Share

Bab 891

Penulis: Zaina Aulia
Kepribadian Surya yang sekarang, terbentuk dari banyaknya cobaan hidup yang menempanya. Apa bagusnya mirip dengan dia?

Mendengar ucapan Surya, gerakan tangan Andini pun ikut terhenti sejenak.

Hanya dari beberapa kata yang keluar dari mulutnya, Andini sudah bisa merasakan kegetirannya. Dia teringat kembali malam itu saat Surya berdiri di samping ranjangnya dan mengucapkan kata-kata yang tak bisa dia lupakan.

Membunuh kelima kakak kandungnya dengan tangan sendiri .... Selama bertahun-tahun ini, bisa dibayangkan betapa pilunya hati seorang Surya ....

Sejam kemudian, terapi akupunktur pun akhirnya selesai.

Darah beracun yang hitam pekat, menetes dari luka di pinggang Surya. Andini hanya menunggu hingga warna darahnya kembali normal sebelum mengoleskan obat dan membalut lukanya dengan hati-hati.

Langit di ufuk timur mulai terang. Suara kicauan burung perlahan mengisi hutan yang semula senyap.

Begitu mendengar suara itu, Surya seolah tahu bahwa hari telah menyingsing. Dia pun bangkit berdiri
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 914

    Begitu mendengar suara itu, tubuh Surya seketika menegang. Kino yang duduk di sebelahnya langsung menyadarinya dan tak bisa menahan tawa.Semua yang tadi asyik minum arak dan bermain sontak menyadari tawa Kino. Mereka serempak menoleh ke arah Surya dan Kino, lalu melihat Andini.Darya segera melambaikan tangan ke arah Andini. "Andin, Laras, duduklah di sini!"Tempat yang ditunjuk adalah kursi kosong di sebelah Surya. Karena mereka datang agak terlambat, memang tak banyak tempat kosong lainnya.Andini melirik punggung Surya sejenak, lalu menggandeng Laras dan melangkah ke tempat duduk.Uraga menyodorkan sebuah kendi arak ke tangan Andini, lalu menoleh ke arah Surya dan Kino. "Kalian bahas apa sih? Kok Kak Kino tertawa sampai sesenang itu? Kak Surya malah kayak orang yang ditagih utang!"Mendengar kalimat ini, yang lain pun ikut melirik Surya. Mereka memang merasa ada yang aneh dengan ekspresinya saat ini. Bahkan Andini tak kuasa menahan diri untuk sedikit menoleh ke arahnya.Surya jelas

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 913

    Momen-momen canggung seperti ini memang bisa membuat jantung berdebar kencang.Jadi ... sekarang setiap kali melihat Surya, jantungnya langsung berdebar? Hm, pasti begitu.Jadi ... setelah beberapa waktu ini lewat, semuanya akan kembali normal, 'kan?Andini tahu dia hanya punya rasa hormat terhadap Surya, tidak lebih. Surya adalah Dewa Perang Negara Darsa sekaligus pangeran yang bermartabat.Surya bersedia mengakuinya sebagai adik angkat, semua semata karena pertimbangan terhadap Byakta. Bagaimana mungkin Andini berani menyimpan perasaan lebih?Memikirkan ini, Andini menarik napas dalam-dalam, lalu membulatkan tekad untuk menyingkirkan emosi-emosi aneh yang tak seharusnya ada.Dia datang ke perbatasan dengan tujuan jelas. Menyembuhkan para prajurit dan membeli Racun Es dari Lembah Raja Obat demi mendapatkan penawarnya dan menyelamatkan Rangga!Yang lain-lain tidak penting dan tidak boleh dipikirkan!Di perkemahan, persediaan rumput gromwell sudah mencukupi. Setelah para prajurit meminu

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 912

    Andini sebenarnya ingin memberi tahu Surya bahwa dia sama sekali tidak memiliki pikiran yang tidak-tidak terhadapnya. Dia hanya berharap Surya tidak salah paham, tidak menjauhinya, dan tidak bersikap dingin padanya.Andini tentu tidak melihat bahwa di luar kereta, setelah mendengar ucapan itu, sorot mata Surya tiba-tiba menjadi suram. Kemudian, dia tersenyum mencela untuk diri sendiri dan baru menjawab pelan, "Hm."Tentu saja selamanya hanya akan menjadi kakak yang baik. Dengan wajah dan usia seperti ini, bagaimana mungkin dia pantas berdiri di sisi Andini? Kalau bukan kakak yang baik, apa lagi?Malam pun kembali tenang. Cahaya bulan menyinari jalanan. Hanya kereta kuda yang bergerak perlahan ke depan. Roda kereta yang menghantam kerikil berbunyi keras, seolah-olah setiap suara itu mengetuk hati keduanya.Keesokan sore, Andini dan Surya akhirnya tiba di barak. Kereta berhenti perlahan, lalu Andini membuka tirai untuk turun. Tiba-tiba, sebuah tangan besar muncul di hadapannya.Surya ber

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 911

    Meskipun besar, kereta milik Keluarga Gutawa sangat stabil, sama sekali tidak ada guncangan.Bagian dalam kereta dipenuhi bantalan empuk. Aroma lembut dari ramuan dalam peti kayu di samping terus menguar, membuat Andini merasa sangat nyaman.Seolah-olah teringat sesuatu, Andini duduk mendekat ke sisi pintu. Dia membuka tirai kereta, memandang ke arah Surya, lalu bertanya, "Kak, apa pendapatmu tentang kedua kakak dari Keluarga Gutawa tadi?""Kelihatannya nggak punya niat jahat," jawab Surya dengan jujur.Andini mengangguk setuju.Namun, Surya melanjutkan, "Tapi untuk menjaga harta sebesar itu, nggak mungkin keluarga seperti mereka nggak punya perhitungan."Dengan kata lain, baik Ikhsanun maupun Hasanun, sikap ramah mereka hari ini kemungkinan besar hanyalah sandiwara.Andini merasa penilaian itu cukup masuk akal. Dia bersandar di dinding kereta, menatap langit malam yang kian gelap."Tapi, mereka dengan mudahnya memberikan semua ramuan itu kepada kita. Padahal mereka tahu kalau ilmu pen

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 910

    Andini tak menyangka Ikhsanun akan menyebut soal Lembah Raja Obat. Dia terkejut, tetapi tetap menyahut dengan tenang, "Bukan berarti aku tahu cara menetralisasi semua racun."Ikhsanun menggeleng. "Ini aneh. Racun dari Lembah Raja Obat berbeda dari racun biasa. Cara menetralisasinya pun berbeda. Kalau nggak pernah belajar langsung di sana, nggak mungkin bisa menetralisasi racun itu."Hasanun juga tak tahan untuk bertanya, "Sebenarnya kamu belajar ilmu pengobatan dari siapa?"Andini tak menyangka hanya karena mengakui bahwa dirinyalah yang menetralisasi racun, bisa membuat kedua orang ini mencurigainya seperti ini.Dia sama sekali tidak bisa membocorkan identitas gurunya, jadi menimpali, "Seorang tabib sakti. Aku nggak tahu namanya. Dia hanya sempat mengajariku beberapa kali, lalu memberiku beberapa kitab medis. Setelah itu, aku nggak pernah bertemu lagi dengannya."Nada bicaranya sangat tenang saat mengatakan itu. Dia merasa tak ada celah yang bisa dicurigai.Namun, dari sorot mata Ikhs

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 909

    Andini memandang Ikhsanun dan Hasanun yang tampak tidak peduli. Dia tak bisa menahan diri untuk bertanya, "Kalau Kaisar Negara Tarbo tahu kalian memberikan semua ramuan itu kepadaku dan menyalahkan Keluarga Gutawa, apa yang akan kalian lakukan?"Mendengar itu, Ikhsanun dan Hasanun berpandangan, lalu tertawa. Mereka seperti mentertawakan Andini yang belum tahu seberapa besar kekuatan Keluarga Gutawa di Negara Tarbo.Kemudian, terdengar suara Hasanun. "Itu bukan masalah. Adik Ipar pasti tahu ada pepatah yang bilang, di medan perang, titah kaisar bisa dikesampingkan."Panggilan "Adik Ipar" itu langsung membuat tubuh Surya menegang. Dia merasa punggungnya merinding tanpa sebab. Wajah Andini pun seketika berubah menjadi canggung.Ikhsanun tertawa. "Kaisar ada jauh di istana dan berita dari sini nggak akan sampai padanya. Lagi pula, sekalipun sampai, kami punya banyak alasan untuk menutupi semuanya."Bisnis Keluarga Gutawa tersebar luas, baik di Negara Tarbo maupun di Negara Darsa. Jadi, mer

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status