Share

Bab 1124

Penulis: Zaina Aulia
Andini menjadi tertarik. "Aneh bagaimana?"

Aiyla malah menggeleng. "Aku nggak tahu, Kak Kalingga nggak bilang."

Andini terdiam sesaat.

Sebaliknya, Laras tak kuasa bertanya, "Kalau Raja Bestari nggak bilang, Ratu Bestari nggak mencoba menanyakannya?"

Aiyla menoleh pada Laras. "Aku sudah tanya! Kak Kalingga bilang dia juga nggak bisa menjelaskan, hanya merasa aneh saja."

Andini tak kuasa menghela napas. Kalau Kalingga merasa ada yang aneh, pasti memang ada yang aneh.

Bahkan Kalingga pun tak bisa memastikan apa yang aneh. Kalaupun Andini sendiri masuk ke istana dan berdiri di depan Kaisar, kemungkinan besar dia juga tidak akan bisa menemukan jawabannya.

Aiyla berkata, "Kak Kalingga menyuruhku pergi dari ibu kota. Dia bilang pemandangan di selatan indah, cocok sekali untuk menghindari musim panas. Dia ingin aku pergi bersamamu."

Andini termangu. Soal usulan ini, tiga hari lalu Jabal juga pernah mengatakannya. Itu setelah diketahui kalau Kaisar masuk ke ruang kerja tanpa keluar seharian.

An
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1189

    Mendengar itu, Andini berdeham ringan dua kali. Tubuhnya tampak goyah sedikit, terlihat agak lemah.Melihat keadaan Andini, Kaisar mengerutkan alis. "Ada apa lagi denganmu?"Andini tidak menjawab, hanya melirik sekilas ke arah Permaisuri.Permaisuri pun ikut mengernyit, lalu menjelaskan, "Yang Mulia mungkin belum tahu. Dua hari lalu di taman istana, Andini sempat didorong oleh Safira hingga terjatuh dan kepalanya terbentur. Beberapa hari ini tubuhnya memang belum pulih sepenuhnya, sangat lemah."Karena itu, Permaisuri percaya bahwa yang dikatakan Andini memang benar. Jika benar memanggil sepasang saudara untuk dijadikan percobaan, belum tentu Andini masih sanggup bertahan sampai proses pertukaran darah untuk Safira dilakukan.Namun, apakah masalah ini bisa dibiarkan begitu saja?Wajah Putra Mahkota semakin suram. "Ini nggak bisa, itu juga nggak bisa! Jadi, kesimpulannya tetap saja Putra Mahkota yang harus menanggung risiko untuk menukar darah demi Safira, begitu? Permaisuri, sekali lag

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1188

    Andini terkejut sebentar, lalu menggeleng. "Nggak."Kaisar sedikit menyipitkan mata dan terkekeh-kekeh dingin. "Jadi, metode yang begitu berbahaya yang sewaktu-waktu bisa merenggut nyawa itu, hanya kamu pelajari dari buku medis, lalu berani mencobanya padaku?"Andini tak bisa menahan senyuman di dalam hati. Dia berpikir, Putra Mahkota ini memang terlalu sayang nyawa. Bahkan ucapannya sendiri menampakkan celah.Harko pun melirik Putra Mahkota sekali, tetapi tidak menunjukkan apa pun.Andini pura-pura tak menyadarinya dan melanjutkan, "Yang Mulia juga tahu ajaran Lembah Raja Obat nggak biasa. Sebelumnya banyak pengobatan yang saya pelajari dari kitab, tapi bukankah semuanya aman-aman saja?"Kata terakhir itu diucapkannya lebih pelan.Di sampingnya, Permaisuri pun mengangguk. "Benar, Yang Mulia. Saya percaya pada kemampuan Andini."Putra Mahkota tersenyum sinis dalam hati sambil berpikir, 'Bukan kamu yang akan menukar darah, tentu saja kamu percaya.'Dia menarik napas panjang, menatap And

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1187

    Putra Mahkota menurunkan pandangan menatap Andini, lalu mendengus dingin. "Kamu tahu kenapa aku memanggilmu ke sini?"Andini mengangguk sopan. "Saya tahu, ini tentang urusan pertukaran darah untuk Putri Safira."Nada suara Putra Mahkota menjadi lebih berat. "Aku dengar dari Permaisuri, katanya kamu menjamin dengan nyawamu sendiri bahwa hal ini sama sekali nggak berbahaya?"Mendengar itu, Andini tampak sedikit terkejut. Dia mendongak cepat, menatap Putra Mahkota.Putra Mahkota menyadari perubahan ekspresinya, lalu mengernyit. "Kenapa?"Andini akhirnya menjawab pelan, "Saya nggak berani menipu. Yang saya katakan sebenarnya adalah pertukaran darah ini memang berisiko, tapi saya memiliki 90% keyakinan kalau semua akan berjalan lancar."Sisa 10% yang tersisa adalah kemungkinan kecelakaan. Bagi Putra Mahkota, bagaimana mungkin dia bisa menerima adanya kemungkinan kecelakaan? Wajahnya langsung menegang.Andini melanjutkan, "Tapi benar, saya memang berkata akan menjamin dengan nyawa sendiri. P

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1186

    Mendengar itu, wajah Putra Mahkota seketika menunjukkan ketidakpercayaan. Dia menatap Permaisuri untuk waktu yang lama, sebelum akhirnya bertanya dengan suara rendah, "Jadi, di hati Ibu, aku nggak sebanding dengan Safira?"Permaisuri tertegun, seolah-olah baru menyadari apa yang telah dia katakan barusan. Dia menarik napas dalam-dalam, suaranya pun melembut tanpa sadar. "Anakku, Ibu nggak bermaksud begitu. Tapi Andini telah bersumpah dengan nyawanya sendiri bahwa pertukaran darah itu aman! Masa kamu tega melihat Safira mati begitu saja?""Nggak perlu Ibu lanjutkan!" Putra Mahkota memotong ucapan Permaisuri, memalingkan wajahnya tanpa menatap sang ibu lagi. "Aku ingin bertemu dengan Andini."Permaisuri paham, Putra Mahkota telah setuju untuk melakukan pertukaran darah. Hanya saja, dia ingin menemui Andini terlebih dahulu untuk memastikan semuanya. Permaisuri pun perlahan mengangguk. "Baiklah."Setelah itu, dia berbalik dan pergi. Pintu ruang kerja kekaisaran terbuka, lalu kembali tertut

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1185

    Mendengar itu, Permaisuri tak kuasa mendengus. "Apa lagi yang bisa menjadi pertimbangannya? Baru beberapa hari duduk di posisi itu, dia sudah merasa hebat sampai berani melawanku?"Selesai berkata, Permaisuri tiba-tiba berdiri. "Aku ingin lihat seberapa sibuk dia sebenarnya!"Tak lama kemudian, Permaisuri beserta orang-orangnya datang ke ruang kerja kekaisaran. Tanpa menunggu pengumuman, mereka langsung mendorong pintu masuk.Suara mendadak itu mengejutkan "Kaisar" yang sedang mengurusi urusan negara. Harko yang melayani di samping juga tercengang, lalu secara naluriah menoleh ke arah Kaisar dan mundur ke samping."Kaisar" berdiri, dahinya berkerut tidak senang. Permaisuri hanya membawa pelayan senior masuk, meninggalkan yang lain di luar ruang kerja. Karena itu, keempat orang di dalam ruangan itu tahu bahwa "Kaisar" sebenarnya adalah Putra Mahkota.Meskipun begitu, Putra Mahkota tetap bertanya dengan nada berat, "Permaisuri, apa maksud kedatanganmu?"Mendengar panggilan itu, kemarahan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1184

    Permaisuri tiba-tiba mengerutkan kening. "Lalu, bagaimana? Pelayan senior memang nggak paham ilmu pengobatan, juga nggak mungkin bisa membuat racun yang mirip dengan Racun Klenik! Apa pun yang kamu katakan, aku nggak akan percaya kalau pelayan senior akan berkhianat padaku!"Berbeda dari kemarahan Permaisuri, Andini tampak sangat tenang. Ditambah lagi dengan sikapnya yang tampak lemah, justru membuat Permaisuri merasa Andini sama sekali tidak bersedih atas kejadian ini.Andini perlahan mengangguk dan berkata, "Permaisuri memiliki seseorang yang begitu bisa dipercaya, tentu itu hal yang baik. Hanya saja, saya nggak mengerti hubungan kepercayaan antara Permaisuri dan pelayan senior. Tapi di saat genting seperti ini, berhati-hati sedikit lebih baik daripada menyesal di kemudian hari."Kemarahan Permaisuri sedikit mereda. Dia mengangguk pelan. "Aku mengerti maksudmu. Insiden keracunan yang menimpa sang Putri pasti akan kuselidiki. Tapi sekarang yang paling penting adalah kesehatan sang Put

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status