แชร์

Bab 866

ผู้เขียน: Zaina Aulia
Andini tidak menyukai tatapan seperti itu. Seolah-olah dirinyalah yang telah melakukan kesalahan. Dia pun segera membungkuk sedikit memberi hormat. "Waktu sudah mulai larut. Aku nggak akan mengganggu Tuan Abimana lebih lama."

Setelah berkata demikian, dia pun berniat melangkah pergi.

Namun tak disangka, Abimana tiba-tiba maju selangkah dan langsung menggenggam pergelangan tangannya. "Andini!"

Seulas ketidaknyamanan langsung terlukis di mata Andini. Dia menoleh memandang Abimana, bersiap untuk beradu argumen dengannya seperti sebelumnya. Namun tak diduganya, mata Abimana kini tampak berkaca-kaca.

"Ibu ... memang dulu dia banyak salah. Tapi sekarang keadaannya sudah sangat parah, kami juga nggak tahu ... berapa lama lagi dia bisa bertahan. Apa kamu nggak bisa menemuinya sebentar saja?" Nada bicaranya bahkan terdengar seperti memohon.

Andini mendadak kehilangan kata-kata. Dia menunduk menatap pergelangan tangannya yang masih digenggam.

Abimana mengira bahwa Andini marah karena dia menggen
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 904

    Kabar mengenai Andini yang hampir dibunuh, menyebar ke seluruh pasukan dengan cepat. Ketika Surya tiba dengan tergesa-gesa, Ega baru saja selesai mengobati luka-luka Andini.Melihat Surya datang, Ega segera memberi hormat, lalu berkata, "Pangeran nggak perlu khawatir. Nona Andini hanya mengalami luka luar, nggak ada yang membahayakan jiwa."Mendengar hal itu, Surya pun menghela napas lega dan mengangguk ringan.Ega kemudian meninggalkan tenda, dan tatapan Surya langsung beralih ke Dhanu yang berdiri di sisi lain. "Apa yang terjadi?"Dhanu memang selalu agak gugup di hadapan Surya, apalagi saat ini ekspresi Surya terlihat sangat serius, bahkan terlihat agak marah. Dia pun semakin takut.Dengan gugup, dia menjawab, "Ha ... hamba sedang pergi memetik tanaman obat di sekitar, tak disangka ada pembunuh yang menyerang Nona Andini ...."Dhanu tahu ini salahnya. Tugasnya adalah melindungi Andini, tapi justru lengah dan pergi menjauh.Melihat Dhanu tampak bersalah sampai hampir menangis, Andini

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 903

    Dhanu berjalan di barisan paling belakang. Dia menunggu hingga semua orang sudah naik ke bukit dan mulai menyebar untuk mencari tanaman, barulah dia cepat-cepat mengejar Andini."Andini!" panggil Dhanu dengan suara pelan.Andini mengangkat kepala dan menatapnya sekilas, lalu kembali menyusuri hutan sambil mencari rumput gromwell, sembari tersenyum dan bertanya, "Ada apa?""Kamu sudah sarapan?" tanya Dhanu, mengingat dia melihat Andini datang terburu-buru tadi pagi, sepertinya belum sempat makan.Andini menggeleng pelan. "Aku nggak lapar."Padahal sebenarnya dia memang lapar. Hanya saja karena bangun kesiangan, dia tidak mau membuat orang lain menunggu, jadi dia bersikap seolah tidak apa-apa.Baginya, melewatkan satu atau dua kali makan bukanlah hal besar. Saat dulu berada di penatu istana, dia sudah terbiasa hidup dalam keadaan kadang kenyang, kadang lapar.Namun tak disangka, sebuah roti kukus yang masih hangat tiba-tiba muncul di depan wajahnya.Andini terkejut dan buru-buru berdiri

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 902

    Setelah berpisah dari Dhanu, Andini pun menuju ke tempat para tabib militer.Hari ini semua orang sibuk seharian penuh dan saat ini hanya tersisa tiga orang yang berjaga di sisi tungku obat, sementara yang lain sudah pergi beristirahat.Begitu melihat kedatangan Andini, ketiganya segera bangkit dan memberi hormat. Bahkan salah satu dari mereka, Ega, menyambutnya sambil membawa secangkir teh hangat."Semua ini berkat Nona Andini hari ini. Ayo, minum teh hangat dulu dan duduklah sebentar," ucapnya.Andini mengucapkan terima kasih dan menerima teh itu, tetapi tidak langsung duduk.Dia melirik ke beberapa tungku obat yang masih menyala, lalu bertanya, "Katanya tadi rumput gromwell sudah habis. Bukankah Pangeran Surya telah mengutus orang untuk membelinya? Dapat berapa banyak?"Mendengar itu, tabib militer Ega segera mengajak Andini ke sisi lain dan menunjuk, "Silakan lihat sendiri, Nona. Selain yang sedang direbus, hanya tersisa ini saja.""Sedikit sekali?" Alis Andini berkerut. "Jumlah in

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 901

    Mereka semua benar-benar tidak pernah menyangka bahwa apa yang mereka lakukan ternyata sedemikian mulia. Dhanu menatap punggung Andini, akhirnya tak bisa lagi menahan air mata yang kembali mengalir.Lalu, dia pun meniru gerakan Andini, berlutut dan bersujud di hadapan makam. Prajurit-prajurit lain juga mengikutinya, satu per satu melakukan penghormatan. Setelah upacara selesai, barulah rombongan itu kembali ke barak.Tenda yang pernah menjadi tempat kematian harus dibereskan dan dibersihkan lagi. Masih banyak hal yang harus mereka lakukan.Andini juga bersiap menuju ke bagian tabib militer, hendak melihat apakah ada yang bisa dia bantu. Namun tak disangka, Dhanu tiba-tiba memanggilnya."Nona Andini!" serunya.Langkah Andini terhenti. Dia menoleh, menunjukkan raut wajah heran.Dhanu ragu-ragu melangkah maju, kelihatannya ingin bicara tapi beberapa kali mengurungkan niatnya.Melihat gelagat itu, Andini mengira pria itu ingin meminta maaf padanya. Maka, dia pun berkata lembut, "Aku menger

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 900

    Langit perlahan-lahan berubah gelap. Setelah mengobati prajurit terakhir yang menderita luka berat, Andini keluar dari tenda medis dan tak kuasa menarik napas panjang.Rasanya seperti beban berat yang telah lama menekan pundaknya akhirnya terlepas. Racun yang menyebar seperti wabah dan melanda seluruh barak itu akhirnya berhasil dikendalikan berkat kerja kerasnya bersama lebih dari sepuluh tabib militer.Saat suasana hatinya mulai tenang, pandangannya tanpa sengaja tertuju pada beberapa sosok di kejauhan. Dia melihat Dhanu sedang bersama seorang prajurit lain, mengangkat sebuah jenazah dan membawanya keluar dari barak.Entah mengapa, Andini malah mengikuti mereka tanpa berpikir panjang.Di sebidang tanah lapang yang berada tidak jauh dari barak militer, telah digali beberapa lubang besar. Dhanu dan beberapa prajurit lainnya tengah meletakkan jenazah-jenazah ke dalam lubang itu dengan rapi, lalu mulai menimbunnya kembali.Tak lama kemudian, lubang-lubang itu berubah menjadi gundukan tan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 899

    Di dalam tenda, makanan telah disiapkan dengan rapi.Surya menarik Andini agar duduk, lalu meletakkan sepasang sumpit ke tangannya. "Makan dulu. Setelah itu, tidur sejam.""Aku nggak bisa ... aku ...." Andini tidak menolak soal makan, tapi soal tidur selama sejam, itu rasanya terlalu membuang waktu.Namun kalimatnya belum selesai, Surya sudah memotongnya. "Selama satu jam, paling banyak kamu cuma bisa selamatkan satu orang. Tapi kalau nggak istirahat, bisa jadi kamu malah nggak bisa menyelamatkan siapa pun."Kata-katanya hampir sama dengan yang diucapkan Ega sebelumnya. Andini memahami maksudnya. Jadi, dia pun hanya mengangguk pelan.Tangis dari luar tenda masih terdengar. Makanannya terasa hambar dan pahit. Andini hanya sanggup menyuap beberapa sendok, tak sampai setengah mangkuk.Surya tidak memaksanya. Dia hanya menunjuk ke arah ranjang kayu di sisi tenda. "Pergilah tidur."Andini memandangi ranjang kayu yang sederhana dan bersih itu. Kalau biasanya, dia pasti takkan sudi berbaring

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status