“Walaupun pada awalnya harus banyak mengalah, namun pada akhirnya kemenangan akan datang. Sebab, Kebahagian itu hanyalah pantas didapatkan bagi orang – orang yang mampu menunggu kebahagian itu datang dengan sabar dan lapang dada”
---------
Dinnar merengkuh tubuh istrinya yang ikut menangis kala melihat para orang tuanya menangis haru memeluk Alesha. Saat ini Sam, Marta dan bunda Kayla bergantian memeluk cucu kesayangan mereka, sementara Alesha pun juga menangis bahagia. Tentu gadis jelita itu bahagia, teramat bahagia malah. Merasakan kasih sayang yang tidak ia dapatkan sebelumnya dari keluarga angkatnya.
Setelah berpelukan dengan opa, oma dan neneknya, kini gilirang Alesha menikmati kehangatan pelukan papa Helga. Beberapa kali Alesha harus terkekeh melihat perubahan fisik kakak dari bundanya itu. Memang Helga masih terlihat tampan, tapi perut buncitnya membuat Alesha gemas untuk meledeknya.
Pandangan mata indah
“Menikahlah di saat yang paling tepat, karena setiap manusia memiliki waktunya sendiri-sendiri. Jangan pernah menikah karena terpaksa atau apa kata orang. Menikahlah setelah menemukan orang yang tepat. Karena, tepat memillih pasangan, maka kehidupan pernikahan akan berjalan dengan tepat dan sempurna.”----------Esok paginya, Kanaya menghampiri Alesha di kamarnya. Kamar Alesha berada di lantai tiga bersebelahan dengan kamar Afnan dan Aflah juga Varo.Kanaya membuka pintu bercat putih itu, ia tersenyum saat melihat sang putri yang masih memakai mukenanya tertidur di ranjang. Kanaya yakin, tadi setelah sholat subuh, putrinya itu pasti tertidur lagi dan lupa melepas mukena.Kanaya mendekat, ia duduk di tepi ranjang memandang wajah damai sang putri. Ia jadi tidak tega untuk membangunkan putrinya itu, tapi saat ini semua anggota keluarga yang lain sudah menunggu untuk sarapan, “Sayang, bangun yuk. Sarap
"Tidak perlu memiliki segalanya untuk bahagia, karena yang di butuhkan hanya senyum dan tawa kebahagiaan dari orang-orang tercinta.” ---------- Tidak terasa satu minggu sudah Alesha tinggal bersama ayah, bunda dan keluarga yang lain. Tentu kembalinya Alesha sangat teramat sangat membawa kebahagiaan dalam keluarga Agustaf dan Naratama. Bahkan Sam dan Marta yang bertahun-tahun tinggal di Bali, sekarang sepertinya opa dan oma Alesha itu enggan untuk kembali ke pulau Dewata dan memilih tinggal bersama anak dan cucunya di Jakarta. Sam sangat sedih, kala mendengar kehidupan cucunya yang penuh dengan penderitaan. Namun ia jupa bahagia, saat cucunya itu menorehkan banyak prestasi di sekolah. Bahkan, cucunya itu berhasil mendapatkan medali emas di olempiade sains di Singapura. Akan tetapi, kebahagiaan yang paling Sam rasakan adalah ketika cucu perempuanya mampu bersabar dan melewati setiap cobaan yang menghadang selama sembilan tahun
“Cinta sejati juga rela berkorban sekalipun itu berat dan menyakitkan. Pengorbanan yang besar tidak akan terasa seberapa jika bersungguh-sungguh mencintai seseorang.” ---------- Malam harinya seusai makan malam, berbincang hangat diruang keluarga menjadi rutinitas yang tidak pernah terlewatkan satu minggu belakangan ini. Namun malam ini suasana hangat itu, berubah menjadi menegangkan. Dan sumber dari suasana menegangkan itu adalah Marta yang tengah memaksa Varo untuk segera menikah. Siang tadi Sam dan Marta kedatangan teman lama mereka, kedatangan mereka bertujuan ingin menyambung silaturahim. Mereka hendak menjodohkan putrinya dengan Alvaro, sementara Sam dan Marta yang memang menginginkan Alvaro segera menikah pun dengan senang hati menyambut niat baik itu. Dan berakhirlah malam ini, dimana Varo yang bersandar di sofa dengan tangan yang memijat pelipisnya pelan. Mendengar omelan dan paksaan dari mamanya, membuat kepala V
“Betapa melupakan sungguh sangat sulit, meskipun begitu yakin telah mengikhlaskan.”----------Dinnar berjalan menuju kamar putrinya, baru saja putrinya itu memintanya untuk ke kamar sang putri. Dinnar yang sedang mengerjakaan beberapa pekerjan, tanpa berpikir langsung ke kamar Alesha yang berada di lantai 3. Sepertinya, ada hal penting yang hendak di sampaikan oleh Queen kecilnya itu. Menginggat biasanya Alesha yang menghampirinya di kamar jika ingin membicarakan sesuatu, tapi kali ini dirinya lah yang diminta putrinya untuk ke kamarnya.Ia berjalan menuju kamar yang ada di pojok dan bercat putih. Namun, langkahnya terhenti saat melewati depan kamar Alvaro yang sedikit terbuka. Ia pun penasaran, lalu Dinnar mengintip ke dalam kamar adik satu-satunya itu.Helaan nafas terdengar saat Dinnar mendapati Alvaro yang tengah berdiri di pintu balkon, sesekali ia juga melihat adiknya itu menghapus air mata yang meniti. Ia p
"Kita tidak pernah melupakan masa lalu kita. Kita hanya belajar untuk hidup dengan rasa sakit dan luka. Tapi, kenangan itu selalu ada di belakang pikiran kita, tidak peduli seberapa keras kita berusaha."----------Suasana hening menyelimuti sarapan pagi di meja makan, hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar. Bincang hangat yang selalu mengghiasi, pagi ini seakan sirna dari peradaban. Suasana menegangkan yang terjadi malam tadi, sepertinya masih terbawa hingga pagi ini. Baik Sam maupun Marta tidak saling bicara, pun dengan Dinnar dan Kanaya serta anak-anaknya yang juga memilih diam.Hingga, “Varo, menerima perjodohan dengan Karina.” Ucapan Varo itu, memecah keheningan dan menghentikan tangan-tangan yang sedang bermain dengan sendok.Sam dan Marta saling pandang, lalu Marta mengambil gelas dan meminum air putih, “Tapi, tadi malam Varo yang bilang kan kalau Varo tidak berkenan.” Kata M
"Menginginkannya sulit untuk dilupakan, mencintainya sulit untuk disesali, kehilangannya sulit untuk diterima, tetapi bahkan dengan semua rasa sakit yang aku rasakan, melepaskan adalah yang paling menyakitkan."----------Alesha buru-buru menghapus air matanya yang masih tersisa di pelupuk mata, lalu ia memberikan senyum kala melihat Rendy dan Santi berdiri di hadapannya, “Kenapa kak?” Tanya Santi.Dan Alesha menggeleng di iringi senyum yang terkesan terpaksa, “Nggak apa kok, tan.” Jawab Alesha.Lalu, Rendy dan santi duduk di samping kanan dan kiri Alesha, “Nggak mau cerita sama uncle?” Tanya Rendy mengusap punggung Alesha lembt.Alesha menggeleng, kemudian menghadap Rendy, “Lesha nggak apa-apa, uncle.” Ujar Alesha di iringi senyum.“Kalau nggak apa-apa, kenapa nangis segala, hmm?” Rendy menatap mata Alesha yang terlihat sembab, &ldq
Aku suka mataku saat kamu melihatnya. Aku suka namaku ketika kamu mengatakannya. Aku mencintai hatiku saat kamu menyentuhnya. Aku mencintai hidupku saat kamu berada di dalamnya. Dan aku akan tesenyum bahagia, kala melihat senyummu terbit tanpa beban dari bibir manismu.” ---------- Sebuah mobil Alphard di ikuti mobil Pajero Sport, membelah jalanan Yogyakarta yang mulai padat. Tepat pukul tujuh, Sam dan keluarga ditambah bunda Kayla tiba di Yogyakarta International Airport yang berada di Kulon Perogo. Dan di bandara, mobil yang di kendarai Alex dan beberapa bodyguard tadi malam dari Jakarta, pagi ini sudah siap di bandara YIA. Dan setelah menempuh perjalanan selama 1.5 jam dari Kulon Progo, mobil-mobil yang akan mengantar cucu-cucu Sam kembali ke pesantren sekalian menikmati liburan itu, dengan lancer membelah titik nol Yogya, lalu melintasi jalan P.Senopati dan melewati jembatan Sayidan. Selama perj
“Ada banyak orang yang bisa memanggil namakku, tapi hanya ada satu orang yang bisa membuatnya terdengar istimewa.”----------Kini Alesha dan keluarganya, beralih menuju tempat ikonik yang tidak boleh terlewatkan saat berkunjung ke Yogyakarta, yaitu Malioboro. Setelah memarkirkan mobil di parkiran pasar Bringharjo, merekapun berjalan menyusuri trotoar sepanjang Malioboro sembari melihat-lihat batik serta souvenir-souvenir yang akan di beli untuk oleh-oleh.Namun, cuaca sepertinya tidak mendukungkarena langit yang perlahan menitikan air hujan. Suasana Malioboro yang semula ramai pun, perlahan menjadi sepi karena pengunjung memilih berteduh dari guyuran air hujan. Begitu pun dengan rombongan keluarga Agustaf, yang memilih berteduh di dalam pasar Bringharjo sambil membeli batik dan beberapa barang yang bisa dijadikan oleh-oleh untuk para pegawai di rumah keluarga Agustaf.Kanaya, Marta, bunda Kayla serta Alesha tengah asyik memil