Beranda / Romansa / Diam-diam Menikahi Bos Besar / Bab 58. Kita Sudah Menjadi Keluarga

Share

Bab 58. Kita Sudah Menjadi Keluarga

Penulis: Any Anthika
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-28 13:03:15

Dia hanya memikirkan sesuatu. Ternyata Emily membutuhkan uang untuk itu.

Kelvin merasa bersalah saat dia sudah asal menuduh saat Emily kemarin sangat membutuhkan uang.

"Kenapa dia tidak berterus terang saja padaku?" Kelvin mengambil ponselnya dan menghubungi nomor Emily. Namun berkali-kali panggilannya tidak diangkat.

Kelvin berinisiatif untuk mengirim pesan saja. Siapa tahu saja setelah Emily membuka ponselnya, Emily akan melihat pesan darinya.

"Emily, Aku sudah berubah pikiran. Aku akan memberimu uang. Kamu tidak perlu memikirkan tentang permintaanku kemarin. Datanglah kemari. Aku sudah menyiapkan uangnya. Maafkan aku, ya. Aku tidak tahu kalau kamu memerlukan uang untuk biaya operasi ibumu."

Kelvin menatap pesannya. Sepertinya tidak dibaca karena tidak muncul centang biru di sana.

Dia kembali ke ruangan kerja mereka untuk menanyakan alamat rumah sakit tempat Emily berada.

Sementara di rumah sakit, Emily tidak berhenti menangis.

Sedangkan Felix sedang berbicara kepada Dokter.

"Laku
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 219. Apa kamu benar-benar sudah menikah?

    "Halo.""Kak Aaron," jawab suara dari seberang panggilan.Aaron mengerutkan kening ketika mendengar suara itu, sepintas ia melihat wanita kecil yang sedang tidur memunggunginya lalu berjalan ke teras."Ada apa?" tanya Aaron dengan suara yang tenang, kemudian menyalakan sebatang rokok."Kak Aaron, apa kamu benar-benar telah menikah?""Iya.""Siapa dia?""Kamu tidak mengenalnya.""Apa kakakku kenal?""Dia juga tidak kenal.""Kak Aaron, aku selalu mengira kamu menyukai Amara. Kakak mengatakan kamu akan menikah dengan Amara, tetapi kenapa tiba-tiba kamu mencari wanita lain…""Aku ingin tidur, aku tutup dulu ya.""Kak Aaron..."Tanpa menjawab apa pun, Aaron langsung menutup telepon lalu dengan cepat menelepon ke nomor lain."Kamu mengatakan tentang pernikahanku kepada Fuji?" Ia bertanya kepada Fu Xihan."Kenapa, apa dia menelponmu?" Fu Xihan tersenyum menjawab pertanyaan Aaron,"Dasar, cepat sekali berhubungan dengan wanita lain."Aaron menghirup napas,"Aku rasa seharusnya kamu masih inga

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 218. Kamu tidur di sofa!

    Karena itu dia langsung berkata,"Tingginya 1,68 cm, postur tubuhnya... sangat bagus! Penampilannya... juga sangat cantik! Untuk gaya... Eh... yang penting kamu beli saja, gunakan selera wanitamu untuk memilihnya, harus gaya yang bisa menarik pria dewasa dan sukses seperti Direktur Aaron, apa kamu mengerti?"".... Mengerti."Karena komunikasi yang tidak terlalu lancar, Rania tidak tahu kapan Aaron pulang.Tiba-tiba, ketika ia mau mandi, sudah ada seseorang yang masuk dan meletakkan baju tidur untuknya. Karena terkejut, wajahnya seakan berubah jadi hijau.Aaron yang baru saja membuka pintu kamar, langsung disambut dengan sebuah gaun tidur berwarna hitam yang dilempar ke wajahnya yang tampan itu."Dasar cabul!"Aaron mengambil gaun itu dan melihatnya. Uh, sangat... seksi.Rania kemudian mengambil celana dalam dari dalam kantong yang juga berwarna hitam. Lalu bra dengan cup D.Eh, apakah dadanya sebesar itu?Ternyata menyuruh seorang pria untuk membeli baju wanita memang bukan pilihan ya

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 217. Sejak kapan aku setuju?

    Aaron mengangkat telepon masuk dari Gala."Kamu kenapa keluar dari grup?"Aaron hanya menjawab, "Aku sudah menikah.""Jadi?" Tanya Gala yang tidak mengerti."Sialan, apa hubungan menikah dengan keluar dari grup?" Katanya dalam hati."Kalian ganti nama grupnya menjadi empat teman saja."Aaron menutup telepon setelah berbicara dengan angkuh.Nama grup JY artinya adalah lima teman.Dalam grup itu, Ken masih bertanya.Ken: Tamat sudah, apa kakak marah kepada kita?Dani: Lebih tepatnya dia marah padamu, masih beraninya kamu meremehkan kemampuannya, ckckck.Dion: Hehe.Gala: Aduh, dasar pemalu, aku berani jamin, dia pasti menonton sampai habis film yang barusan aku kirim.Dani: Apa aku masih perlu beli lagi?Ken: Beli! Biar aku sekalian bantu, mau beli beberapa?Dion: Kamu begitu menginginkannya ya?Ken: Waduh Dion, kali ini lebih baik jangan asal bicara.Dion: ...---Di ruang tamu keluarga Widjaja.Kakek Widjaja masuk ke ruang belajarnya, sementara Nenek Widjaja sedang memanggil pelayan a

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 216. Ayam Liar yang ingin menjadi Phoenix

    Rangga tidak tahan mengerutkan keningnya.Pada umur 22 tahun.... Saat itu dia masih di luar negeri mengambil sarjana master.Tiba-tiba handphonenya berdering, Aaron berdiri dan dengan wajahnya yang tampan itu ia berkata dengan dingin,"Perusahaan Widjaja bukanlah perusahaan amal, tidak semua orang bisa masuk ke dalamnya dengan sembarangan. Kalau ingin masuk maka harus bekerja dari yang paling dasar, dan harus mengikuti tes. Kalau tidak bisa menerimanya, maka bisa seperti Kimy yang berada di rumah saja menjadi hamster dan tidak melakukan apa pun."Setelah selesai berbicara, dia berjalan ke teras untuk menjawab telepon. Rania melihatnya sampai tertegun melihat itu.Suaminya ini, benar-benar.... Memiliki mulut yang beracun! Sama sekali tidak mempedulikan reputasi orang lain! Tapi ia merasa Aaron sepertinya masih sangat sopan dan ramah.Pada saat bersamaan, Kimy, hamster yang berada di sudut ruangan, tiba-tiba bersin beberapa kali.Sialan, siapa yang berani memarahi dan menjelekkannya di

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 215. Karena sudah hamil, jadi harus cepat.

    Yunita menatap Rania dengan penuh kebencian. Dia merasa Rania benar-benar seorang wanita jalang dan rendahan, tetapi para pria benar-benar menyukai caranya ini.Mengingat bagaimana dia menggunakan kekuasaan kakaknya untuk memarahinya dengan angkuh itu...."Memikirkannya saja membuatku muntah! Sekarang masih sengaja berpura-pura lemah dan minta kakak menggendongnya, dasar wanita rendahan yang suka bermanja-manja!"Yunita sama sekali tidak menyadari ketika Aaron menatapnya, hingga Aaron memalingkan wajahnya, dan ketika ia sadar, hal itu membuatnya mengeluarkan keringat dingin.Kakaknya yang satu ini benar-benar menakutkan, ia seperti tidak memiliki emosi, terlihat elegan dan lembut, tetapi setelah kejadian tadi ia mengetahui bahwa semua itu hanya penampilannya saja."Kebetulan di jalan tadi dia bertemu dengan Yunita, lalu ditabrak olehnya."Perkataan Aaron benar-benar membuat hati Yunita terkejut, wajahnya langsung berubah menjadi pucat. "Kakak, apa maksud dari perkataanmu ini? Aku juga

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 214. Akan segera punya Cicit?

    Sudah setengah jam berlalu, Bentley tipe terbaru yang mereka kendarai melaju hingga ke rumah sakit Ken.Aaron memeluk Rania turun dari mobil hingga naik ke atas lalu mengambil antrian, mereka menunggu dokter dan membersihkan lukanya.Setelah membungkus luka dengan baik, tiba-tiba dia berkata, "Aku ke atas dulu sebentar, tunggu aku di sini dan jangan pergi kemana-mana.”Rania memberi tatapan yang tajam ke arahnya. Dia yang sekarang seperti ini masih bisa kemana? Apakah sudah tidak mau hidup lagi?Sambil menunggu pria itu, Rania berjalan terpincang-pincang ke lorong lalu mencari kursi untuk bermain handphone.Dengan tidak diduga, ada tamu yang tak diundang menyapanya."Kakak ipar?""Kakak ipar?""Kakak ipar!"Seorang pria memanggilnya persis di depan matanya yang hitam, Rania mengangkat kepala dan melihat Ken sedang mengenakan pakaian putih dokter sedang berdiri di depannya.Sepasang mata yang indahnya itu berbinar menatapnya, ia bertanya dengan suaranya yang tenang, "Yoh, kenapa ini? K

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status