Share

Bab 831

Author: Zaina Aulia
Namun, terdengar suara Safira bertanya, "Kalau begitu, kenapa tadi kamu diam saja?"

Pertanyaan itu ditujukan pada Andini.

Wanita yang biasanya paling pandai bicara itu, kali ini malah tidak bersuara sama sekali. Ini benar-benar mencurigakan.

Andini mengernyit. Baru saja dia hendak buka suara, Adara sudah buru-buru menyela seolah-olah takut Andini akan disalahkan. "Nona Andini cuma nggak ingin melihat Putri melakukan kesalahan. Bagaimanapun juga, obat ini bukan obat yang baik. Kalau sampai ketahuan Kaisar ...."

"Diam!" bentak Safira, lalu memandang Adara dengan amarah membara. "Memangnya siapa kamu sampai berani menggurui aku? Cuma karena pernah ditiduri ayahku sekali, kamu pikir kamu bisa jadi orang tua angkatku? Berani-beraninya menggunakan nama Ayah untuk menekanku? Dari mana nyalimu sebesar itu? Pengawal! Tampar dia sekeras-kerasnya!"

"Siap!"

Suara Sapri terdengar paling lantang. Dia langsung melangkah menuju Adara.

Andini terkejut dan buru-buru maju untuk menghentikan. "Putri, Nona
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1252

    "Racun?" seru Bahlil dengan ekspresi terkejut, lalu mengambil mangkuk ramuan itu dengan tidak percaya dan menciumnya perlahan-lahan. Di antara aroma ramuan penyembuh yang kuat itu, dia akhirnya mencium aroma aneh yang samar-samar. Aroma itu terasa segar dan dingin, tetapi ada sedikit aroma amis yang manis."Rumput arwah?" seru Bahlil dengan terkejut. Dia sudah mengikuti Bilal sejak kecil, sehingga dia mengenal berbagai rumput dan racun. Namun tak disangka, kali ini justru Andini yang mengenali isi ramuan itu terlebih dahulu.Rumput arwah adalah racun mematikan. Begitu masuk ke tubuh dan menyentuh darah, nyawa orang yang meminumnya akan langsung melayang sebelum sempat menarik napas untuk kedua kalinya. Namun, Bahlil tidak mengerti mengapa Guru memberikan ramuan racun seperti rumput arwah ini kepada Andini."Pasti ada yang salah, aku akan menanyakan langsung pada Guru."Setelah mengatakan itu, Bahlil hendak membawa mangkuk ramuan itu pergi.Namun, Andini menahan tangan Bahlil. "Tinggalk

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1251

    "Andini nggak apa-apa," kata Bahlil yang akhirnya membuka mulut. Dia berbeda dengan Bilal yang selalu berbicara setengah-setengah. Tidak membuat orang mati kehabisan napas, tetapi bisa membuat orang mati penasaran.Namun, Surya tidak percaya, jeritan mengenaskan tadi jelas bukan pura-pura. Jika bukan karena rasa sakit yang luar biasa, mana mungkin seseorang bisa menjerit begitu sedih."Minggir," teriak Surya dengan nada dingin.Bahlil menghela napas dengan pasrah. "Andini terkena Sembilan Putaran Pemutus Jiwa, racun itu akan kambuh setiap malam bulan purnama. Setelah sembilan kali kambuh, nyawanya baru akan melayang. Sekarang dia sedang berada di Paviliun Pustaka untuk mencari penawar racun itu.""Jadi, meskipun kamu menerobos masuk ke Lembah Raja Obat, kamu juga nggak akan bisa membawanya pergi. Kamu justru akan menunda waktunya menemukan penawar."Surya tahu Bahlil berkata jujur. Mengingat ucapan Bilal tadi siang, dia pun tanpa sadar menggenggam pedangnya dengan erat. "Kenapa kalian

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1250

    Bahlil tertegun, sama sekali tak menyangka kalau gurunya akan menafsirkan ke arah itu. Dia buru-buru berkata, "Guru salah paham, aku hanya khawatir pada adik seperguruanku.""Nggak perlu kamu khawatir. Urus saja urusanmu sendiri." Selesai berkata begitu, Bilal langsung membalikkan badan dan pergi.Bahlil memandangi punggung gurunya lama sekali, sebelum akhirnya perlahan menggeleng. Dia mendongak menatap langit, alisnya sedikit berkerut. Bulan purnama akan datang lagi.Malam sunyi. Di dalam Paviliun Pustaka, keheningan begitu pekat hingga suara letupan kecil dari nyala lilin pun terdengar jelas.Andini meringkuk di depan meja kayu Cendana. Ujung jarinya yang putih sedang membalik halaman kuning dari Kitab Seratus Ramuan. Tiba-tiba, dia merasa perih di telapak tangannya, seperti disengat kalajengking.Dia refleks menunduk dan melihat titik hitam di telapak tangannya kembali membesar, bahkan menyebar seperti jaring laba-laba ke segala arah. Sekejap kemudian, rasa sakit hebat menyerbu selu

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1249

    "Kamu kenapa datang lagi? Terakhir kali kamu nggak mati, kali ini mau mati?" tanya Bilal, masih saja mengejek.Surya justru tersenyum kecil, memberi hormat pada Bilal. "Salam, Kepala Lembah. Aku datang untuk membawa Andini pergi.""Dia nggak bisa pergi." Bilal memutar bola matanya. "Dia terkena Racun Sembilan Putaran Pemutus Jiwa. Sampai dia menemukan penawarnya, dia nggak mungkin meninggalkan lembah."Mendengar itu, senyuman di wajah Surya seketika lenyap, lalu alisnya berkerut. "Sembilan Putaran Pemutus Jiwa? Siapa yang meracuni dia?"Bilal kembali memutar bola mata. "Omong kosong! Dia tinggal di Lembah Raja Obat, siapa lagi yang mungkin meracuninya selain orang dari lembah ini?"Tentu maksudnya adalah dirinya sendiri!Surya terkejut. Satu tangan sudah menyentuh pedang di pinggangnya. "Andini nggak punya dendam denganmu. Kenapa kamu ingin mencelakainya?"Bilal melirik pedang di pinggang Surya, tetapi ekspresinya tetap meremehkan. "Kapan aku perlu memberi penjelasan padamu? Jangan kir

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1248

    Mata Gumar tiba-tiba membelalak lebar. Dia menatap pedang yang menancap di dadanya. Tubuhnya bergetar hebat karena ketakutan. "Aku ... aku ini komandan Pasukan Pengawal Istana .... Kamu nggak boleh membunuhku ...."Sampai detik terakhir pun, dia masih berusaha menegaskan statusnya itu.Wajah Abimana tampak muram. "Sebagai penjaga pribadi Kaisar, seharusnya kamu mengangkat tombak untuk melindungi tuanmu, bahkan rela mengorbankan nyawa. Tapi kamu, sebagai komandan Pasukan Pengawal Istana, justru mengkhianati sumpahmu dan berbalik melawan! Kejahatan besar semacam ini tak akan diampuni oleh langit!"Begitu kata-kata itu selesai diucapkan, pedang Abimana ditarik keluar. Darah menyembur, membasahi dedaunan mapel hingga tampak merah menyala.Gumar terhuyung dua langkah ke belakang. Dia menekan luka di dadanya dengan kedua tangan. Suaranya bergetar saat berkata, "Aku ... aku dipaksa .... Permaisuri yang mengancamku .... Aku ... aku terpaksa ...."Namun, sebelum dia sempat menyelesaikan ucapann

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1247

    Begitu kata-kata itu keluar, dari tenggorokan Abimana terdengar suara rintihan yang tak terkendali. Kenangan menyakitkan membanjiri dirinya seperti gelombang besar, menelannya sedikit demi sedikit ....Dia tak sanggup percaya bahwa ayah dan ibunya benar-benar telah tiada. Namun, dia juga tidak punya pilihan lain selain percaya.Pria dewasa itu pun akhirnya menangis tersedu-sedu, sampai-sampai pria tua di sampingnya ikut menyeka air mata. Bahkan mata Surya pun memerah. Tak tahu bagaimana harus menghibur, dia hanya bisa menepuk pelan bahu Abimana.Baru saat itu Abimana seolah-olah baru sadar bahwa masih ada orang di sisinya. Dia perlahan menoleh pada Surya. Di sela isak tangisnya, dia berusaha melontarkan beberapa patah kata, "Jangan ... jangan beri tahu Andin .... Dia ... dia nggak akan kuat."Bagaimana bisa dia memberi tahu gadis itu, bahwa kedua orang tua yang selama ini dia benci, ternyata mati demi dirinya? Bagaimana bisa dia mengatakan padanya, bahwa ayah dan ibunya yang dulu menye

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status