Share

Bab 914

Author: Zaina Aulia
Begitu mendengar suara itu, tubuh Surya seketika menegang. Kino yang duduk di sebelahnya langsung menyadarinya dan tak bisa menahan tawa.

Semua yang tadi asyik minum arak dan bermain sontak menyadari tawa Kino. Mereka serempak menoleh ke arah Surya dan Kino, lalu melihat Andini.

Darya segera melambaikan tangan ke arah Andini. "Andin, Laras, duduklah di sini!"

Tempat yang ditunjuk adalah kursi kosong di sebelah Surya. Karena mereka datang agak terlambat, memang tak banyak tempat kosong lainnya.

Andini melirik punggung Surya sejenak, lalu menggandeng Laras dan melangkah ke tempat duduk.

Uraga menyodorkan sebuah kendi arak ke tangan Andini, lalu menoleh ke arah Surya dan Kino. "Kalian bahas apa sih? Kok Kak Kino tertawa sampai sesenang itu? Kak Surya malah kayak orang yang ditagih utang!"

Mendengar kalimat ini, yang lain pun ikut melirik Surya. Mereka memang merasa ada yang aneh dengan ekspresinya saat ini. Bahkan Andini tak kuasa menahan diri untuk sedikit menoleh ke arahnya.

Surya jelas
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Iwan Setiawan
aduuhhh andin, udh pindah ajasiiihh
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 918

    Sebelumnya, orang di hadapan ini sering terlihat mengikuti Ega. Namun, hari itu saat naik gunung untuk mencari obat, dia tidak ikut. Kemungkinan besar, itu supaya dia punya kesempatan untuk membunuh Andini!Melihat bahwa hari ini dia tak bisa lolos, orang itu mengernyit dan mencoba menggigit hancur pil racun di dalam mulutnya. Namun, belum sempat menggigit sepenuhnya, Surya sudah melangkah maju dan mencengkeram rahangnya hingga mengalami dislokasi."Arghhh!" Teriakan kesakitan yang teredam kembali terdengar. Air liur menetes dari sudut bibirnya.Andini mengernyit. Sementara itu, Surya menginstruksi, "Bawa dia pergi, sekalian tahan Tabib Ega. Interogasi baik-baik.""Baik!" Uraga dan Darya langsung menyeret orang itu pergi.Setelah itu, Surya menoleh ke arah Andini. Dengan alis berkerut, dia bertanya, "Kamu nggak terluka, 'kan?"Andini menggeleng. "Nggak.""Baguslah." Setelah itu, suasana di dalam tenda menjadi hening.Surya berdeham, lalu berkata, "Belum tentu dia sendirian. Kamu tetap

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 917

    "Ya!" Laras menghela napas dengan pasrah. "Nona terus-terusan minta arak! Hamba mau ambil air untuk membersihkan wajah Nona. Apa ada urusan, Tabib Ega?"Ega menggeleng. "Nggak ada yang penting. Aku hanya melihat Nona Andini mabuk tadi, jadi ingin memeriksa keadaannya. Begini saja, aku buatkan teh pereda mabuk. Nanti kasih dia minum sedikit.""Baik, terima kasih banyak.""Nggak masalah!" jawab Ega sambil melambaikan tangan dan pergi.Sementara itu, Laras mengambil baskom untuk menimba air.Di dalam tenda, Andini masih berbaring sambil terus meracau, "Mau minum arak ...."Entah sudah berapa lama berlalu, tirai tenda perlahan terbuka. Sepasang kaki besar melangkah masuk, mendekati ranjang."Nona Andini?" Suara lembut itu tidak mendapatkan balasan apa pun. Orang itu kembali berucap, "Nona Andini, aku bawa teh pereda mabuk. Mau minum sedikit?"Andini hanya mengecap bibir, tak merespons. Orang itu meletakkan teh di samping ranjang, lalu maju dan mendorong bahu Andini dengan lembut. "Nona And

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 916

    Suasana benar-benar jadi canggung.Darya yang duduk di sebelah Andini segera berdiri, merangkul bahu Abimana, dan tertawa. "Hari ini semua orang sedang senang, biar saja Andin minum beberapa teguk lagi. Jangan merusak suasana dong! Kalau sampai mabuk, ada Laras yang bisa merawatnya!"Sambil berkata begitu, Darya pun menggiring Abimana kembali ke tempat duduk semula. "Kamu nggak percaya padaku, masa juga nggak percaya sama Pangeran Surya? Dia nggak mungkin biarin Andin kenapa-napa. Sudah, tenang saja. Sini, aku temani minum!"Darya menyodorkan kendi arak ke tangan Abimana. Namun, dada Abimana terasa sesak luar biasa. Dia langsung menenggak dua teguk.Napasnya tetap tidak juga tenang. Yang paling membuatnya tak nyaman adalah di situasi seperti ini, dia tak bisa menyalahkan siapa pun dan hanya bisa menyalahkan diri sendiri.Menyalahkan dirinya yang dulu buta, tidak bisa mengenali adik sendiri. Menyalahkan sifatnya yang gegabah dan keras kepala, hingga menyakiti adiknya berkali-kali. Menya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 915

    Mendengar itu, sorot mata Surya perlahan meredup.Andini menolak bukan karena takut nama baiknya tercemar, melainkan khawatir akan merusak prestise Surya.Perkataan itu membuat hati Surya bergetar aneh. Dia pun menurunkan pandangan sedikit dan tersenyum tipis.Andini melanjutkan, "Lagi pula, aku juga nggak setuju kalau para kakak harus bergantian berjaga di luar tendaku. Saat ini si pembunuh bayaran nggak meninggalkan jejak, jadi aku rasa memberinya sedikit celah justru bisa jadi hal baik."Mendengar ini, barulah semua orang menyadari bahwa Andini ingin menjadikan dirinya umpan. Dia ingin memancing si pembunuh keluar dari persembunyiannya!Ini memang rencana yang bagus. Namun, karena terlalu berbahaya, Pasukan Harimau tidak pernah mempertimbangkannya. Tak disangka, Andini justru mengusulkannya sendiri.Untuk sesaat, semuanya terdiam. Bahkan Kino pun menghentikan tawanya dan kini menatap Andini dengan sorot mata penuh kekaguman.Gadis ini sungguh berbeda dari semua wanita yang pernah di

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 914

    Begitu mendengar suara itu, tubuh Surya seketika menegang. Kino yang duduk di sebelahnya langsung menyadarinya dan tak bisa menahan tawa.Semua yang tadi asyik minum arak dan bermain sontak menyadari tawa Kino. Mereka serempak menoleh ke arah Surya dan Kino, lalu melihat Andini.Darya segera melambaikan tangan ke arah Andini. "Andin, Laras, duduklah di sini!"Tempat yang ditunjuk adalah kursi kosong di sebelah Surya. Karena mereka datang agak terlambat, memang tak banyak tempat kosong lainnya.Andini melirik punggung Surya sejenak, lalu menggandeng Laras dan melangkah ke tempat duduk.Uraga menyodorkan sebuah kendi arak ke tangan Andini, lalu menoleh ke arah Surya dan Kino. "Kalian bahas apa sih? Kok Kak Kino tertawa sampai sesenang itu? Kak Surya malah kayak orang yang ditagih utang!"Mendengar kalimat ini, yang lain pun ikut melirik Surya. Mereka memang merasa ada yang aneh dengan ekspresinya saat ini. Bahkan Andini tak kuasa menahan diri untuk sedikit menoleh ke arahnya.Surya jelas

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 913

    Momen-momen canggung seperti ini memang bisa membuat jantung berdebar kencang.Jadi ... sekarang setiap kali melihat Surya, jantungnya langsung berdebar? Hm, pasti begitu.Jadi ... setelah beberapa waktu ini lewat, semuanya akan kembali normal, 'kan?Andini tahu dia hanya punya rasa hormat terhadap Surya, tidak lebih. Surya adalah Dewa Perang Negara Darsa sekaligus pangeran yang bermartabat.Surya bersedia mengakuinya sebagai adik angkat, semua semata karena pertimbangan terhadap Byakta. Bagaimana mungkin Andini berani menyimpan perasaan lebih?Memikirkan ini, Andini menarik napas dalam-dalam, lalu membulatkan tekad untuk menyingkirkan emosi-emosi aneh yang tak seharusnya ada.Dia datang ke perbatasan dengan tujuan jelas. Menyembuhkan para prajurit dan membeli Racun Es dari Lembah Raja Obat demi mendapatkan penawarnya dan menyelamatkan Rangga!Yang lain-lain tidak penting dan tidak boleh dipikirkan!Di perkemahan, persediaan rumput gromwell sudah mencukupi. Setelah para prajurit meminu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status