Share

22. Tak Mau Menyerah

…..

Lukisan besar yang dipajang di dinding belakang meja kerja Black menarik perhatian Koa. Sebuah lukisan berisi foto keluarga— mendiang Duke Carl, Madam Adelaine dan Black kecil. Ekspresi datar dari ketiganya tampak sama persis, begitu dingin dan menyeramkan.

“Saya dengar, rumah kaca yang ada di depan sana milik Madam Adelaine.”

Black yang tengah menyibukkan diri, membaca berkas-berkas pekerjaannya untuk hari ini seketika berhenti. “Kau suka dengan rumah kaca itu?” tanya Black memastikan.

Koa menoleh ke arah Black. “Iya. Saya suka.”

Untuk beberapa saat Black terdiam. “Kalau begitu, rumah kaca itu jadi milikmu sekarang,” usul Black tanpa ragu.

“Lord? Tapi rumah kaca itu milik Madam Ade—

“Beliau tidak akan kembali ke mansion ini lagi,” potong Black cepat. “Setelah mendiang duke meninggal, madam tidak mempunyai keinginan untuk tinggal di tempat ini.”

Duke Carl Leander— ayah dari Black meninggal dunia ketika Black baru saja lulus dari Akademi Kerajaan. Sebagai satu-satunya keturu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status