Share

Bab 1162

Author: Si Kecil Tangguh​
Keesokan harinya, Andini pergi ke balai medis kekaisaran untuk berjaga seperti biasa. Seperti hari-hari sebelumnya, orang-orang di balai medis masing-masing sibuk dengan urusan mereka, tak ada yang istimewa.

Hanya saja, saat tidak ada orang di sekitarnya, Andini menarik Marwa pelan-pelan dan berbisik, "Aku harus pergi ke Istana Kehangatan, tolong atur jalannya."

Marwa mengangguk setuju, lalu kembali sibuk dengan pekerjaannya.

Menunggu hingga siang ketika semua orang pergi makan dan beristirahat, Andini kembali menyamar menjadi Rafiq, lalu buru-buru menuju ke arah Istana Kehangatan.

Di tikungan, Arifa sudah menunggu, lalu menyerahkan sebuah kotak makanan. Andini menerimanya, kemudian berjalan sampai ke depan Istana Kehangatan.

Hari itu yang berjaga di luar masih Zarli bersama seorang pengawal istana lainnya. Untungnya, Andini sudah memberi perak sebelumnya, jadi pengawal itu tidak mempersulit. Bahkan kotak makanan pun tidak dibuka untuk diperiksa, langsung membiarkan Andini masuk.

Saat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
YA ALLAH ANDINI, SEMOGA AMAN2 AJA BEROAOASAN SM PERMAISURI. KALO SAMPAI KETAHUAN MATI LAH KAU, ANDINI. KNAPA JUGA PANGERAN SURYA GA DATANG2 YAA.. LEBAY JUGA. TERNYATA ANCAMAN PERANG ITU DATANG NYA DR DLM ISTANA ,BKN DR LUAR NEGARA NYA. MAKANYA SEGERA NIKAH AJA SECARA SEDERHANA ANDIN SURYA. JD AMAN
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1309

    Seolah-olah baru saja mengalami siksaan yang paling ekstrem, napas Rangga terengah-engah.Jelas, seluruh tubuhnya sudah tak punya sedikit pun tenaga, tetapi dia tetap bersikeras bertanya, "Bagaimana?"Wajah Andini tampak tegang, tetapi dia berkata, "Nggak apa-apa, kamu istirahat dulu yang baik."Selesai berbicara, dia menarik selimut dan menyelimuti tubuh Rangga. Rangga memejamkan mata. Tubuhnya jelas sudah letih sampai ke batasnya, tetapi dia masih tidak bisa tenang. "Jangan berkeliaran sembarangan .... Berhati-hatilah dengan ... Ganendra."Andini menarik sudut bibirnya, mengangguk. Melihat Andini menyetujui, barulah Rangga tenang dan tertidur.Senyuman tipis yang susah payah terangkat di sudut bibir Andini pun menghilang tepat saat Rangga menutup matanya.Racun dalam tubuh Rangga bernama Belenggu Tulang, khusus digunakan untuk menghadapi orang yang sedang terluka berat.Setelah meminumnya, meskipun orang yang terluka tidak akan kehilangan nyawa, racun itu akan seperti duri yang melek

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1308

    Tubuh Andini tiba-tiba menegang, seolah-olah kalimat ringan itu menusuk suatu sudut yang telah lama berdebu. Bahkan napasnya pun terhenti sejenak.Rangga sama sekali tidak menyadarinya. Pandangannya tetap jatuh pada Andini. Dia berkata pelan seolah-olah berbicara pada dirinya sendiri, "Kamu selalu nggak bisa fokus membaca buku, seperti seekor burung kecil yang terus berkicau. Hanya saat memegang kue-kue ini kamu bisa diam sebentar."Karena itu, Rangga yang berusia 17 tahun selalu merasa bahwa Andini sangat menyukai kue.Andini perlahan mengangkat kelopak matanya. Kedua matanya seperti danau dalam, menyimpan emosi yang rumit dan sulit dibaca, dan beradu dengan tatapan penuh selidik dari Rangga.Rangga akhirnya menyadari ada sesuatu yang aneh. Kelembutan di wajahnya perlahan membeku, alisnya sedikit berkerut. Di dasar matanya melintas bayangan keraguan. "Ada apa?"Suaranya mengandung sedikit ketegangan yang sulit ditangkap dan tatapannya tak lepas dari setiap perubahan halus di wajah And

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1307

    Dia akhirnya menurunkan kelopak matanya perlahan. Bulu mata yang tebal memunculkan dua bayangan berat di atas wajahnya yang pucat.Seolah-olah seluruh tenaganya tersedot habis, Rangga tenggelam di sandaran kursi yang dingin. Seluruh dirinya seperti sedikit demi sedikit ditelan kegelapan tak berwujud, semakin dalam, hingga akhirnya jatuh ke lautan keputusasaan yang sunyi."Pasti ...." Suaranya serak dan lirih, seperti helaan napas yang melayang di udara beku, membawa rasa sesak seakan-akan sedang tenggelam. "Pasti telah terjadi banyak sekali hal, 'kan?"Di luar jendela, cahaya fajar tampak semakin berkilau indah. Namun, dua orang di dalam ruangan itu seperti sejak lama sudah tenggelam ke danau yang begitu dingin dan menusuk tulang.Andini mengerahkan tenaga, mencubit pergelangan tangannya sendiri. Kuku-kukunya menancap dalam ke kulit. Rasa sakit yang tajam itu membuatnya dengan susah payah mendapatkan sedikit kejernihan kembali.Dia menarik napas panjang, menekan rasa sesak di tenggorok

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1306

    Andini mengerutkan alis. Rasa aneh yang muncul di hatinya semakin membesar.Dia menatap Rangga dengan tatapan selidik, dan akhirnya tak bisa menahan diri untuk bertanya, "Rangga, kenapa kamu ada di sini?"Rangga menarik kembali tangannya, lalu perlahan-lahan menyeret langkah masuk ke ruangan. "Aku nggak tahu."Saat berbicara, dia sudah kembali duduk di kursi itu. Seolah-olah akhirnya tak perlu lagi memaksakan diri, dia mengembuskan napas berat, mengangkat tangan dan menekan pelipisnya yang masih terasa nyeri. Gerakannya membawa sedikit sikap keras kepala dan ketidaksabaran yang hanya dimiliki oleh Rangga saat masih muda.Dia perlahan membuka mulut. Suaranya rendah dan serak, mengandung kebingungan. "Aku hanya ingat kalau aku terluka sangat parah. Seluruh tulangku seperti hancur, rasanya sangat sakit. Setelah itu, semuanya menjadi kacau dan gelap. Aku nggak tahu siang atau malam, nggak tahu berada di mana."Dia terhenti, terengah-engah beberapa kali, seakan-akan sekadar mengingat rasa s

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1305

    "Pangeran adalah orang yang bijaksana!" Agos segera menyangkal, "Hal ini sangat rahasia. Hamba menjaga mulut rapat-rapat, mustahil ada kebocoran. Lagi pula, langkah kaki hamba sangat ringan, bahkan ahli persilatan pun belum tentu bisa menyadarinya. Nona Andini hanya gadis biasa. Bagaimana mungkin dia dapat mengetahuinya?"Ucapan itu justru mengingatkan Ganendra. Keterampilan Agos sudah sangat ia pahami. Teknik meringankan tubuhnya termasuk yang terbaik di Negara Tarbo.Jika dia sengaja menyembunyikan jejak, memang hanya sedikit sekali orang yang mampu mendeteksinya.Kalau begitu, rencana menampilkan kelemahan untuk memperoleh simpati itu, mungkin memang bisa berhasil?Hanya saja, Andini dan Rangga telah tumbuh bersama sejak kecil. Hubungan mereka memang berbeda ....Setitik kepuasan muncul di sudut bibir Ganendra. Benar, bagaimana mungkin tidak berhasil?Dia kehilangan ibunya saat masih kecil, diabaikan oleh ayahnya, bukankah justru dengan penampilan yang rapuh, patuh, dan penuh kesaba

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1304

    Cahaya fajar memancar seperti emas cair ke dalam jendela paviliun, menyeret bayangan panjang di atas lantai yang dingin.Andini berdiri terpaku di tepi pintu. Tatapannya jatuh pada wajah pucat yang bersandar pada kursi bundar itu. Dia nyaris lupa, kapan terakhir kali dia mengingat wajah itu dengan jelas.Seseorang yang pernah menghabiskan lebih dari sepuluh tahun dalam hidupnya, seolah-olah telah lama menghilang diam-diam, pergi tanpa suara, hanya menyisakan seberkas bayangan kabur di sudut ingatannya.Saat ini, cahaya fajar menembus kisi-kisi jendela berukir, menutupi wajahnya yang tanpa warna darah itu dengan lembut tetapi juga kejam. Garis-garis wajah yang terlalu jelas itu entah kenapa membuatnya teringat pada bunga plum yang pernah mekar di Paviliun Persik.Ketika bunga mekar, tetap mampu memukau waktu. Namun, perasaan yang dulu membuat hatinya bergetar dan berdebar itu, kini seperti pasir yang mengalir di sela jari, tak bisa lagi digenggam.Namun ... dia masih hidup. Syukurlah.H

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status