Share

Bab 865

Author: Zaina Aulia
Bukankah katanya, racun dari Lembah Raja Obat biasanya selalu disertai penawarnya? Kalau begitu, jika dia pergi membeli Racun Es, bukankah berarti dia juga akan mendapatkan penawarnya?

Tabib kediaman sempat tercengang sejenak, baru kemudian menyadari maksudnya. Dia sama sekali tidak terpikir bahwa Andini bisa mengambil jalan seperti itu.

Benar-benar cerdas.

Akan tetapi ....

"Lembah Raja Obat jauh lebih berbahaya daripada yang kamu bayangkan. Terutama Kepala Lembahnya, katanya usianya sudah lebih dari 150 tahun. Dia itu ... sudah seperti siluman tua!"

"Orang yang hidup terlalu lama, pikirannya pasti lebih licik dari orang biasa. Apalagi dia menguasai ilmu pengobatan dan racun sekaligus. Kamu bisa terkena jebakannya tanpa sadar sama sekali! Kalau bukan benar-benar terpaksa, jangan pernah pergi ke Lembah Raja Obat!"

Melihat ekspresi tabib yang sangat serius dan tegas, Andini pun ikut merasa cemas. Dia teringat waktu pertama kali bertemu gurunya yang penuh luka dan berlumuran darah saat ma
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 900

    Langit perlahan-lahan berubah gelap. Setelah mengobati prajurit terakhir yang menderita luka berat, Andini keluar dari tenda medis dan tak kuasa menarik napas panjang.Rasanya seperti beban berat yang telah lama menekan pundaknya akhirnya terlepas. Racun yang menyebar seperti wabah dan melanda seluruh barak itu akhirnya berhasil dikendalikan berkat kerja kerasnya bersama lebih dari sepuluh tabib militer.Saat suasana hatinya mulai tenang, pandangannya tanpa sengaja tertuju pada beberapa sosok di kejauhan. Dia melihat Dhanu sedang bersama seorang prajurit lain, mengangkat sebuah jenazah dan membawanya keluar dari barak.Entah mengapa, Andini malah mengikuti mereka tanpa berpikir panjang.Di sebidang tanah lapang yang berada tidak jauh dari barak militer, telah digali beberapa lubang besar. Dhanu dan beberapa prajurit lainnya tengah meletakkan jenazah-jenazah ke dalam lubang itu dengan rapi, lalu mulai menimbunnya kembali.Tak lama kemudian, lubang-lubang itu berubah menjadi gundukan tan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 899

    Di dalam tenda, makanan telah disiapkan dengan rapi.Surya menarik Andini agar duduk, lalu meletakkan sepasang sumpit ke tangannya. "Makan dulu. Setelah itu, tidur sejam.""Aku nggak bisa ... aku ...." Andini tidak menolak soal makan, tapi soal tidur selama sejam, itu rasanya terlalu membuang waktu.Namun kalimatnya belum selesai, Surya sudah memotongnya. "Selama satu jam, paling banyak kamu cuma bisa selamatkan satu orang. Tapi kalau nggak istirahat, bisa jadi kamu malah nggak bisa menyelamatkan siapa pun."Kata-katanya hampir sama dengan yang diucapkan Ega sebelumnya. Andini memahami maksudnya. Jadi, dia pun hanya mengangguk pelan.Tangis dari luar tenda masih terdengar. Makanannya terasa hambar dan pahit. Andini hanya sanggup menyuap beberapa sendok, tak sampai setengah mangkuk.Surya tidak memaksanya. Dia hanya menunjuk ke arah ranjang kayu di sisi tenda. "Pergilah tidur."Andini memandangi ranjang kayu yang sederhana dan bersih itu. Kalau biasanya, dia pasti takkan sudi berbaring

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 898

    Suara lirih itu terdengar bagaikan sebilah pisau yang menggores dada Andini satu demi satu. Pemuda itu kembali berkata, "Kalaupun racun ... setidaknya biar dia bisa pergi dengan tenang."Organ dalam yang robek, perut yang terasa seperti diremas dan ditusuk dari dalam. Di saat-saat terakhir, rasanya seperti ingin mengambil pisau dan mengorek isi perut sendiri.Dia tidak sanggup lagi melihat kakaknya menderita seperti itu.Andini tidak menoleh ke belakang. Tanpa berkata apa-apa, dia langsung masuk ke dalam tenda.Ega ikut masuk di belakangnya. Dia tampak khawatir Andini terguncang secara emosional. "Anak muda tadi namanya Dhanu. Dia yatim piatu. Kakaknya yang menemukan dan membawanya ke sini. Mereka tumbuh besar bersama dan saling bergantung satu sama lain.""Dia anak baik. Usianya paling muda di antara semua prajurit, jadi nggak terlalu pengertian. Nona Andini, jangan terlalu dimasukkan ke hati ... eh, apa itu?"Pandangan Ega tertuju pada lembaran resep di tangan Andini. Matanya membela

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 897

    Andini tersentak kaget. Dia melihat seorang prajurit muda menunjuk hidungnya sambil memaki keras, "Kamu ke sini untuk menolong orang, tapi malah duduk santai makan? Kakakku hampir mati! Kenapa kamu nggak suruh orang untuk tolong dia?"Beberapa orang buru-buru datang untuk menahan si prajurit muda itu, tetapi dia meronta sekuat tenaga. Sepasang matanya memerah, air mata bercampur ingus membasahi wajahnya."Kenapa kamu nggak izinkan orang lain bantu kakakku? Apa nyawa prajurit rendahan itu bukan nyawa juga? Kenapa mereka nggak boleh obatin dia? Kenapa bahkan semangkuk obat pun nggak kamu kasih ke dia? Kenapa?"Melihat wajah pemuda itu yang penuh rasa putus asa dan kemarahan, Andini hanya berdiri terpaku, tak sanggup berkata apa-apa. Dia tahu betul bagaimana rasanya kehilangan orang terkasih. Bukan sekali, tapi dua kali dalam hidupnya. Luka seperti itu sudah terlalu akrab baginya.Justru karena paham betul, Andini jadi tidak tahu harus menjelaskan dari mana.Mungkin dia memang seharusnya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 896

    Kondisi di dalam barak militer ternyata jauh lebih parah dari yang dibayangkan Andini.Melihat begitu banyak prajurit tergeletak tak berdaya karena diare yang terus-menerus, Andini segera menuliskan resep obat serta memerintahkan orang untuk mengambil dan merebus ramuan, lalu membagikannya ke para prajurit untuk menetralisir racun.Setelah itu, dia langsung menarik tabib militer menuju tempat Uraga dirawat.Saat ini, Uraga sudah nyaris kehabisan tenaga.Beberapa hari menderita diare terus-menerus membuat tubuhnya benar-benar lemah, seperti kehilangan seluruh daya hidupnya.Melihat Andini datang, dia bahkan tak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Bahkan rasa terkejut dalam hatinya pun tak sempat tergambar di wajah.Andini langsung berkata pada tabib militer di sebelahnya, "Para prajurit di barak ini bukan tertular penyakit, tapi keracunan. Yang terpenting sekarang adalah meredakan gejala diare mereka terlebih dulu. Perhatikan baik-baik titik akupunktur dan tekanan jarum yang akan kupakai

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 895

    Begitu membayangkan bahwa saat dirinya menyiapkan kereta beberapa hari lalu, ular itu mungkin sudah bersembunyi di salah satu sudut ... Andini langsung merinding dari ujung kepala sampai kaki.Namun, ucapannya barusan tidak mendapat jawaban dari Surya. Sebaliknya, Surya tiba-tiba melompat keluar dari kereta.Andini terkejut. Baru saja hendak mengatakan bahwa hujan masih turun deras, kenapa Surya malah keluar, dia pun langsung menyadari sesuatu. Dia menunduk sekilas. Begitu melihat kemban merah yang belum sempat dia kenakan sempurna di dada ....Wajahnya langsung terasa seperti terbakar. Dia bergegas mengenakan pakaian lengkap, tetapi jantungnya masih berdebar hebat. Napasnya belum juga tenang.Akan tetapin, hujan masih turun. Surya tidak mungkin dibiarkan terus kehujanan di luar!Andini menarik napas dalam-dalam dua kali, lalu menenangkan diri dari rasa gugup dan malu. Setelah itu barulah dia membuka tirai kereta, ingin memanggil Surya kembali masuk.Namun di luar kereta, Surya sudah t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status