Share

Bab 676

Author: Zaina Aulia
Saksi yang dimaksud oleh Andini itu tentu saja adalah Yunus dan yang lainnya.

Hari itu, setelah memerintahkan orang untuk mengurung Dianti di gudang kayu bakar, keesokan harinya Andini langsung pergi mencari Yunus dan kawan-kawannya.

Setelah memberi tahu Yunus tentang identitas asli Dianti, barulah Yunus menyadari bahwa dirinya telah ditipu. Dia pun menceritakan seluruh kejadian sebelumnya, termasuk menyebutkan nama si pedagang keliling itu.

Setelah itu, Andini pun menemukan pedagang tersebut. Kebetulan, kalau dia telat satu hari saja, si pedagang sudah akan meninggalkan ibu kota.

Dianti sudah tak punya tenaga lagi untuk membantah. Sebaliknya, Abimana terlihat tidak percaya. Dia mengambil liontin keselamatan yang selama ini dijaga dengan hati-hati dari pinggangnya, lalu menatap Dianti sambil bertanya.

"Jadi ... kamu suruh orang buatkan ini? Supaya aku percaya kamu yang ukir, goresannya sampai dibuat miring seperti ini? Bekas darah ini juga kamu teteskan sendiri?"

Dianti perlahan mengan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 678

    Sebelum Dianti sempat mendekati Andini, tubuhnya langsung terlempar jauh oleh satu tendangan.Abimana maju, berdiri di antara Andini dan Dianti. Sepasang matanya dipenuhi api amarah sekaligus kekecewaan mendalam. "Nggak tahu diri! Berani-beraninya kamu melukai adikku di depan mataku! Kamu cari mati ya!"Andini hanya diam memandang punggung Abimana. Dalam sekejap, dia seperti melihat kembali sosok Abimana di masa remajanya.Sosok yang dulu pernah menghajar Dimas demi membelanya, yang selalu berdiri di depannya untuk melindunginya dari segalanya. Namun, sekarang semuanya sudah berbeda.Tendangan Abimana barusan sangat keras, membuat Dianti sampai memuntahkan darah. Namun, Dianti tidak menyerah. Dia bertumpu pada tangannya, lalu bangkit duduk dan menatap Abimana degan tatapan penuh ejekan."Ini bukan pertama kalinya. Bahkan, kamu sendiri telah melakukannya berkali-kali!" cemooh Dianti.Genggaman tangan Abimana langsung mengeras. Darahnya seolah-olah mendidih. Namun, dia tak bisa membantah

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 677

    Pada saat itu, Kresna melihat kebencian yang begitu kuat dan jelas di mata Dianti. Dengan bibir bergetar, dia bertanya, "Jadi, karena itu kamu tega menyiksa ibumu seperti ini?""Aku sudah bilang, dia bukan ibuku!" bentak Dianti sambil menyeka air matanya. "Dia bahkan nggak ingat aku! Yang dia sebut terus hanyalah Andini! Kalau dia memang begitu menyukai Andini, biar Andini saja yang merawatnya! Kenapa harus aku yang disuruh merawat wanita gila ini?"Abimana seolah-olah kehabisan napas saat mendengar itu. Dia tak menyangka, adik yang dulunya sangat dia sayangi akan memperlihatkan wajah seburuk ini.Saat berikutnya, Kirana seperti tersadarkan. Melihat wajah Dianti yang penuh air mata, Kirana tertegun, lalu secara naluriah mengulurkan tangannya. "Dian? Kenapa kamu menangis seperti ini?"Sambil berbicara, Kirana pun melangkah perlahan ke arah Dianti. Kresna refleks hendak menghentikan, tetapi tangannya ditepis oleh Kirana.Tampak Kirana melangkah pelan sampai ke depan Dianti, lalu mengangk

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 676

    Saksi yang dimaksud oleh Andini itu tentu saja adalah Yunus dan yang lainnya.Hari itu, setelah memerintahkan orang untuk mengurung Dianti di gudang kayu bakar, keesokan harinya Andini langsung pergi mencari Yunus dan kawan-kawannya.Setelah memberi tahu Yunus tentang identitas asli Dianti, barulah Yunus menyadari bahwa dirinya telah ditipu. Dia pun menceritakan seluruh kejadian sebelumnya, termasuk menyebutkan nama si pedagang keliling itu.Setelah itu, Andini pun menemukan pedagang tersebut. Kebetulan, kalau dia telat satu hari saja, si pedagang sudah akan meninggalkan ibu kota.Dianti sudah tak punya tenaga lagi untuk membantah. Sebaliknya, Abimana terlihat tidak percaya. Dia mengambil liontin keselamatan yang selama ini dijaga dengan hati-hati dari pinggangnya, lalu menatap Dianti sambil bertanya."Jadi ... kamu suruh orang buatkan ini? Supaya aku percaya kamu yang ukir, goresannya sampai dibuat miring seperti ini? Bekas darah ini juga kamu teteskan sendiri?"Dianti perlahan mengan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 675

    Selesai berkata, Andini menoleh ke arah Abimana dan bertanya dengan suara dingin, "Apa yang dia katakan padamu?"Abimana terpaku, mengingat kembali apa yang dikatakan Dianti malam itu. Dia perlahan berkata, "Dia bilang para petugas ingin menodainya, jadi dia nekat melarikan diri dan mengemis sepanjang jalan untuk kembali ke ibu kota. Tapi, dia tetap saja kehilangan kesuciannya ...."Meskipun singkat, penderitaan yang tersembunyi di baliknya bukanlah sesuatu yang bisa dijelaskan dengan beberapa kalimat saja.Hanya dengan membayangkan apa yang harus dilalui Dianti sepanjang perjalanan saja sudah membuat dada Abimana terasa nyeri.Bagaimanapun, seorang gadis yang mengalami hal seperti itu adalah sebuah penghinaan dan penderitaan yang luar biasa.Bahkan, Surya yang duduk tak jauh dari sana pun menunjukkan ekspresi muram setelah mendengar penjelasan itu.Sambil memegang cangkir teh dan menyeruput sedikit, suara berat Surya akhirnya terdengar dan disertai tawa dingin. "Bisa kembali ke ibu ko

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 674

    "Jangan bohong!" Seorang pelayan tak bisa menahan diri dan berseru, "Jelas-jelas kamu yang lebih dulu bersikap kasar kepada kami, sampai akhirnya kamu dihajar. Lagi pula, cuma sekali. Kenapa kamu bilang setiap hari?""Benar! Kami beri kamu roti kukus, kamu malah bilang nggak enak. Ya sudah, kami kasih kamu makanan sisa saja!" Beberapa pelayan lainnya juga ikut berkomentar.Mereka bukanlah pelayan dari keluarga terpandang, melainkan orang yang dibeli oleh Abimana dari seorang pedagang sehingga tidak terlalu memahami aturan. Selain itu, mereka juga merasa nyawa mereka terancam karena Dianti yang merupakan seorang buronan.Pada saat yang sama, mereka masih harus menghadapi penghinaan dan makian dari Dianti. Mereka pun menjadi tidak bisa menahan amarah.Selain itu, mereka juga memiliki pemikiran tersendiri. Karena Dianti adalah seorang buronan, jika mereka terlalu baik padanya, mereka khawatir akan dianggap sebagai penolong buronan. Hanya dengan bersikap buruk kepada Dianti, mereka bisa me

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 673

    Saat Kresna dan Abimana masih bingung apakah mereka harus memercayai Dianti atau tidak, Andini akhirnya membuka mulut. "Ya, aku juga ingin tahu, kalau kamu bergantung pada Keluarga Biantara untuk hidup, kenapa harus menyiksa Nyonya Kirana?"Meskipun itu sebuah pertanyaan, jelas sekali Andini sudah memastikan bahwa Dianti bersalah.Dianti terkejut dan segera berteriak, "Aku nggak melakukannya! Kenapa menuduhku seperti itu?""Menuduh?" Andini tertawa dingin, lalu melihat beberapa pelayan yang berdiri tidak jauh dari mereka, "Kalian maju dan ceritakan semuanya."Mendengar itu, beberapa pelayan serempak maju dan berkata, "Setiap malam Nona selalu mengusir kami pergi selama beberapa waktu. Suatu malam, kami sangat penasaran, jadi kami diam-diam tetap berada di luar.""Tak lama setelah itu, kami mendengar tangisan Nyonya. Kami mengintip melalui celah pintu dan melihat Nona mencekik Nyonya!""Kalian bohong!" Dianti memandang mereka dengan mata terbelalak. Dia sama sekali tidak menyangka perbu

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 672

    Mendengar ucapan itu, barulah Kresna menyadari maksud sebenarnya dari Andini. Dia menatap Andini dengan ekspresi tak percaya, "Jadi, kamu sedang membalas dendam padanya? Andin, bagaimana bisa kamu sekejam ini?""Memang benar dulu saat kamu dihukum masuk ke penatu istana, kami bersalah. Tapi, siapa yang bisa menyangka kamu akan ditindas dan disiksa di sana? Bagaimana bisa kamu begitu kejam dan melemparkan semua kesalahan itu kepada Dianti?"Raut wajah Surya menjadi agak suram. Matanya tampak sekilas melirik ke arah Kresna, tetapi aura dingin dan membunuh yang terpancar dari matanya cukup membuat hati Kresna mencelos. Kalimat selanjutnya pun tak sanggup dia lanjutkan.Sementara itu, Dianti yang mendengar perkataan Kresna malah menangis semakin memilukan. "Ayah, tolong selamatkan aku. Aku sakit sekali! Ibu ...."Satu kata "ibu" seperti memicu sesuatu dalam diri Kirana. Dia memandang Dianti dengan linglung. Ketika melihat keadaan menyedihkan anak itu, matanya langsung memerah. Tanpa pikir

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 671

    Mendengar itu, mata Abimana langsung membelalak. Dia menoleh ke arah Surya dengan panik.Surya pun mengernyit dan bertanya dengan heran, "Dianti kembali ke ibu kota?"Sambil bicara, dia memandang Abimana. "Aku sungguh nggak menyangka kalau Keluarga Biantara berani mengambil langkah sejauh ini."Abimana akhirnya mulai terlihat ketakutan. "Pangeran, ini sebenarnya urusan yang rumit. Keluarga kami benar-benar nggak tahu apa-apa. Mohon Pangeran menyelidikinya."Namun, Surya jelas tidak akan langsung percaya. Dia hanya menoleh ke arah Andini, alisnya sedikit terangkat, menunjukkan kebingungan.Andini tersenyum. "Kalau begitu, mari kita ke rumah kecil milik Tuan Abimana. Tolong undang juga Tuan Kresna dan Nyonya Kirana. Hari ini, mari kita jelaskan semua hal secara terbuka."Semua hal? Abimana memandang Andini, kegelisahan mulai muncul di hatinya. Seolah-olah merasa ketakutan, dia tak bisa menahan diri untuk bertanya, "Apa sebenarnya yang ingin kamu lakukan?"Wajah Andini kini tak lagi terse

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 670

    Andini memerintahkan agar Dianti dikurung di gudang kayu bakar.Para pelayan dan penjaga di sini memang belum tahu siapa sebenarnya Andini, tetapi mereka sudah bisa melihat bahwa Andini adalah orang yang berwenang di sini.Jadi, tanpa banyak tanya, mereka langsung mengikat Dianti dengan kuat dan menyeretnya masuk ke gudang kayu.Andini memandangi barisan para pelayan dan penjaga yang berdiri di hadapannya dengan senyuman lembut. "Kalian mungkin belum tahu siapa dia, jadi biar aku perkenalkan. Dia adalah putri bangsawan dari Keluarga Adipati yang beberapa waktu lalu diasingkan ke Provinsi Sawala."Mendengar itu, wajah semua pelayan dan penjaga langsung berubah. Meskipun mereka tidak tahu banyak, satu hal yang mereka tahu pasti. Seorang tahanan negara yang seharusnya diasingkan ke Provinsi Sawala kini muncul di ibu kota. Itu adalah kejahatan besar yang bisa membuat kepala terpenggal!Seketika itu juga, seseorang berlutut. "Mohon ampun, Nona! Kami benar-benar nggak tahu kalau dia adalah t

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status