap sekilas dengan galak, lalu pergi.Aaron meletakkan tisunya dan berkata kepada Rania, "Kamu kembali ke kamar dulu ya."Kemudian Rania berdiri."Setelah mandi nanti tunggu aku."Kata-kata itu seperti ledakan yang membuat Rania menjadi kaku, kedua pipinya langsung memerah."Sialan! Apa pria ini tidak bisa mengatakan hal yang tidak terdengar cabul dan membuat orang lain begitu mudah salah paham?"Lalu ia mendapati Nenek Widjaja yang menatapnya dengan hangat, Rania mencoba menjelaskan, "Eh, mak