Share

Bab 890

Author: Zaina Aulia
Hati Andini yang semula tenang setelah bertemu Surya, kembali menegang karena kata-katanya barusan. Meskipun cahaya bulan tak menembus lebatnya hutan, Andini samar-samar bisa melihat mata Surya yang kosong.

Tanpa sadar, Andini mengangkat tangan dan melambai di depannya. Namun, tangannya langsung ditangkap oleh Surya.

"Aku masih bisa melihat sedikit bayangan. Tapi, mungkin sebentar lagi akan benar-benar gelap."

Mendengar itu, Andini langsung memegang pergelangan tangannya, memeriksa denyut nadinya. Sesuai dugaannya, Surya memang terkena racun.

Tanpa membuang waktu, Andini mulai meraba tubuh Surya untuk memeriksa lebih lanjut. Surya yang kini hampir tak bisa melihat apa-apa selain siluet samar, menjadi lebih peka terhadap sentuhan. Karena itu, sentuhan Andini terasa begitu jelas, membuatnya merinding.

Baru saja ingin bertanya apa yang dia lakukan, suara Andini yang penuh kekhawatiran terdengar. "Benar saja, ada luka."

Andini mengangkat tangannya yang kini berlumuran darah dan menciumnya.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1193

    Saat itu, Permaisuri benar-benar sudah hampir kehilangan kendali. Safira seharusnya bisa segera menjalani pertukaran darah dan terbebas dari racun, tetapi di saat genting seperti ini, masalah baru muncul lagi.Melihat kondisi Permaisuri yang nyaris histeris, Andini segera membuka suara, "Permaisuri, mohon jangan cemas dulu. Izinkan hamba memeriksa keadaan Kaisar. Mungkin saja racun yang masuk ke tubuh Kaisar masih bisa hamba netralkan. Kalau beruntung, sebelum senja tiba, hamba bisa membantu Kaisar memulihkan diri dari racun itu."Mendengar kata-kata itu, wajah Permaisuri yang semula putus asa akhirnya menampakkan secercah harapan. Dia menoleh ke arah Andini dan mengangguk berulang kali. "Baik, Andini. Seluruh harapan istana ini kini ada di tanganmu!"Dalam pandangan Permaisuri, saat ini satu-satunya orang yang mampu menyelamatkan Putra Mahkota dan Putri Safira hanyalah Andini.Andini menunduk memberi hormat, lalu segera berpamitan dan bergegas meninggalkan ruangan.Ketika dia kembali

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1192

    Mendengar hal itu, sorot mata Permaisuri seketika menggelap. Benih kecurigaan yang sebelumnya ditanam Andini di hatinya, kini mulai tumbuh dan berakar.Pelayan senior adalah orang kepercayaannya, tentu dia tahu bahwa Kaisar saat ini sebenarnya adalah Putra Mahkota yang sedang menyamar. Kalau begitu ... apa yang ingin dia katakan kepada Putra Mahkota?Belum sempat Permaisuri memikirkannya lebih jauh, pelayan senior itu sudah kembali. Namun, kali ini wajahnya tampak panik. "Permaisuri, gawat! Terjadi sesuatu!"Alis Permaisuri langsung berkerut. Melihat ekspresi gugup pelayan itu, amarah di hatinya mulai memuncak. "Ada apa sampai segaduh itu?""Kai ... Kaisar ... tidak, bukan, Putra Mahkota ... dia ...." Pelayan itu terlalu panik hingga bicara terbata-bata.Andini hanya menundukkan kepala, menahan ekspresi agar tidak terlihat ada senyum.Permaisuri melirik Andini sekilas, lalu kembali menatap pelayan senior itu dengan mata penuh kemarahan. "Sebenarnya ada apa?""Pu ... Putra Mahkota, dia

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1191

    Mendengar itu, Putra Mahkota langsung tertawa terbahak-bahak. "Hahaha! Dengan kondisi seperti itu, kalau kamu masih bisa bertarung dengan harimau, mungkin seluruh orang di istana akan ketakutan setengah mati!"Setelah puas tertawa, Putra Mahkota kembali memandang Andini dan mengulurkan tangan. "Berikan padaku."Andini menyerahkan botol obat itu dengan hormat.Putra Mahkota menerimanya, lalu menuang sebutir pil ke telapak tangannya. Namun kemudian, dia kembali menatap Andini dengan tatapan dalam, "Kamu tahu, begitu aku menelan obat ini, Safira pasti akan mati tanpa bisa diselamatkan."Mendengar hal itu, wajah Andini menegang seketika. Dia tahu, Putra Mahkota sedang mengingatkannya. Bila Safira mati, dosa nyawa itu akan ditimpakan kepadanya.Tentu Andini paham benar hal itu. Sejak awal ketika dia memberi racun kepada Safira, dia sudah tahu bahwa kemungkinan besar sang putri akan kehilangan nyawa karenanya.Namun, seandainya bukan Safira yang mengadangnya di Taman Istana dan bukan Permais

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1190

    Seperti setengah tidak percaya, Putra Mahkota pun menyuruh balai kesehatan kekaisaran mengutus orang untuk memeriksa nadi kedua saudara itu. Hasilnya tentu saja baik."Lapor Yang Mulia, racun pada si kakak telah netral. Tubuh si adik pun dalam keadaan baik."Mendengar laporan itu, Putra Mahkota terdiam sejenak. Kalau hasilnya baik, bagaimana dia bisa menolak permintaan Permaisuri lagi?Tepat saat itu, Andini melirik ke arah Harko. Harko mengerti maksudnya, jadi menyuruh orang lain untuk mundur. Ruang besar itu akhirnya hanya menyisakan Andini, Harko, dan Putra Mahkota.Putra Mahkota akhirnya menangkap ada sesuatu yang janggal. Dia menatap Andini, suaranya agak dingin. "Andini, kamu ingin melakukan apa?"Andini memberi hormat pada Putra Mahkota, lalu menjawab, "Yang Mulia, apakah Yang Mulia sungguh-sungguh khawatir akan keselamatan Putra Mahkota?"Putra Mahkota mengerutkan dahi, menjawab dengan dingin, "Tentu saja. Putra Mahkota adalah pewaris negeri. Ini menyangkut masa depan negara. N

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1189

    Mendengar itu, Andini berdeham ringan dua kali. Tubuhnya tampak goyah sedikit, terlihat agak lemah.Melihat keadaan Andini, Kaisar mengerutkan alis. "Ada apa lagi denganmu?"Andini tidak menjawab, hanya melirik sekilas ke arah Permaisuri.Permaisuri pun ikut mengernyit, lalu menjelaskan, "Yang Mulia mungkin belum tahu. Dua hari lalu di taman istana, Andini sempat didorong oleh Safira hingga terjatuh dan kepalanya terbentur. Beberapa hari ini tubuhnya memang belum pulih sepenuhnya, sangat lemah."Karena itu, Permaisuri percaya bahwa yang dikatakan Andini memang benar. Jika benar memanggil sepasang saudara untuk dijadikan percobaan, belum tentu Andini masih sanggup bertahan sampai proses pertukaran darah untuk Safira dilakukan.Namun, apakah masalah ini bisa dibiarkan begitu saja?Wajah Putra Mahkota semakin suram. "Ini nggak bisa, itu juga nggak bisa! Jadi, kesimpulannya tetap saja Putra Mahkota yang harus menanggung risiko untuk menukar darah demi Safira, begitu? Permaisuri, sekali lag

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1188

    Andini terkejut sebentar, lalu menggeleng. "Nggak."Kaisar sedikit menyipitkan mata dan terkekeh-kekeh dingin. "Jadi, metode yang begitu berbahaya yang sewaktu-waktu bisa merenggut nyawa itu, hanya kamu pelajari dari buku medis, lalu berani mencobanya padaku?"Andini tak bisa menahan senyuman di dalam hati. Dia berpikir, Putra Mahkota ini memang terlalu sayang nyawa. Bahkan ucapannya sendiri menampakkan celah.Harko pun melirik Putra Mahkota sekali, tetapi tidak menunjukkan apa pun.Andini pura-pura tak menyadarinya dan melanjutkan, "Yang Mulia juga tahu ajaran Lembah Raja Obat nggak biasa. Sebelumnya banyak pengobatan yang saya pelajari dari kitab, tapi bukankah semuanya aman-aman saja?"Kata terakhir itu diucapkannya lebih pelan.Di sampingnya, Permaisuri pun mengangguk. "Benar, Yang Mulia. Saya percaya pada kemampuan Andini."Putra Mahkota tersenyum sinis dalam hati sambil berpikir, 'Bukan kamu yang akan menukar darah, tentu saja kamu percaya.'Dia menarik napas panjang, menatap And

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status