“Anne, apa itu yang ada di tangan mu?"
“Ah, bukan apa-apa ma! Hans, tolong simpan ini dengan baik.”
“Oh, baik, tentu saja nona.” Hans mengambil sesuatu dari tangan Anne dan menyimpannya dalam saku.
"Anne, sini duduk di samping kakak," panggil Fricsia ketika melihat Anne dan ibunya berjalan mendekat. Ketika sampai di gazebo, Hans mengangkat Anne perlahan untuk duduk disamping Fricsia.
"Anne mau puding stroberi? Ini mama juga sudah siapkan teh chamomile untuk Anne. Teh di sebelah kanan dan puding di tengah,'' Duchess Voinn menjelaskan perlahan sambil meletakkan teh dan puding di depan Anne.
"Terima kasih mama, hehehe," Anne menjawab dengan girang, mendengar ada puding kesukaannya.
"Ini sendoknya Anne," kata Fricsia perlahan sambil memberikan sendok puding. Anne kemudian mulai melahap pudingnya sambil bersenandung kecil.
Anne sudah bisa menerapkan tata krama dengan baik sejak beberapa bulan yang lalu, tetapi terbatas ketika ada pencahayaan yang baik. Anne bisa melihat cahaya, tetapi tidak bisa membedakan warna dengan jelas, sehingga tidak bisa membedakan objek. Puding dan gelas dihadapannya bahkan hanya terlihat seperti dua kapas bulat berwarna pink dan abu-abu.
--
Sudah menjadi kebiasaan bagi semua pegawai di kediaman Duke Voinn untuk menyebutkan nama dan terkadang juga pekerjaannya ketika akan berbicara dengan Anne, sehingga ia sudah hafal dengan suara orang-orang yang sering berpapasan dengannya. Tentu saja termasuk suara keluarganya, Nanny Polla, dan dua pengawalnya Hans dan Kent.
Warna rambut kedua pengawalnya sengaja dibuat sangat berbeda agar dapat dengan mudah dibedakan oleh Anne. Kent memiliki warna rambut merah, sedangkan Hans memiliki warna rambut biru, warna rambut yang sangat jarang ditemui di Kerajaan Verdant. Walau warna rambut Kent merah, itu adalah warna rambut aslinya, karena Kent berasal dari kerajaan lain jauh di utara, bernama Kerajaan Yull. Berbeda dengan Kent, warna rambut Hans sebenarnya adalah coklat, tetapi di cat biru, khusus karena keadaan Anne.
“Jadi keluarga Marquis Verlant di kerajaan Crotta adalah saudara jauhku?? Wah, Anne ingin pergi ke kerajaan Crotta suatu hari nanti.”
Setelah kembali dari taman, Anne kembali ke kamarnya dan mempelajari sedikit sejarah bersama dengan Nanny.
“Permisi nona, apa yang nona inginkan untuk makan malam?” Vena masuk ke dalam kamar Anne.
“Hmmm ... Anne ingin daging agar Anne cepat besar. Oh, Anne lupa mau ke dapur.”
“Biar saya ambilkan nona.”
“Tidak perlu Vena, Anne akan ke sana sendiri.”
Anne kemudian pergi ke dapur bersama Hans dan Vena
“Hans, kamu masih menyimpannya dengan baik kan?”
“Tentu saja nona!”
“Hallo semuanya!” Anne menyapa para pegawai ketika memasuki dapur.
“Selamat sore Nona Annette!” mendengar sapaan Anne, semua pegawai serentak menyapa Anne.
“Apa yang nona butuhkan, hingga datang kemari?”
“Emm, apakah kalian memiliki makanan untuk hewan ini?”
Anne mengambil sesuatu dari Hans dan menjulurkan tangannya ke para pegawai dapur, ketika mereka menyadari apa yang ada di tangan Anne, sontak mereka berteriak kaget.
“Ahh, nona! Kenapa anda bisa membawa ulat! Hans! Mengapa kamu menyimpan itu!” Vena langsung marah-marah kepada Hans.
“Apa yang salah dengan ulat! Nona menyukainya dan akan memeliharanya! Hahaha,” Hans tidak bisa menahan tawanya melihat reaksi mereka.
“Tolong berikan makanan untuknya ya, Terima Kasih! Ayo Hans!!”
Hans segera menggendong Anne dan berlari keluar dapur sambil tertawa terbahak-bahak, meninggalkan semua kekacauan yang dibuat Anne.
"Vena! Kita harus merawat ini??"
"BUANG!!" Vena berteriak kesal sambil berlari mengejar Anne dan Hans.
--
Keesokan harinya Duchess dan putri-putrinya terlihat sedang asik berbincang di ruang istirahat sambil menikmati teh hangat setelah selesai sarapan. Seorang pengawal tiba-tiba masuk dan menghampiri Duchess Voinn dengan terburu-buru.
"Duchess ...." Kemudian ketika Duchess Voinn memberi izin, pengawal itu menghampirinya dan membisikkan sesuatu. Seketika mukanya langsung menjadi pucat.
"Fricsia, cepat kembali ke kamarmu dan berkemas, tidak perlu membawa banyak barang, bawa yang penting saja, jangan lupa membawa insignia Voinn, tunggu di ruang istirahat. Nanny Polla, cepat kemasi keperluan Anne, kemudian berkumpul di ruang istirahat."
Terlihat sangat jelas bahwa ini adalah situasi darurat, sehingga Fricsia dan Nanny Polla segera melakukan perintah Duchess untuk berkemas, sedangkan ia masih tinggal di sana, sibuk memberikan arahan kepada kepala pelayan dan para pengawal.
--
"Rubert, segera perintahkan para pengawal untuk membantu warga pergi berlindung, kirimkan juga kabar ke kastil Voinn lainnya untuk pergi ke tempat aman. Hans, pimpin pengawal para nona muda untuk persiapan perjalanan, gunakan seragam penyamaran."
Walaupun Hans sangat usil, sudah jelas ia dipilih duke karena ia adalah ksatria yang paling kuat diantara seluruh pasukan Duke Voinn.
"Baik Duchess," jawab Hans dan Rubert singkat.
"Oh ya Rubert, kirimkan kabar kepada Verto untuk pergi ke Kekaisaran Terra, siapkan kereta kuda untuk para nona muda, hilangkan semua ornamen mencolok dan lambang Voinn."
"Baik Duchess."
"Kalian segera bantu aku berkemas dan siapkan perbekalan. Gellad, perintahkan seluruh pasukan untuk bergerak ke ibu kota, peringatkan warga untuk mengungsi." Duchess memerintahkan para pelayan dan pengawal pribadinya.
"Baik Nyonya." para pelayan segera pergi melakukan tugasnya. Gellad mengangguk dan langsung pergi. Duchess Voinn, kemudian bergegas kembali ke kamarnya untuk berkemas.
--
"Nanny, ada apa sebenarnya?" tanya Anne saat Nanny Polla membantu mengganti bajunya.
"Saya tidak tahu nona, mungkin ini keadaan darurat. Nona tenang saja, semuanya akan baik-baik saja. Tetap bersama nanny apapun yang terjadi, mengerti?"
Nanny Polla bersyukur Anne tidak bisa melihat raut mukanya yang sudah pucat. Duchess Voinn biasanya sangat tenang dalam menghadapi masalah, melihat muka Duchess yang tegang, firasatnya mengatakan hal buruk sedang terjadi.
Segera setelah selesai berkemas, Nanny Polla segera menuntun Anne ke ruang istirahat. Anne bisa mendengar suara Fricsia dari dalam, ketika Nanny dan Anne menghampiri ruang istirahat.
"Ibu, tolong jelaskan apa yang sedang terjadi, mungkin saya bisa membantu?"
"Dengar Fricsia, keadaan di ibu kota Verdant sedang sangat genting, karena Kerajaan Wart yang menyerang secara tiba-tiba tanpa adanya peringatan perang. Ugh, dasar kerajaan bar-bar itu! Untunglah ayahmu dan Louis sedang di ibu kota, jadi bisa membantu mempertahankan ibu kota beberapa hari, tapi kita tidak tahu sampai kapan perang ini akan berlangsung, jadi kamu harus cepat pergi ke Kekaisaran Terra. Kita harus bersiap untuk kemungkinan terburuk."
"Tapi ibu, bagaimana dengan kak Verto? kakak masih di jalan menuju kesini bukan?"
"Tenang saja, ibu sudah mengirimkan seseorang untuk mengabarkan Verto agar bergegas ke sini. Ibu akan menunggu di sini hingga Verto datang dan kemudian pergi bersamanya ke Kekaisaran Terra. Sekarang cepat bergegas pergi, hanya berlima dengan pengawal dan pelayanmu. Kita harus dalam rombongan sekecil mungkin."
"Mama ... ada apa??" Anne bertanya pelan sambil berjalan menghampiri Duchess Voinn.
"Anne, sayang, kita harus berpisah sebentar sayang. Anne harus pergi ke Kekaisaran Terra bersama Fricsia dan Nanny ya, nanti mama akan menyusul ke sana bersama kakak Verto."
"Kenapa ma? ayo pergi bersama saja ...."
"Tidak bisa sayang, maafkan mama sayang. Semuanya akan baik-baik saja. Dengarkan Nanny Polla dan jangan nakal ya Anne ...."
"Anne tidak nakal, kakak Verto yang nakal."
"Hahaha, iya sayang kakak Verto sangat nakal, karena itu mama harus menjaga kakak Verto kan?"
"Hmmm.. iya.. baiklah."
"Nah, ayo kalian berangkat."
"Ibu bagaimana mungkin Anne pergi sendiri!! Aku akan pergi bersama Anne." Fricsia sangat mengkhawatirkan Anne yang tidak pernah bepergian tanpa Fricsia menemani.
"Tidak apa-apa Fricsia, Nanny bisa menjaga Anne dengan baik, dan sebelas orang adalah rombongan yang terlalu besar. Ayo cepat pergi, keretanya sudah disiapkan." Duchess Voinn bergegas keluar ruangan sambil menggandeng tangan anak-anaknya.
--
“Nona, anda harus berganti pakaian terlebih dahulu.”Kiara merasa tidak baik bila Anne keluar dengan perhiasan yang mencolok, dan menutupi bajunya dengan jubah dengan warna gelap.“Uh iya, hari ini dingin sekali. Aku sudah menggunakan mantel domba yang paling tebal, tapi masih saja kedinginan. Pertengahan musim dingin memang yang terburuk.”‘Ah benar, ini sudah pertengahan musim dingin. Bulan depan aku akan berulang tahun yang ke dua belas. Tapi kenapa tidak ada yang mempersiapkan pesta ulang tahunku? Tidak apa-apa Anne, kamu sudah besar, tidak perlu lagi merayakan ulang tahun, apa lagi dalam keadaan seperti ini.’–“Astaga, sepertinya kita tidak bisa mencobanya hari ini Viscountess”Countess tidak bisa menyembunyikan senyum tipisnya. Ia benar-benar benci membayangkan harus memakan makanan yang dimakan rakyat jelata. Tidak mungkin rasanya bisa seenak yang Viscountess jelaskan. Ia pasti hanya melebih-lebihkan seperti biasanya.“Ehm, tapi aku sangat menginginkannya. Oh, tuan penjaga, bi
“Terima kasih sudah bersedia meluangkan waktu untuk datang. Silahkan, saya sudah menyiapkan teh dan sedikit cemilan untuk menemani diskusi kita.” “Terima kasih Nona Anne, tapi saya sedang hamil. Boleh saya minta air saja?” “Oh, tidak apa-apa Viscountess. Ini adalah teh peppermint yang memang saya siapkan untuk anda, karena baik untuk perempuan yang sedang hamil.” “Ah benarkah? Em, baiklah kalau begitu.” ‘Jadi ia sudah memeriksa latar belakang kami? Padahal Viscountess baru hamil satu bulan, dan belum banyak yang tahu akan hal ini.’ “Baiklah, jadi apa saja yang sudah anda siapkan untuk festival kali ini Nona Voinn? Apakah mereka juga me
Srek srek“Hmm ….”“Dokumen apa yang dari tadi kakak baca?”Sejak berangkat dari Yunne, Louis dan Chris sibuk memeriksa dokumen-dokumen yang mereka bawa. Anne yang bosan melihat mereka, akhirnya memutuskan untuk bertanya langsung.“Hm? Ini daftar ksatria yang dikirimkan kaisar kemarin. Ada lebih dari seratus orang, tapi sepertinya masih akan kurang untuk bisa melawan Wart.”“Bukankah kaisar mengirim mereka untuk menjaga perbatasan?”“Memang. Kaisar sengaja mengirim mereka dengan alasan keamanan perbatasan, tapi sebenarnya mereka dikirim untuk membantu perang dengan Wart. Ini hanya agar para bangsawan tidak curiga kaisar
“Apa kita serang saja Wart sekarang? Mereka mungkin akan kalah bila diserang tiba-tiba.” “Ahaha, andaikan bisa semudah itu kak….” “Dan ia mengatakan bahwa Fricsia ada di Yull? Aku akan mengirimkan beberapa orang kesana untuk mencarinya juga. Pokoknya, segera kabari aku bila kamu bertemu lagi dengannya. Aku akan langsung menangkapnya dan, dan, membunuhnya mungkin.” “Baik kak, tenang saja. Ia juga bukan tandingan Hans.” “Ah, iya. Aku harus membuat surat keterangan agar Hans bisa mengikuti kemanapun kamu pergi, dan untuk pelayanmu juga. Baiklah, aku tidak akan mengganggumu lagi, istirahatlah.” – “Ini dokumen yang sudah saya bacakan. Anda tinggal me
“Oh tidak Anne! Apa yang baru saja kulakukan!! Agh! Aku tidak pernah melihat seorang pria yang setampan itu, aku jadi tidak bisa berpikir jernih!”“Hahaha, tidak apa-apa Hera. Itu bukan masalah besar. Aku sudah sering mendengar ketampanan Kak Louis, tapi aku tidak tahu reaksi para perempuan seperti apa.”“Sayang sekali kamu tidak bisa menikmati keindahan itu walaupun selalu tinggal di kastil yang sama.”“Aku juga sudah jarang bertemu dengan kakak sejak ia menjadi kepala pasukan darat di Verdant.”“Whoaa, dan ia adalah seorang kepala pasukan! Bagaimana ada orang yang sangat sempurna? Coba katakan Anne, ia pasti punya kekurangan kan?!”“Hmm, Kak Louis sangat pend
“Terima kasih Chris, sudah membantu dan menemani Anne selama ini. Kalau tidak ada kamu … entah Anne akan seperti apa sekarang.” Mereka kembali mengobrol ketika Anne kembali ke kamarnya. “Tidak masalah Louis. Ini bukan hal besar. Ibu juga sangat khawatir dengan keadaan Anne dan kalian semua. Ia mungkin akan langsung mengadopsi kalian semua bila paman tidak ada.” “Marchioness memang sangat baik. Aku akan mengurus kembali bisnis dan kediaman Voinn, maaf sudah merepotkanmu.” “Haha, aku juga banyak belajar dari Collin. Ia adalah pelayan yang sangat bisa diandalkan.” “Bagaimana keadaan di Crotta?” “Kami sudah merundingkannya, tetapi aku tidak yakin raja akan membantu. Tapi kelompokku sudah pasti akan membantu sebisa kami, walau jumlah kami tidak terlalu banyak.” “Aku akan sangat menghargainya Chris. Jadi … apa yang terjadi kepada Jeremy?” “Ehm, sebenarnya aku tidak ingin memberitahumu juga. Sebenarnya Jeremy kembali dalam kea
“… dan disini adalah tempat aku biasa berlatih pedang. Sekarang mungkin aku sudah lebih pandai dari pada Parlo! Walau memang dia yang paling payah, hahaha.”“Anne, Hera! Aku akan membicarakan mengenai kejadian kemarin kepada ayah. Apa kalian ingat penampilan orang itu?”Rein tidak ingin membicarakan hal ini di depan semua orang, jadi ia memutuskan untuk tidak menceritakannya ketika sarapan tadi pagi. Apa lagi ketika mereka sedang bersama Pangeran Kasius, dan ketika Kak Luna berterima kasih atas hadiah Anne.“Ah iya, kita harus segera menangkapnya! Aku tidak ingat persis, tapi sepertinya ia memiliki tinggi yang sama dengan Kak Rein, dengan rambut hitam dan kulit yang sedikit gelap juga.”“Ia juga memiliki suara yang berat dan dalam. Ia juga menggunakan aksen yang sedikit berbeda dari para bangsawan Terra. Hanya itu yang aku ingat dengan jelas.”“Sepertinya warna matanya adalah hitam.
“Aku tadi menggunakan kalungku karena ingin mencari sesuatu. Maaf. Anda memberikannya untuk digunakan dalam keadaan genting, tapi aku malah menggunakannya dengan sembarangan.”“Yang terpenting adalah kamu baik-baik saja. Kita hanya perlu mengisinya lagi bila energinya habis.”“Padahal anda sudah jauh-jauh kemari ….”“Haha, aku juga hanya sedang berjalan-jalan. Oh ya, tadi aku lupa melepaskan gelang pemberianmu, tapi ternyata gelang itu tidak terdeteksi.”“Saat ketika akan masuk ruangan pesta? Apakah gelang itu rusak?”“Tidak, aku masih bisa merasakan efek sihirnya. Mungkin karena gelang ini hanya memberikan efek pasif, dan tidak bisa mengeluarkan sihir.”“Hmm … berarti kalung ini pasti akan terdeteksi bila aku kenakan tadi.”“Haha, iya. Melihat sihir yang baru saja kamu keluarkan, pasti kalung ini akan disita. Kamu sudah akan
“Ini kamarmu Anne! Katakan saja kepada pelayan bila kamu membutuhkan sesuatu.”Melihat kondisi Anne setelah bertemu dengan Galand, Rein memutuskan untuk mengantarkan Anne untuk beristirahat, walaupun pesta masih berlanjut. Anne juga tidak ingin bertemu lagi dengan Galand. Ia masih belum siap dengan semua yang baru diketahuinya.“Walaupun Hans akan berjaga semalaman, akan ada pengawal istana yang juga akan berjaga di luar kamarmu. Tidak apa-apa kan Anne?”Kak Chris juga kali ini tidak ikut menginap, tapi tidak apa-apa selama masih ada Hans dan Hilda.“Iya terima kasih Kak Rein, Hera. Ah iya, tunggu sebentar. Hilda, bawakan hadiah-hadiah yang sudah kusiapkan sebelumnya.”“Baik nona.”Hilda membawakan dua kotak hadiah dan memberikannya kepada Anne.“Kotak besar ini adalah hadiah untuk Putri Luna, sedangkan ini adalah untukmu Hera.”“Wah! Untukku ju