Share

6.

Author: GKalonica
last update Last Updated: 2021-08-11 18:10:33

Anne kembali masuk ke dalam kereta dibantu oleh Hans. Di dalam kereta mereka sama sekali tidak bersuara dan hanya berpegangan tangan, menunggu kabar dari Kent. Hans yang berjaga di luar juga tidak bersuara sama sekali.

Keheningan yang mencekam berlangsung cukup lama. Setiap suara yang terdengar membuat mereka semakin gugup, bahkan Anne sama sekali tidak merasa mengantuk. Mereka sangat terkejut tiba-tiba mendengar suara Kent dari luar.

“Hans mereka mengumpulkan semua warga di tengah desa dan mulai mengikat mereka satu persatu. Kita tidak mungkin ke sana.”

“Baiklah malam ini kita cari rumah kosong yang paling jauh dari desa. Kereta juga akan aku tinggalkan di tempat yang jauh agar aman.”

“Baik aku akan carikan rumah yang kira-kira bisa kita gunakan.”

Kent pergi lagi mencari tempat yang cocok untuk mereka bermalam.

Tok tok

“Apa semua baik-baik saja di dalam?” Hans membuka sedikit jendela kereta.

“Hans apa kau yakin kita bisa bermalam? Bisakah kita pergi tanpa harus berhadapan dengan mereka?”

“Untuk saat ini pasukan mereka pasti sedang sangat waspada mengumpulkan para warga. Sehingga jika kita bergerak sekarang, mereka akan dengan mudah menemukan kita. Sebaiknya kita menunggu mereka pergi dahulu atau ketika mereka lengah, mungkin kita bisa melewati mereka.”

“Semoga Kak Fricsia baik-baik saja ....”

“Iya nona tenang saja, sekarang nona harus istirahat yang cukup. Tas dan belatinya akan saya simpan dulu kalau begitu.”

“Tidak apa-apa Lyre, Anne akan tidur dengan tas dan belati ini.”

Tok tok

“Nanny, Kent sudah kembali. Kita akan segera berangkat lagi.”

“Baik, terima kasih Hans.”

Mereka mulai kembali berjalan dengan sangat berhati-hati. Rumah yang dipilih Kent sangat kecil, mungkin hanya seukuran kamar Anne. Untungnya rumah ini tidak hancur parah dan cukup bersih, sepertinya rumah ini masih ditinggali sebelum pasukan Wart datang.

Rumah ini terbuat dari kayu serta hanya memiliki satu kamar tidur dan ruang tengah. Pintu rumah ini sudah hancur, dan barang-barang berserakan ditanah. 

Setelah mengantarkan mereka ke tempat yang dipilih Kent, Hans pergi membawa keretanya ke tempat lain. Sementara itu, Kent berjaga-jaga di sana dan mengikat kudanya di pepohonan sekitar.

“Nona, ini sudah saya siapkan roti. Sudah dari pagi nona belum makan.”

“Iya terima kasih Vena, kalian juga harus makan sesuatu.”  

“Baik Nona. Tempat tidur nona sudah saya siapkan, katakan saja bila nona sudah ingin beristirahat.”

Anne duduk diam sambil memakan rotinya perlahan. Nanny dan yang lainnya juga hanya duduk diam di sekitarnya, mereka terlalu takut untuk bersuara.

--

“Hey Kent, tidak terjadi apa-apa kan?” Terdengar suara Hans dari luar.

“Yah, tidak ada apa-apa. Hari ini aku akan berjaga duluan, kau istirahat saja dulu. Vena juga sudah menyiapkan roti.”

“Hmm oke, baik. Aku akan tidur di luar saja, untuk berjaga-jaga.”

Hans masuk ke dalam rumah dan keluar dengan roti di kedua tangannya, yang langsung habis.

“Ah, kupikir kau mengambilkan untukku juga.” Kent mendesah dan masuk untuk mengambil roti.

“Hmm, maaf.” Hans berbicara masih dengan mulut penuh.

Setelah menghabiskan rotinya, Anne segera pergi tidur ditemani nanny. Malam itu terasa sangat sunyi dan mencekam, semoga Anne setidaknya bisa bermimpi indah.

--

Pagi itu Anne terbangun sebelum yang lainnya, ia menatap langit-langit sambil masih berbaring. Ia tidak bisa tidur dengan nyenyak semalam dan sering terbangun sesekali. Ia bisa merasa sedikit tenang mengingat Hans dan Kent terus berjaga sepanjang malam.

Matahari mulai terbit dan cahayanya mulai memasuki kamar itu. Perlahan Anne duduk dan memanggil Lyre yang sepertinya sudah bangun juga.

“Lyre, tolong bawa Anne keluar.”

“Oh nona sudah bangun, apakah nona bisa tidur dengan baik?”

“Iya tenang saja Lyre, apakah semuanya baik-baik saja? Kapan kita akan berangkat lagi?”

“Untungnya tidak terjadi apa-apa semalam. Hans menyarankan untuk berangkat sepagi mungkin.”

“Selamat pagi nona. Ayo kita cepat sarapan dan segera pergi. Silahkan duduk di sini nona, saya akan bangunkan yang lainnya.”

Hans baru selesai memantau daerah sekitar, sepertinya masih aman. Kent terlihat sedang mempersiapkan kereta dan memberi makan kuda-kuda.

“Silahkan nona, ini kentang rebus dengan dendeng.”

“Terima kasih Lyre.”

--

Anne terlihat lebih diam dan gelisah sejak kemarin. Hans juga terlihat sangat serius, rasanya aneh ketika Hans diam. Mereka berencana untuk berangkat mengarah ke selatan untuk memutar jalan. Mungkin mereka memiliki kesempatan untuk memasuki Kekaisaran Terra melalui gerbang selatan.

“Kent, bolehkan Anne naik kuda saja?”

“Kent, sepertinya kita harus meninggalkan keretanya. Akan lebih aman bila kita menggunakan kuda saja.”

“Baiklah, Aku akan mengambil kuda-kuda di kereta dahulu. Kalian bisa siapkan perbekalan dan tas untuk kuda-kuda.”

Menggunakan kereta kuda ketika sedang bersembunyi memang bukan ide yang bagus. Pasukan Wart sudah berjaga semalaman dan mereka sudah tidak lagi berkeliling, tetapi kita harus berjaga-jaga untuk keadaan terburuk. Kent kembali dengan membawa kedua kuda di kiri dan kanannya.

“Ehmm, siapa yang akan menunggangi kuda ketiga?”

“Kita bisa mengikat kuda yang satu dengan yang lainnya, dan aku akan menuntun kuda ketiga.”

Anne dan Kent berkuda di depan untuk memeriksa apakah aman atau tidak. Hans dibelakang berkuda sambil menuntun kuda yang di tunggangi Nanny. Vena dan Lyre juga berjalan mengikuti perlahan di belakang mereka. 

“Kent apakah kita sudah melewati pasukan Wart?”

“Belum nona, ini kita masih memutar.”

“Kent! Hans dan yang lain tidak kelihatan lagi, sepertinya mereka tertinggal jauh.”

Kent segera berbalik arah untuk mencari Hans dan yang lainnya.

“Oh tidak, sepertinya terjadi sesuatu kepada mereka.” 

“Kent, kita harus menolong mereka Kent!”

“Kita lihat dulu keadaannya bila berbahaya, kita terpaksa harus meninggalkan mereka.”

Mereka berkeliling mencari-cari Hans dan yang lainnya, tetapi tidak menemukan siapapun. Tiba-tiba Kent memacu kudanya dengan sangat cepat.

“Kent ada apa?” Anne yang terkejut bertanya kepada Kent.

“Berpegang yang erat nona, sepertinya mereka melihat kita.”

Anne menarik jubah Kent menutupi tubuhnya, berusaha untuk bersembunyi sambil menutup mata dan menggenggam erat jubah itu. 

--

Sudah lama mereka berderap kencang, apakah sudah aman? Anne menarik jubah Kent dan mengintip keluar. Mereka sudah mulai keluar dari hutan dan pohon-pohon sudah mulai jarang.

Sepanjang perjalanan, Anne terus menggenggam jubah Kent, ia tidak bisa merasa tenang sedikitpun. Pasukan Wart tidak mungkin mengejar kita sejauh ini, Kent juga mulai tenang dan tidak lagi memacu kudanya.

“Kent apakah sudah aman?”

“Nona sepertinya kita tidak bisa kembali lagi, kita akan langsung menuju gerbang selatan Terra.”

 “Gerbang Selatan? bukankah Verdant hanya berbatasan dengan Gerbang Timur Terra?"

“Kita memang harus memasuki Kerajaan Crotta agar bisa pergi ke gerbang selatan. Tapi Pasukan Wart tidak akan bisa mengikuti kita memasuki Crotta karena mereka memiliki dinding sihir. Mereka akan mengijinkan kita masuk, Kerajaan Verdant dan Crotta adalah sekutu sejak lama.”

"Bagaimana dengan Hans dan yang lainnya?"

"Bila mereka berhasil kabur, mereka pasti akan mencari cara ke Terra."

"... Semoga mereka baik-baik saja."

“Saya akan memberitahu nona apabila kita sudah dekat, nona bisa beristirahat dahulu.”

“Tidak apa-apa, aku tidak bisa beristirahat dengan posisi seperti ini.”

"Maaf nona, bertahanlah sedikit lagi."

Anne memang sangat kelelahan dan ingin beristirahat, tetapi ia tidak bisa berhenti memikirkan keadaan kakak dan ibunya. Anne sangat tidak suka situasi ini, ketika ia tidak tahu dimana keluarganya, bagaimana keadaan mereka. Ini sangat membuatnya merasa frustasi dan bahwa ia tidak bisa berbuat apa-apa sendiri. Anne memejamkan matanya dan mencoba menenangkan dirinya sendiri.

--

*Apakah mereka akhirnya akan aman, bila berhasil masuk ke Crotta?*

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
GKalonica
Apakah mereka akhirnya akan aman, bila berhasil masuk ke Crotta?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Putri Terakhir Kerajaan Verdant   53.

    “Nona, anda harus berganti pakaian terlebih dahulu.”Kiara merasa tidak baik bila Anne keluar dengan perhiasan yang mencolok, dan menutupi bajunya dengan jubah dengan warna gelap.“Uh iya, hari ini dingin sekali. Aku sudah menggunakan mantel domba yang paling tebal, tapi masih saja kedinginan. Pertengahan musim dingin memang yang terburuk.”‘Ah benar, ini sudah pertengahan musim dingin. Bulan depan aku akan berulang tahun yang ke dua belas. Tapi kenapa tidak ada yang mempersiapkan pesta ulang tahunku? Tidak apa-apa Anne, kamu sudah besar, tidak perlu lagi merayakan ulang tahun, apa lagi dalam keadaan seperti ini.’–“Astaga, sepertinya kita tidak bisa mencobanya hari ini Viscountess”Countess tidak bisa menyembunyikan senyum tipisnya. Ia benar-benar benci membayangkan harus memakan makanan yang dimakan rakyat jelata. Tidak mungkin rasanya bisa seenak yang Viscountess jelaskan. Ia pasti hanya melebih-lebihkan seperti biasanya.“Ehm, tapi aku sangat menginginkannya. Oh, tuan penjaga, bi

  • Putri Terakhir Kerajaan Verdant   52.

    “Terima kasih sudah bersedia meluangkan waktu untuk datang. Silahkan, saya sudah menyiapkan teh dan sedikit cemilan untuk menemani diskusi kita.” “Terima kasih Nona Anne, tapi saya sedang hamil. Boleh saya minta air saja?” “Oh, tidak apa-apa Viscountess. Ini adalah teh peppermint yang memang saya siapkan untuk anda, karena baik untuk perempuan yang sedang hamil.” “Ah benarkah? Em, baiklah kalau begitu.” ‘Jadi ia sudah memeriksa latar belakang kami? Padahal Viscountess baru hamil satu bulan, dan belum banyak yang tahu akan hal ini.’ “Baiklah, jadi apa saja yang sudah anda siapkan untuk festival kali ini Nona Voinn? Apakah mereka juga me

  • Putri Terakhir Kerajaan Verdant   51.

    Srek srek“Hmm ….”“Dokumen apa yang dari tadi kakak baca?”Sejak berangkat dari Yunne, Louis dan Chris sibuk memeriksa dokumen-dokumen yang mereka bawa. Anne yang bosan melihat mereka, akhirnya memutuskan untuk bertanya langsung.“Hm? Ini daftar ksatria yang dikirimkan kaisar kemarin. Ada lebih dari seratus orang, tapi sepertinya masih akan kurang untuk bisa melawan Wart.”“Bukankah kaisar mengirim mereka untuk menjaga perbatasan?”“Memang. Kaisar sengaja mengirim mereka dengan alasan keamanan perbatasan, tapi sebenarnya mereka dikirim untuk membantu perang dengan Wart. Ini hanya agar para bangsawan tidak curiga kaisar

  • Putri Terakhir Kerajaan Verdant   50.

    “Apa kita serang saja Wart sekarang? Mereka mungkin akan kalah bila diserang tiba-tiba.” “Ahaha, andaikan bisa semudah itu kak….” “Dan ia mengatakan bahwa Fricsia ada di Yull? Aku akan mengirimkan beberapa orang kesana untuk mencarinya juga. Pokoknya, segera kabari aku bila kamu bertemu lagi dengannya. Aku akan langsung menangkapnya dan, dan, membunuhnya mungkin.” “Baik kak, tenang saja. Ia juga bukan tandingan Hans.” “Ah, iya. Aku harus membuat surat keterangan agar Hans bisa mengikuti kemanapun kamu pergi, dan untuk pelayanmu juga. Baiklah, aku tidak akan mengganggumu lagi, istirahatlah.” – “Ini dokumen yang sudah saya bacakan. Anda tinggal me

  • Putri Terakhir Kerajaan Verdant   49.

    “Oh tidak Anne! Apa yang baru saja kulakukan!! Agh! Aku tidak pernah melihat seorang pria yang setampan itu, aku jadi tidak bisa berpikir jernih!”“Hahaha, tidak apa-apa Hera. Itu bukan masalah besar. Aku sudah sering mendengar ketampanan Kak Louis, tapi aku tidak tahu reaksi para perempuan seperti apa.”“Sayang sekali kamu tidak bisa menikmati keindahan itu walaupun selalu tinggal di kastil yang sama.”“Aku juga sudah jarang bertemu dengan kakak sejak ia menjadi kepala pasukan darat di Verdant.”“Whoaa, dan ia adalah seorang kepala pasukan! Bagaimana ada orang yang sangat sempurna? Coba katakan Anne, ia pasti punya kekurangan kan?!”“Hmm, Kak Louis sangat pend

  • Putri Terakhir Kerajaan Verdant   48.

    “Terima kasih Chris, sudah membantu dan menemani Anne selama ini. Kalau tidak ada kamu … entah Anne akan seperti apa sekarang.” Mereka kembali mengobrol ketika Anne kembali ke kamarnya. “Tidak masalah Louis. Ini bukan hal besar. Ibu juga sangat khawatir dengan keadaan Anne dan kalian semua. Ia mungkin akan langsung mengadopsi kalian semua bila paman tidak ada.” “Marchioness memang sangat baik. Aku akan mengurus kembali bisnis dan kediaman Voinn, maaf sudah merepotkanmu.” “Haha, aku juga banyak belajar dari Collin. Ia adalah pelayan yang sangat bisa diandalkan.” “Bagaimana keadaan di Crotta?” “Kami sudah merundingkannya, tetapi aku tidak yakin raja akan membantu. Tapi kelompokku sudah pasti akan membantu sebisa kami, walau jumlah kami tidak terlalu banyak.” “Aku akan sangat menghargainya Chris. Jadi … apa yang terjadi kepada Jeremy?” “Ehm, sebenarnya aku tidak ingin memberitahumu juga. Sebenarnya Jeremy kembali dalam kea

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status