Share

7.

Author: GKalonica
last update Last Updated: 2021-08-15 00:15:36

Matahari mulai terbenam ketika Anne menyadari bahwa perutnya berbunyi. Ini sangat memalukan dan sangat tidak anggun, Anne bisa merasakan mukanya mulai memerah karena malu. Sepertinya Kent tidak menyadarinya, karena ia masih fokus melihat sekeliling sambil melaju.

Beberapa saat kemudian Kent melambat dan berhenti. Kent kemudian turun dan menurunkan Anne dari kuda.

“Maaf nona, saya tidak menyadari bahwa nona belum makan sejak pagi.”

“Aah, eh, tidak apa-apa Kent!” Anne tergagap, karena terkejut dan malu.

“Saya sudah biasa tidak makan berhari-hari dalam perjalanan. Maafkan saya nona.”

Kent membantu Anne untuk duduk kemudian mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

“Ini nona, saya masih menyimpan roti ini, tetapi saya tidak membawa selai.”

“Oh, tidak apa-apa Kent! Vena sudah menyiapkan beberapa potong roti di dalam tasku. Kent juga harus makan sesuatu karena perjalanan masih panjang.”

“Saya tidak apa-apa nona, saya tidak lapar. Silahkan nona makan dan beristirahat, saya akan berjaga di sini.” Terpaksa Anne menerima roti yang ditawarkan Kent.

'Mengapa ia tidak mau makan? apa ia merasa bersalah karena tidak menyadari bahwa aku menahan lapar dari tadi?' Anne khawatir karena Kent memiliki tubuh yang kurus dan kecil, tidak seperti Hans.

Anne bisa merasakan mukanya yang masih merah dan panas. Ia bisa mendengar Kent sedang memeriksa kuda tak jauh dari tempatnya duduk. Perlahan-lahan pandangan Anne semakin buram, seiring dengan matahari yang mulai terbenam.

Biasanya Anne akan mulai merasa gelisah, apalagi bila tak ada seorangpun didekatnya saat ia tidak bisa melihat. Tetapi Anne sangat senang Kent tetap membuat suara-suara di sekitarnya sehingga ia tahu Kent selalu ada didekatnya. 

Kent sepertinya sibuk memeriksa perbekalan dan isi tas yang ada di kudanya. Kent juga sesekali bersiul kecil sambil berjalan di sekitar Anne. Anne makan secepat yang ia bisa, rasanya aneh hanya dirinya yang makan dan beristirahat. Akhirnya Kent berhenti dan duduk diam di dekatnya.

“Ini nona, saya sudah siapkan air.” Melihat Anne sudah selesai memakan rotinya Kent segera memberikan segelas air.

“Terima kasih Kent.”

--

Mereka masih beristirahat selama beberapa saat karena Anne masih sangat lelah setelah berkuda lebih dari lima jam. Kent juga pasti lelah, walau tidak berkata apa-apa. Mereka duduk diam sambil menikmati angin sore yang berhembus pelan. Anne akhirnya bisa merasa lebih tenang setelah beristirahat dan menikmati suasana yang tenang.

Walaupun keadaan sedang sangat kacau, Anne berusaha berpikir positif dan percaya kepada keluarga dan para pembantunya. Hans adalah prajurit terlatih, mereka pasti bisa bertahan dan menemukan jalan keluar.

“Apakah Kent tidak khawatir dengan keadaan keluarga Kent?” Anne tiba-tiba bertanya setelah lama diam.

“Tidak, saya tidak punya keluarga. Saya sudah tinggal di panti asuhan sejak kecil.”

“Ah, Maaf Kent, Anne tidak tahu ....”

“Hahaha tidak apa-apa nona, memiliki keluarga belum tentu sebuah keberuntungan. Banyak para pengawal lain yang kabur dari rumah karena sering dipukuli orang tuanya.”

“Iya, Anne juga sangat bersyukur memiliki keluarga yang sangat baik. Tetapi bagaimana Kent bisa sampai ke Kerajaan Verdant?”

“Waktu saya berumur tiga belas tahun saya kabur ke Verdant ketika saya akan dijual sebagai budak oleh orang tua asuh saya. Kerajaan Yull dipenuhi oleh pegunungan sehingga saya bisa dengan mudah kabur dan bersembunyi.”

Kerajaan Yull berada di utara Kerajaan Verdant dan Kekaisaran Terra dan sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh pegunungan yang ditutupi salju hampir sepanjang tahunnya. Walaupun bisa kabur dengan mudah, bertahan hiduplah yang sangat sulit. Kent pasti telah mengalami berbagai kesulitan dan keadaan yang mengancam nyawanya.

“Syukurlah Kent berhasil kabur. Apakah Kent langsung mendaftar sebagai kesatria di Verdant?”

“Pendatang dari luar Kerajaan Verdant sangat sulit untuk bisa menjadi ksatria. Sebelumnya saya bekerja sebagai tukang kebun dan setelah resmi menjadi warga Verdant, saya baru bisa mengikuti pelatihan sebagai ksatria.”

“Kent pasti sangat berbakat hingga sudah bisa menjadi ksatria kediaman Duke pada usia yang sangat muda.” 

“Masih banyak ksatria yang lebih baik dari saya. Sebaiknya kita melanjutkan perjalanan agar bisa sampai sebelum larut malam.”

“Iya, ayo berangkat.”

--

Sudah hampir larut malam ketika mereka tiba di gerbang perbatasan. Anne bisa merasakan keberadaan dinding sihir yang menyelubungi karena dinding itu mengeluarkan suara-suara aneh. Walaupun sudah memiliki dinding sihir, Kerajaan Crotta tetap dikelilingi oleh tembok batu yang cukup tinggi.

Tidak pernah dekat dengan sumber mana yang sangat besar membuat Anne sedikit mual. Walaupun Anne sudah hampir muntah, Kent terlihat baik-baik saja. Anne bisa melihat dua penjaga yang berjaga di depan gerbang dan dua lagi diatas menara pantau.

“Tunjukkan identitas kalian!”

Para penjaga maju dan menghalangi gerbang. Walaupun Kerajaan Crotta bukanlah kerajaan besar, mereka memiliki penjagaan yang sangat ketat. Hal ini juga yang membuat warga Verdant memilih untuk melarikan diri ke Kekaisaran Terra dibandingkan Kerajaan Crotta. 

Sebelum turun dari kuda, Anne memberikan insignianya kepada Kent. Kent menyerahkan insignia tersebut dan mengatakan beberapa hal yang tidak bisa di dengar Anne. Para penjaga itu kemudian mundur dan sedikit membungkuk memberi hormat kepada Anne.

Kent kemudian menuntun kudanya untuk masuk melewati gerbang tersebut. Anehnya Anne tidak merasa apapun ketika melewati dinding sihir tersebut. Sepertinya bagian pintu gerbang dari dinding sihir tersebut bisa dimatikan sementara.

Suasana di dalam sangatlah sunyi, karena sudah hampir tengah malam. Mereka berjalan dalam diam sambil mencari tempat untuk bermalam. Terdapat beberapa kedai makanan dan toko-toko yang sudah tutup.

Kent akhirnya berhenti di suatu tempat, Anne hanya bisa melihat terdapat cahaya samar-samar. Sepertinya memang tidak ada penginapan besar di sekitar sini.

“Nona, kita sudah sampai.”

Kent membantu Anne turun dari kuda dan kemudian menggendongnya. Setelah masuk ke dalam penginapan dan mendapatkan pencahayaan yang lebih baik, Anne sudah bisa melihat sedikit.

“Apakah ada kamar kosong di sini?”

“Iya, masih tersedia beberapa kamar kosong. Anda ingin tinggal berapa lama di desa ini?”

“Saya butuh dua kamar yang berdekatan untuk satu malam sa-”

“Ah, Kent jangan tinggalkan Anne sendiri.” Anne menghentikan Kent yang sedang berbicara dan menggenggam erat jubah Kent.

“Ah tapi ..., baik nona. Satu kamar untuk satu malam.” Kent sempat ragu, tetapi mengingat keadaan Anne, memang lebih baik tidak meninggalkan Anne sendiri di malam hari, terutama di tempat asing.

“Baik, untuk satu kamar harganya adalah satu perak. Ini kunci kamarnya. Apakah anda akan makan malam dulu atau langsung beristirahat?”

Untunglah mata uang yang digunakan di berbagai kerajaan rata-rata sudah sama, yaitu emas, perak, dan perunggu. Hal ini dilakukan agar mempermudah perdagangan antar kerajaan.

“Tolongkan antarkan saja makanan hangat dan air hangat.”

“Baik, mari saya antarkan ke kamar terlebih dahulu.”

Mereka mulai berjalan lagi ke lantai dua. Anne sudah mulai merasa mengantuk dan menguap. Tanpa sadar Anne mulai tertidur sambil bersandar pada Kent. Ketika sampai di kamar, Kent menurunkan Anne perlahan. Anne terbangun kemudian melepaskan tas dan belatinya kemudian memberikannya kepada Kent. Kent menuntun Anne untuk duduk di atas ranjang dan kemudian menyimpan barang bawaan mereka.

--

*Walaupun Kent seringkali terlihat tidak peduli, ternyata Kent adalah orang yang bisa diandalkan.*

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Putri Terakhir Kerajaan Verdant   53.

    “Nona, anda harus berganti pakaian terlebih dahulu.”Kiara merasa tidak baik bila Anne keluar dengan perhiasan yang mencolok, dan menutupi bajunya dengan jubah dengan warna gelap.“Uh iya, hari ini dingin sekali. Aku sudah menggunakan mantel domba yang paling tebal, tapi masih saja kedinginan. Pertengahan musim dingin memang yang terburuk.”‘Ah benar, ini sudah pertengahan musim dingin. Bulan depan aku akan berulang tahun yang ke dua belas. Tapi kenapa tidak ada yang mempersiapkan pesta ulang tahunku? Tidak apa-apa Anne, kamu sudah besar, tidak perlu lagi merayakan ulang tahun, apa lagi dalam keadaan seperti ini.’–“Astaga, sepertinya kita tidak bisa mencobanya hari ini Viscountess”Countess tidak bisa menyembunyikan senyum tipisnya. Ia benar-benar benci membayangkan harus memakan makanan yang dimakan rakyat jelata. Tidak mungkin rasanya bisa seenak yang Viscountess jelaskan. Ia pasti hanya melebih-lebihkan seperti biasanya.“Ehm, tapi aku sangat menginginkannya. Oh, tuan penjaga, bi

  • Putri Terakhir Kerajaan Verdant   52.

    “Terima kasih sudah bersedia meluangkan waktu untuk datang. Silahkan, saya sudah menyiapkan teh dan sedikit cemilan untuk menemani diskusi kita.” “Terima kasih Nona Anne, tapi saya sedang hamil. Boleh saya minta air saja?” “Oh, tidak apa-apa Viscountess. Ini adalah teh peppermint yang memang saya siapkan untuk anda, karena baik untuk perempuan yang sedang hamil.” “Ah benarkah? Em, baiklah kalau begitu.” ‘Jadi ia sudah memeriksa latar belakang kami? Padahal Viscountess baru hamil satu bulan, dan belum banyak yang tahu akan hal ini.’ “Baiklah, jadi apa saja yang sudah anda siapkan untuk festival kali ini Nona Voinn? Apakah mereka juga me

  • Putri Terakhir Kerajaan Verdant   51.

    Srek srek“Hmm ….”“Dokumen apa yang dari tadi kakak baca?”Sejak berangkat dari Yunne, Louis dan Chris sibuk memeriksa dokumen-dokumen yang mereka bawa. Anne yang bosan melihat mereka, akhirnya memutuskan untuk bertanya langsung.“Hm? Ini daftar ksatria yang dikirimkan kaisar kemarin. Ada lebih dari seratus orang, tapi sepertinya masih akan kurang untuk bisa melawan Wart.”“Bukankah kaisar mengirim mereka untuk menjaga perbatasan?”“Memang. Kaisar sengaja mengirim mereka dengan alasan keamanan perbatasan, tapi sebenarnya mereka dikirim untuk membantu perang dengan Wart. Ini hanya agar para bangsawan tidak curiga kaisar

  • Putri Terakhir Kerajaan Verdant   50.

    “Apa kita serang saja Wart sekarang? Mereka mungkin akan kalah bila diserang tiba-tiba.” “Ahaha, andaikan bisa semudah itu kak….” “Dan ia mengatakan bahwa Fricsia ada di Yull? Aku akan mengirimkan beberapa orang kesana untuk mencarinya juga. Pokoknya, segera kabari aku bila kamu bertemu lagi dengannya. Aku akan langsung menangkapnya dan, dan, membunuhnya mungkin.” “Baik kak, tenang saja. Ia juga bukan tandingan Hans.” “Ah, iya. Aku harus membuat surat keterangan agar Hans bisa mengikuti kemanapun kamu pergi, dan untuk pelayanmu juga. Baiklah, aku tidak akan mengganggumu lagi, istirahatlah.” – “Ini dokumen yang sudah saya bacakan. Anda tinggal me

  • Putri Terakhir Kerajaan Verdant   49.

    “Oh tidak Anne! Apa yang baru saja kulakukan!! Agh! Aku tidak pernah melihat seorang pria yang setampan itu, aku jadi tidak bisa berpikir jernih!”“Hahaha, tidak apa-apa Hera. Itu bukan masalah besar. Aku sudah sering mendengar ketampanan Kak Louis, tapi aku tidak tahu reaksi para perempuan seperti apa.”“Sayang sekali kamu tidak bisa menikmati keindahan itu walaupun selalu tinggal di kastil yang sama.”“Aku juga sudah jarang bertemu dengan kakak sejak ia menjadi kepala pasukan darat di Verdant.”“Whoaa, dan ia adalah seorang kepala pasukan! Bagaimana ada orang yang sangat sempurna? Coba katakan Anne, ia pasti punya kekurangan kan?!”“Hmm, Kak Louis sangat pend

  • Putri Terakhir Kerajaan Verdant   48.

    “Terima kasih Chris, sudah membantu dan menemani Anne selama ini. Kalau tidak ada kamu … entah Anne akan seperti apa sekarang.” Mereka kembali mengobrol ketika Anne kembali ke kamarnya. “Tidak masalah Louis. Ini bukan hal besar. Ibu juga sangat khawatir dengan keadaan Anne dan kalian semua. Ia mungkin akan langsung mengadopsi kalian semua bila paman tidak ada.” “Marchioness memang sangat baik. Aku akan mengurus kembali bisnis dan kediaman Voinn, maaf sudah merepotkanmu.” “Haha, aku juga banyak belajar dari Collin. Ia adalah pelayan yang sangat bisa diandalkan.” “Bagaimana keadaan di Crotta?” “Kami sudah merundingkannya, tetapi aku tidak yakin raja akan membantu. Tapi kelompokku sudah pasti akan membantu sebisa kami, walau jumlah kami tidak terlalu banyak.” “Aku akan sangat menghargainya Chris. Jadi … apa yang terjadi kepada Jeremy?” “Ehm, sebenarnya aku tidak ingin memberitahumu juga. Sebenarnya Jeremy kembali dalam kea

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status