Sang kaisar sepertinya belum hadir di ruang makan ketika mereka tiba. Permaisuri terlihat sedang duduk sambil bercakap-cakap dengan anak perempuannya. Permaisuri Larra terlihat sangat anggun dengan gaun putih dan rambut coklatnya yang bergelombang.
“Nona Annette de Voinn dan Tuan Christopher Verlant telah hadir.”
Panglima tersebut mengumumkan kedatangan mereka. Sejenak mereka berhenti berbincang dan memperhatikan Anne datang menghampiri meja makan.
“Perkenalkan saya adalah Annette de Voinn, Terima kasih atas undangannya Yang Mulia.”
“Saya adalah Christopher Verlant, Yang Mulia.”
Mereka membungkuk memberi salam kepada Permaisuri Larra. Permaisuri membalas dengan anggukkan singkat dan mempersilahkan mereka untuk duduk.
“Hallo Anne, mohon memaklumi anak-anakku yang berisik ini ya. Sepertinya memiliki lima anak memang sedikit berlebihan.”
“Hanya Hera yang berisik sebenarnya.” Parlo tidak mau Anne menganggapnya ber
“Anne, kamu paling suka bermain apa?” Hera tiba-tiba bertanya.“Hmm, aku suka bermain bersama kakakku di taman, sambil menikmati harumnya bunga yang bermekaran. Aku juga bisa berlari dengan bebas di taman, karena tidak perlu takut tersandung atau terjatuh.”Anne sangat senang berlarian di ladang yang ada di taman. Rumput di ladang sangat empuk bahkan ketika Anne terjatuh ia tidak merasa sakit. Ladang di tamannya juga tidak ada batu dan sangat luas.“Taman di istana juga sangat indah! Terutama ketika malam hari tertimpa cahaya bulan. Taman bunga Moon Peony saat ini sedang bermekaran dan akan memantulkan cahaya bulan. Ayo kamu harus melihatnya!”
BRAKK“ANNE! Hah … hah ….” Hera berteriak memanggil Anne ketika memasuki kamar tersebut. Ia terlihat terengah-engah sehabis berlari.“Hera! Dari mana saja kamu?” Rein sudah bersiap memarahi Hera.“Kamu tidak apa-apa Anne? Apa yang terjadi? Ketika aku kembali kamu sudah tidak ada. Kami berkeliling mencarimu kemana-mana.”“Hhhh …, sepertinya kamu mencarinya di hutan yang salah.” Rein mendengus meledek Hera.“Huhuhu, maafkan aku Anne ….” Hera mulai menangis melihat semua luka pada tubuh Anne.“Ada ap- Anne! Kamu kenapa?” Chris terkejut melihat keadaan Anne yang berantakan dan penuh luka. Ia mendengar adanya keributan dari kamarnya, dan memutuskan untuk datang.“Aku tidak apa-apa kak, aku hanya terjatuh di taman.” Anne tidak ingin membuat Chris khawatir, lebih baik tidak memperpanjang masalah.“Permisi, saya akan me
Dengan terpaksa Rein berdiri dan mengeluarkan tongkat sihirnya. Ia menutup matanya untuk berkonsentrasi dan mulai membisikkan sebuah mantra. Mulai terbentuk gelembung-gelembung air di udara yang bersatu menjadi gelembung besar.“Waah! Bikin yang lebih besar kak!”Anne yang baru pertama kali melihat sihir merasa sangat takjub Rein bisa membuat gelembung air sebesar itu. Ia pernah meminta Chris menunjukkan sihinya, tetapi karena elemen Chris adalah angin, Anne tidak bisa melihatnya.Rein mulai berusaha untuk membentuk gelembung tersebut menjadi sesuatu. Sekeras apapun Anne berusaha untuk melihat, ia masih tidak tahu bentuk apa yang dibuat oleh Rein.“Apa kamu bisa melihatnya Anne? Itu adalah bunga mawar!” Hera yang tidak sabar akhirnya memberitahu Anne.“Hmmm, oh iya sepertinya aku bisa melihatnya sedikit, karena bentuknya besar aku bisa melihat dengan lebih detail. Ternyata bunga mawar memiliki bentuk yang rumit.”
“Ada apa Collin? Apa sudah ada yang membawa kabar?” “Ketika kita sampai di Kastil Yunne, seseorang dari pasukan menghampiri saya. Maaf nona ia mengabari bahwa ... Duchess Voinn telah tertangkap d-dan … dibunuh oleh pasukan Wart.” Collin tidak berani menatap muka Anne. Collin awalnya ingin memberitahu Chris terlebih dahulu, tidak yakin untuk memberitahu Anne secara langsung. Ia tidak menyangka Anne akan menanyakannya tak lama setelah mereka tiba. Anne diam terpaku masih tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya. Ia sama sekali tidak menduga akan mendengar kabar buruk ini. Ia bertanya untuk mendapatkan kabar baik. Air mata perlahan mengalir di pipi putihnya. Anne menangis dalam diam. Chris juga sangat terpukul mendengar kabar buruk ini. Ia merasa frustasi dengan keadaan yang terus semakin buruk. Bagaimana mungkin ia bisa meninggalkan Anne sendiri di sini. Chris segera memeluk Anne, ketika melihatnya menangis. Chris juga tidak bisa menah
Ketika nanny masuk ke ruang istirahat, terlihat mereka sudah berkumpul sambil mendiskusikan sesuatu. Chris, Hans, Kent, dan Collin duduk di sofa dengan muka yang serius. Nanny segera duduk, mengerti bahwa mereka membicarakan hal yang penting. “Pertama-tama, saya adalah Christopher Verlant, putra pertama dari Marquis Verlant kerabat duke. Saya masih akan tinggal disini untuk sementara untuk menemani dan membantu Anne. Saya bisa melihat kalian adalah orang-orang yang sangat dekat dengan Anne. Berkat kalian, Anne bisa sampai disini dengan selamat. Untuk itu saya sangat berterima kasih.” “Sudah tugas kami untuk menjaga nona. Apakah benar hingga sekarang masih belum ada kabar mengenai nona Fricsia dan yang lainnya?” Hans sebenarnya sudah sangat ingin bertanya mengenai hal ini, tetapi ia tidak berani bertanya di depan Anne. “Apakah kalian tidak ada ide dimana kira-kira anggota keluarga Voinn yang lainnya?” “Duke dan Tuan muda Louis sedang berada di ib
Tok tokNanny, yang sedang mengajari Anne di kamar, berhenti berbicara mendengar ketukan pintu kamar Anne.“Permisi nona, ini saya bawakan cemilan dan teh hangat.” Lucy memasuki ruangan dan meletakkan berbagai cemilan.“Nanny! Koki di kastil ini sangat pandai membuat cemilan! Nanny harus mencobanya!”*Tap tap tap* Terdengar suara seseorang berjalan dengan cepat menuju kamar Anne.“Nona! Putri Hera datang bersama dengan Pangeran Reinhardt! Mereka sudah menunggu di ruang tamu.” Collin berbicara dengan cepat dari luar kamar Anne.Anne yang terkejut segera menoleh kepada nanny.“Ah, nanny. Apakah gaunku sudah pantas?” Anne tidak yakin apakah gaun yang dikenakannya masih rapi atau tidak.“Lebih baik nona segera berganti pakaian. Collin tolong sampaikan bahwa nona akan turun sebentar lagi.” Nanny segera bangkit berdiri dan membantu Anne berganti pakaian. Lucy juga sibuk memi
“Sepertinya kamu sangat dekat dengan pengawal-pengawalmu, baik Hans ataupun Kent.” Rein sudah memperhatikan sejak pertemuan pertama mereka. Ia bingung melihat para pengawal Anne yang sangat santai di depan nona yang mereka layani. “Mereka adalah orang-orang yang sangat spesial bagiku. Mereka sangat setia dan bahkan bersedia mengorbankan nyawa mereka untuk melindungiku. Aku sudah banyak menemui pelayan yang tidak tulus melayaniku, sehingga aku dengan mudah membedakannya.” Pelayan dan pengawal Anne sudah sering berganti-ganti. Mereka tidak tahu bahwa walaupun penglihatan Anne buruk, ia memiliki pendengaran yang sangat tajam. Seringkali Anne memergoki mereka diam-diam membicarakan dirinya. Rein tidak menyangka bahwa Anne bisa sangat tegas mengenai bawahannya. Ia selalu melihat Anne sebagai anak yang rapuh dan bisa pecah kapan saja, tetapi sepertinya ia salah. “Aku sudah menganggap mereka seperti keluargaku sendiri, karena mereka yang selalu ada kemanapun
“Oh iya, sepertinya aku sudah tahu bagaimana cara memasukkan sihir ke dalam kalung tersebut. Karena kamu sudah mengeluarkan sihirku, sekarang kamu bisa memasukkan sihirmu.”“Hmm, jadi kalung ini hanya bisa menampung satu sihir saja?”“Iya, tetapi kamu bisa menyimpannya hingga sangat banyak. Kamu mau mencoba memasukkan sihirmu?”“Ng!! Bagaimana caranya kak?”“Sini aku contohkan ….” Rein menuntun Anne untuk menggenggam permata tersebut dengan kedua tangan Anne.‘Ah, tangan Kak Rein terasa sangat hangat.’ Muka Anne sedikit merona membayangkan betapa dekatnya mereka sekarang. ‘Fokus Anne!’ Anne terus mengingatkan dirinya.“Coba fokus untuk mengeluarkan energimu dari kedua tanganmu.” Anne menutup mata dan mencoba fokus. Anne sudah semakin mahir mengontrol energinya, ia juga merasakan bahwa energinya sudah lebih banyak dari sebelumnya.&ld