"Nona ayo bangun, sudah pagi, sebentar lagi kita akan melanjutkan perjalanan."
"Hmm ... Nanny, Anne mau roti dengan coklat untuk sarapan."
"Tenang saja nona, sudah disiapkan Vena. Nah ayo nona cuci muka terlebih dahulu" Nanny kemudian memberikan kain basah untuk cuci muka dan kemudian membantu membasuh badannya dan berganti pakaian.
"Nanny, kapan kita akan sampai ke perbatasan?" tanya Anne sambil keluar dari kereta.
"Mungkin besok pagi kita sudah bisa sampai nona."
"Nanny, apakah kita akan sampai lebih dulu dari Kak Fricsia?"
"Hmmm, saya kurang yakin nona, karena kita mengambil jalur yang berbeda, mari berharap kita bisa bertemu Nona Fricsia ketika sudah sampai di Kekaisaran Terra."
"Iya semoga kakak sudah tiba dengan selamat. Kita akan ke Kastil Yunne atau Kastil Porta?"
"Tentu saja Kastil Porta nona, karena itu yang paling dekat dengan gerbang timur."
"Anne tidak sabar ingin segera bertemu dengan mama dan kayak. Apa Anne pernah pergi ke Kekaisaran Terra sebelumnya?"
"Tentu saja pernah, dari dulu Duke Voinn sudah sering pergi ke Kekaisaran Terra untuk mengurus bisnis di sana. Nona mungkin tidak ingat, tetapi nona pernah dibawa ke Kekaisaran Terra untuk menyembuhkan mata nona," jawab Nanny dengan lembut.
"Nona, sarapannya sudah disiapkan. Mari saya antar," kata Vena sambil menuntun Anne untuk duduk di atas sebuah batu.
"Hari ini Vena sudah menambahkan banyak coklat, khusus untuk nona."
"Terima kasih Vena!" Kata Anne dengan bersemangat.
“Nona, ini saya sudah membuatkan patung kuda dan puma."
“Cepat sekali! Hans bisa membuatnya hanya dalam semalam.”
“Tentu saja nona, saya kan sangat ahli dengan pedang.”
“Emm tapi Hans, kenapa pumanya kecil sekali, ini bukannya sama dengan patung anjing yang kemarin?”
“Berbeda kok, kuping puma lebih bundar dan bentuk kepalanya juga berbeda. Puma juga memiliki kaki yang lebih besar dan ekor yang panjang. Lagipula Kent kan masih kecil nona, hahaha.”
“Hey, aku sudah 20 tahun!”
“Tapi kamu sangat pendek, Hahaha.”
“Kau saja yang terlalu tinggi, 175 cm sudah cukup tinggi.”
“Rata-rata tinggi pasukan kita 180 cm loh.”
“Aku masih akan bertumbuh!”
“Hey ayo kita segera makan, supaya bisa sampai di gerbang nanti malam.” Vena sudah lelah mendengar pertengkaran mereka.
Segera setelah selesai makan mereka melanjutkan perjalanan.
“Hans, aku duduk di depan ya. Cepat habiskan makananmu.”
“Hmm iya, tunggu Kent kembali baru kita akan berangkat.”
Siang hari ini sangat terik dibandingkan kemarin, Vena segera menyesal memilih duduk di depan dengan Hans, di dalam kereta pasti lebih teduh. Sejak kemarin malam Vena dan Lyre memang bergantian duduk di depan dengan Hans.
“Lyre ayo bergantian, disini sangat panas.”
“Tidak usah, aku di dalam saja. Sini kamu masuk saja, kita berdua di dalam.”
“Hans, tolong berhenti sebentar. Aku mau kembali ke dalam kereta.”
“Hahaha mukamu sudah merah, jangan-jangan kamu suka padaku.”
“Hey, enak saja. Kamu terlalu besar, bukan seleraku.”
“Uhh, Vena sangat dingin.”
Ketika kereta berhenti, Vena segera turun dan masuk ke dalam.
--
“Nanny apakah tembok perbatasan sudah mulai terlihat?”
“Belum nona karena Hans menghindari jalan besar dan melalui tengah hutan.”
“Hans berhenti, kita harus memutar, aku melihat ada orang-orang yang mencurigakan di depan,” tiba-tiba terdengar suara Kent dari luar.
“Oh oke, apakah di kanan aman?”
“Aman, tadi aku sudah ke sana.”
“Nona, anda harus mengenakan pakaian pelindung.” Hans segera memperingatkan Anne lewat jendela kereta.
“Lyre, bantu saya berganti dengan celana, kalian juga harus menggunakan pelindung.”
“Baik nona.”
Anne dan para pelayan segera berganti pakaian dengan yang lebih simpel dan nyaman. Setelah mendengar peringatan dari Kent seketika mereka semua terlihat lebih tegang. Apakah itu orang-orang Wart atau penduduk Verdant? Anne bertanya-tanya dalam hati.
“Matahari sudah mulai terbenam, Hans tolong lebih berhati-hati dan waspada karena gelap.”
Nanny memperingatkan kepada Hans lewat jendela. Walaupun di depan kereta terdapat lampu mana, tetapi tidak bisa melihat hingga jauh. Sekarang Kent pergi jauh ke depan untuk memastikan jalur yang akan dilewati aman dan tidak ada siapapun.
“Nanny, tolong ambilkan belati yang diberikan Kak Louis. Sebaiknya kita masing-masing mempersiapkan senjata untuk berjaga-jaga.”
“Nona, apabila terjadi sesuatu, segera pergi kabur dengan Kent. Apapun yang terjadi, walaupun musuh sedikit, nona harus segera pergi dan masuk ke wilayah Kekaisaran Terra. Vena dan Lyre, apabila kita terpisah, prioritas utama adalah untuk masuk ke gerbang dan berkumpul kembali di Kastil Porta.”
“Baik Nanny,” Lyre dan Vena menjawab bersamaan.
Lyre sibuk mempersiapkan Anne dengan tas kecil berisi air, kantung uang, dan obat, sedangkan Anne terlihat semakin gelisah, apalagi sekarang sudah malam dan sangat gelap. Sambil duduk, Anne memegang insignia Voinn dan belati di sabuknya. Mama.. kapan kita bisa bertemu lagi, ia merasa sedih tidak bisa berada bersama dengan mamanya saat ini.
“Hans berhenti, di depan ada lebih banyak orang. Sepertinya kita harus kembali dan mencari jalan lain. Masuk ke hutan lebih dalam, tetapi jangan sampai bertemu dengan kelompok yang sebelumnya, kita harus kembali lebih jauh ke belakang.”
“Kent sebaiknya kamu langsung membawa nona, agar bila terjadi sesuatu kamu bisa langsung kabur.”
“Baiklah berhenti dulu kalau begitu.”
Tok tok
“Nona, lebih baik nona bersama saya saja.” Kent menghampiri jendela ketika kereta sudah berhenti.
“Bagaimana dengan yang lain Kent?”
“Tidak apa-apa nona, ini hanya untuk mencegah hal buruk terjadi.”
“Iya nona, lebih baik bersama Kent, kita akan baik-baik saja dengan Hans.”
“Ayo nona, saya bantu naik kuda.” Kent menggendong Anne untuk naik ke kuda dan menutup pintu kereta.
“Hans, ayo balik arah.” Setelah kereta mulai berjalan kembali, Kent menutupi badan Anne dengan jubahnya dan mulai memacu kudanya.
Kent berkuda di depan kereta dan memberi arahan kemana Hans harus pergi. Malam itu terasa sangat sunyi, bahkan tidak terdengar suara serangga apapun. Anne hanya mendengar suara burung hantu samar-samar.
--
Setelah lama berkeliling, Kent bisa memastikan bahwa pasukan-pasukan Wart sudah sampai ke dekat mereka. Kalau tidak segera bergerak, mereka akan dengan mudah ditemukan.
“Hans, sepertinya kita tidak bisa langsung ke gerbang. Mereka sudah menjaga di sekitar sana dan menahan orang-orang yang akan pergi.”
“Bagaimana dengan para penjaga Kekaisaran Terra di gerbang? Apakah mereka tidak membantu warga Verdant?”
“Sepertinya Kekaisaran Terra belum memberikan perintah apapun, sehingga mereka tidak bisa membantu kita ataupun menyerang pasukan Wart. Tetapi mereka tidak membiarkan pasukan Wart memasuki wilayah Terra.”
“Baiklah, sepertinya kita tidak memiliki pilihan lain, selain memasuki desa dan memikirkan langkah selanjutnya.”
“Ayo, aku akan menunjukkan jalannya.”
Mereka mulai pergi keluar dari hutan dan mencari desa terdekat. Semakin mendekati desa, mulai terlihat rumah-rumah penduduk. Sebagian besar rumah yang mereka temui sudah kosong dijarah dan sudah ditinggalkan oleh pemiliknya. Sepertinya pasukan Wart sudah menjarah daerah sekitar dan menahan para warga.
“Hans, tunggu disini dengan nona dan yang lainnya. Aku akan memeriksa keadaan pusat desa.” Kent menurunkan Anne dan segera pergi.
--
*Oh tidak, Pasukan Wart sudah ada di sana. Sekarang bagaimana Anne bisa pergi ke Terra?*
Anne kembali masuk ke dalam kereta dibantu oleh Hans. Di dalam kereta mereka sama sekali tidak bersuara dan hanya berpegangan tangan, menunggu kabar dari Kent. Hans yang berjaga di luar juga tidak bersuara sama sekali. Keheningan yang mencekam berlangsung cukup lama. Setiap suara yang terdengar membuat mereka semakin gugup, bahkan Anne sama sekali tidak merasa mengantuk. Mereka sangat terkejut tiba-tiba mendengar suara Kent dari luar. “Hans mereka mengumpulkan semua warga di tengah desa dan mulai mengikat mereka satu persatu. Kita tidak mungkin ke sana.” “Baiklah malam ini kita cari rumah kosong yang paling jauh dari desa. Kereta juga akan aku tinggalkan di tempat yang jauh agar aman.” “Baik aku akan carikan rumah yang kira-kira bisa kita gunakan.” Kent pergi lagi mencari tempat yang cocok untuk mereka bermalam. Tok tok “Apa semua baik-baik saja di dalam?” Hans membuka sedikit jendela kereta. “Hans apa kau yakin kita bi
Matahari mulai terbenam ketika Anne menyadari bahwa perutnya berbunyi. Ini sangat memalukan dan sangat tidak anggun, Anne bisa merasakan mukanya mulai memerah karena malu. Sepertinya Kent tidak menyadarinya, karena ia masih fokus melihat sekeliling sambil melaju. Beberapa saat kemudian Kent melambat dan berhenti. Kent kemudian turun dan menurunkan Anne dari kuda. “Maaf nona, saya tidak menyadari bahwa nona belum makan sejak pagi.” “Aah, eh, tidak apa-apa Kent!” Anne tergagap, karena terkejut dan malu. “Saya sudah biasa tidak makan berhari-hari dalam perjalanan. Maafkan saya nona.” Kent membantu Anne untuk duduk kemudian mengambil sesuatu dari dalam tasnya. “Ini nona, saya ma
Tok tok “Permisi, ini saya sudah membawakan makanan dan air hangat.” “Baik, terima kasih.” Kent membuka pintu dan meletakkan nampan makanan di meja dan mengambil baskom berisi air hangat dan menaruhnya di meja lain. Kent memberikan sejumlah uang untuk membayar makanan dan sedikit tip untuk pegawai tersebut. “Nona, saya sudah siapkan air hangat. Ini handuk untuk membasuh.” “Iya, terima kasih.” Anne mengambil handuk tersebut dan membasuh mukanya dan setelah itu membasuh tangan dan kakinya. Kent merasa perlu membantu Anne, tetapi tidak tahu harus berbuat apa. Ia hanya duduk dengan canggung menunggu Anne selesai. “Kent, bisa tolong bantu Anne melepas baju pelindung ini? Ikatannya sangat rumit dan sulit untuk di lepas.” “Oh, iya baik nona.” Kent dengan canggung membantu Anne. Kent kemudian membantu Anne untuk duduk dan menyuapinya makan. Anne memang bisa makan sendiri, tetapi karena pencahayaan di ruangan ini h
Jeremy menggenggam tangan Anne dan menuntunnya menuju kamar tamu, sedangkan Kent mengikuti dari belakang. “Kamu tenang saja Anne, disini kamu akan aman. Oh ya, tolong antarkan pengawal Anne untuk berbenah.” Melihat Kent yang terus mengikuti, Jeremy memerintahkan salah satu pelayan untuk mengantarkan Kent ke ruang para pelayan. “Tenang saja tuan pengawal, saya akan memerintahkan seseorang untuk membantu Anne.” Jeremy menambahkan melihat Kent yang tidak ingin meninggalkan Anne. “Saya akan segera kembali, nona.” Kent membungkuk dan akhirnya pergi. -- “Kamu yakin tidak ingin tinggal sedikit lebih lama?” “Tidak, kak Jeremy. Mengunjungi Kediaman Verlant adalah keputusan yang saya ambil sendiri. Sehingga keluarga saya akan khawatir apabila saya tidak segera tiba di Kekaisaran terra.” “Oh ya, bagaimana dengan kabar kakak-kakak mu? Apakah Verto sudah menjadi ksatria?” “Belum, Kak Ver
Ketika mereka selesai makan malam, Marquis mengundang Anne untuk berbicara di ruang kerjanya. Anne kemudian menceritakan kejadian yang dialaminya dan bagaimana ia bisa sampai ke Kerajaan Crotta. Tok, tok “Ayah mencariku?” “Oh Chris. Kita perlu membicarakan mengenai keadaan Kerajaan Verdant” Chris duduk di samping Anne dan mendengarkan dalam diam. Marquis menjelaskan bahwa ia sudah mendengar mengenai penyerangan tersebut dan para bangsawan Crotta sedang merundingkan bagaimana cara untuk membantu. Ia berjanji akan berusaha meyakinkan bangsawan lainnya untuk ikut membantu. “Saya juga sudah mendengar bahwa kamu akan segera berangkat ke Kekaisaran Terra. Biarkan Chris menemanimu bertemu dengan Kaisar Terra untuk meminta bantuan Terra. Apabila Terra bersedia untuk membantu, kita bisa merebut Verdant.” “Terima kasih banyak paman, saya sangat menghargai bantuan anda.” “Bagaimana Chris, apakah kamu bersedia membantu?” “Tid
Tak terasa malam sudah tiba, mereka berhenti sebentar untuk makan di sebuah restoran. Anne bisa mencium aroma berbagai makanan ketika berjalan masuk dituntun oleh Chris. Suasana di dalam restoran tidak terlalu ramai. Anne dan Chris kemudian duduk di meja dekat dengan jendela. “Kamu ingin memesan apa? Apa makanan kesukaanmu Anne?” “Aku suka apa saja kak.” “Baiklah, kamu sepertinya harus makan lebih banyak daging.” Chris akhirnya memesan steak dan semangkuk sup untuk Anne. Anne hanya duduk diam memikirkan sesuatu, sambil menunggu makanannya datang. Chris mencoba mengajak Anne berbicara, apa yang bisa ia bicarakan? “Hei Anne, apakah kamu pernah mencoba Cold Slime
“Wah, kamu sudah bisa mengumpulkan energi di tanganmu. Sekarang coba untuk melepaskannya keluar dari tubuhmu, sama seperti ketika sedang menghela nafas.” Anne tidak bisa membayangkan bagaimana bisa sesuatu yang ada dalam dirinya keluar begitu saja, tangannya tidak memiliki lubang seperti hidung! Anne hanya bisa membayangkan asap keluar dari tangannya. “Tidak Anne, jangan mengepalkan tanganmu semakin keras dan menegangkan ototmu, justru kamu harus merenggangkannya.” Anne takut bila ia merenggangkan tangannya, energi tersebut malah akan kembali menyebar. Perlahan ia mulai mencoba untuk rileks dan kembali membayangkan asap yang keluar dari tangannya. “Apa kamu bisa melihatnya Anne?” Chris memegang tangan Anne dan mencoba menyentuh energi tersebut. Perlahan Anne membuka matanya dan sekilas melihat sesuatu berwarna kuning di tangannya, dan segera hilang. Ia kembali mencoba mengeluarkannya dengan mata terbuka. Setelah mencoba selama setengah j
Anne sudah terbiasa sendiri sekarang. Walaupun ada para pelayan yang selalu menemaninya, mereka sangat diam. Bila Lyre dan Vena disini, mereka pasti sedang berebutan ingin menata rambut Anne.“Tolong kepang saja rambut saya dengan rapi.”“Baik nona”Lagi-lagi gaun yang digunakannya terlalu besar. Apakah ini gaun Kak Fricsia?“Tolong siapkan juga gaun dan aksesori yang pantas untuk bertemu dengan kaisar besok.”“Apakah nona menginginkan warna khusus untuk gaunnya?”“Merah. Saya akan tinggal disini untuk sementara, jadi tolong siapkan beberapa gaun lainnya.”“Baik no